BAB 12

      "Minta uang dong Yang," Ucap Dianri pada Fadly sambil menengadahkan tangannya. Wajahnya pun sengaja dibuat terlihat manja untuk meluluhkan hati Fadly. Ya,Fadly dan Dianri diam-diam kembali melanjutkan hubungan mereka tanpa sepengetahuan Kiara. Dianri yang belum bekerja memanfaatkan Fadly agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Begitu pula dengan Fadly yang tak pernah lagi dilayani kebutuhan batinnya oleh sang isteri,ia membutuhkan Dianri untuk menyalurkan hasratnya.

      "Loh,kok minta uang lagi ? Kemarin kan baru aku kasih 300 ribu." Fadly mulai protes dan terlihat sekali saat ini ia begitu kesal. Dianri yang mendapatkan tatapan kesal dari kekasih gelapnya itu merasa sedikit takut. Namun tak membuat ia mengurungkan niatnya untuk meminta uang.

          "Iya soalnya uang yang kamu kasih kemarin buat beli kebutuhan dapur. Kan kamu juga makan di sini. Sekarang aku minta uang buat jajan. Aku ngga bisa kalo ngga ngemil Yang." Dengan wajah memelas Dianri terus merayu Fadly. Akhirnya Fadly pun luluh dan memberikan uang 200 ribu.

         "Nih,setelah ini aku ngga punya duit lagi. kamu cepat nyari kerjanya biar ngga minta duit terus." Dengan ketus Fadly menyerahkan uang pecahan ratusan ribu pada Dianri. Ada rasa tak rela dalam dirinya saat memberikan uang tersebut. Biasanya ketika bersama Kiara ia yang akan diberikan uang,namun sekarang malah dirinya yang mengeluarkan untuk Dianri.

      Dianri mengambil uang pemberian Fadly dengan wajah sumringah. Hatinya begitu senang meskipun harus mendapat perlakuan ketus dari sang kekasih.

     "Aku janji secepatnya akan bekerja Yang." Janji Dianri penuh keyakinan pada Fadly namun tak dihiraukan. Fadly masih sangat kesal pada Dianri yang hampir setiap hari meminta uang.

        "Aku pulang dulu,aku nggak mau Kiara sampai tau jika berlama-lama denganmu." Dengan rasa kesal yang menumpuk di dalam dada Fadly segera beranjak pulang. Dianri hanya mengangguk dan tak berniat untuk mengantar Fadly sampai di depan rumah kontrakannya.

      'Wanita itu hanya menguras ku saja tanpa mau berusaha. Beda sama Kiara yang mandiri dan tak merepotkan. Udah gitu nggak ada perhatiannya sama sekali. Heh,dia pikir aku betah sama wanita sepertinya? Sungguh beruntung si Andri menceraikan wanita seperti itu.' Sepanjang perjalanan pulang Fadly terus menggerutu. Ia sangat merasa dongkol pada Dianri kekasih gelapnya itu dan tanpa sadar mulai membandingkan dengan isterinya.

      'Lebih baik aku putuskan saja hubunganku bersama wanita sialan itu. Aku ingin fokus pada istri ku saja. Lagian aku ngga mau ketahuan untuk ke dua kalinya. Aku takut Kiara menggugat cerai diriku. Huh,ternyata sangat sulit mendapatkan wanita penyabar dan perhatian seperti Kiara. Aku tak ingin Kiara pergi'. Dengan tak tahu malunya Fadly berpikir bahwa Kiara sudah memaafkan dan tak akan menggugat cerai dirinya. Padahal tanpa sepengetahuan Fadly,Kiara sudah mendaftar gugatan cerai pada dirinya di pengadilan agama. Tinggal menunggu surat panggilan sidang datang menghampiri nya.

       Sementara itu di rumah kedua orang tua Fadly,terjadi perdebatan antara Pak Dani dan isterinya Bu Nani.

     "Bu,jangan terlalu memanjakan Fadly seperti itu. Mau jadi apa nanti rumah tangga nya kalau setiap uangnya habis ia selalu meminta uang pada kita." Saat ini Pak Dani mencoba menjelaskan pada sang isteri akibat jika terlalu memanjakan Fadly.

     "Uang kita ?" tanya Bu Nani pada suaminya dengan pandangan tak suka.

     "setahu ku,selama ini hanya aku yang memberi uang pada Fadly,kamu malah ngga pernah mau ngasih uang anak kita." Ucap Bu Nani dengan angkuhnya.

     "Aku bukannya ngga mau ngasih,tapi aku mau Fadly itu mandiri. Dia sudah memiliki rumah tangga,biarkan dia bertanggung jawab. kalau kita sebagai orang tua terus memanjakan mereka,mau jadi apa anak kita kedepannya? Lihat sekarang si sulung,udah punya gaji sendiri tapi masih saja minta uang pada kita setiap bulannya.itu akibat dari didikanmu!" Suara Pak Dani semakin tinggi, tat kala sang isteri masih tak ingin mendengarkan sarannya.

"Pokoknya biarkan saja! Aku yang akan mengurus mereka. Aku nggak akan ngambil uangmu untuk membiayai mereka!" Dengan langkah yang penuh keangkuhan Bu Nani meninggalkan sang suami yang duduk terdiam di sofa.

Pak Dani yang melihat tingkah istri nya hanya bisa menghela napas panjang. Ia tak habis pikir dengan tingkah laku sang isteri yang mau menang sendiri dan tak ingin mendengar masukan dari orang lain.

"Dari awal menikah hingga sudah tua seperti ini,ia tak kunjung berubah. Akupun lelah dengan semuanya ini."Sesal Pak Dani di dalam hati. Watak isteri nya yang sangat egois lambat laun membuat Pak Dani menjadi jenuh dan tak betah tinggal di rumahnya sendiri. Apalagi Bu Nani hanya memikirkan bisnis dan dirinya sendiri. Ia jarang sekali melayani sang suami layaknya seorang isteri.

Tak ingin merenungi nasibnya yang menyedihkan,Pak Dani pun segera keluar rumah. Ia ingin menenangkan pikirannya. Mobil Pajero keluaran terbaru yang ia miliki melaju pelan meninggalkan halaman rumah.

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

berarti sama yaah anak dan ibunya wataknya sama

2024-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!