02

Giovanno langsung terkejut dan sedikit ketakutan karena mengingat karena dirinya menolong gadis tersebut pada saat mereka secara tidak sengaja bertemu pada saat berangkat sekolah, dirinya jadi sasaran pacar dari gadis tersebut. Sementara gadis tersebut yang membaca mimik muka Giovanno langsung mengerti jika pemuda yang terbaring lemah dengan infus yang terpasang di lengannya sedang mengalami trauma karena cowok yang mendekati dirinya.

“Tidak apa-apa, dia sudah pulang, dia juga titip maaf kepadaku untukmu jika kau sudah bangun dan tenang saja karena dia sudah membayar biaya administrasi rumah sakit,” ucap gadis tersebut menenangkan Giovanno sehingga Giovanno sedikit lega mendengar jika cowok yang membuatnya pingsan sudah pergi dari kamarnya.

“Iya, terima kasih banyak ya,” ucap Giovanno yang menunduk malu dan juga ada sedikit trauma dikarenakan pukulan yang diberikan oleh cowok tersebut dan tidak hanya dipukulin saja, dirinya menerima ancaman berupa tidak boleh menatap gadis tersebut.

----Flasback On----

“Aku peringatan kamu ya, jangan pernah sekali-kali menatapnya, meliriknya atau memikirkannya! Selain itu, jangan pernah juga berani menyentuh, memegang ataupun bersinggungan!” ancam cowok tersebut sembari meninju dirinya dan juga memberi peringatan kepadanya.

“Jika aku sampai tahu jika kau berani melakukannya yang kedua kali maka aku akan menghajarmu tanpa ampun, apa kau mengerti!” ucap cowok tersebut.

“M—mengerti kak, saya mengerti,” ucap Giovanno dengan terbata-bata karena dirinya sudah tidak sanggup menahan rasa sakit dan nyeri akibat pukulan yang diberikan ke tubuhnya.

----Flashback Off----

“Kau tak usah takut kepadaku, aku tak akan membiarkanmu terluka. Aku janji!” ucap gadis tersebut dengan penuh kelembutan untuk mencegah Giovanno ketakutan karena trauma yang ditimbulkan oleh teman laki-lakinya.

“Iya… terima kasih banyak kak,” ucap Giovanno yang tidak ingin menatap wajah gadis tersebut yang bagaikan cahaya matahari yang menyinari gelapnya di hidupnya.

“Iya sama-sama, kalau begitu aku panggilkan dokter lalu aku pulang karena aku sudah dicari oleh temanku,” ucap gadis tersebut beranjak setelah dia berpamitan dengan Giovanno dan menuju ke luar pintu kamar rawat inap untuk memanggil dokter.

Sepeninggal gadis tersebut, Giovanno hanya bisa menatap langit-langit kamar rawat pasiennya yang cukup berkelas karena hanya dirinya saja meski kamar tersebut dapat menamping tiga orang lagi.

Sepertinya kakak laki-laki itu cukup kaya karena bisa menanggung biaya administrasi rawat inap untuk diriku di ruangan ini tetapi apa aku harus sepertinya?

Giovanno berpikir keras untuk bisa mengubah penampilannya tanpa harus diceramahi oleh mama maupun wali kelasnya yang memperhatikan setiap penampilannya.

Bagaimana caranya aku bisa mengganti penampilan? Karena selama ini aku tidak pernah bernampilan dikarenakan mami yang selalu mengurus penampilanku dan melarang mengganti penampilanku. Apa aku coba tanya ke sistem karena siapa tahu dia bisa membantuku? Tetapi bagaimana aku memanggilnya karena aku tidak diberitahu caranya oleh dia?

Giovanno pada akhirnya kembali terlelap karena masih terdapat efek obat yang berada di tubuhnya dan tanpa dia sadar jika dirinya kembali ke tempat tersebut.

”Nano… nak… Nano, sadarlah,” ucap suara tersebut lagi yang seakan-akan terngiang-ngiang di kepalanya membuat Giovanno perlahan-lahan membuka kelopak kedua matanya dan betapa terkejutnya jika dirinya berada di dimensi yang sama pada saat dirinya pertama kali di tempat tersebut.

”Apa kau yang memanggilku kemari?” tanya Giovanno yang membuka matanya ketika mendengar suara yang cukup familier di telinganya.

”Yap, aku memanggilmu karena kau membutuhkanku bukan?” ucap suara tersebut yang membuat Giovanno menoleh ke arah suara tersebut berada.

“Nah, katakan sekarang apa yang ingin kau katakan kepadaku? “ ucapnya lagi membuat Giovanno mengutarakan keinginan hatinya.

“S—saya bermaksud menanyakan kepada sistem mengenai model atau penampilan yang cocok dengan saya. Saya harap sih tidak terlalu mencolok jika itu penampilan anak berandalan tetapi tetap rapi dan sopan, apakah bisa membantu merekomendasikannya?” tanya Giovanno yang merasa jika pertanyaan sudah cukup dia tanyakan kepada sistemnya.

“Anak muda, apakah kamu tidak tahu penampilan? Padahal usiamu sudah menginjak usia pra-dewasa,” ucap suara tersebut tidak percaya akan perkataan dari tuannya tersebut karena melihat usia dan penampilan yang ada pada seorang Giovanno.

Pertanyaan dan ucapan yang diberikan sistemnya membuat Giovanno tertohok dan mengangguk dengan jujur karena memang meski usianya menginjak pra-dewasa tetapi sampai saat ini dirinya tidak mengetahui cara penampilan yang dapat dan bisa membuat orang tertarik kepadanya.

“I—iya saya memang tidak mengetahui mengenai penampilan karena itu saya bertanya kepada Anda karena saya mengira Anda orang yang tepat untuk saya tanyakan,” ucap Giovanno diselingin dengan anggukannya yang membenarkan jika dirinya tidak bisa berdandan.

“B—baiklah kalau begitu Nano, saya tidak mempersalahkan Nano yang tidak bisa berpenampilan dan saya sangat berterima kasih kepada Nano yang berani jujur meski itu memalukan dan sebagai gantinya saya akan membantu Nano untuk mengubah penampilan Anda,” ucap suara itu membuat Giovanno terheran-heran bagaimana caranya sistem membantunya karena setahunya sistem tidak pernah berwujud.

“Dengan cara apa Anda dapat membantu saya?” tanya Giovanno yang penasaran dengan tindakan sistem untuk membantu dirinya dalam mengubah atau memilih penampilan yang sesuai dengan keinginannya.

“Kamu sungguh penasaran sekali ya?” tanya suara tersebut membuat Giovanno mengangguk karena rasa penasarannya yang amat besar. “ I—iya, saya amat penasaran dengan cara Anda membantu saya.”

Perkataan Giovanno membuat suara tersebut sedikit tertawa tetapi terhentikan karena tiba-tiba saja terpancar cahaya yang terang yang mampu menyilaukan kedua mata Giovanno sehingga Giovanno tidak dapat melihat apa yang sedang terjadi karena dirinya langsung memejamkan kedua matanya begitu mengetahui adanya cahaya yang dapat menyilaukan kedua matanya.

“Nah, Nano, sekarang kamu dapat buka kedua matamu,” ucap suara tersebut yang membuat Giovanno membuka perlahan karena efeknya masih terasa. Begitu kelopak dan kedua matanya dapat terbuka dengan lebar dan sempurna, di hadapan dirinya terdapat sosok peri kecil berada tepat di hadapannya.

“Siapa kamu? Mengapa kamu bisa sampai di sini?” tanya Giovanno penasaran dengan munculnya sosok tersebut yang tidak dia tahu bagaimana caranya sosok tersebut bisa sampai ke tempat dimensi yang ada dirinya dan juga sistem.

”Wah…. wah… Nano, kau begitu cepat melupakanku ya?” ucap sosok tersebut yang langsung mendekat ke arah telinga Giovanno dan segera menjewer telinga tersebut sehingga membuat Giovanno menjerit kesakitan.

”Aw… aw… apa-apaan kamu? Mengapa kau berani sekali menjewer telingaku? Aduh lepaskan ini sakit sekali tahu, ” ucap Giovanno yang menjerit kesakitan dan meminta sosok kecil tersebut untuk melepaskan tangannya dari telinganya.

”Habisnya kau tidak mengenalku lagi, Nano, jadi terima saja hukumannya,” ucap sosok tersebut yang masih betah di telinga Giovanno membuat Giovanno tersadar jika sosok tersebut adalah sistem.

”Anda adalah jelmaan sistem? Maafkan saya yang tidak segera menyadari jika itu adalah Anda,” ucap Giovanno yang memohon maaf karena telat menyadari jika sosok mungil tersebut adalah jelmaan sistemnya karena untuk membantu dirinya.

......****************......

Lucu sekali nih, bisa-bisanya telinga Gio jadi korban jeweran jelmaan sistem. Penasaran ya?. Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

Terpopuler

Comments

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Aku yakin type lelaki seperti ini hanya menang di kandang

2024-03-03

2

Mahlubin Ali

Mahlubin Ali

dan juga ini namanya ROH bukan sistem. kalau sistem itu teknologi, sedangkan ini? ga ada unsur teknologi sama sekali. kalau ROH cuma membimbing sedangkan Sistem membimbing+kasih hadiah. sedangkan ini? udh mindai MC tapi ga ada hadiah sama sekali, artinya bukan SISTEM. buat novel sistem tapi artian SISTEM sendiri aja ga tau

2024-02-25

1

Mahlubin Ali

Mahlubin Ali

Aku bukan saya, kalau buat novel usahakan pakai aku, kamu, gue, Lo. jangan saya

2024-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!