010

“Iya, Glen tahu jika Mama menghawatirkan Glen dan Glen berterima kasih, Ma, jadi Mama tidak usah mencemaskan Glen lagi,” ucap Giovanno yang sampai detik ini tidak pernah melawan perintah wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya hingga di usianya enam belas tahun.

“Baiklah, Mama akan mengusahakan tidak terlalu mengekangmu karena kau sudah cukup umur tetapi Mama tetap akan mengingatkan jika tidur terlalu malam akan membuatmu telat,” ucap mama yang tidak ingin jika putranya bergadang meski mengahadapi ujian.

“Tetapi Ma, Glen bukan dibuat main game atau semacamnya, Glen hanya keblablasan belajar, itu saja,” ucap Giovanno yang tetap ingin belajar hingga larut malam.

“Itu tidak baik, sudah sana cepat tidur,” ucap mama Rose yang mengusir anaknya untuk segera tidur agar besok tidak terlambat pergi ke sekolah.

“Baik, Mami, aku akan tidur, selamat malam Mami,” ucap Giovanno yang berpamitan serta mengucapkan salam kepada maminya dengan nada sopan.

“Selamat malam, Glen, semoga mimpimu indah,” ucap mama Rose sembari mengelus serta mencium kening putranya dengan lembut.

Giovanno melangkah dengan cepat setelah dicium keningnya oleh maminya dan segera kabur dari hadapan maminya membuat maminya tertawa gemas melihat tingkah laku putranya yang seolah-olah malu kepadanya.

Sikap malunya sama persis seperti bapaknya ya, memang cetakan sangat. Sayang sekali, tuh pembuat kecebong sedang lembur jika tidak, dia pasti tidak akan terima jika yang dicium adalah anak kecebong. 

Giovanno yang telah sampai di depan kamarnya langsung saja membuka pintu kamarnya dan menutupnya dengan gerakan cepat sembari mengatur napasnya karena serasa seperti melakukan lari maraton.

Hosh… hosh…

“Apa-apaan mami tadi? Mengapa tiba-tiba mencium keningku? Memangnya aku masih seperti anak-anak? Ah… aku jadi malu gara-gara mami tadi,” gumam Giovanno sembari memegang kening yang habis dicium oleh sang maminya.

Giovanno berusaha melupakan dan tidak memikirkannya karena dirinya tidak ingin diomelin lagi oleh maminya sehingga langsung membaringkan tubuhnya dengan nyaman ke ranjangnya dan berusaha untuk memejamkan matanya agar bisa cepat tidur dan melupakan peristiwa memalukan itu.

Ayo, ayo…. pejamkan mata dan tidur. Lupakan peristiwa memalukan itu.

Ucapan Giovanno yang berulang-ulang bagaikan mantra itu berhasil membuat Giovanno pada akhirnya tertidur pulas dan tidak memikirkan peristiwa yang sudah terjadi terhadap dirinya.

Di saat Giovanno sudah tidur pulas, sistem yang masih berada di luar tubuh Gio langsung saja mendekat ke arah tuannya dan memandanginya wajah tampan tuannya yang sudah terpejam matanya.

“Nak Vano, tidurnya nyenyak sekali, aku harus melihat apakah master ada tugas atau request yang harus dilakukan oleh master,” gumamnya sembari memandang wajah tampan yang terlihat damai di saat sedang tidur.

Wajah tampannya benar-benar disia-siakan oleh ibunya sendiri dan juga olehnya, apakah dia benar-benar belum menyukai seorang gadis sama sekali?

“Hmm, coba kita lihat misi harian apa yang cocok untuk Nak Vano,” gumam sistemnya yang langsung saja di hadapannya ada layar mengambang membuat peri kecil tersebut melihat apa yang sudah dia setel sebagai misi harian untuk diselesaikan tuannya tersebut.

Sistem yang menjadi peri kecil karena berada di luar tubuh sang master, sedang mengamati misi harian apa yang cocok dilakukan oleh masternya tersebut. Dia juga mengecek segala yang berhubungan dengan masternya agar tingkat keberhasil masternya dalam mengerjakan misi adalah seratus persen.

“Harus disesuaikan dengan skill master, tetapi sepertinya skill master apa ya?” gumamnya sembari kembali memandang wajah masternya tersebut untuk mengamati.

“Skill muncul,” ucapnya membuat layar tersebut kembali mengambang di tubuh masternya yang menandakan jika layar itu muncul untuk memperlihatkan skill yang dimiliki oleh masternya.

Nama Master : Giovanno Glen Putra 

Usia : 16 tahun

Level : 1

Skill :

* Bertarung E-

* Memimpin D+

* Ketangkasan C-

* Kekuatan C-

Poin : 0

“Astaga, mengapa baru kali ini aku menemui master begitu sepayah ini ? Skillnya tidak ada yang tidak bagus, membuatku patah semangat saja,” gumamnya begitu melihat skill masternya di layar tersebut.

Kelebihan : 

* Suka menolong A++++

* Sabar, rendah hati. A+++

* Cepat tanggap A++++++

”Ini sih tidak penting tetapi bagian yang cepat tanggapnya cukup bagus berarti bisa diartikan sebagai intuisi, nah mari kita kembangkan bagian cepat tanggapnya,” gumamnya begitu melihat layar lain muncul serta mengambang di tubuh masternya.

”Untuk meningkatkan intuisinya itu maka misi apa yang cocok, mari kita lihat misi apa yang cocok untuk Nak Vano,” gumamnya yang melihat seluruh layarnya yang berisi misi harian dari segala level kesulitannya sudah diatur olehnya.

Sistem tersebut cukup kesulitan ketika mencari misi harian yang cocok untuk meningkatkan kelebihan yang membuatnya tertarik. Cukup sulit, karena dia saat itu tidak membuat misi yang berhubungan dengan cepat tanggap masternya itu.

“Astaga, aku tidak membuatnya karena tidak berpikiran jika itu berguna untuk meningkatkan level master, kalau begitu mau dibuat seperti apa ya, yang ada kaitannya dengan cepat tanggapnya itu, sayang sekali bakat seperti itu disia-siakan olehnya,” gumamnya sembari menyesal karena tidak membuat misi yang disesuaikan dengan kelebihan masternya itu.

Sistem tersebut berpikir keras mengenai kasus apa yang bisa dia kaitkan dengan cepat tanggap untuk dijadikan misi hariannya untuk besok supaya bisa meningkatkan level masternya. Berbeda dengan sistemnya yang terlihat memikirkan sesuatu, Giovanno mendengkur karena sudah menjadi kebiasaannya membuat sistemnya tidak bisa berpikir jernih karena terganggu dengan suara dengkuran tuannya.

Grogg… grogg…

“Astaga suara dengkurannya sangat keras sekali, jika seperti ini bagaimana dia bisa menikah nantinya?” gumam sistem yang merasa terganggu karena mendengar suara keras dengkuran masternya itu.

Di saat bersamaan, Giovanno seperti sedang bergumam sesuatu entah apakah dia sadar atau tidak yang pasti dia mengucapkan kalimat yang membuat ide tersebut terlintas.

“Aku ingin belajar bela diri supaya tidak menjadi bulan-bulanan.”

“Ide yang bagus, aku bisa membuatnya menjadi misi harian,” ucap sistem tersebut begitu mendengar gumamnya tuannya tersebut dan langsung menjadikan misi harian untuk masternya itu.

“Ini akan menjadi pengecekan apakah intuisi Nak Nano sangatlah bagus atau tidak, dan jika Nak Nano berhasil maka bisa meningkatkan kemampuan bertarungnya, sekali mendayung dua tiga pulau terlampau,” gumam sistem yang merasa senang begitu mendapatkan ide untuk misi harian yang akan diberikan keesokan harinya.

“Bagus, setelah ini perlahan skill master akan diperbarui, master tidak akan menjadi orang yang bisa ditindas lagi, dia sebenarnya cukup sempurna karena dikarunia wajah tampan dan otak yang cerdas, sedikit lagi master akan menjadi orang yang benar-benar sempurna seperti ayah master,” gumamnya dan langsung masuk kembali ke tubuh masternya karena menurutnya lebih muda memandu dari dalam ketimbang dari luar tubuh.

......****************......

Wah, ada rahasia baru nih, apa ya? Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!