Hutan menjadi tempat tujuan Putri Azalea yang tadi mengajak Olivia untung nya meskipun jarang keluar tapi dia masih ingat jalan menuju ke hutan yang letaknya cukup jauh dari Kerajaan dengan niatan ingin mencari penawar racun yang ada di dalam tubuhnya.
Olivia merasa bingung kenapa Putri Azalea mengajaknya ke hutan tapi dia tidak berani bertanya takutnya dia akan kena marah lagi dengan tuannya seperti tadi karena sekarang tuannya sudah sangat berbeda dengan yang dia kenal dulu.
"aku ingin mencari penawar racun untuk ku, aku tidak ingin mereka semakin senang melihat ku menderita seperti ini" ucap Putri Azalea seolah-olah tau apa yang ada dipikiran Olivia.
"ah seperti itu ya, tapi apa Putri tau racun apa yang ada di dalam tubuh Putri" tanya Olivia memberanikan dirinya.
"aku tau tapi kau tidak perlu tau dulu biarkan aku yang mengobati diriku sendiri kau tidak perlu cemas" jawab Putri Azalea.
"lalu setelah aku akan mencari racun alami nanti setelah aku sudah lebih baik karena aku ingin membalas perlakuan mereka padaku" lanjutnya berapi-api.
"aku sangat setuju Putri, mereka harus mendapatkan balasan yang setimpal untuk itu" setuju Olivia.
"kau diam dulu disitu aku akan mencarinya sendiri tidak usah takut aku akan baik-baik saja" pinta Putri Azalea.
"baik lah Putri" mau tidak mau Olivia harus diam di tempat.
Putri Azalea masuk ke dalam hutan untuk mencari tanaman juga bunga herbal untuk membantu menyembuhkan racun yang bersemayam di dalam tubuhnya bertahun-tahun itu.
"awas saja kalian aku akan membalas nya enak saja bermain-main dengan Azalea si poison girls" Putri Azalea tersenyum smirk.
Tidak mudah untuk mencarinya mungkin karena sudah cukup langka namun dia akan terus mencarinya sampai matanya melihat bunga herbal yang dia cari-cari lalu segera memetiknya dan menyimpan dalam tas nya.
Dengan langkah santai Putri Azalea berjalan sambil melihat kanan kiri siapa tau apa yang dia cari terlihat namun ketika melewati pohon apel sebuah apel jatuh tepat mengenai kepalanya membuatnya mencak-mencak tidak karuan.
"dasar monyet kalo mau buang itu lihat-lihat jangan asal-asalan jadi kena kepala ku kan" umpat Putri Azalea mengira jikalau yang ada di atas pohon itu monyet.
Bukannya hewan yang turun tapi seorang laki-laki berpakaian rapi yang turun dari atas pohon menghampiri Putri Azalea yang mengumpat dan mengira jikalau ada monyet.
"maaf aku tidak sengaja tadi, aku tidak melihat kau datang" ucapnya minta maaf sontak saja Putri Azalea kaget.
"lah aku kira monyet ternyata orang ya, lagipula apa yang kau lakukan di atas pohon dasar manusia tidak jelas" omel Putri Azalea tidak habis pikir dengan laki-laki di depan nya itu.
"aku ingin makan buah di atas pohon memang salah lagipula aku kan tidak sengaja tadi dan aku sudah minta maaf padamu" ucapnya agak jengkel dengan wanita di hadapannya itu.
"ya tidak sih suka-suka kau mau di atas pohon kek di atas atap kek di atas air aku juga tidak perduli" ucap Putri Azalea ngelantur.
"kau ini mana mungkin aku di atas atap atau air kurang kerjaan sekali aku" ucapnya geleng-geleng kepala.
"ya mungkin saja kan, sudahlah aku maafkan dan aku tidak ada waktu untuk berbicara dengan mu" kesal Putri Azalea.
"tunggu dulu siapa nama mu aku Edgar Davids dari kerajaan Edelweis" ucapnya memperkenalkan dirinya.
"nama ku Azalea Hemlock Alexander dari kerajaan Monkshood" balas Putri Azalea.
"namamu sungguh bagus sekali senang berkenalan dengan mu Azalea" Pangeran Edgar tersenyum simpul.
"senang berkenalan dengan mu juga Edgar, aku permisi dulu" pamit Putri Azalea.
"buru-buru sekali mau kemana apa aku boleh ikut dengan mu" tegar Pangeran Edgar .
"aku ingin mencari penawar racun, mau apa kau ikut dengan ku sungguh tidak punya kerjaan sekali" cibir Putri Azalea.
"Azalea sungguh kejam sekali dirimu anggap saja kita berteman sekarang" Pangeran Edgar mengerucutkan bibirnya.
"kau ini laki-laki Edgar tidak usah berekspresi seperti itu" cebik Putri Azalea.
"aku hanya ingin berteman dengan mu saja memang tidak boleh kah, lagipula aku memang sendirian disini" ucap Pangeran Edgar berharap.
"baiklah terserah kau saja, lagipula tidak pengaruh juga kau ikut dengan ku asalkan kau tidak menggangu ku atau ku gantung kau di pohon" putus Putri Azalea.
"ucapan mu sungguh beracun sekali seperti namamu tapi kenapa kau bisa terkena racun sungguh aneh sekali" bingung Pangeran Edgar.
"kau ini laki-laki tapi cerewet sekali, diam lah jangan banyak bicara" sebal Putri Azalea.
"baiklah kau sungguh kasar sekali" cebik Pangeran Edgar.
"lebay sekali kau itu CK" kesal Putri Azalea.
"sudah ayo" ajak Putri Azalea.
Mereka berdua pun segera berjalan kembali lebih tepatnya Pangeran Edgar mengikuti Putri Azalea entah apa tujuan sebenarnya tapi dia sungguh sangat penasaran dengan wanita di depannya yang sangat judes dan jutek sekali berbeda dengan wanita yang selalu mendekatinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari sudah semakin siang dan selesai sudah pencarian bunga juga tanaman herbal yang akan digunakan sebagai obat namun disaat ingin kembali ke kerajaan Pangeran Edgar masih saja mengikuti nya membuatnya merasa sangat jengkel.
Berbeda dengan Olivia yang tercengang melihat Pangeran Edgar bisa bersama dengan tuannya apalagi dia sangat tau jika sang Pangeran agak susah untuk didekati meskipun sifatnya ramah pada siapapun.
"salam hormat Pangeran" Olivia memberikan hormat membuat Putri Azalea melotot salah sudah dia tidak bersikap sopan tadi.
"aku kira kau sendiri ternyata bersama teman mu ya" ucap Pangeran Edgar santai.
"maaf Pangeran saya sudah tidak sopan tadi" ucap Putri Azalea merasa bersalah.
"tidak apa tidak usah terlalu formal aku suka sikap mu tadi ingat sekarang kita berteman" senyum Pangeran Edgar merasa tidak masalah dengan kelakuan Putri Azalea tadi.
"Putri bagaimana bisa bersama dengan Pangeran Edgar" tanya Olivia bingung.
"tidak sengaja bertemu Olivia" jawab Putri Azalea singkat.
"wah kau rupanya juga seorang Putri aku kira kau hanya anak bangsawan biasa" kaget Pangeran Edgar.
"sudahlah itu tidak terlalu penting tidak ada gunanya gelar itu untuk ku jikalau hidupku saja jauh dari kata enak" cebik Putri Azalea.
"jangan bicara seperti itu tidak semua nya berjalan seperti apa yang kita inginkan tapi santai saja tidak usah diambil pusing" santai Pangeran Edgar.
"ya memang sih tapi tetap saja, aku sudah hampir mati tadi untung saja aku masih diberikan kesempatan untuk hidup jadi aku bisa merubah segalanya" sahut Putri Azalea tersenyum getir.
"malang sekali nasib mu Azalea tapi aku yakin kau pasti sangat kuat jadi bisa mengatasi segalanya" semangat Pangeran Edgar.
"kuat tidak kuat aku harus kuat Edgar demi masa depan ku dan aku tidak mau mereka bisa santai-santai di atas penderitaan ku" Putri Azalea tersenyum kecut.
"aku tidak tahu apa masalah nya tapi keep fighting i know you can, kau bukan tipe orang yang bisa di tindas" Pangeran Edgar menepuk pundak Putri Azalea memberikan semangat.
"terimakasih atas perhatiannya, aku akan selalu berusaha dan terimakasih sudah mau menjadi teman ku" senyum Pepsodent Putri Azalea.
"sama-sama, aku akan selalu ada untukmu kapan pun itu jadi tidak usah sungkan" Pangeran Edgar jadi bersimpati dengan Putri Azalea.
"aku pergi dulu sampai bertemu kembali Edgar" pamit Putri Azalea.
"okey Azalea be care full" Pangeran Edgar tersenyum simpul.
"oke aku pulang dulu bye bye" Putri Azalea tersenyum simpul sambil melambaikan tangannya.
Kemudian Putri Azalea juga Olivia segera kembali ke Kerajaan Monkshood setelah mendapatkan semua yang diinginkan oleh Putri Azalea sedangkan Pangeran Edgar juga kembali ke Kerajaan Edelweis dengan tersenyum senang karena pertemuannya dengan Putri Azalea yang menurutnya sangat berbeda dengan Putri bangsawan lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments