BAB 11

Keesokan paginya,Kiara bangun pagi-pagi sekali. Di lihatnya sang suami masih terlelap di samping tanpa sedikitpun terganggu. Dengan segera Kiara mengambil berkas perceraian yang sudah ia siapkan dan menyimpannya di jok motor agar tak diketahui oleh Fadly.

Sebenarnya hari ini Kiara tak bekerja. Rencananya ia akan bertemu dengan temannya saat sekolah dulu yang saat ini berprofesi sebagai seorang pengacara. Ia ingin menyerahkan semua berkas yang dibutuhkan,sebelum Fadly curiga padanya. Agar tak menimbulkan kecurigaan sang suami,Kiara sengaja mengenakan seragam kerja saat keluar dari rumah. Meskipun Fadly belum bangun dan tak melihatnya saat berangkat kerja,namun tetap saja saat pulang ke rumah nantinya,Kiara membutuhkan seragamnya untuk membuktikan pada Fadly bahwa seolah-olah ia baru saja pulang kerja.

Pukul 7.15 pagi,Kiara segera memacu kendaraannya keluar dari pekarangan rumah menuju jalan ke tempat kerjanya. Kebetulan rumah sang pengacara satu arah menuju ke tempat kerja Kiara. Saat sebelum meninggalkan rumah tadi Kiara melihat suaminya masih tertidur lelap. Dalam hati ia merasa bersyukur pada akhirnya tak perlu terlalu bersandiwara di depan suaminya.

Hanya butuh 15 menit,akhirnya Kiara tiba di rumah temannya. Sesuai dengan perjanjian Kiara lewat WhatsApp sebelumnya,temannya itu sudah menunggunya. Meskipun masih pagi,gerbang rumah yang sangat kokoh itu sudah dibuka sejak tadi. Kiara yang baru saja tiba langsung mengendarai motornya dan segera masuk.

Teman Kiara bernama Denis adalah seorang laki-laki. Ia dikenal sebagai pengacara muda dan sudah beberapa kali memenangkan kasus perceraian. Hal inilah yang membuat Kiara yakin menggunakan jasa temannya itu.

"Hai Ra,aku pikir kamu masih lama. Ternyata kedisiplinan mu hingga saat ini sudah sangat mendarah daging." Sapa Denis dan segera mempersilahkan Kiara duduk di samping rumah yang sudah tersedia meja dan kursi untuk bersantai para keluarga.

"Aku nggak mau teman ku yang sangat baik ini sampai jamuran menunggu ku. Hehehe." Canda Kiara dan segera memberikan berkas yang sudah ia siapkan.

"hahaha...Sungguh pengertian sekali temanku ini." Balas Denis dan segera mengecek kelengkapan berkas yang diberikan Kiara. Dan kembali ke mode serius dan kemudian memeriksa semua berkas dengan teliti.

"Oke,sudah lengkap." Ucap Denis dan merapikan kertas-kertas yang tadi sudah ia periksa. Kiara tersenyum senang sekaligus lega melihat apa yang sudah ia siapkan bersusah payah akhirnya tak ada kurang.

"Oiya Ra,kamu punya bukti ? Kalau bukti itu ada,maka prosesnya akan lebih cepat." Denis akhirnya menanyakan bukti persis seperti para pengacara pada umumnya yang menginginkan bukti agar lebih cepat.

"Punya. Aku kirim sekarang di WhatsApp mu." Ucap Kiara bersemangat. Ia segera mengutak-atik handponenya.

"Sudah ku kirim." Kata Kiara dan segera menyeruput teh yang sudah disediakan oleh tuan rumah.

"yakinlah kita menang Ra,apalagi ditambah video yang sudah kita kantongi saat ini." Jelas Denis penuh keyakinan.

"Sekarang juga,tolong bantu aku mendaftarkan gugatan cerai Nis. Aku nggak punya pengalaman dalam hal ini." Selagi mendapatkan kesempatan,Kiara ingin menyelesaikan semuanya.

"Oke baiklah,ayok berangkat sekarang. pakai mobilku saja. Namun tunggu sebentar saja Ra,aku ingin mengganti baju ku dulu." Pamit Denis dan segera masuk ke kamarnya.

Kiara akhirnya pergi ke pengadilan agama ditemani temannya Denis sekaligus pengacaranya. Sengaja ia menggandeng seorang pengacara karena tak ingin mendapat kesulitan dari keluarga Fadly. Apalagi Fadly adalah keluarga yang berada. Akan sangat mudah bagi mereka untuk menyewa seorang pengacara hebat. Beruntung Kiara memiliki seorang teman yang mau membantunya .

Selesai mendaftarkan gugatan cerai di pengadilan Agama,Kiara langsung pulang dan karena masih memiliki waktu ia segera mampir di sebuah salon kecantikan. Sudah lama ia tak pernah merawat diri. Dan saat ini waktunya untuk memanjakan diri agar terlihat lebih segar.

tepat pukul 4.00 sore Kiara pulang ke rumah menyesuaikan jam pulang bekerja dikarenakan pada saat ini ia sedang berpura-pura sedang masuk kerja.

"Yang,kok pulang-pulang makin bersih ya ?" Komentar Fadly sambil memperhatikan istri nya.

Mendengar perkataan Fadly,kiara menjadi salah tingkah takut ketahuan. Namun segera mungkin ia sembunyikan agar tak terlihat oleh Fadly.

"Mungkin karena aku rajin membersihkan wajah setiap malam". Ucap Kiara asal agar tak ketahuan sedang tak masuk kerja hari ini.

Fadly diam tak menanggapi. Akan tetapi dalam hati,ia mulai merasa gelisah melihat sang isteri semakin cantik.

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

lanjuutttt 💪💪💪❤️❤️❤️

2024-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!