06

“Jes, sudah jangan keras kepala, nanti aku belikan cemilan kesukaanmu, donat, bagaimana?” tanya pemuda tersebut sembari berusaha meluluhkan gadis tersebut.

“Dan, aku tidak mau kamu beli donat saat malam-malam jadi gak usah bujuk aku,” ucap gadis yang dipanggil Jes oleh pemuda yang dia panggil Dan.

“Kalau begitu aku bawakan besok buat bekal dan aku beli khusus kamu satu box, bagaimana?” tanya Dan, pemuda yang berusaha agar gadisnya tidak menolak perkataannya.

“Sekalian uang ganti pembatalan pesanan gojekku ya? Kalau gak aku tetap gak mau batalin!” ucap Jes yang masih bersikeras untuk tidak mengiyakan perkataan pemuda yang ingin mengantarkan dirinya pulang ke rumahnya.

“Baiklah, kalau itu kamu tenang saja, aku pasti mengganti uangmu karena itu uang sakumu bukan?” tanya pemuda tersebut dengan nada tersebut karena berhasil meluluhkan gadis pujaannya yang terkenal sangat sulit didekati oleh siapa pun.

“Baiklah kalau begitu, aku setuju untuk ikut kamu dan jangan lupa sama donatnya, sesuaikan dengan seleraku ya?” ucap gadis tersebut mengingatkan pemuda tersebut untuk tidak lupa membawakan donat satu dus yang berisikan favoritnya.

“Baik, tuan putri, hamba akan mempersiapkan sesuai dengan keinginan Anda, putri tunggu saja, jangan ke mana-mana,” ucap pemuda tersebut yang menahan rasa senangnya karena bisa membawa pulang gadis pujaannya sampai ke rumahnya dengan selamat.

“Aku tunggunya bagaimana? Apa kamu akan menjemputku sesuai dengan lokasi yang aku kirimkan ke kamu? Aku gak ingin kamu lama-lama, karena a—aku takut,” ucap gadis tersebut yang mengecilkan suaranya pada saat mengatakan kalimat terakhirnya membuat pemuda yang bertelinga tajam bisa mendengarkan dan tertawa dalam hati karena keimutan gadisnya.

“Lihat, bos sepertinya sudah tidak waras,” ucap salah satu bawahannya yang berbisik terhadap reka lainnya selama mereka mendengar perbincangan bosnya terhadap gadis incaran. Mereka mendengar selama percakapan tersebut, bosnya mengatakan hal yang romantis dan juga berusaha menggombal gadis tersebut di panggilan telepon.

“Iya, otak bos sepertinya hanya mengurusi Jes, anak XI IPA 1 bukan?” tanya rekan lainnya yang seumur dengan gadis pujaan bosnya dan bosnya, yang sama-sama kelas XI.

“Iya, hanya terhadap gadis dingin itu bos bisa tergila-gila.” ucap yang lain mengomentari bosnya yang hanya tergila-gila dengan gadis cuek, dingin serta berprestasi. Sangat terbanding terbalik dengan sikap bosnya.

“Bos aneh sekali, apa jangan-jangan si Jes menyukai pria lain makanya dia sangat dingin terhadap bos?” tanya yang lain yang penasaran dengan bos mereka yang bisa jatuh cinta dan tergila-gila dengan gadis yang terkenal dingin, cuek, kaku, dan berprestasi di sekolah mereka.

“Hush, kalau bos mendengarnya kau akan dihukum dengan bos dan setahuku Jes memberi perlakuan yang rata terhadap laki-laki di angkatan kita, bahkan tidak hanya bos saja yang ditolak perasaannya yang lain bernasib sama bahkan ada yang lebih mengenaskan lagi,” ucap mereka sibuk bergosip tanpa menyadari jika bos mereka mendengarkan separuh percakapan mereka.

“Aku mendengarkannya kok! Beraninya kalian menjelekkan Jes!” ucap Dan yang tidak terima jika bawahannya mengatakan Jes merupakan gadis yang dingin, cuek, dan kaku, padahal menurutnya, Jes merupakan gadis yang manis, cantik, kalem dan memiliki segudang prestasi.

......................

Beberapa menit kemudian, Giovanno berhasil mendapatkan ojol yang murah meski pada saat itu sudah menjelang malam dan biasanya mahal. Langsung saja Giovanno memesannya tanpa berpikir lama karena tidak ingin dimarahi oleh maminya jika dirinya sampai di rumahnya.

Setelah memesan, dirinya menunggu sopir ojolnya tiba. Karena merasa sedikit bosan, dirinya mencoba mencari beberapa ide penampilan di Google untuk menjadi idenya dalam mengganti penampilan sesuai dengan misi pertamanya dari sistemnya.

Aku sedikit bosan menunggu, apa aku mencari beberapa ide penampilan di Google ya? Siapa tahu menginspirasiku untuk mencoba berganti penampilan. Iya, coba saja cari dahulu.

Giovanno lantas mengeluarkan benda pipih dari saku celana abu-abunya lalu mencoba mencari ide sembari menunggu kedatangan sopir ojolnya. Dirinya terus bergumam ketika melihat berbagai fashion atau penampilan atau model rambut yang ada di pencariannya.

Fashion ala oppa-oppa Korea sepertinya terlihat fashionable ya, apakah aku perlu menindik telingaku? Tidak, pasti akan ketahuan mami. Apa aku harus membeli baju-baju yang dipakai oleh aktor Korea? Tidak, mami menolaknya karena harganya pasti mahal. Aku mungkin harus bicara sama mami deh.

Batin Giovanno yang bimbang dengan pilihan-pilihan yang menurutnya bagus tetapi ada yang belum tentu cocok dengannya. Giovanno terlarut dalam kekagumannya dalam melihat penampilan atau baju-baju yang lagi trend saat ini sehingga dirinya tidak mendengarkan bel sepeda motor yang menandakan jika sopir ojolnya sudah berada di depan lobi keluar-masuk rumah sakit.

Karena terlarut pada kesukaan barunya membuat Giovanno belum keluar sehingga sopir ojolnya meneleponnya lewat aplikasi tersebut sehingga Giovanno tersadar dan segera mengangkat telepon tersebut.

“Mas, saya sudah berada di depan pintu masuk keluar rumah sakit, Mas ono ing ngendi?” ucap sopir ojolnya yang menggunakan bahasa Jawa pada saat berbicara pada Giovanno di balik teleponnya.

“maaf Mas, saya akan segera keluar,” ucap Giovanno sembari membawa semua bawaannya lalu keluar dari lobby dengan telepon masih menempel di telinganya.

“Motor Mas, apa plat nomornya?” tanyanya setelah keluar dari pintu keluar masuk rumah sakit sembari melirik ke kanan dan kiri guna mencari keberadaan sopir ojolnya yang mengaku sudah berada di depan pintu masuk.

“Plat nomor motor saya, L2345 FC, emas saya yang pakai motor Go-Jek, emas,” ucap sopir memberi tahu flat motor serta ciri-cirinya agar penumpang bisa mencarinya dengan mudah.

“Baik, Mas,” ucap Gio dan benar saja di saat dirinya menatap ke depan terlihat motor matic keluaran cukup lama dengan flat yang sudah diberitahukan kepadanya terlihat seorang pria yang memakai motor Go-Jek sehingga tidak terlihat usia dan wajah pria tersebut. Karena sesuai dengan ciri yang disebutkan membuat dirinya mendekati pria tersebut dan bertanya untuk memastikannya.

“Apa benar plat nomornya L2345 FC dan atas nama Bapak Junaid?” tanyanya sembari mengecek aplikasi dan flat yang terpasang di motor tersebut.

“Iya, Mas, benar,” ucap bapak Junaid yang menjemput Giovanno melalui aplikasinya karena mengambil tempat tersebut.

“Oke, kalau begitu, ke alamat yang sesuai dengan aplikasi ya, Pak,” ucapnya memastikan apakah alamatnya benar atau tidak.

Bapak Junaid lantas memberi helm kepada Giovanno serta mengulang kembali alamat yang sudah tertera di aplikasinya untuk meminta konfirmasi kebenaranya, Giovanno mendengarkannya dengan saksama dan ketika sudah benar maka Giovanno menganggukkan kepalanya lantas memasang helm tersebut ke kepalanya dan naik ke motor Bapak Junaid.

Setelah semuanya siap, Giovanno lantas menaiki motor Bapak Junaid dan kemudian sopir ojol tersebut langsung melaju menuju ke alamat yang sesuai dengan aplikasi pemesanan ojol dengan kecepatan sedang karena permintaan Giovanno.

......****************......

Penasaran tidak, jika Giovanno coba mengubah penampilannya? Penasaran ya? Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

lanjut 👍

2024-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!