08

“Haish… Baiklah kalau begitu, awas jangan sampai kamu mengulanginya lagi jika kamu mengulanginya, Mami akan memarahimu,” ucap mami Rose yang mengancam putranya untuk tidak melakukan kecerobohan yang membuat orang khawatir.

“Baik, baik, aku berjanji, Mami, sudah ya, aku mau makan, aku belum sempat makan,” ucap Giovanno yang hendak kabur dari omelan maminya yang seakan-akan tidak ada habisnya.

”Ya sudah, Mami sampai lupa jika kamu belum makan, makan yang banyak ya karena kalau tidak nanti kamu sakit,” ucap mami Rose yang tidak ingin melihat putranya jatuh sakit.

“Baik Mami, aku akan makan,” ucapnya sembari menaruh tasnya di sofa dan bergegas ke meja makan karena perutnya sudah keroncongan karena dari siang, dirinya tidak makan siang akibat dipukulin oleh kakak yang mengira jika dirinya menyentuh seujung jari pacarnya.

Giovanno langsung menuju meja makan sementara mami Rose hanya bisa menggelengkan kepalanya hanya melihat tingkah anaknya yang menurutnya tidak berubah meski sudah menginjak masa dewasa. Mami Rose kemudian bangkit dan menyusul sang putra yang sudah berada di meja makan.

“Jangan lupa. kau harus mencuci tanganmu sebelum makan, Glen,” ucap mami Rose yang sudah berada di ruang makan membuat putranya langsung mengangkat wajahnya dan terkejut jika maminya berada di ruangan yang sama dengannya.

”Baik Mami, aku hampir saja lupa,” ucap Giovanno yang lantas bangkit berdiri dan menuju wastafel untuk mencuci tangannya yang kemungkinan ada kuman.

Giovanno langsung saja mencuci tangannya dengan cepat, lalu kembali duduk ke kursinya untuk menghabiskan makan siang dan makan malamnya karena dirinya hendak belajar karena besok ada ujian kelasnya.

Setelah itu, dia berpamitan kepada ibunya lalu kembali ke kamarnya untuk belajar karena besok ada ujian kelasnya. Tetapi sebelum dirinya kembali ke kamar, maminya mencegahnya dengan sepatah kata yang mampu membuatnya berhenti seketika.

“Glen, tunggu sebentar, Mami mau bicara sama kamu lagi,” ucap Mami Rose yang ingin membicarakan sesuatu kepada putranya.

“Ada apa, Mami? Glen mau belajar,” ucapnya sembari membalikkan badannya menghadap ke arah maminya yang sudah berada di ruang makan dengan posisi duduk di salah satu kursi meja makan.

”Sebentar saja, Mami mau berbicara sebentar saja,” ucap Mami Rose yang meminta waktu sedikit untuk membicarakan sesuatu kepada putranya membuat putranya penasaran langsung mengangguk patuh.

”Boleh saja, Mami, aku tidak keberatan,” ucapnya sembari duduk kembali di kursi meja makan.

Setelah melihat putranya duduk, mami Rose berdehem untuk membersihkan tenggorokannya yang sepertinya menyulitkan berbicara kepada putranya.

”Hmm, Mami tadi liat, omong-omong kamu memang lebih tampan jika tidak menggunakan kacamata, apakah kamu tidak penasaran mengapa kamu, Mami dandani culun?” tanya Mami Rose yang ingin tahu reaksi dari putranya yang selama ini dia dandani seperti bocah culun meski usia putranya sudah memasuki usia dewasa.

”Tidak, aku tidak tahu Mami,” ucapnya jujur membuat mami Rose tersenyum karena sampai sekarang putranya masih belum mengetahui alasan mengapa dirinya mendadani putranya seperti itu. Seperti dandanan kacamata tebal, meski putranya tidak minus, dirinya memberikan kacamata yang tidak ada minusnya.

”Hmm.. begitu ya, apakah kamu ingin sekali berganti model?” tanya maminya dengan mencoba untuk menarik rasa penasaran apakah putranya ingin mengganti modelnya atau tidak.

Mengapa Mami bisa tahu jika aku ingin sekali mengganti model penampilanku di sekolah? Apa ini pertanda aku bisa membicarakannya kepada Mami? Mumpung Mami membahasnya, siapa tahu ini kesempatanku.

”Sepertinya, aku memang ada rencana ingin mengubah penampilanku, Mami, apa boleh aku mengubah penampilanku? Sedikit saja, Mami, aku janji sedikit saja,” bujuknya kepada maminya agar maminya mengiyakan keinginannya yang pertama kali setelah dirinya beranjak di bangku SMA.

”Mami hanya bertanya saja, jadi Mami tidak ada niat untuk mengubah penampilanmu, sana belajar, Mami tidak ingin kamu mendapatkan nilai jelek,” ucap mami Rose yang langsung bangkit dari kursi dan kembali ke kamar tidurnya membuat putranya kesal karena rupanya bujukannya tidak mempan kepada dirinya.

Mendengar jika maminya tidak ingin mengubah membuatnya hanya bisa menghembuskan napasnya dengan kasar karena dia tahu jika membujuk maminya sangat sulit dibandingkan mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran.

Nasib... nasib.. mau bagaimana lagi, punya mami yang teguh pendiriannya, ya sudah nanti aku cari cara agar bisa mengubah penampilanku tanpa dimarahi oleh mami. 

Batinnya sembari berjalan gontai karena tidak bisa mendapatkan izin dari maminya dalam mengubah penampilannya di luar rumah.

Sesampainya di kamar, dibuka pintunya dengan tenaga malas. Dipandanginya kamarnya yang tidak berhias apa-apa seperti anak pada umumnya. Dinding hitamnya yang polos, tanpa poster yang dia sukai karena dilarang oleh maminya untuk menempel di dindingnya. 

Haish... Mengapa nasibku sangat datar? Aku tak bisa menikmati seperti teman-teman yang kamarnya berhias tokoh yang mereka sukai. Untuk menempelkan poster Timnas Indonesia saja aku dilarang oleh mami padahal mami tahu kecintaanku terhadap sepak bola. 

Setelah puas menatap kamarnya yang kosong tanpa sedikit hiasan kamar, dirinya mendekati meja belajar yang tertata rapi karena dirinya selalu merapikan setelah selesai belajar. Diambilnya buku dari tas sekolahnya dan dirinya berkutat dengan tulisan yang akan dia ingat baik-baik untuk persiapan ulangan besok. 

Sementara dirinya menghafal, sistem kemudian muncul di depannya dengan bentuk yang hanya bisa dia lihat sebagai pemilik sistem. 

"Nano, Nano," panggil sistem tersebut yang keluar dari dalam raga Giovanno karena ingin mengatakan sesuatu terhadap Giovanno. 

Giovanno yang mendengar ada seseorang memanggilnya berusaha mencari letak suara yang memanggil namanya tersebut. 

"Aku di sini, duduk di tempat pensilmu," ucap sistem tersebut yang duduk dengan muka cemberut karena dia mengira jika tempat pensil tersebut adalah bantal. 

Giovanno yang mendengar hal itu langsung saja mengikuti arah pandang yang dimaksud oleh suara yang memanggilnya dan betapa terkejutnya jika sistemnya sudah keluar dari dirinya dan menatap dirinya. 

"Astaga-naga, mengapa kau keluar dari diriku?" tanyanya dengan nada panik, terkejut bercampur menjadi satu. 

"Jangan menampilkan seperti itu, seperti habis melihat setan saja," ucap sistem yang tidak terima jika reaksi yang diberikan oleh Giovanno saat melihat dirinya seperti melihat setan atau hantu yang ada di televisi. 

"Maaf kalau begitu, aku terkejut sekali, habisnya kau keluar begitu saja, apa berarti kau sebentar lagi menghilang?" tanyanya dengan nada penasaran membuat sistem tersebut langsung berdiri dan menjitak kepalanya membuatnya meringis kesakitan karena perbuatan benda tiga dimensi yang berbentuk sangat mungil dan lucu. 

Pletak...

"Sembarangan, jangan berpikir yang aneh-aneh, aku ini makhluk tiga dimensi jadi aku bisa bebas keluar-masuk dari tubuhmu, dan jika aku menampakkan diriku di depanmu berarti hanya kamu saja yang bisa melihatnya," ucap sistem tersebut yang berhasil memberi benjolan kecil di kepala pemiliknya. 

"Lalu, mengapa kau keluar dari tubuhku kalau begitu?" tanyanya kepada sistemnya dengan nada penasaran karena dirinya juga tidak mendapatkan pesan dari sistemnya tentang pemanggilan atau sesuatu yang hendak dibicarakan oleh dirinya. 

"Ah itu, begini, aku melihat kamu sibuk sekali jadi tidak enak jika aku memanggilmu ke dalam pemikiran alam bawah sadar jadi aku saja yang keluar, karena aku hendak membicarakan sesuatu yang penting denganmu, Nak," ucap sistem tersebut yang menjelaskan maksud tujuannya keluar dari tubuh pemiliknya untuk sementara waktu.

......****************......

Apa yang ingin dibicarakan oleh sistem tersebut ya? Penasaran ya? Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

Terpopuler

Comments

George Lovink

George Lovink

Cerita kok lebay banget...apaan merubah penampilan aja nggak bisa...cerita agak aneh

2024-04-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!