BAB 9

Setelah kedua mertuanya pulang,Kiara menyelesaikan pekerjaan memasaknya. Telur sambal balado serta sayur sup ia letakkan di meja makan dan bergegas ke kamar untuk membangunkan sang suami. Sebenarnya Kiara sudah sangat muak tetap bersikap seperti biasanya pada Fadly,namun ia ingin tetap meninggalkan kesan baik pada suaminya ketika berpisah. Seseorang akan sulit melupakan ketika ia memiliki kesan yang baik pada diri kita,bahkan hal ini akan semakin membuat mereka sangat menyesal ketika sudah berpisah. Sungguh hal ini adalah balas dendam yang tak terlihat namun sangat menyiksa. Dan inilah yang diinginkan oleh Kiara.

"Mas bangun,udah jam 8.00 ni." panggil Tiara sedikit keras sambil membuka kain gorden hingga sinar matahari pagi menyinari kamar mereka.

"hummmm....bentar lagi. Aku masih ngantuk." Fadly menggeliat sebentar dan kembali menyelimuti seluruh tubuhnya agar terhalang dari sinar matahari.

Melihat sang suami tak kunjung bangun,Kiara keluar dari kamar setelah sedikit merapikan kamar dan langsung ke meja makan. Tanpa menunggu Fadly ia sarapan sendiri.

"Lebih baik dari sekarang aku harus terbiasa sarapan sendiri." Gumam Kiara dalam hati. Ia pun makan dengan lahap sambil menonton drakor kesukaannya agar tak kesepian.

Selesai sarapan,Kiara segera mencuci piring bekas makan dan segera kembali melanjutkan menonton drakor. Hari ini ia benar-benar ingin bersantai. Sambil menemani tontonannya Kiara sengaja menyiapkan cemilan pedas kesukaannya. Terbiasa makan secukupnya,jadi perut Kiara masih muat hanya untuk sekedar makan cemilan. Tubuh Kiara tetap ramping meskipun sering ngemil atau pun makan di tengah malam. Kiara tak perlu berlelah-lelah seperti wanita lain untuk menjaga pola makan dengan ketat karena dianugerahi tubuh yang selalu ramping. Meskipun begitu,Kiara memang tak begitu suka makanan manis dan hanya sesekali makan makanan cepat saji sehingga tubuhnya meskipun mengalami kenaikan berat badan,namun hal itu tak terlalu berarti untuk mengganggu bentuk tubuhnya.

Jika berbicara bentuk fisik,Kiara selain memiliki tubuh yang ramping,ia juga memiliki tinggi badan ideal,kulit putih susu,wajah mungil dengan hidung mancung tak lupa bentuk alisnya yang tak terlalu melengkung sangat cocok dengan bentuk matanya yang bulat dan disertai bulu mata yang lentik dan indah. Kecantikan alami yang ia miliki ini terkadang membuat Kiara terkadang sering menjadi pusat perhatian saat sedang berada di keramaian. Hal inilah juga yang membuat Fadly tergila-gila padanya sampai berjuang mati-matian untuk mendapatkan hati Kiara.

Saat tengah asik menonton drakor, tiba-tiba ada panggilan telpon dari kak Linda. Seperti biasa sebelum mengangkat telpon Kiara melihat sekitar untuk memastikan bahwa Fadly belum bangun. Kiara benar-benar tak ingin Fadly mengetahui bisnis yang sudah ia bangun bersama kakaknya.

" Halo kak." sapa Kiara setelah memastikan keadaan aman.

"Halo Ra,lagi ngapain ? Tumben kamu ngga nanya kabar usaha kita ? Lagi sibuk ya ?" Kak Linda langsung memberondong Kiara dengan beberapa pertanyaan.

"sibuk dikit kak,Aku percaya sama kakak jadi nggak perlu risau dan sibuk bertanya." sahut Kiara nyengir. Ia akui memang selama ini karena sibuk memikirkan pekerjaan ditambah lagi sibuk menata hati karena perselingkuhan sang suami membuatnya sedikit lupa. Apalagi sebelumnya Kiara sudah memberikan hak penuh pada sang kakak untuk mengelola dan mengurus sendiri soal stok barang yang harus disediakan.

"Terserahmulah, mau lupa seterusnya juga gapapa,hahaha...." Canda sang kakak.

"Si Fadly mana ? Kok ngga pernah dengar suaranya anak itu?" Tanya Linda setelah menghentikan candaannya pada sang adik.

"Masih tidur kak di dalam." jawab Kiara singkat karena tak ingin sang Kakak bertanya lebih jauh.

"Oh....kakak pikir dah ditelan bumi tu anak." sahut Linda di seberang. Namun karena merasa Kiara tak bersemangat membicarakan suaminya,Linda tak lagi berkeinginan melanjutkan membahasnya.

"Oya Ra,uang keuntungan penjualan kita kakak transfer ya ? Semuanya 10 juta." Ternyata maksud Linda menelpon karena ingin memberikan uang hasil keuntungan dari bisnis mereka.

"Hah !? Sepuluh juta kak ?" Kiara sangat terkejut mendengar nominal yang disebutkan Linda.

"Iya , ada apa ? Apa kamu ngga suka karena terlalu banyak ? Kalo gitu biar kakak ambil. Lumayan buat ke salon,hehehe...." Lagi-lagi Linda menanggapi kekagetan sang adik dengan candaan.

"Wow,,,keren banget kak. Makasih ya kak .... Akhirnya usaha kita membuahkan hasil. Oke deh kak,transfer aja langsung." Kiara begitu senang hingga tak sadar jika sedikit berjingkrak karena saking bahagianya.

"Oke deh....... Ya udah,Kakak mau makan dulu. kamu baik-baik di situ dan ingat jaga kesehatan." Ucap sang kakak dan segera memutuskan sambungan telpon.

Kiara tersenyum bahagia sambil menggenggam erat handponenya di tangan. Dalam hati tak lupa ia ucapkan rasa syukur pada yang Kuasa karena telah memberkati usaha yang ia bangun.

Beberapa menit kemudian bunyi notifikasi m-banking masuk. Kiara segera mengecek dan benar saldonya sudah bertambah.

"Aku harus segera berpisah dengan pengkhianat itu dan fokus merintis usaha ku. Daripada tiap hari waktu ku habis mengurusnya dan tak menghasilkan apapun. Capek ia,tapi uang tak punya."Bathin Kiara.

"Tapi jika menggugat cerai aku tak punya bukti kuat,masa cuma pakai bukti percakapan di wa ?" Kiara bermonolog dengan dirinya. Sendiri. ditengah kebingungannya, tiba-tiba ia teringat Andri. Bisa jadi Andri memiliki bukti. Sebaiknya minta bantuan pada Andri pikir Kiara.

Hati Kiara mulai tenang setelah mendapatkan jalan keluar akan permasalahannya. Untuk kembali melupakan itu semua,ia kembali melanjutkan tontonannya yang tadi sempat tertunda. Ia pun larut dengan alur cerita dari drakor yang sedang ia tonton dan melupakan sang suami malasnya yang masih tertidur dan belum juga terbangun hingga jam 10.00.

Jangan lupa tinggalkan komentar ya pembaca setia🤗🤗🤗.....Kritik dan saran dari pembaca setia sangat membantu Author untuk menghasilkan karya yang lebih baik .....Terima kasih 🌹🌹🌹