BAB 16

      Dikarenakan memiliki waktu yang luang,Kiara akhir-akhir ini lebih sering merawat diri. Apalagi hidup sendiri tanpa suami,dirinya semakin memiliki banyak waktu istirahat. Kulitnya yang dulunya kusam,kini terlihat lebih putih dan sehat. Boleh di katakan,semenjak pengkhianatan yang dilakukan oleh Fadly suaminya, Kiara semakin terlihat cantik.

      Kiara sudah bertekad untuk membalas pengkhianatan sang suami dengan cara memperbaiki dirinya menjadi lebih baik dari saat masih bersama sang Suami.

     Saat Kiara tengah memantau toko online yang ia kelola,tiba-tiba ada pesan masuk dari Andri. Sudah lama Andri tak pernah menghubungi Kiara.

     "Ra,gimana proses perceraian mu? Apa sudah selesai ? "Tanya Andri lewat pesan WhatsApp yang baru saja di baca oleh Kiara."

    "dua hari lagi sidang perceraian aku dan mas Fadly akan segera dilangsungkan." Balas Kiara pada Andri.

    "syukurlah kalau begitu. Aku tunggu kabar gembiranya. Semoga lancar sampai selesai ya Ran? Dan jangan lupa misi kita berdua."

    "Amin mas." Balasan Kiara yang terakhir . Setelah berbagi pesan bersama Andri, Dirinya kembali lagi mengecek penjualan di toko onlinenya. Kiara sangat bahagia dikarenakan ada orderan lgi. Berkat kegigihannya,saat ini pemasukan dari jualan onlinenya bisa mencapai sejuta sehari.

     Akhirnya dua hari kemudian sidang perceraian antara Kiara dan Fadly dilaksanakan. Kiara sampai di Pengadilan Agama sedikit terlambat bersama pengacaranya. Fadly sudah datang dengan ditemani sang ibu dan sepupunya. Bu Nani membuang muka ketika melihat Kiara. Akan tetapi tak dihiraukan oleh Kiara. Tanpa sengaja mata Kiara dan Fadly bertemu. Fadly memandang sang isteri yang sebentar lagi akan menjadi mantan tanpa berkedip. Ia begitu terkejut melihat isterinya yang terlihat lebih modis dan semakin cantik. Dengan segera Kiara memutuskan Kontak mata dan membuang muka.

      Saat melihat perubahan pada isterinya,Fadly mulai ragu untuk bercerai dengan Kiara. Hatinya kembali tergoda akan kecantikan sang isteri yang kembali seperti dulu bahkan lebih cantik saat ini. Tanpa sadar,Fadly termenung dan itu disadari oleh Bu Nani.

      "Nggak usah terpesona. Masih banyak yang lebih cantik dari wanita kampung itu!" Dengan penuh kekesalan Bu Nani menegur sang anak.

     "Siapa bilang aku terpesona Bu ? Aku hanya heran saja kok bisa mereka terlambat datang." Kilah Fadly. Ia pun tak ingin diketahui bahwa masih mencintai sang isteri.

      "Baguslah. Setelah ini,buktikan pada wanita sombong itu bahwa kamu bisa mendapatkan yang lebih segala-galanya darinya." Bu Nani berusaha memanas-manasi sang anak,meskipun dalam hati ia pun mengakui bahwa Kiara semakin cantik dan terlihat semakin berkelas. Pakaian yang digunakan Kiara terlihat seperti pakaian berbahan mahal .

      'Huh! Gayanya kayak orang kaya.Palingan juga punya baju hasil pinjaman.' Gumam Bu Nani dalam hati.

    Kiara yang melihat ibu mertuanya yang memasang wajah kesal tak mau ambil pusing. Ia sudah begitu kebal dengan sikap sang mertua. Apalagi sebentar lagi akan menjadi mantan mertua.

     Sidang perceraian antara Fadly dan Kiara berjalan lancar. Kiara mempunyai bukti kuat mengenai perselingkuhan Fadly. Apalagi disamping itu,Kiara sudah menggandeng pengacara handal. Selain itu,semuanya semakin diperlancar oleh Bu Nani yang sudah tak tahan ingin anaknya lekas bercerai. Ia sudah mempunyai calon istri bagi anaknya yang menurutnya berasal dari keluarga yang selevel dengan mereka.

      Akhirnya tanpa adanya permasalahan yang berarti, perceraian antara Fadly dan Kiara di kabulkan oleh majelis hakim. Kiara begitu senang karena sudah terlepas dari suami pemalas,pengkhianat seperti Fadly. Dengan langkah mantap,Kiara berjalan tanpa menoleh lagi pada Fadly yang masih saja mencuri-curi pandang pada dirinya. Tiba-tiba Bu Nani sang mantan ibu mertua datang menghampiri Kiara.

     "Heh! Dasar wanita kampung. Akan aku buktikan bahwa anak ku yang tampan ini akan mendapatkan wanita lebih dari mu." Bu Nani berkata dengan penuh kebencian sambil menatap tajam pada mantan menantunya.

    "Silahkan Bu. Cari yang banyak bila perlu,agar anak ibu yang tukang selingkuh itu tak capek-capek mencari wanita karena sudah disediakan." Tanpa mau kalah,Kiara membalas perkataan mantan mertuanya. Jika dulu Kiara hanya diam ketika dihina,tapi sekarang hal itu tidak akan dibiarkan terulang kembali.

      Bu Nani terkejut mendapat balasan seperti itu. Namun cepat-cepat ia menguasai diri dan kembali lagi pada mode angkuh.

     "Huh! Jangan sampai nanti kamu menyesal telah menggugat anak ku!" Masih dengan rasa percaya diri yang tinggi Bu Nani terus menghina mantan menantunya itu.

     Kiara yang sudah kesal tak mau tinggal diam. Ia pun tanpa segan membalas perkataan Mantan mertuanya itu.

    "Kita lihat saja Bu. Aku atau anak ibu yang akan mengemis nantinya." Ucap Kiara pelan namun penuh penekanan.

    Bu Nani hanya mendengus kesal dan segera menyusul sang anak yang menunggunya di dalam mobil. Fadly hanya bisa menghela nafas berat melihat tingkah laku sang ibu yang masih saja terus mengusik ketenangan mantan istrinya. Biar bagaimanapun Fadly sangat merasa risih akan tingkah laku sang ibu.

...****************...

         Sementara itu dilain tempat,Dianri yang sudah seminggu tak pernah lagi di kunjungi oleh Fadly merasa frustasi. Sudah beberapa kali ia menghubungi nomor Fadly namun nihil. Sepertinya nomornya telah diblokir oleh Fadly. tak ingin berputus asa,Dianri segera menghubungi Fadly menggunakan nomor baru.

      "Jangan berpikir bahwa aku akan tinggal diam karena kamu memblokir nomor ku. Ingat,jika dirimu memutuskan hubungan sepihak,aku tak segan-segan untuk membongkar semua kebusukan mu di depan istrimu." Begitulah isi pesan ancaman yang segera dikirim Dianri. Ia berpikir setelah ini,maka Fadly akan takut dan kembali padanya.

        Fadly yang baru saja tiba di rumah dari persidangan merasa jengah membaca pesan tersebut. Ia memutar bola matanya malas sambil menghela nafasnya panjang.

       "Silahkan beritahu Kiara. Aku tak takut!" Fadly yang telah mengetahui bahwa nomor baru itu adalah Dianri,langsung membalas pesan tersebut. Diam-diam ia tersenyum sinis. 'Dasar wanita matre.kamu pikir,semudah itu mau memeras ku ?Silahkan saja kau temui Kiara. Aku sudah tak perduli ia mengetahui semua kebusukan ku. Diriku sungguh malas membujuk wanita. Semua wanita itu sungguh ribet.' Gumam Fadly dalam hati.

         Dianri yang mendapat balasan pesan seperti itu merasa geram dan tertantang. Dirinya begitu kesal karena Fadly tak lagi tunduk seperti biasanya. Karena merasa tertantang,Dianri segera membalas pesan dari Fadly.

       "Oke,hari ini juga,aku akan temui Kiara dan membongkar semua. Aku tak main-main dengan ucapan ku Fad!" Ancam Dianri dan segera bersiap-siap untuk menemui Kiara. Dianri hingga saat ini belum mengetahui bahwa Kiara dan Fadly telah berpisah.

       Berbeda dengan Dianri yang sedang marah,Fadly tersenyum membayangkan Dianri yang akan terkejut ketika tiba di rumahnya tak ada siapa-siapa karena Kiara telah pindah,dan dirinya saat ini masih menginap di rumah orang tuanya.

      'hahaha,,Aku tak sabar menunggu pesan berikut dari mu Dianri. Nikmatilah kemarahan mu sebentar. Wanita sepertimu memang harus diberikan pelajaran.' Batin Fadly dan segera membaringkan tubuhnya di ranjang.

Terpopuler

Comments

Yatinah

Yatinah

sebelll pokoknya sama si fadly itu n

2024-05-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!