Mahakarya Rebecca (part 1)

"Gimana, Beb, acara di puncak? Tumben lu nggak chat gue? Nggak bosen?" tanya Rebecca pada Rona melalui panggilan ponsel.

"Gue dapet kejutan, Beb," jawab Rona melalui ponselnya.

"Hah? Kejutan apa? Dari siapa?" tanya Rebecca penasaran.

"Dari Tuhan," jawab Rona singkat.

"Apaan?" tanya Rebecca semakin penasaran.

"Besok aja lah kalo ketemu gue cerita," jawab Rona.

"Ah elu, bikin gue penasaran aja,"

"Hehe~ Eh, elo udah dapet inspirasi tugas akhir belum?" tanya Rona mengalihkan topik pembicaraan.

"Belum, kenapa?"

"Ntar gue kirimin inspirasi. Gue yakin lo pasti suka,"

"Bener ya. Awas aja kalo zonk," ancam Rebecca.

"Iya iya... Udah dulu ya, Beb, mulai nih acaranya,"

"Okay, bye,"

"Bye,"

Rona menuju ballroom villa, tempat acara gathering diadakan. Rona mencari dimana mamanya duduk, sambil mencari sosok Senja juga. Ternyata dua orang yang dicarinya duduk bersebelahan. Entah mengapa Rona merasa sangat senang.

"Dari mana aja sih, Ron?" tanya Tante Cahya pada putranya ketika Rona sudah duduk di sampingnya.

"Rebecca telepon, Ma," jawab Rona singkat.

"Ngajakin jalan?" tanya mamanya.

"Nggak, cuma nanyain gimana acaranya,"

"Oh~"

Dan acara gathering pun dimulai. Acara diawali dengan doa dan sambutan-sambutan. Disusul dengan laporan program kerja selama satu tahun, dan kemudian acara lain-lain dan hiburan. Rona melihat ke arah Senja yang membisikkan sesuatu kepada ayahnya, lalu beranjak ke luar ballroom.

Penasaran, Rona pun ikut meminta ijin kepada mamanya untuk keluar. Rona melihat Senja berjalan perlahan menyusuri koridor villa yang sunyi, kemudian memasuki sebuah kamar.

'Udah mau tidur?'

***

Mentari masih malu-malu mengintip di ufuk timur, namun, Senja sudah duduk di bangku halaman belakang sambil memegang Giselle, novel yang tempo hari dibelinya. Udara dingin puncak di pagi hari tak membuatnya mengurung diri di kamar. Lembar demi lembar halaman buku menyita seluruh fokusnya.

"Sepagi ini udah baca buku aja?" suara Rona tiba-tiba terdengar. Entah sejak kapan cowok itu berdiri di samping bangku tempat Senja duduk.

"Iya. Bingung mau ngapain," jawab Senja sekenanya.

"Ntar ada acara jalan bersama. Lo ikut?"

"Hmm," jawab Senja singkat masih fokus dengan bukunya.

Rona sedikit gemas dengan respon Senja. Maklum, selama ini tak ada cewek yang memperlakukannya seperti Senja.

"Jam berapa?" tiba-tiba Senja bertanya pada Rona.

"Eh? Sekarang? Sekarang jam..."

"Acara jalan-jalannya, jam berapa?"

"Oh, masih ntar, jam 7 keknya,"

"Aku masuk dulu ya," pamit Senja sambil beranjak dari bangku yang didudukinya.

"Eh," Rona menghentikan Senja berlalu.

"Anu... Mmm... Jangan lupa sarapan," ucap Rona kemudian, disusul anggukan dari Senja.

'Gue kenapa sih?'

Rona duduk di bangku yang ditinggal Senja. Dia mencoba memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Mengapa dia begitu ingin tahu tentang Senja? Ada sesuatu yang menariknya untuk lebih dekat dengan Senja. Tapi, apa? Di tengah lamunannya yang dalam, tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan dari Rebecca.

"Beeeeb!!! Lu emang yang terbaik!!! Makasih ya," ucap Rebecca begitu Rona menerima panggilan teleponnya.

"Keren kan?" tanya Rona dengan nada sedikit sombong.

"Iya. Kereeeen. Ntar langsung gue garap. Makasih ya udah kasih inspirasi buat tugas akhir semester gue. Lu harus liat ntar pas di expo akhir semester!" ucap Rebecca senang.

"Siap! Lu udah punya judulnya belum?" tanya Rona.

"Udaaaah..."

"Apa?"

"Rahasia laaah... Ahahaha~"

"Awas aja kalo judulnya nggak sesuai," ancam Rona.

"Tenang aja. Gue yakin gue bakal dapet nilai A pake ini. Ini bakal jadi mahakarya gue tahun ini. Udah dulu ya, mau gue kerjain sekarang. Bye,"

"Bye,"

Rona mematikan panggilan, kembali pada lamunan sebelumnya. Ada apa dengan dirinya? Kenapa dia begitu ingin tahu tentang Senja? Seperti apa dulu masa kecilnya dengan Senja? Lalu, kenapa dia lupa?

'Hhh~ Senja...'

***

Seperti biasa, hari Senin di kampus begitu ramai. Semua orang, entah mahasiswa maupun dosen, terlihat sangat sibuk. Mungkin karena sudah mendekati akhir semester. Ada yang sibuk ujian susulan, ada yang sibuk menyelesaikan tugas akhir semester, dan masih banyak lagi yang sibuk memikirkan bagaimana mengejar ketinggalan sebelum semester berakhir.

Meski semua tengah sibuk dengan urusan perkampusan, Rona malah sibuk melamun. Masih memikirkan tentang apa yang mengganggunya kemarin. Senja tidak terlihat ikut acara jalan bersama kemarin. Ketika Rona menanyakan tentang Senja kepada Om Sasmito, ayah Senja itu bilang kalau Senja tidak begitu suka acara kumpul-kumpul semacam itu, kecuali acara keluarga. Sudah mau ikut datang saja, Om Sasmito sudah sangat senang.

"Hhh~" Rona menghela nafas panjang.

"Woy, bro. Gue perhatiin dari tadi lo cuma melamun aja. Kenapa?" tanya Ringgo yang sedari tadi memperhatikan tingkah sahabatnya yang tidak biasa.

"Tau, bro. Gue sendiri bingung," jawab Rona sekenanya.

"Emang kenapa bingung?" tanya Ringgo lagi, yang sekarang jadi ikut bingung.

"Nah itu yang gue nggak tahu,"

"Ah elo! Gimana sih?"

"Kalian nggak lihat expo di seni rupa?" tanya Nino yang baru saja gabung dengan Rona dan Ringgo.

"Emang udah mulai? Bukannya minggu depan?" tanya Ringgo.

"Minggu depan tuh mulai pameran hasil karyanya. Nah sekarang pada lagi bikin yang mau dipamerin, seru. Gue abis dari sana. Rebecca's excellent as always!" puji Nino yang sempat melihat Rebecca mengerjakan karya seninya.

"Bikin apa dia?" tanya Ringgo penasaran.

"Ngelukis lah, biasa. Apalagi?" ucap Rona.

"Iya, ngelukis. Keren tapi. Nggak biasanya dia ngelukis kek gitu. Biasanya abstrak aja," ucap Nino.

"Penasaran gue. Lihat yuk, Ron," ajak Ringgo sambil menarik tas Rona.

Tiga sahabat itu meluncur ke lobi jurusan seni rupa yang ramai dengan mahasiswa. Ada yang sedang mengerjakan karya seni, ada yang melihat-lihat. Penuh! Nino menunjukkan dimana Rebecca sedang khusyuk mengerjakan karya seninya. Disana sudah banyak mahasiswa yang mengerumuni Rebecca. Seolah tak ada siapapun disana, Rebecca terus menggoreskan kuasnya ke kanvas di hadapannya. Perpaduan warna hitam, jingga, dan merah sangat mencolok dari kejauhan.

Rona tersenyum melihat Rebecca yang fokus melukis. Dia tahu Rebecca selalu menghasilkan sesuatu yang luar biasa dari goresan kuasnya. Inspirasi yang Rona berikan kemarin sangat membantu Rebecca. Rona melihat sapuan kuas Rebecca. Rona tahu akan terlihat seperti apa nanti lukisan Rebecca itu.

Semua cewek di sekitar Rona jadi riuh, membuat Rebecca harus berhenti dari fokusnya. Rebecca tersenyum melihat sosok Rona disana.

"Gimana?" tanya Rebecca pada Rona setelah sudah berdiri di hadapan Rona.

"Great! As always!" puji Rona.

"As always? Okay. Ini belum jadi sih. Bakalan luar biasa!" ucap Rebecca percaya diri.

"I know,"

"Omong-omong, dapet darimana sih lu?" tanya Rebecca.

"Di puncak kemaren," jawab Rona singkat.

"Hmm~ Keknya gue mencium aroma orang jatuh cinta, nih," bisik Rebecca pada Rona.

Rona hanya diam. Termenung.

'Is this love?'

***

Episodes
1 Prolog
2 High Quality Playboy (part 1)
3 High Quality Playboy (part 2)
4 Hijaber Gaul
5 Dunia Senja
6 Tiga Rona Senja
7 Mahakarya Rebecca (part 1)
8 Mahakarya Rebecca (part 2)
9 Diskusi Masa Depan
10 Salah Duga
11 Rona Senja dalam Hujan
12 Saingan
13 Reuni
14 Makan Malam Perjanjian
15 Penjabaran Perjanjian
16 Antara Rebecca dan Senja
17 Penyelidikan Dona
18 Cemburu?
19 Kesempatan
20 Bahaya
21 Antara Rebecca dan Rona
22 Gagal Fokus
23 Penjelasan
24 Sepotong Mimpi Masa Lalu
25 Gaun Pilihan Senja
26 Kelas Pra-Nikah
27 Senja Mendung
28 Mimpi Kecil Rona
29 Putus
30 Mantan Gebetan
31 Mengenal Lebih Dalam
32 The Day!
33 Deklarasi
34 Perangkap
35 Pindah
36 Kejutan dari Rebecca
37 First Date (part 1)
38 First Date (part 2)
39 Resiko Senior Tampan
40 Langit dan Dina
41 Rindu
42 Terciduk
43 Terbayang-bayang
44 Pesona Senja
45 Hampir
46 Piano Duet
47 What a Surprise!
48 Dibalik Layar
49 Senja Masa Lalu
50 Menelusuri Masa Lalu
51 What is Love?
52 Seranjang
53 Mempelajari Rona
54 More than a Girlfriend?
55 Mengikat Hati
56 I Miss You, Rona
57 Fakta
58 Gejolak Hidup Senja
59 Kekecewaan Masa Kecil
60 Membuka Kebenaran
61 Malam Pertama? (part 1)
62 Malam Pertama? (part 2)
63 Mundur Sebelum Berjuang
64 Kebohongan Masa Kecil
65 Rebecca Penasaran
66 Cinta itu...
67 Kalut
68 Rahasia Senja
69 Keputusan
70 Para Mantan Rona
71 Keberangkatan
72 Research Team
73 Kegelisahan Rona
74 Semakin Jatuh Cinta
75 Selingkuh?
76 Tak Sabar
77 Resign? or Not?
78 Menjelang Anniversary
79 Senja Musim Panas
80 Anniversary
81 Mahasiswa Tingkat Akhir
82 Masa Kecil yang Terlupakan
83 Rindu Diandra
84 Belahan Jiwa
85 Menguak Rahasia Nino
86 I'm Home
87 Meluapkan Rindu
88 Sisi Lain Rona
89 Kejutan yang Gagal
90 Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91 Kegelisahan Senja
92 Salah Jurusan?
93 Dilema
94 Mencari Solusi
95 Because I Love You
96 Hadiah Wisuda
97 Kejutan Bahagia
98 Hari Bahagia Bersama
99 Epilog
100 Bonus Chapter
101 Terimakasih ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
High Quality Playboy (part 1)
3
High Quality Playboy (part 2)
4
Hijaber Gaul
5
Dunia Senja
6
Tiga Rona Senja
7
Mahakarya Rebecca (part 1)
8
Mahakarya Rebecca (part 2)
9
Diskusi Masa Depan
10
Salah Duga
11
Rona Senja dalam Hujan
12
Saingan
13
Reuni
14
Makan Malam Perjanjian
15
Penjabaran Perjanjian
16
Antara Rebecca dan Senja
17
Penyelidikan Dona
18
Cemburu?
19
Kesempatan
20
Bahaya
21
Antara Rebecca dan Rona
22
Gagal Fokus
23
Penjelasan
24
Sepotong Mimpi Masa Lalu
25
Gaun Pilihan Senja
26
Kelas Pra-Nikah
27
Senja Mendung
28
Mimpi Kecil Rona
29
Putus
30
Mantan Gebetan
31
Mengenal Lebih Dalam
32
The Day!
33
Deklarasi
34
Perangkap
35
Pindah
36
Kejutan dari Rebecca
37
First Date (part 1)
38
First Date (part 2)
39
Resiko Senior Tampan
40
Langit dan Dina
41
Rindu
42
Terciduk
43
Terbayang-bayang
44
Pesona Senja
45
Hampir
46
Piano Duet
47
What a Surprise!
48
Dibalik Layar
49
Senja Masa Lalu
50
Menelusuri Masa Lalu
51
What is Love?
52
Seranjang
53
Mempelajari Rona
54
More than a Girlfriend?
55
Mengikat Hati
56
I Miss You, Rona
57
Fakta
58
Gejolak Hidup Senja
59
Kekecewaan Masa Kecil
60
Membuka Kebenaran
61
Malam Pertama? (part 1)
62
Malam Pertama? (part 2)
63
Mundur Sebelum Berjuang
64
Kebohongan Masa Kecil
65
Rebecca Penasaran
66
Cinta itu...
67
Kalut
68
Rahasia Senja
69
Keputusan
70
Para Mantan Rona
71
Keberangkatan
72
Research Team
73
Kegelisahan Rona
74
Semakin Jatuh Cinta
75
Selingkuh?
76
Tak Sabar
77
Resign? or Not?
78
Menjelang Anniversary
79
Senja Musim Panas
80
Anniversary
81
Mahasiswa Tingkat Akhir
82
Masa Kecil yang Terlupakan
83
Rindu Diandra
84
Belahan Jiwa
85
Menguak Rahasia Nino
86
I'm Home
87
Meluapkan Rindu
88
Sisi Lain Rona
89
Kejutan yang Gagal
90
Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91
Kegelisahan Senja
92
Salah Jurusan?
93
Dilema
94
Mencari Solusi
95
Because I Love You
96
Hadiah Wisuda
97
Kejutan Bahagia
98
Hari Bahagia Bersama
99
Epilog
100
Bonus Chapter
101
Terimakasih ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!