015

Warning! Banyak kata-kata kotor, bocil skip saja✖️✖️✖️

“Tenang saja, Bu, saya memang tidak ada berniat berkelahi, niat saya adalah membawa kedua korban pembulian agar bisa dirawat oleh pihak UKS,” ucap anak tersebut yang membuat beberapa guru di sekitarnya mengangguk menyetujui ucapan siswa tersebut.

“Hati-hati, Nak, saya tidak mau jika kamu terkena masalah, kamu adalah kebanggan sekolah,” ucap guru di sebelah kirinya yang tidak ingin anak tersebut terkena masalah.

“Baik, Bu, Pak, saya akan berhati-hati karena saya public figur sekolah,” ucap anak tersebut yang mengerti jika dia adalah public figur.

Setelah mendapatkan izin untuk menertibkan perkumpulan anak-anak nakal yang suka membuli, siswa tersebut maju hingga bisa melihat dengan jelas ketua yang tidak bisa diatur oleh para guru-guru.

“Wah… liat, siapa yang datang? Sepertinya ada yang ingin berlagak pahlawan lagi?” ucap ketua yang melihat kakak kelas tersebut sehingga mereka keduanya bertatap-tatapan.

Membuat kakak kelas tersebut mau tidak mau mendekati para berandalan sehingga keduanya bertatapan satu sama lain dengan sejajar, tetapi tinggi dirinya yang memang lebih tinggi membuat orang yang harus mendongak sehingga ketua tersebut merasa tidak suka karena tersaingi dari tinggi badan.

Sial, dia tinggi sekali, perbedaannya jauh sekali dengan tinggiku. Aku benci sekali ditantang olehnya hanya dia menang tinggi. Mana badannya keliatan sekali tegap dan keliatannya dia rajin berolahraga. B*rengs*k.

Batinnya sembari menatap kakak kelas tersebut dengan wajah tidak suka karena kakak kelas yang menantangnya menang tinggi dan badannya juga tegap serta kekar jika dibanding dirinya.

”Kalian bubar saja, tidak ada untungnya berkelahi,” ucap kakak kelas tersebut yang tidak ingin menambah masalah.

”Apa, b*ngs*t, kau mau meremehkanku?! Beraninya kau meremehkanku?! Dasar pecundang s*al yang menang tinggi dan badan jadi beraninya meremehkanku!” ucap ketua tersebut sembari didukung oleh rekan-rekan sekelompoknya.

”Dasar b*ngs*t memang, dia suka sekali meremehkan kami, apa perlu dia dihajarkan agar tidak sok jadi jagoan, c*k,” ucap satu rekannya yang juga tidak suka diremehkan oleh orang yang numpang lewat yang hendak jadi pahlawan kebenaran.

Susahnya menyuruh mereka pergi, lebih baik aku menyuruh guru saja untuk membawa dua anak pingsan, dia babak belur begini.

“Saya tidak sedang meremehkan kalian, dan jaga sopan santunnya karena kalian masih di lingkungan sekolah,” ucap kakak kelas tersebut memperingati adik-adik kelasnya meski mereka dari sekolah yang berbeda.

“S*al! Makin lama makin melunjak juga, c*cunguk ini! Minta dihajar,” ucap adik kelasnya yang hanya beda setahun darinya.

Hmm, dia rupanya anak sekolah SMA Galaxy 2, padahal sekolah itu bergengsi. Sepertinya agak susah melawan SMA Galaxy 2.

Batin pria tersebut yang memiliki tinggi dan tubuh atletis bak atlit sembari melihat bad sekolah yang ternyata para berandalan tersebut berasal dari SMA Galaxy yang terkenal bergengsi.

Pada saat dirinya berpikir apakah perlu dilawan geng dari Galaxy 2, tiba-tiba saja dirinya menerima serangan yang tidak terduga dari orang yang tidak terima karena dianggap telah diremehkan.

Bugh… Bugh….

Sementara lawan yang memukulnya langsung tertawa terbahak-bahak karena mengira sudah melumpuhkan musuhnya yang sok jagoan.

“Haha… liat nyatanya pecundang ya tetap pecun… Apa? Kok kamu tidak tumbang? Dasar s*al*n,” ucap yang memukul kakak kelas tersebut dan langsung terkejut begitu melihat orang yang dia pukul tidak tumbang malah masih berdiri tegap.

”Apa sudah puas kalian? Kalian hentikan saja sebelum terlambat,” ancam kakak kelas tersebut membuat kelompok dari SMA Galaxy 2 langsung saja terpancing emosinya akibat diremehkan padahal maksud dirinya, dia tidak ingin terlibat perkalian yang merugikan.

“S*al*n! Dasar b*rengs*k! Beraninya mengancam kami! Kau yang mentong lebih dahulu, s*al*n!” teriak kelompok Galaxy 2 yang tidak terima jika mereka dihina secara terang-terangan.

Gawat, mereka mau menyerang. Tidak bisa dibiarkan, mau tidak mau aku terlibat agar tidak ada korban lagi, keliatannya pemuda yang berkaca mata itu satu sekolah denganku karena logonya dari SMA Celts.

Sial, harus atur strategi agar bisa menumbang orang s*al*n itu, jr*t, kalau gak kita yang bisa metong duluan karena keliatannya dia sigap sangat, c*k.

Keduanya sama-sama membatin karena satunya ego yang tinggi sementara satunya berfokus dengan penghindaran perkelahian.

Kakak kelas tersebut langsung mendekat ke arah guru sembari membisikkan sesuatu kepada guru untuk segera membawa dua korban pergi dari gang tersebut.

“Pak, Anda segera membawa dua korban dan juga perkumpulan guru serta satpam pergi meninggalkan tempat ini, saya tidak ingin kalian terkena imbasnya, tenang saja saya tidak serius,” ucap kakak kelas tersebut membuat guru yang dibisikkan olehnya mau tidak mau mengiyakan meski sebenarnya mereka tidak ingin ada pertengkaran satu pun.

......................

Sementara Giovanno yang tergeletak pingsan di tanah seperti sebelumnya. Sedangkan sistemnya sepertinya tidak membantu mengaktifkan penyembuhan luka-luka di tubuh masternya.

Sistemnya malah sibuk mengamati pergerakan orang yang membuatnya tertarik.

Dia sepertinya kakak kelas dari Nak Glen, dan juga guru yang tepat untuk Nak Glen jika dia mau berguru bela diri. Mending cari saja identitasnya.

Sistem tersebut segera mencari identitas yang menurutnya cocok dan direkomendasikan olehnya untuk menjadi guru bela diri masternya.

......................

Bapak guru serta bapak satpam segera membawa Giovanno dan satu anak lagi yang tergeletak pingsan dengan diam-diam agar gerakan mereka berdua tidak diketahui oleh geng tersebut.

“Ayo gendong mereka berdua, dan segera pergi meninggalkan tempat ini,” ucap guru tersebut sembari memberikan pengarahan di saat mereka masih melihat jika perhatian geng tersebut teralihkan oleh anak dari sekolah Celt.

Mereka membopong Giovanno beserta anak dari sekolah Galaxy 1 yang menjadi korban pembulian dari geng sekolah Galaxy 2 dengan cepat serta diam-diam agar tidak diketahui oleh geng tersebut.

“J*nc*k, kamu benar-benar ingin melawan kami? Kami itu t*l*l atau g*bl*k?” ucap ketua tersebut dengan nada remeh kepada anak sekolah lain yang tiba-tiba saja datang ikut campur urusan mereka.

“Aku tidak seperti kalian, jadi aku memang tidak ingin melawan kalian, kalian sendiri yang memintanya,” ucap anak tersebut sembari berangan-angan mencari kelemahan dari kelima orang yang sudah bersiap menyerangnya secara bersama-sama.

“Ku**ang ajar! B*rens*k! Hajar saja sampai dia kapok,c*k,” ucap ketua memerintahkan agar mereka menyerang anak tersebut dengan bersama-sama.

“Siap, bos, kami ingin sekali membuktikan kekuatan kita kepada ce**nguk si*la* itu,” ucap bawahannya yang ikut menyetujui ucapan ketua mereka.

Mereka berlima langsung menyerang begitu ketua mereka mengambil serangan terlebih dahulu sehingga mereka langsung ikut serta agar mereka bisa memberikan pelajaran untuk anak tersebut. Sementara kakak kelas dari sekolah SMA Celt langsung mengambil gerakan bela dirinya yang paling disukai serta mengambil jurus pertahanan sebelum dia membalas pukulan jika itu dia butuhkan.

...****************...

Penasaran nih? Maaf Auhtor gantung dahulu ya. Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimasu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!