BAB 19

    Jika Dianri saat ini sedang meratapi nasibnya,berbeda dengan Kiara yang kini sedang menjemput kebahagiaannya satu persatu. Hasil dari ketekunannya,Kiara sudah membangun satu toko aksesories lagi. Jadi saat ini ia telah memiliki dua toko aksesoris,satu di desa yang selama ini dikelola oleh kakaknya,dan satunya lagi yang ia bangun di kota tempat sekarang ia tinggal. Sambil memantau toko, Kiara juga masih terus menjual produknya secara online. Tanpa terasa saat ini pendapatannya telah mencapai lima juta perhari.

      Toko aksesoris yang baru saja ia bangun adalah hasil dari tabungannya selama bekerja di perusahaan. Apalagi setelah resignt dari tempat bekerja,dirinya mendapatkan pesangon serta hadiah pengabdian selama enam tahun bekerja. Selain itu juga pendapatan dari penjualan toko aksesoris yang dikelola sang kakak semakin ramai sehingga pendapatan dari toko tersebut sangat lumayan ditambahkan untuk membangun sebuah toko.

      Kini pendapatan Kiara semakin bertambah. Dirinya tak perlu lagi merasa lelah seperti dulu untuk bekerja siang dan malam untuk orang lain. Saat ini ia sudah memiliki usaha sendiri,yang artinya ia melakukan untuk dirinya sendiri. Untuk toko yang saat ini ia dirikan,dirinya memperkerjakan empat orang karyawan. sehingga bisa bergantian menjaga toko secara berpasangan. Waktu kerja dibagi dua,shift pagi dan shift siang. Kiara tak lagi sibuk ikut menjaga. Dirinya kini lebih rileks dan hanya memantau toko online.

      Pagi ini langit terlihat begitu cerah. Kiara terbangun dengan badan yang segar dan tentunya juga dengan pikiran yang cerah tanpa memikirkan hal-hal tak berguna.

    Setelah sarapan,Kiara bergegas bersiap-siap. Saat ini ia akan keluar ke mall untuk sekedar membeli barang sesuatu yang mungkin menurutnya bagus.

    Dengan menggunakan taksi,akhirnya Kiara berangkat menuju mal. Dirinya begitu antusias membayangkan untuk jalan-jalan sambil memilih pakaian yang sekiranya ia sukai,serta mampir di salon kecantikan untuk memanjakan diri.

     Sesuai dengan keinginannya,Kiara benar-benar mewujudkan itu semua. Ia memilih beberapa pakaian dengan style terbaru. Setelah selesai memilih beberapa pakaian,dirinya menuju salon kecantikan untuk merawat rambut serta tubuh,tak lupa mengambil paket untuk perawatan wajah.

      Akhirnya setelah dua jam melakukan perawatan seluruh tubuh,Kiara pun keluar dari salon dengan badan yang segar serta wajah berseri yang terlihat semakin menawan. Sungguh Kiara merasa bahagia,akhirnya bisa menikmati hasil jerih payahnya sekarang. berjalan dan berkeliling mal sendiri tanpa menghiraukan lirikan orang lain yang merasa aneh melihatnya seperti orang gila dengan senyuman tak pernah lepas dari wajah cantiknya. Hingga pada akhirnya,kebahagiaan Kiara terusik ketika bertemu sosok yang tak ingin lagi ia temui.

      "Ra,aku ingin bicara sebentar dengan mu." Fadly tiba-tiba saja muncul di depan Kiara. Kiara begitu terkejut serta merasa tak suka dengan kehadiran Fadly yang tiba-tiba merusak moodnya. Kiara memandang Fadly dengan raut wajah kesal dan tak memperdulikan lagi orang di sekitar .

       "Aku mohon,sebentar saja ikuti aku. Aku ingin berbicara dengan mu." Penuh permohonan Fadly meminta Kiara untuk berbicara empat mata.

      " Semuanya sudah berakhir Fadly! Tak ada lagi yang perlu dibicarakan."ucap Kiara penuh amarah, sambil menjauh dari kerumunan. Dirinya benar-benar merasa geram dengan mantan suaminya itu yang membuatnya malu. Banyak pasang mata yang menyaksikan perdebatan mereka. Hingga pada akhirnya Kiara memilih untuk pulang namun masih terus diikuti oleh Fadly. Kiara mempercepat langkahnya demi menghindari mantan suaminya itu.

     "Huh sungguh sial bertemu manusia sepertinya. Hari ku yang indah jadi rusak karenanya." Gerutu Kiara sambil terus berjalan menjauh. Akan tetapi langkahnya masih tetap terkejar oleh Fadly. Merasa usahanya sia-sia,akhirnya Kiara tak lagi mencoba menghindar.

    "Kali ini biarkan aku ladeni saja lelaki brengsek itu." Pikir Kiara dan melangkah seperti biasa.

     "Ra,kita bicara sebentar." Fadly mencekal tangannya dan dengan refleks Kiara membalikkan badannya sehingga posisi mereka berhadapan.

    "Mau apa lagi kamu !?" ucap Kiara ketus.

     "Ayok kita cari tempat yang aman agar .....

     "Heh! Dasar wanita ganjen,udah cerai masih aja deketin anak saya. Nyesel ya ninggalin Fadly ?" Tiba-tiba Bu Nani muncul dan langsung memotong pembicaraan anaknya. Fadly yang sudah bersusah payah mengejar Kiara merasa geram melihat sang ibu menggagalkan semua usahanya untuk membujuk mantan istri nya itu.

Fadly lupa jika tadi ia menemani sang ibu ke mal untuk berbelanja. Karena melihat Kiara ia langsung melupakan begitu saja ibunya.

     "Jangan sok tau Bu. Datang-datang langsung nimbrung tanpa mencari tau terlebih dulu. Anak ibu tu yang masih ngejar-ngejar saya dari tadi. Bikin malu aja bikin ribut di dalam mal. Anak sama ibu nggak ada bedanya. Main nyerocos aja di tempat umum."Sahut Kiara tak mau di fitnah oleh mantan mertuanya itu. Saat ini ia sudah tak ingin lagi menghormati wanita tersebut yang selalu mengurus rumah tangga nya dulu.

        "Halah,buktinya kamu masih mau meladeni anak saya." Ucap Bu Nani dengan PeDenya.

         "Bu udah,biarkan Fadly bicara dengan Kiara sebentar." Pinta Fadly pada ibunya dengan tatapan memohon.

         "Tuh,dengar sendiri kan Bu ? Anaknya loh yang ingin bertemu dengan saya." Kiara akhirnya membalas perkataan dari mantan mertuanya itu.

         Bu Nani yang mendengar anaknya masih memohon untuk bicara dengan mantan menantunya itu merasa sangat malu. Apalagi awalnya ia berpikir Kiara yang ingin bertemu dengan anaknya.

         "Ya Udah,kamu bicara dengannya jangan lama-lama Fadly. Bicara seperlunya saja. Jangan sampai tergoda lagi sama wanita sepertinya yang ngga becus ngurus suami. Bisanya minta cerai terus."Kata-kata Bu Nani sambil melirik tak suka pada mantan menantunya itu.

        "Haha... Ngomongin aku ngga becus. Emang situ udah paling becus ngurusin suaminya.Jangan sampai suami udah selingkuh baru nyadar."

Jleb! Perkataan Kiara berhasil membuat Bu Nani susah payah menelan ludah. Tiba-tiba saja hatinya mulai merasa tak tenang. Apalagi akhir-akhir ini Pak Dani terlihat berubah.

       Kiara tersenyum puas melihat perubahan wajah sang mantan mertua.

      "Siapa suruh menganggu ku. sedikit saja ku balik kan perkataan mu, udah nggak bisa berbuat apa-apa". Ledek Kiara di dalam hati. Dirinya memandang remeh sang mantan mertua.

      Fadly yang melihat perdebatan antara ibu dan mantan istrinya,merasa frustasi. Sungguh apa yang dilakukan ibunya waktunya tidaklah pas. Dalam hati Fadly menggerutu saking kesalnya pada sang ibu yang telah menghancurkan usahanya untuk mendekati mantan istrinya.

     "Bu udah, Aku ingin bicara bersama Kiara sebentar saja." Pinta Fadly pada sang ibu agar menjauh.

     "Okeh! Ingat jangan sampai tergoda dengannya. Ibu bisa mencarikan wanita yang jauh lebih cantik darinya!" Setelah berkata,Bu Nani bergegas pergi. Tak lupa ia mendelik tak suka pada mantan menantunya itu.

Terpopuler

Comments

Upik Sampang

Upik Sampang

tanpa mengurangi semangat outhor untuk ttpenulis,ijinkan kasih sedikit msukan setahu saya kalo mengundurkan diri dari pekerjaan tidak dapat pesangon apalagi penghargaan.maaf ya Thor.♥️

2024-05-01

1

Yatinah

Yatinah

orang yg hatinya keras tk akan bisa menerima nasehat baik seperti ibunya fadly itu contohnyaa

2024-05-04

0

Uthie

Uthie

mikir tuhhh harus nya nenek tua 😏

2024-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!