05

“Baiklah Bu, karena sudah tidak ada yang saya bahas maka saya akan menutup panggilannya, terima kasih dan selamat beristirahat,” ucap wanita tersebut yang memutuskan panggilannya setelah mengetahui jika ibu muridnya juga tidak mengetahui alasan putranya membolos les hari ini.

Awas saja kau, Giovanno, kau berani pulang ke rumah maka terima hukumanmu!

Batin sang ibunda dari Giovanno sembari memutuskan panggilan telepon yang baru saja terhubung dengan guru les piano putranya. Setelah menutup teleponnya, dirinya mencari nomor panggilan anaknya lalu memencet tombol panggilan untuk melakukan panggilan nomor anaknya untuk menyuruh anaknya segera pulang karena ada yang ingin dibahas di rumah jika putranya sudah pulang.

Ditunggunya sampai panggilannya terhubung dengan nomor telepon putranya.

......................

Sementara di rumah sakit, Giovanno sedang membereskan semua bawaannya setelah dirinya berganti pakaian dan juga merapikan baju rumah sakit. Didengarnya ringtone miliknya yang menandakan jika ada panggilan yang masuk di telepon genggam.

Diambil telepon genggamnya untuk dia lihat siapa yang membuat panggilan untuknya. Ketika melihat siapa yang memanggil dari layar teleponnya, terkejutlah karena rupanya maminya yang menelepon membuatnya bimbang apakah perlu diangkat atau tidak.

“Mami, ngapain mami meneleponku? Ah.. pasti dia ingin menceramahiku karena aku bolos les piano, padahal putramu ini hampir mati karena dipukul,” gumam Giovanno menatap layar telepon genggamnya yang masih mengeluarkan ringtone karena panggilannya belum dia angkat.

“Angkat gak ya? Angkat saja kali ya biar pulang tidak dimarahi,” gumamnya yang memutuskannya untuk mengangkat panggilan dari maminya sebelum dia dimarahi lebih lama dari biasanya.

“Giovanno Glen Putra! Hmm… bagus ya kamu, berapa lama kau membuat Mamimu menunggu kau mengangkat telponnya?!” tanya maminya dengan menaiki satu oktaf suaranya membuat Gio harus menjauhkan benda pipih tersebut karena dapat membuat telinganya menjadi tuli akibat suara nyaring maminya terdengar meski lewat panggilan.

Padahal cuma ditelepon saja membuat telingaku berdengung bagaimana jika aku tidak mengangkat telepon? Bisa-bisa kepalaku terpisah dari tubuhku dong?

Gio membayangkan jika dirinya membuat maminya marah maka dirinya tidak bisa menikmati besok hari bahkan sisa hari ini. Itu membuatnya bergidik ngeri begitu membayangkan maminya marah meski mereka berhubungan lewat telepon.

“Maafkan Glen, Mami, Glen tidak bermaksud seperti itu, Mi,” ucap Giovanno yang berusaha manja terhadap maminya agar tidak dimarahi oleh maminya karena kecerobohannya yang meningkat menjadi dua kali.

“Lalu apa, kalau begitu? Kamu di mana, kok tidak pulang?” ucap maminya yang tidak luluh dengan sikap manja dari anaknya kepada dirinya.

Tidak bapak, Tidak anak, sama-sama manja jika sudah merasa melakukan kesalahan. Memang tidak diragukan jika buah tidak jauh dari pohonnya.

“Tadi Glen ada masalah dan ini sebentar lagi Glen akan pulang dan jelaskan semuanya kepada mami tanpa satu pun yang Glen sembunyikan,” ucapnya memutuskan untuk memberi tahu semua daripada ketahuan dari maminya yang super bisa menemukan apa yang dia alami.

Mami tahu semua yang aku alami atau kulakukan tetapi mengapa mami tidak tahu jika aku dibuli di kelas meski tidak terlalu parah?

“Karena kamu sudah berkata demikian, Mami akan menunggumu pulang dan ingat Mami beri kamu waktu selama sepuluh menit dan jika kamu melebihinya maka tunggu saja hukuman yang menantimu di rumah,” ancam maminya membuat dirinya ketar-ketir dengan hukuman yang dimaksud oleh maminya.

“Mami jangan begitu, Mami, Glen tidak bisa janji karena takutnya macet,” ucapnya sembari memohon di balik telepon dan pada saat bersamaan dokter tersebut mengetuk pintu kamarnya membuatnya mendekat ke arah pintu tersebut.

“Baiklah kalau begitu, Mami nunggu kamu cepat, jangan buat kesabaran Mami menipis karena menunggumu,” ucap maminya yang pada akhirnya memutuskan untuk memberikan kelonggaran untuk anaknya yang meminta kelonggaran.

“Baik Mami, Glen tutup teleponnya ya, Glen mau pulang,” ucapnya sembari membukakan pintu untuk orang yang mengetuk ruangan tempat dia dirawat hanya beberapa jam saja.

“Baiklah, hati-hati di jalan ya,” ucap maminya yang langsung saja memutuskan panggilannya agar tidak merepotkan putranya.

“Huh… akhirnya bisa meredakan amarah mami untuk sementara waktu,” ucap Giovanno yang menghela napas lega membuat dokter tersebut bingung melihat pasiennya yang seperti itu seakan-akan banyak beban pikiran padahal masih di bangku SMA.

“Apa saya tidak mengganggu kamu? Sepertinya tadi saja kamu menghela napas,” ucap dokter tersebut yang masih sungkan untuk masuk ke ruangan tersebut karena merasa jika pemuda di depannya banyak pikiran.

“Tidak, dokter tidak mengganggu saya, justru saya terbantu, silakan masuk dokter,” ucap Giovanno yang mempersilahkan dokter tersebut masuk ke dalam kamar inapnya untuk berbicara mengenai kepulangan dirinya.

“Baiklah,” ucap dokter tersebut dengan singkat lalu masuk ke dalam, sementara Giovanno menutup kembali pintu kamarnya. Dan mendekat ke arah dokter yang sudah berada di dalam ruangannya.

“Apa nama kamu adalah Giovanno Glen P?” tanya dokter tersebut memastikan identitas pemuda tersebut yang didaftarkan di administrasi rumah sakit. Dokter tersebut juga melihat label nama pemuda tersebut yang melekat di seragam yang dipakai oleh pemuda tersebut.

“Ya dokter, dari mana dokter tahu jika itu nama saya? Saya bahkan pingsan saat dibawa kemari oleh kedua kakak tersebut,” tanyanya dengan nada polos membuat dokter tersebut menahan tawanya karena melihat pemuda yang polos di depannya.

Astaga, aku baru pertama menemukan pasien sepertinya, meski tidak tahu, pasti kedua orang yang membawanya kemari pasti mencari kartu siswanya atau minimal di seragamnya pasti ditempel atau dijahit papan namanya jadi tahu namanya.

“Mereka mengetahui dari papan nama yang terpasang di seragammu, jadi mereka mendaftarkan namamu di administrasi rumah sakit ini,” jelas dokter tersebut membuat Giovanno langsung malu karena baru menyadarinya.

“Iya juga ya, mengapa aku tidak terpikirkan,” ucapnya membuat dokter tersebut hanya bisa memasangkan senyum profesionalnya.

“Giovanno, kamu sudah bisa pulang dan jaga baik-baik lukamu dan sudah saya tebusan obat dan salepmu dari apotek rumah sakit,” ucap dokter tersebut menyerahkan obat yang sudah dia tebus melalui resep yang dia buatkan ke apotek rumah sakit untuk mendapatkan obat pasiennya.

“Terima kasih dokter, saya akan menyembuhkan luka saya,” ucapnya sembari mengambil bungkusan yang berisi obat dan salep dari tangan dokter tersebut lalu memasukkan ke dalam tas sekolah.

“Saya pamit dahulu, terima kasih sudah membantu saya,” ucapnya lagi sembari beranjak dari kursinya dan pamitan terhadap dokter yang berbaik hati membantunya.

“Iya, hati-hati, nak Gio,” ucap dokter tersebut membiarkan Giovanno pergi meninggalkan kamarnya dengan barang bawaannya. Setelah melihat punggung pemuda itu menghilang, dirinya bangkit berdiri dan ikut meninggalkan ruangan yang sudah kosong untuk kembali ke pekerjaannya yang sempat tertunda.

Sementara Giovanno yang sudah berada di lobby rumah sakit, langsung memesan ojek daring di salah satu aplikasi driver daring yang didownload olehnya. Sembari mencari harga yang paling murah karena menyesuaikan dengan uang yang berada di e-walletnya, dirinya berusaha mencari alasan yang akan diberikan kepada maminya yang pastinya sudah menunggunya pulang.

......****************......

Jangan sampai kau beri alasan yang bohong, Gio, katakan jujur saja jika kau dirawat di rumah sakit kepada mamimu. Penasaran ya? Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

hmmm

2024-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!