Rona Senja dalam Hujan

Senja berjalan menyusuri jalanan kampus yang lengang akibat liburan semester. Matahari yang baru saja bersinar begitu terik, tiba-tiba tertutup mendung yang bergulung-gulung. Senja sebenarnya ingin menghabiskan waktu di rumah saja. Namun, tiba-tiba Embun dan Violet mengajak Senja meet up di kampus. Senja tak bisa menolak permintaan para sahabatnya, karena memang sudah cukup lama mereka tidak bertemu dan berbagi cerita.

Senja, Embun dan Violet sepakat bertemu di kantin dekat perpustakaan pusat. Disanalah tempat ketiga sahabat itu sering berkumpul. Sebelum menuju tempat meet up, Senja mampir dulu ke fakultasnya. Senja sudah janji akan membawakan buku yang ingin Nino pinjam, berjudul Sepotong Senja untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma. Referensi bacaan Senja memang banyak, tidak melulu soal religi, dari novel romansa, misteri, thriller, bahkan kumpulan sajak.

Senja melihat Nino sedang nongkrong bersama Ringgo dan Rona. Senja menatap Rona, membayangkan cowok yang sedang duduk disana itu akan menjadi suaminya. Bisakah dia menolak pernikahan itu sekarang? Tapi, Senja bukan tipe orang yang menarik kata-katanya dengan mudah. Semua sudah dia pikirkan dan memang dugaannya meleset dan itu sudah resiko yang harus dia tanggung. Dia tidak bisa mundur sekarang!

Perlahan, Senja berjalan menuju Nino. Senja berusaha tenang, meski detak jantungnya sudah heboh tak terkendali karena ada rasa amarah dan sesal tentang pernikahan yang akan dia jalani bersama cowok yang ada di depan matanya. Cowok yang sama sekali tidak dikenalnya.

'Inikah jodoh yang kau hadirkan untuk ku, Ya Allah?'

"No, ini buku yang mau kamu pinjam," Senja tak ragu memotong pembicaraan Rona and the gank yang kelihatannya sedang seru.

"Nja? Eh, iya. Makasih ya, Nja," jawab Nino terlihat kaget dan heran jadi satu.

"Sama-sama," jawab Senja kemudian berlalu.

Senja tidak mau berlama-lama disana karena selain sahabat-sahabatnya sudah menunggunya, dia tidak mau melihat sosok Rona yang entah kenapa membuatnya jengkel.

"Senja!" tapi tiba-tiba Nino memanggil Senja setengah berteriak.

"Kenapa, No?"

"Keknya, Rona udah nunggu lo dari tadi. Bisa minta waktu sebentar?" tanya Nino. Senja melihat ke arah Rona yang tidak melihat ke arahnya.

"Tapi, kelihatannya dia tidak ada urusan sama aku," jawab Senja.

"Dasar! Playboy satu itu!" umpat Nino gemas.

"Ya udah ya, No, aku duluan. Udah mau ujan," pamit Senja.

"Oh, ya. Makasih ya bukunya,"

Tanpa melihat lagi ke arah Nino maupun Rona, Senja berjalan menuju tempat dimana sahabat-sahabatnya sudah menunggu. Tak butuh waktu lama untuk berjalan dari Fakultas Sastra ke perpustakaan pusat, karena memang letak dua tempat itu cukup berdekatan.

Embun dan Violet sudah duduk di spot favorit mereka, meja yang menghadap ke taman tempat para mahasiswa nongkrong. Setelah memesan es teh manis Senja duduk di sebelah Violet.

"Lama banget, Buuuk," sapa Embun.

"Mampir ke fakultas dulu, ngasih buku ke temen," jawab Senja.

"Anak-anak Sastra juga ada yang ngampus liburan gini?" tanya Violet.

"Banyaaak. Heran juga aku, kenapa mereka ngampus padahal nggak ada kuliah. Pas ada kuliah, mereka malah bolos," komentar Senja.

"Ahahaha~ anak sastra campur anak seni, jadinya gitu deh. Gue aja heran, kenapa lo nggak masuk jurusan Pendidikan Bahasa Inggris aja gitu? Yaa seenggaknya makhluk-makhluk di FKIP lebih senada sama lo," tanya Violet heran.

"Iya sih, Nja. Jadi kan kita bisa ketemuan tiap hari," tambah Embun.

"Keknya kalo ke Pendidikan, fokusnya ke ilmu pengajarannya deh, cara ngajar ke murid-murid, terus bikin-bikin materi ajar, model pembelajaran, gitu-gitu nggak sih? Kalo di sastra kan lebih ngebahas bahasa Inggrisnya itu," jelas Senja.

"Ah, elo emang gila bahasa dari SMA!" komentar Violet.

"Seringnya kita nanya PR bahasa Inggris ke dia, padahal beda kelas kita," tambah Embun diikuti tawa Violet.

Saat tengah asyik mengobrol dan menyeruput minuman masing-masing, ketiga sahabat itu dikejutkan oleh suara cowok dari arah belakang mereka.

"Gue butuh bicara sama elo,"

Senja yang tahu suara siapa yang berasal dari belakang mereka, lebih terkejut dibandingkan sahabat-sahabatnya.

"Maaf, lo siapa ya?" tanya Violet mencoba tidak emosi.

"Gue butuh ngomong sama dia, bukan lo," jawab Rona.

"Eh, gue tanya baik-baik ya. Emang lo siapa mau ngomong sama sahabat gue?" nada suara Violet semakin meninggi. Senja yang dari tadi tidak menoleh, kini memegang tangan Violet, mencoba menenangkannya.

"Disini aja kan ngomongnya?" tanya Senja tanpa melihat ke arah Rona.

"Nggak bisa disini. Lo ikut gue," Rona sudah akan menarik tangan Senja, tapi Violet mencegahnya.

"Senja nggak pernah dipegang sembarangan sama cowok. Kalo lo mau ngomong sama dia, kita ikut. Kita bakal tunggu di jarak yang aman, tapi kita pastiin Senja nggak bahaya sama lo," ucap Violet.

"Well, oke," Rona berjalan diikuti ketiga cewek yang sedang tenggelam dalam pikiran masing-masing.

Rona berhenti di salah satu sudut taman dekat kantin perpustakaan. Dia berdiri menghadap Senja. Embun dan Violet berjalan beberapa meter dari Rona dan Senja, memastikan dapat mengawasi mereka.

"Mau ngomong apa?" tanya Senja.

Rona sendiri tak tahu apa yang hendak ia bicarakan pada Senja.

"Nggak ada yang mau lo tanyain ke gue?" tanya Rona akhirnya. Senja mengangkat satu alisnya, heran, mendengar pertanyaan Rona.

"Bukannya kamu yang mau ngomong? Kalo nggak ada yang mau diomongin, aku mau sama temen-temen ku," ucap Senja sambil hendak pergi.

"Wait..." cegah Rona.

"Okay. Kenapa lo nggak nolak lamaran nyokap bokap gue?" tanya Rona akhirnya.

"Karena aku yakin kamu bakal nolak dijodohin. Jadi aku nggak perlu susah-susah nolak,"

Rona tersenyum sinis mendengar jawaban Senja. Sesuai apa yang dia duga sebelumnya.

"Udah? Aku mau..."

"And you don't wanna know why I agree with this arranged marriage?" tanya Rona mendekat satu langkah ke arah Senja. Senja seketika menunduk. Jantungnya tak dapat dikondisikan lagi.

Senja terdiam. Seperti membeku. Jaraknya dan Rona hanya satu langkah saja. Senja ingin bertanya, tapi bibirnya kelu, tak dapat mengucap apapun.

Sementara itu, Rona menatap Senja lekat-lekat. Tak pernah ia melihat Senja sedekat itu.

'Wangi. Cantik.'

Dalam mendung yang semakin menghitam, keduanya terdiam. Tenggelam dalam pikiran masing-masing. Titik titik hujan mulai turun. Gerimis menyadarkan Senja. Seketika ia berlari ke arah sahabat-sahabatnya. Berlalu. Meninggalkan Rona yang masih mencoba meresapi sosok yang baru saja ia nikmati keindahannya. Belum pernah ada cewek yang tersipu saat Rona mendekat. Dan wajah tersipu Senja membuat Rona tersenyum.

'You'll fall for me, soon,'

***

Terpopuler

Comments

Ai-chan

Ai-chan

Senja jadi salting, cieee~

2024-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 High Quality Playboy (part 1)
3 High Quality Playboy (part 2)
4 Hijaber Gaul
5 Dunia Senja
6 Tiga Rona Senja
7 Mahakarya Rebecca (part 1)
8 Mahakarya Rebecca (part 2)
9 Diskusi Masa Depan
10 Salah Duga
11 Rona Senja dalam Hujan
12 Saingan
13 Reuni
14 Makan Malam Perjanjian
15 Penjabaran Perjanjian
16 Antara Rebecca dan Senja
17 Penyelidikan Dona
18 Cemburu?
19 Kesempatan
20 Bahaya
21 Antara Rebecca dan Rona
22 Gagal Fokus
23 Penjelasan
24 Sepotong Mimpi Masa Lalu
25 Gaun Pilihan Senja
26 Kelas Pra-Nikah
27 Senja Mendung
28 Mimpi Kecil Rona
29 Putus
30 Mantan Gebetan
31 Mengenal Lebih Dalam
32 The Day!
33 Deklarasi
34 Perangkap
35 Pindah
36 Kejutan dari Rebecca
37 First Date (part 1)
38 First Date (part 2)
39 Resiko Senior Tampan
40 Langit dan Dina
41 Rindu
42 Terciduk
43 Terbayang-bayang
44 Pesona Senja
45 Hampir
46 Piano Duet
47 What a Surprise!
48 Dibalik Layar
49 Senja Masa Lalu
50 Menelusuri Masa Lalu
51 What is Love?
52 Seranjang
53 Mempelajari Rona
54 More than a Girlfriend?
55 Mengikat Hati
56 I Miss You, Rona
57 Fakta
58 Gejolak Hidup Senja
59 Kekecewaan Masa Kecil
60 Membuka Kebenaran
61 Malam Pertama? (part 1)
62 Malam Pertama? (part 2)
63 Mundur Sebelum Berjuang
64 Kebohongan Masa Kecil
65 Rebecca Penasaran
66 Cinta itu...
67 Kalut
68 Rahasia Senja
69 Keputusan
70 Para Mantan Rona
71 Keberangkatan
72 Research Team
73 Kegelisahan Rona
74 Semakin Jatuh Cinta
75 Selingkuh?
76 Tak Sabar
77 Resign? or Not?
78 Menjelang Anniversary
79 Senja Musim Panas
80 Anniversary
81 Mahasiswa Tingkat Akhir
82 Masa Kecil yang Terlupakan
83 Rindu Diandra
84 Belahan Jiwa
85 Menguak Rahasia Nino
86 I'm Home
87 Meluapkan Rindu
88 Sisi Lain Rona
89 Kejutan yang Gagal
90 Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91 Kegelisahan Senja
92 Salah Jurusan?
93 Dilema
94 Mencari Solusi
95 Because I Love You
96 Hadiah Wisuda
97 Kejutan Bahagia
98 Hari Bahagia Bersama
99 Epilog
100 Bonus Chapter
101 Terimakasih ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
High Quality Playboy (part 1)
3
High Quality Playboy (part 2)
4
Hijaber Gaul
5
Dunia Senja
6
Tiga Rona Senja
7
Mahakarya Rebecca (part 1)
8
Mahakarya Rebecca (part 2)
9
Diskusi Masa Depan
10
Salah Duga
11
Rona Senja dalam Hujan
12
Saingan
13
Reuni
14
Makan Malam Perjanjian
15
Penjabaran Perjanjian
16
Antara Rebecca dan Senja
17
Penyelidikan Dona
18
Cemburu?
19
Kesempatan
20
Bahaya
21
Antara Rebecca dan Rona
22
Gagal Fokus
23
Penjelasan
24
Sepotong Mimpi Masa Lalu
25
Gaun Pilihan Senja
26
Kelas Pra-Nikah
27
Senja Mendung
28
Mimpi Kecil Rona
29
Putus
30
Mantan Gebetan
31
Mengenal Lebih Dalam
32
The Day!
33
Deklarasi
34
Perangkap
35
Pindah
36
Kejutan dari Rebecca
37
First Date (part 1)
38
First Date (part 2)
39
Resiko Senior Tampan
40
Langit dan Dina
41
Rindu
42
Terciduk
43
Terbayang-bayang
44
Pesona Senja
45
Hampir
46
Piano Duet
47
What a Surprise!
48
Dibalik Layar
49
Senja Masa Lalu
50
Menelusuri Masa Lalu
51
What is Love?
52
Seranjang
53
Mempelajari Rona
54
More than a Girlfriend?
55
Mengikat Hati
56
I Miss You, Rona
57
Fakta
58
Gejolak Hidup Senja
59
Kekecewaan Masa Kecil
60
Membuka Kebenaran
61
Malam Pertama? (part 1)
62
Malam Pertama? (part 2)
63
Mundur Sebelum Berjuang
64
Kebohongan Masa Kecil
65
Rebecca Penasaran
66
Cinta itu...
67
Kalut
68
Rahasia Senja
69
Keputusan
70
Para Mantan Rona
71
Keberangkatan
72
Research Team
73
Kegelisahan Rona
74
Semakin Jatuh Cinta
75
Selingkuh?
76
Tak Sabar
77
Resign? or Not?
78
Menjelang Anniversary
79
Senja Musim Panas
80
Anniversary
81
Mahasiswa Tingkat Akhir
82
Masa Kecil yang Terlupakan
83
Rindu Diandra
84
Belahan Jiwa
85
Menguak Rahasia Nino
86
I'm Home
87
Meluapkan Rindu
88
Sisi Lain Rona
89
Kejutan yang Gagal
90
Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91
Kegelisahan Senja
92
Salah Jurusan?
93
Dilema
94
Mencari Solusi
95
Because I Love You
96
Hadiah Wisuda
97
Kejutan Bahagia
98
Hari Bahagia Bersama
99
Epilog
100
Bonus Chapter
101
Terimakasih ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!