04

Sepeninggal gadis tersebut, dokter menuju ruang rawat inap pemuda tersebut yang biaya administrasi dan rumah sakit sudah dilunasi oleh teman dari gadis tersebut ketika mereka berdua membawa pasien ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang intensif.

Sesampainya di ruangan tersebut, dokter tersebut mengetuk dengan sopan sebagai tanda jika dirinya hendak masuk ke ruangan tersebut.

Giovanno yang masih terlelap tidak merespon ketukan pelan dari luar membuat orang yang mengetuk pintu tersebut membuka pintunya perlahan agar pasien tidak terganggu istirahatnya. Orang tersebut masuk setelah membuka pintu dengan perlahan dan kembali menutupnya lalu berjalan perlahan mendekati Giovanno yang masih belum membuka matanya.

“Ahh… sepertinya dia kembali terlelap karena efek obatnya ya?” gumam orang tersebut sembari menatap untuk melihat kondisi Giovanno yang rupanya adalah dokter yang memeriksa pada saat Giovanno dibawa di rumah sakit itu.

Pada saat dokter membuka perlahan baju Giovanno yang sudah berganti menjadi baju pasien, tiba-tiba saja tangan Giovanno menggenggam tangan dokter tersebut.

“A—anda siapa ya? Mengapa bisa masuk ke ruangan ini?” tanya Giovanno sembari membangunkan dirinya dan menyandarkan dirinya di sisi ranjang dengan bantal sebagai bantalan untuk menopang punggungnya yang terkena luka cukup parah.

”T—tenang saja, apa kau tidak tahu? Aku ini dokter dan aku juga sempat memeriksa kondisimu jadi biarkan aku memeriksa kondisimu agar bisa mengizinkan kamu pulang jika kamu sudah merasa baikan,” ucap dokter tersebut yang membuat Giovanno patuh dan membiarkan dokter tersebut untuk membuka pakaiannya secara perlahan agar pengecekan kondisinya cepat selesai.

Dokter tersebut lantas memeriksa kondisi Giovanno dengan cermat dan juga mengganti perban-perban yang membalut luka Giovanno lalu memberi tahu kondisi terbaru kepada Giovanno.

”Kau sudah boleh pulang, anak muda, tetapi aku sarankan kau tinggal semalam untuk rawat inap agar kondisimu benar-benar pulih dan lagi pula temanmu sudah membayar untuk semalam saja,” ucap dokter yang menjelaskan kondisi Giovanno dan juga sudah memperbolehkan Giovanno pulang karena luka-lukanya sudah ditangani dengan baik.

”Terima kasih dokter, saya akan pulang karena takutnya mami saya mengkhawatirkan saya,” ucap Giovanno yang menutup kembali pakaiannya setelah diperiksa oleh dokter tersebut dan lantas hendak bangun dari ranjang tersebut.

”Begitu rupanya, sepertinya temanmu tidak memberi tahu walimu ya karena kau mencemaskannya, baiklah anak muda, aku akan membantumu untuk mengurusin izin pulang, hati-hati karena lukamu masih harus diobatin lagi,” ucap dokter tersebut yang mengetahui keinginan Giovanno yang ingin pulang cepat dan enggan untuk dirawat semalam saja.

”Terima kasih dokter, atas bantuanmu,” ucap Giovanno setelah melihat dokter tersebut berdiri dari kursi yang sempat diduduki oleh dokter tersebut.

”Sudah kewajibanku untuk membantu orang, anak muda, ya sudah aku pergi dahulu untuk mengurusi administrasimu, kau bisa beres-beres saja terlebih dahulu,” ucap dokter tersebut berkata ketika dirinya di belakang pintu kamar rawat inap.

”Baiklah dokter, terima kasih banyak,” ucap Giovanno yang mengucapkan terima kasih kepada dokter yang banyak membantu dirinya disaat kedua orangtuanya tidak mendampingin dirinya di rumah sakit yang besar.

”Sama-sama, tenang saja, anak muda, saya akan ke tempatmu setelah mengurus semuanya selesai,” ucap dokter tersebut lalu keluar dari ruangan tersebut.

Sepeninggal dokter tersebut, Giovanno lantas turun dari ranjang dengan hati-hati agar lukanya tidak kembali terbuka, setelah itu mengganti kembali pakaian pasien menjadi seragamnya lalu mengecek telepon genggamnya apakah ada pesan masuk dari maminya atau dari pembantunya tetapi pada saat dirinya mengecek, dirinya tidak menemukan satu pesan pun dari kedua orang yang selalu menyuruhnya pulang dengan cepat.

Betapa terkejutnya Giovanno begitu mengetahui jika jam sudah menunjukkan pukul enam malam di saat dirinya menutup kembali telepon genggamnya dan mendongak sehingga dapat melihat jam dinding di ruangan tersebut.

Gawat, aku telat sangat pulangnya, mana pasti aku bolos les biola dan pasti besok mami akan menceramahiku karena diberi tahu jika hari ini aku tidak datang.

......................

Benar saja apa yang dipikirkan oleh Giovanno terjadi kenyataan, disaat perempuan yang di usinya menginjak usia paruh baya sedang bangun dari istirahatnya karena menyelesaikan kasus yang dirinya dapatkan, tiba-tiba telepon genggamnya berbunyi sehingga membuatnya mengangkat panggilan tersebut.

”Selamat sore, apakah ini ibunda Giovanno?” tanya seorang wanita dengan nada lembut di balik panggilan tersebut membuat ibu Giovanno langsung fokus meski dirinya masih mengantuk akibat kelelahan.

”Ah, iya, saya adalah ibunda Giovanno, ada yang bisa saya bantu?” tanya perempuan tersebut yang merupakan ibu dari Giovanno.

“Maafkan saya, Ibu, jika saya langsung menelepon Anda, di sini saya hanya memberi tahu jika Giovanno, putri Ibu tidak masuk les piano hari ini, apakah Ibu tahu alasan Giovanno tidak masuk?” tanya wanita tersebut dengan lembut dan halus kepada penerima telepon, sementara ibu Giovanno mengernyitkan keningnya karena seingatnya putranya pasti langsung ke tempat les setelah pulang dari sekolah.

“Apa Ibu tidak berbohong pada saya?” tanya ibu Giovanno yang tidak ingin jika putranya difitnah oleh guru pengajar les piano putranya tersebut karena sudah hafal betul dengan karakter putranya yang dia didik sejak masih balita.

Apa Giovanno membolos dari ibunya sehingga ibunya tidak mengetahui jika putranya tidak ikut les hari ini? Tidak seperti biasa anak itu membolos.

Sementara guru les piano Giovanno terkejut begitu mendengar perkataan ibu Giovanno yang telah mengira jika guru les tersebut mefitnah Giovanno yang absen tidak hadir di kelas les piano padahal kenyataan Giovanno hari ini absen tanpa sebab dan tanpa kabar dari ibu Giovanno maupun Giovanno sendiri.

“Saya tidak berbohong, Ibu Giovanno, kalau putra Ibu masuk buat apa saya menelepon Anda?” tanya wanita tersebut yang masih dengan sabar menjelaskan kebenaran jika Giovanno tidak hadir di kelasnya padahal anak itu sangat rajin menghadiri kelas piano karena merupakan hobi dan juga bakat dari anak tersebut.

Ibu Giovanno yang mendengar perkataan guru les tersebut langsung saja tersentak kaget karena mengetahui jika putranya benar-benar tidak mengikuti kelas piano hari ini.

“Begitu ya, Bu, maafkan saya jika saya mengira Anda berbohong kepada saya, nanti akan saya tanyakan kepada anaknya apakah dia benar-benar membolos atau tidak,” ucap ibu Giovanno yang pada akhirnya meminta maaf kepada guru les putranya karena sudah salah sangka.

Maklum saja karena ibunda Giovanno adalah seorang pengacara yang terkenal di kota ini. lagi pula tidak ada kasus yang tidak dimenangkan oleh beliau dan juga beliau sangat peka dengan namanya kebohongan.

“Tidak apa-apa, Ibu, saya maklum karena Anda mungkin kecapean setelah bekerja, salah saya karena tidak mengabari Anda terlebih dahulu,” ucap guru les tersebut yang memaklumi sikap ibu Giovanno yang awalnya cukup kasar kepadanya.

“Terima kasih sudah mau memaafkan saya, saya akan mengabari dan jika putra saya sudah pulang ke rumah,” ucap ibunda Giovanno yang mengetahui jika putranya masih belum pulang ke rumah karena melihat CCTV seluruh kediamannya dan mendapati jika kamar putranya masih kosong dan rapi.

“Baiklah Bu, karena sudah tidak ada yang saya bahas maka saya akan menutup panggilannya, terima kasih dan selamat beristirahat,” ucap wanita tersebut yang memutuskan panggilannya setelah mengetahui jika ibu muridnya juga tidak mengetahui alasan putranya membolos les hari ini.

Awas saja kau, Giovanno, kau berani pulang ke rumah maka terima hukumanmu!

......****************......

Waduh, Gio, kamu ditunggu oleh mamimu untuk hukumannya loh karena sudah berani bolos les meski bukan salah dia juga. Penasaran ya?

Jangan lupa dukung selalu Auhtor Bam25 dengan cara beri like, rate, vote, gif dan comment. Kalian bisa juga follow akun IG Auhtor : @yoru_bam25 dan tiktok Auhtor: @reviewnovel, jangan lupa like dan follow ya. Arigatou gozaimase.

Terpopuler

Comments

miyamura kun~

miyamura kun~

sip

2024-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!