BAB 17

      Dengan kemarahan dalam hati,Dianri memacu kendaraan roda empat nya menuju kediaman Fadly dan Kiara. Tujuannya adalah menemui Kiara dan membongkar semua kebusukan Fadly selama ini.

      Dianri yang merasa diabaikan oleh Fadly selama seminggu ini, benar-benar geram. Ditinggalkan begitu saja bahkan nomornya diblokir membuatnya merasa sangat tak dihargai oleh Fadly.

        'Baiklah Fad,kau harus melihat bahwa diriku tak pernah main-main dengan ucapanku.' Gumam Dianri dalam hati dengan kemarahan yang meletup-letup. Dirinya sudah tak sabar ingin segera tiba di rumah Fadly.

        Beberapa menit kemudian, akhirnya Dianri pun tiba di rumah Fadly. Dari luar terlihat pintu rumah sedang di tutup. Tak ingin menyimpulkan bahwa pemiliknya tak ada,Dianri segera turun dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah.

      "Tok,tok,tok .......Permisi." Teriak Dianri. Namun berulangkali dirinya mengetuk pintu dan memanggil tak ada respon yang ia dapatkan.

     "Sialan! Pasti Fadly memang sedang tak di rumah. Pantas saja ia berani menantang ku. Dasar pengecut!" Maki Dianri dan segera kembali ke mobilnya.

     Di dalam mobil Dianri tak langsung pulang. Terlebih dahulu ia menghubungi Fadly untuk sekedar mempermalukan laki-laki pengecut tersebut. Panggilan pertama tak diangkat. Tak ingin menyerah,Dianri kembali lagi menghubungi hingga akhirnya Fadly mau mengangkat panggilan tersebut dan langsung mendapat semprotan dari Dianri.

      "Dasar pengecut." Maki Dianri penuh emosi.

      "Haha....gimana sayang ? Ngga Nemu ya yang kamu cari ?" Ejek Fadly pada Dianri yang kedengaran semakin marah.

      "Cepat katakan di mana kamu ? Dan di mana isteri mu itu ? Aku ingin bicara dengannya!" Bagai kesetanan,Dianri berteriak lewat panggilan telpon yang sedang berlangsung. Teriakan Dianri sangat keras sampai Fadly menjauhkan handphone nya sebentar.

     Setelah mendengar suara Dianri tak terdengar lagi,Fadly kembali menempelkan handphone nya ditelinga dan kembali berkata,

    "Sudah selesai marahnya?" tanya Fadly dengan nada mengejek. Dirinya sangat tahu akan karakter Dianri yang mudah marah dan sulit mengendalikan emosi. Dengan sengaja ia mempermainkan emosi wanita tersebut.

Dianri yang menyadari sedang dipermainkan emosinya oleh Fadly,segera mulai menguasai amarahnya. Dirinya segera terdiam dan tak lagi berteriak.

"Katakan di mana isteri mu berada ?" Tanya Dianri dengan pelan dan tak lagi marah-marah.

"Aku juga tak tahu dia di mana. Kamu cari aja sendiri." Ucap Fadly cuek. Ia tak memberitahu jika dirinya sudah berpisah dengan sang istri. Toh,itu juga tak penting untuk diketahui oleh Dianri.

"Baiklah jika dirimu tak ingin memberitahu. Aku akan menemui Kiara dengan cara ku sendiri." sahut Dianri dan segera memutuskan panggilan telpon.

Setelah panggilan telpon bersama Fadly diputuskan,Dianri segera mencari kontak Kiara.' Semoga saja masih tersimpan.'Gumam Dianri.

"Ketemu!" Dengan penuh kegembiraan seperti mendapat hadiah,Dianri bersorak senang menemukan kontak Kiara masih ia simpan.

"Kali ini akan ku buat kau mati kutu Fadly Permana." Ucap Dianri dengan semangat membara. Tanpa menunggu lama Dianri langsung menghubungi Kiara.

Di panggilan pertama tersambung dan tidak diangkat oleh Kiara. Namun Dianri tak berputus asa,ia kembali menghubungi Kiara.

Sementara itu,Kiara yang sedang asik berselancar di media sosialnya, melihat nomor baru sebagai pemanggil,merasa enggan untuk menerima. Ia berpikir mungkin itu adalah Fadly karena sebelumnya,Kiara sudah memblokir nomor mantan suaminya itu. Dan nomor Dianri memang tidak pernah ia simpan. Namun karena baru tersebut masih terus menghubunginya,Kiara mulai berpikir bahwa tak ada salahnya untuk berbicara meskipun itu adalah Fadly. Kiara pun akhirnya menerima panggilan tersebut.

"Halo." Begitu tersambung langsung terdengar suara Dianri menyapa.

"Degh!" Kiara merasakan jantungnya seperti hendak berhenti berdetak. Ia sangat mengenali suara Dianri. Suara wanita yang sangat ia benci karena dengan tega sudah menghancurkan rumah tangganya meskipun ia tahu bahwa Fadly dulu adalah suaminya.

"Mau apa wanita ini ?" Gumam Kiara dalam hati dengan perasaan tak suka. Namun karena rasa kemanusiaan,Kiara tetap mau meladeni Dianri.

"Iya Halo." Akhirnya stelah beberapa detik sempat terdiam Kiara menyahut.

"Halo Kiara,ini aku Dianri. Bisa kah kita bertemu sekarang ?" Tanpa banyak basa-basi Dianri langsung memberitahu tujuannya menelpon.

"Oh iya Dianri,ada apa ? Mengapa tidak lewat telepon saja kita bicara ?" jawab Kiara yang masih tak ingin bertemu Dianri. Hingga saat ini hatinya masih terasa sakit dan benci mengingat kelakuan Dianri.

"Lebih baik kita bertemu langsung saja Kiara. Karena ada hal penting yang harus aku sampaikan." Balas Dianri tak ingin menyerah begitu saja demi bisa bertemu langsung Kiara.

Mendengar permintaan Dianri tersebut,membuat Kiara berpikir sejenak apakah mengiyakan atau tetap tak ingin bertemu. Karena penasaran akhirnya Kiara mengiyakan.

"Oke! Aku kirim alamatku sekarang. Kita bertemu di kontrakan ku saja." Kiara langsung mematikan sambungan telpon dan segera mengirimkan alamat rumahnya. Menurut Kiara lebih aman bertemu di kontrakan saja. Lagian saat ini Kiara tak sendiri lagi. Ada Bi Ima yang sengaja ia sewa untuk membantu dan menemaninya. Saat ini Kiara sudah menyetok barang sendiri untuk bisnisnya dan dikirimkan ke customer yang jauh.Bi Imalah yang membantunya mengemasi barang.

Tak butuh waktu lama,Dianri pun tiba di kontrakan Kiara. Setelah memarkirkan mobilnya,Dianri diajak masuk ke dalam rumah dan dipersilahkan duduk oleh Kiara dengan ramah meskipun terkesan kaku. Dianri masih tampak biasa saja karena belum mengetahui bahwa Kiara sudah tahu akan hubungan gelapnya bersama sang mantan suami.

"Aku langsung saja pada tujuan ku ke sini ya Kiara ?" kata Dianri tanpa basa-basi. Ia sudah tak tahan untuk membongkar semua rahasianya pada Kiara.

'Iya silahkan. sebenarnya ada apa Dianri ?" berusaha tenang,Kiara mempersilahkan sang tamu yang sebenarnya tak diinginkan kehadirannya untuk mengutarakan tujuannya bertandang ke rumahnya.

"Aku kesini,hanya ingin memberitahu mu bahwa Fadly menjalin hubungan dengan ku sebagai pasangan kekasih sudah dari beberapa bulan yang lalu." Tanpa rasa malu Dianri mengungkapkan aib yang seharusnya ia sembunyikan.

"Aku sudah tahu itu." Ucap Kiara dengan tenang namun ada kemarahan yang siap ia luapkan tapi sengaja dipendam terlebih dahulu sambil menunggu waktu yang tepat.

Mendengar itu. Dianri terdiam. Dirinya begitu syok. Sama sekali ia tak menyangka bahwa isteri Fadly tersebut sudah mengetahui rahasia besarnya. Wajahnya terlihat pias dan tak bisa berkata-kata lagi.

Melihat sang tamu terdiam,Kiara melanjutkan perkataannya.

"Apa kamu ke sini untuk mempermalukan diri sendiri Dianri ? Asal kamu tahu,aku sudah menceraikan kekasih gelap mu itu. Dan silahkan ambil untuk dirimu. Aku ikhlas memberikan sampah tak berguna seperti Fadly untuk kau pungut." Akhirnya ketenangan yang sudah Kiara pertahankan sejak tadi terpatahkan juga. Rasa sakit hati yang selama ini ia pendam hari ini ia lampiaskan langsung pada orangnya.

Kembali lagi Dianri dibuat terkejut mendengar bahwa Kiara dan Fadly telah bercerai. Dalam hati Dianri merutuki kebodohannya yang tidak mengetahui terlebih dahulu berita perceraian antara Fadly dan Kiara.

"Semua ini gara-gara Fadly pengecut itu!" Maki Kiara dalam hati. Dirinya benar-benar tak bisa berkutik saat ini. Namun karena terlanjur malu,Dianri melawan Kiara.

"Syukurlah jika kamu sudah mengetahui kebejatan mantan suami mu itu. Jadi aku tak perlu lagi capek-capek memberitahu mu tentang kelakuannya di luar rumah." karena merasa malu dan berada pada posisi yang salah Dianri sengaja berkata seperti itu demi menutupi rasa malunya.

"Aku tak butuh bantuan mu Dianri ! Apalagi bantuan dari wanita tak berperasaan seperti mu sama sekali aku tak butuh!" Bentak Kiara dengan kasar.

"Huh!Dasar Belagu! sombong sekali jadi orang. Sok Sokan ngga butuh bantuan orang." Setelah berkata,tanpa pamit Dianri langsung melangkah keluar dari rumah kontrakan Kiara dan pergi meninggalkan kediaman Kiara dengan penuh keangkuh

Kiara yang melihat itu hanya bisa menggeleng kepala merasa aneh pada wanita seperti Dianri. Datang hanya untuk mempermalukan diri sendiri. 'Sungguh wanita yang malang'.Gumam Kiara.

Halo pembaca setia ku....terima kasih atas dukungannya selama ini. Tanpa Pembaca setia author bukanlah apa-apa.

Jangan bosan ya pembaca setia untuk selalu mendukung author melalui LIKE,KOMEN DAN VOTE.....

Dukungan dari pembaca setia semakin membuat author semangat untuk terus berkarya.....

Akhir kata author ucapkan selamat membaca,semoga terhibur 🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

dasar muka tembok kamu dianri udah salah ngk punta malu nemuin kiara

2024-05-04

1

A Yes

A Yes

eeh dodo eee, ketemuan di cafe atau resto, atau bisa di luar rumah aja lah mbak ee

2024-04-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!