Berbincang Santai

Setelah membersihkan tubuhnya kini Putri Azalea sedang berjalan menghampiri ibu juga saudaranya yang sudah menunggu-nunggunya di gazebo paviliun belakang untuk berbincang-bincang sesama wanita juga menyambut kedatangan kedua saudaranya yang baru pulang dari pembelajaran di luar Kerajaan Monkshood berbeda bulan yang lalu.

Di gazebo paviliun belakang Ratu juga Putri-putrinya sedang mengeteh kemudian memberikan senyuman juga teman untuk duduk Putri Azalea bergabung dengan mereka berempat yang sangat senang dengan kedatangan Putri Azalea.

"Azalea kamu tadi sebenarnya kenapa bisa di pergi diam-diam apa yang ingin kamu lakukan" tanya Putri Aliza menatap penuh tanya.

"aku ingin jalan-jalan sendiri saja kak bosan dan lagi tidak ingin diganggu dulu sih" jawab Putri Azalea yang setengah benar juga bohong.

"benarkah kamu ingin pergi sendiri bukan karena ada hal lain yang tidak mau kamu katakan" Putri Aliza menatap penuh selidik.

"iya kak benar memang apa yang kakak pikirkan" yakin Putri Azalea.

"sudahlah Liza mungkin memang benar apa yang dikatakan oleh Zale tidak usah mikir yang tidak-tidak" percaya Putri Axelia.

"tapi aku rasa ada yang ingin dilakukan oleh Putri Azalea kan" ucap Putri Aneisha yang setuju dengan Putri Aliza.

"aku sungguh tidak yakin tentang itu, Azalea katakan pada kakak yang jujur ya jangan bohong kakak tau kamu sedang berbohong" cerca Putri Aliza.

"kak Xelia itu terlalu polos jadi sangat mudah untuk percaya tidak seperti kakak" ejek Putri Aliza

"aku ingin mencari tanaman saja kak, untuk eksperimen ku jadi aku tidak ingin mengajak orang lain", jujur Putri Azalea akhirnya.

"tuh kan kamu memang tidak pandai berbohong pada kakak, lagipula untuk apa kamu mencarinya" desak Putri Aliza.

"sayang apa yang kamu lakukan sebenarnya ibunda sungguh sangat bingung" timpal Ratu Ariana Rose.

"hanya ingin membuat racun saja hehehehe" jawab Putri Azalea meringis.

"Azalea untuk apa kamu melakukan itu memang kamu pernah belajar tentang itu tapi bukankah kamu tidak ingin menggunakannya" heboh Putri Aliza.

"Zale itu sangat berbahaya sekali untuk apa kamu melakukan itu nanti kamu bisa terluka" omel Putri Axelia.

"ya ampun sayang kenapa sampai seperti itu ibunda sungguh tidak paham lagi dengan mu", heran Ratu Ariana Rose.

"aku hanya ingin berjaga-jaga saja karena ada yang ingin aku tiada ibunda kakak jadi aku sangat terpaksa", jawab Putri Azalea yang tidak sepenuhnya bohong.

"itu sangat bagus kenapa tidak dari dulu saja kakak akan sangat mendukung mu" senang Putri Aliza.

"wah Putri sungguh hebat sekarang ya aku salut" senyum Putri Aneisha.

"baiklah tidak apa-apa untuk berjaga-jaga itu lebih baik ibunda tidak ingin kalian sampai kenapa-kenapa kalian semua anak kesayangan ibunda" Ratu Ariana Rose tersenyum menatap Putrinya satu persatu.

"nanti kakak akan menemani kamu saat ingin ke hutan lagi bisa kan", antusias Putri Axelia.

"bisa diusahakan kak" Putri Azalea tersenyum paksa.

Ketika sedang melihat sekitar Putri Azalea tidak sengaja melihat Jenderal Geoffrey yang sedang lewat lalu segera memanggilnya dengan sangat keras sampai membuat ibu dan kakaknya terheran-heran.

"paman Geoff" teriak Putri Azalea.

"ya ampun kamu ini ya" kaget mereka bersamaan.

"aku kesana dulu ya" tanpa mendengar jawaban Putri Azalea langsung pergi.

Membuat keempat wanita itu sangat bingung apalagi Putri Azalea berlari mendekati Jenderal Geoffrey yang tersenyum menatap Putri Azalea sungguh pemandangan yang sangat langka sekali bagi mereka berempat.

"paman Geoff" Putri Azalea tersenyum sangat manis dengan wajah yang berseri-seri.

*ya ampun sangat cantik sekali Lea jika seperti ini* batin Jenderal Geoffrey melamun.

"paman Geoff kenapa ada yang aneh dengan ku ya", bingung Putri Azalea dengan ekspresi wajah Jenderal Geoffrey.

"tidak ada Lea, kamu lebih cantik jikalau tersenyum seperti itu" jujur Jenderal Geoffrey membuat Putri Azalea merona.

"paman bisa saja kan aku memang cantik dari lahir" narsis Putri Azalea mengedipkan sebelah matanya.

"dasar genit jangan seperti ini pada sembarang orang bisa salah paham" Jenderal Geoffrey mengacak-acak rambut Putri Azalea.

"hehehehe, paman aku ikut ya". pinta Putri Azalea.

"iya ayo" ajak Jenderal Geoffrey.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan keempat wanita itu yang sungguh tidak mengerti dengan apa yang terjadi di depan mereka dan berpikir apa yang salah dengan Putri Azalea kenapa bisa jadi seperti orang yang berbeda.

Ketika sepi Putri Azalea menyiapkan kata-kata atau ingin berbicara dengan Jenderal Geoffrey yang saat ini sedang dekat dengan dia jujur saja Putri Azalea sungguh-sungguh sangat nyaman bersama dengan Jenderal Geoffrey.

"paman ada yang ingin aku katakan" ucap Putri Azalea masih berjalan.

"apa Lea katakan saja" penasaran Jenderal Geoffrey.

"jadi tadi aku bertemu dengan seorang yang ingin membunuh ku dan aku tau siapa yang menyuruh dia yang paling penting sekarang dia ada di pihak ku" jawab Putri Azalea tersenyum senang.

"siapa yang ingin menyuruhnya tapi syukurllah kamu sudah bisa menyelesaikan masalah paman sangat senang kamu bisa berubah" Jenderal Geoffrey tersenyum senang sambil menepuk pundak Putri Azalea.

Entah dorongan dari mana Putri Azalea memeluk Jenderal Geoffrey yang membuat tubuhnya mematung sebentar karena baru kali ini ada wanita yang memeluknya selain ibu dan adik perempuannya sehingga dia hanya mematung.

"paman Geoff gendong aku ya" rengek Putri Azalea seperti anak kecil.

"tidak bisa Lea tidak enak dilihat orang lain paman tidak mau mereka berpikir yang tidak-tidak" tolak Jenderal Geoffrey.

"ayolah paman aku mohon ya ya" rengek Putri Azalea seperti ini menangis.

Karena tidak tega mau tak mau Jenderal Geoffrey mengikuti kemauan Putri Azalea tidak peduli apapun pikiran orang daripada Putri Azalea menangis bisa kena masalah besar nanti dia.

"ayo naik" Jenderal Geoffrey jongkok di depan Putri Azalea yang tersenyum senang.

Dengan senang hati Putri Azalea naik ke punggung Jenderal Geoffrey yang sekarang sudah berdiri dan menggendongnya layaknya anak kecil yang tidak mau pisah dengan ayahnya tapi Putri Azalea tetap merasa senang.

Sepanjang jalan banyak pasang mata yang berbisik-bisik dengan kelakuan Putri bungsu di Kerajaan Monkshood mereka berpikir yang tidak-tidak tapi sebagian tertawa melihat kelakuan Putri Azalea yang di luar nalar.

"paman Geoff aku suka" bisik Putri Azalea ambigu.

"maksudnya apa Lea katakan yang jelas" bingung Jenderal Geoffrey.

"aku suka dengan paman Geoff" bisik Putri Azalea yang membuat Jenderal Geoffrey seperti tersambar petir di siang bolong.

"apa maksudmu Lea jangan berbicara yang tidak-tidak" kaget Jenderal Geoffrey.

"aku sungguh-sungguh paman aku tidak berbohong tapi tidak usah dipikirkan ya dan jangan menjauh dari ku", jujur Putri Azalea yang memeluk pundak Jenderal Geoffrey sangat erat.

"kamu tidak berbohong kenapa bisa Lea apa yang kamu sukai dari paman yang jelas-jelas lebih tua dari kamu" bingung Jenderal Geoffrey.

"rasa suka bagiku tidak perlu ada alasan apapun paman entah kenapa saat aku berada di dekat mu aku sangat nyaman" jawab Putri Azalea sungguh-sungguh sangat jujur.

"tidak usah dipikirkan aku tau paman tidak suka dengan ku, jadi tetaplah seperti ini saja" ucap Putri Azalea yang sangat paham dengan keadaannya.

"paman tetap memikirkan nya Lea karena itu sangat aneh bagaimana Putri kerajaan suka dengan Jenderal di Kerajaannya sendiri" Jenderal Geoffrey masih tidak habis pikir dengan Putri Azalea yang sangat aneh.

"sudah lah, tidak usah dibahas kalo terus memikirkannya lama-lama paman jadi pusing sendiri atau ingin menjadi kekasih ku" goda Putri Azalea.

"tidak mungkin, kamu bisa mendapatkan yang lebih baik Lea karena kamu seorang Putri banyak yang ingin meminang mu nantinya jadi buanglah semua perasaan mu" jelas Jenderal Geoffrey pajang lebar.

"aku tau paman" Putri Azalea tersenyum kecut.

*inikah rasanya cinta tidak berbalas sungguh malang nasibku ini* batin Putri Azalea merutuki nasibnya sendiri.

"sudahlah turunkan aku" pinta Putri Azalea yang sudah tidak kuat.

Tapi bukan menurunkan Putri Azalea namun Jenderal Geoffrey berlari sambil menggendong Putri Azalea membuat Putri Azalea kaget untuk tidak mengucapkan sumpah serapah nya tapi Putri Azalea percaya saja pada paman kesayangannya itu mungkin sedang buru-buru.

Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!