Peringatan Untuk Putri Azalea

Malam hari telah tiba Putri Azalea yang sedang tertidur di pangkuan ibunya perlahan-lahan membuka matanya dan melihat ibunya sedang tersenyum menatap dirinya yang sudah terbangun dari tidur panjangnya.

Putri Azalea kemudian segera bangun dan duduk menghadap sang ibunda dengan perasaan yang sangat tenang tentunya lantaran sang ibunda benar-benar menemaninya sampai dia terbangun kembali.

"sayang sekarang mandi lah kita akan makan bersama dengan kakak juga ayahmu" pinta Ratu Ariana Rose mengusap rambut putrinya.

"iya ibunda aku mandi dulu sebentar" Putri Azalea bangkit dari duduknya menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

"anak itu tidak berubah sama sekali mungkin saja tadi dia hanya kelelahan, Axelia saja yang terlalu berlebihan sepertinya aku dulu terlalu memanjakan nya" ucap Ratu Ariana Rose yang merasa tidak ada perubahan pada putrinya.

15 menit kemudian Putri Azalea sudah selesai mandi dan menghampiri ibunya yang masih terduduk di ranjangnya barulah mereka berdua menuju ke ruang makan dimana keluarga yang lainnya sudah menunggu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sesampainya di ruang makan mereka berdua bergabung dengan keluarga yang lainnya yang menatap kehadiran Putri Azalea dengan perasaan yang berbeda-beda namun terlihat jelas bahwa kedua kakak laki-lakinya sangat senang dengan kehadiran adik bungsu mereka.

"aku senang sekali adikku sudah bisa bergabung kembali" senang Pangeran Azka kakak kedua Putri Azalea.

"aku juga senang melihat Zale sudah bisa sadar kembali" senang Putra Mahkota Axelion.

"Zale apa kamu masih marah dengan kakak" lirih Putri Axelia.

"tidak" acuh Putri Azalea.

"ayahanda lihatlah adik benar-benar sudah berubah" adu Putri Axelia.

"Xelia sudah adikmu masih lelah tidak usah manja" protes Ratu Ariana Rose.

"Azalea dimana sopan santun mu dia kakak mu tidak seharusnya kamu berteriak padanya kamu tau kakak kamu tidak bisa mendengar suara keras" marah Raja Lemos Alexander.

"dia saja yang terlalu manja" lirih Putri Azalea namun masih bisa di dengar oleh Raja Lemos Alexander.

"stop jangan bicara yang tidak-tidak sejak kapan kamu jadi berani seperti ini ayahanda ingatkan pada mu bersikaplah yang sopan dengan kakak mu apa kamu paham" tegas Raja Lemos Alexander.

"Hem" singkat Putri Azalea.

"sudahlah yang mulia Xelia saja yang berlebih-lebihan tidak usah memarahi Azalea kita saja yang terlalu memanjakan Axelia" ucap Ratu Ariana Rose tidak terima putri kesayangannya dimarahi.

"kamu jangan terus-terusan membela anak itu dia sudah salah seharusnya kamu bisa ambil sikap, kamu harusnya tau seperti apa Xelia" kesal Raja Lemos Alexander.

"kamu saja yang terlalu memanjakan dia sampai dia jadi gadis yang manja seperti ini aku tidak membela siapapun tapi Azalea tetap tidak bersalah" omel Ratu Ariana Rose.

"Ariana sudah cukup kenapa kamu jadi seperti ini sepertinya kamu lebih sayang dengan Azalea dimana sikap adil mu" kesal Raja Lemos Alexander.

"bukan seperti itu yang mulia tapi aku hanya merasa Xelia terlalu berlebihan" tegas Ratu Ariana Rose.

"sudah cukup kenapa kalian malah bertengkar seperti ini hanya karena masalah sepele" lerai Putra Mahkota Axelion.

"aku rasa memang Xelia yang terlalu berlebihan sudahlah tidak usah berdebat" sambung Pangeran Azka.

*kesempatan yang sangat bagus sekali ini bisa dimanfaatkan aku bisa memanfaatkan Putri Axelia* batin selir Reina.

*baguslah teruslah berselisih aku akan memanfaatkan masalah ini untuk menghancurkan Azalea* batin Raina senang.

*jangan harap kalian bisa menghancurkan keluarga ku* batin Putri Azalea tersenyum smirk.

"kalian berdua jangan pernah berpikir yang tidak-tidak" bisik Putri Azalea kepada selir Reina yang berada di sebelahnya.

Sontak saja mereka berdua melongo tapi mencoba untuk menenangkan diri mereka agar tidak terpancing dengan ucapan Putri Azalea yang sudah membuat mereka merasa agak marah

"ada apa" bingung Ratu Ariana Rose

"tidak ada hanya ingin menyapa saja bukan begitu selir" Putri Azalea tersenyum namun terlihat cukup mengerikan.

"iya yang mulia" bohong selir Reina yang merasa terintimidasi oleh Putri Azalea.

"oh aku pikir ada apa ternyata hanya seperti itu ya" angguk Ratu Ariana ,.

"Azalea ingat sekali lagi jangan sampai kamu berucap atau bersikap kasar dengan kakakmu paham dia memiliki perasaan yang sangat lembut seharusnya kamu tau itu" Raja Lemos Alexander kembali mengingatkan.

"baiklah ayahanda aku paham" Putri Azalea memaksa untuk tersenyum.

"sudah kita makan sekarang" ucap Raja Lemos Alexander yang sudah tidak sabar ingin makan.

Mereka pun memulai makan malam dengan diam tidak ada yang berani berbicara lagi sesuai dengan peraturan Kerajaan jika sedang makan tidak boleh ada suara kecuali mereka sudah selesai makan malam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di Kerajaan Edelweis Pangeran Edgar sedang termenung di gazebo sekitar kamarnya entah apa yang sedang dia pikirkan sampai kakaknya datang menghampirinya dengan sedikit tersenyum menggoda adiknya.

"kenapa kak jangan tersenyum seperti itu aku masih normal" cebik Pangeran Edgar.

"kau gila ya siapa juga yang bilang kau tidak normal" omel Putra Mahkota Edwin.

"habisnya kakak tersenyum menggoda ku seperti itu bagaimana aku tidak kesal" cebik Pangeran Edgar.

"ayolah aku hanya bercanda saja lagipula kau memikirkan apa sampai termenung seperti itu" senyum Putra Mahkota Edwin.

"aku hanya memikirkan Putri dari Kerajaan Monkshood yang aku rasa cukup lucu" jujur Pangeran Edgar.

"Putri yang mana jangan bilang Putri Axelia ingat Edgar dia sudah dijodohkan dengan ku jangan macam-macam" tuduh Putra Mahkota Edwin.

"bukan dia aku tidak bertemu dengan dia tapi adiknya Azalea tadi aku sempat bertemu dengan dia dan dia cukup lucu sekali" jawab Pangeran Edgar menegaskan.

"ouh baguslah aku sudah salah sangka dengan mu tadi, memang kenapa dengan dia aku tidak pernah bertemu dengan dia" lega Putra Mahkota Edwin.

"ya begitulah, kak memang kau benar-benar suka dengan Putri Axelia itu aku rasa dia anak yang manja dan tidak bisa di bentak atau mendengar suara keras" ucap Pangeran Edgar agak ragu.

"memang kenapa apa masalahnya aku tidak perduli yang aku pikirkan dia sangat lucu dan baik sebenarnya juga tidak suka pura-pura makanya aku mau dijodohkan dengan dia" yakin Putra Mahkota Edwin.

"ya terserah kakak saja lah aku hanya mengingatkan saja selebihnya kakak yang sangat tau untuk masa depan kakak" santai Pangeran Edgar.

"tapi apa kau yakin dengan Azalea sepertinya dia gadis yang penyakitan tidak salah kau" heran Putra Mahkota Edwin.

"bukan seperti itu sebenarnya dia terkena racun dan aku sangat bersimpati padanya saja aku ingin berteman saja tidak lebih apa yang ada dipikiran kakak" jawab Pangeran Edgar jujur.

"aku pikir kau suka dengan dia ternyata tidak ya, sudah lah tidak apa jikalau ingin berteman dengannya tapi apa mau dia berteman dengan manusia kutub seperti mu" ledek Putra Mahkota Edwin.

"jangan mengejek ku kak, aku tidak dingin dengan nya tapi aku bersikap seperti anak kecil padanya sampai dia kesal padaku dan sebenarnya dia sangat baik" kesal Pangeran Edgar.

"hahahaha, kau ini ada-ada saja" tawa Putra Mahkota Edwin.

"jangan tertawa kak, sudah lah aku ingin tidur pergilah" usir Pangeran Edgar.

"ya sudahlah aku pergi" Putra Mahkota Edwin segera pergi.

Pangeran Edgar masuk ke dalam kamarnya setelah kakaknya pergi daripada kakaknya mengoceh tidak jelas seperti ibu-ibu yang sedang bergosip lebih baik dia mengusir kakaknya dan istirahat di dalam kamarnya mungkin besok dia akan menemui Putri Azalea bersama dengan kakaknya.

Episodes
Episodes

Updated 54 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!