Tiga Rona Senja

"Senja?"

Rona terkejut melihat sosok Senja berdiri di halaman belakang villa tempat mama dan dirinya akan menginap. Rona melihat Senja sama terkejutnya dengannya.

"Eh? Kamu,"

"Lo ngapain disini? Sama siapa?" tanya Rona tak sabar ingin tahu apa yang gadis syar'i itu lakukan di villa puncak di akhir pekan.

"Aku... Nemenin ayah sama mama ku. Ada acara family gathering dari kampus ayah," jelas Senja.

"Family gathering kampus? Kampus kita? Fakultas Ekonomi?" Rona menghujani Senja dengan pertanyaan yang membuat Senja sedikit bingung.

'Darimana dia tahu?'

"Eh? Ini... Nak Senja kan?" tiba-tiba sebuah suara wanita datang dari arah belakang Rona.

"Mama? Mama kenal dia?" tanya Rona yang kaget mengetahui mamanya mengenal Senja.

'Ha?! Mama?! Becanda kan?' batin Senja yang kaget Rona memanggil sosok wanita yang baru datang itu dengan sebutan mama.

"Jadi ini bener Senja?" tanya mama Rona sekali lagi tanpa menghiraukan pertanyaan Rona.

"Iya, tante. Tante Cahya gimana kabarnya?" tanya Senja lembut sambil berusaha menyembunyikan rasa penasarannya.

"Ya Allah... Jadi gadis sholehah gini kamu. Dulu lucu banget, malu-malu, gemesin,"

"Aamiin, tante. Cuma berusaha jadi pribadi yang lebih baik lagi, tante," ucap Senja merendah.

"Ma," panggil Rona.

"Oh iya. Kamu lupa sama Senja? Dulu kan sering kamu ajak main waktu ada acara family gathering gini," jelas Tante Cahya, yang sukses membuat Rona dan Senja mencoba mengingat kembali masa kecilnya.

"Lupa? Wajar sih, udah lama banget. Terakhir waktu kamu usia enam atau tujuh tahun gitu, Senja udah nggak pernah ikut acara family gathering lagi sampe hari ini. Tante sampe kaget lho Senja lihat kamu dateng,"

Memang Senja sudah tidak mau mengikuti acara itu ketika masih anak-anak. Senja selalu minta diantar ke rumah neneknya kalau kedua orang tuanya mengikuti acara family gathering kampus. Senja menatap Rona yang ternyata juga menatapnya, mencoba mengingat sesuatu dari masa kecilnya tentang Rona. Nihil! Senja tak mengingatnya.

'Apa dia ingat aku?'

"Eh, kata ayah kamu, kamu kuliah di jurusan Sastra Inggris, berarti sering ketemu Rona dong?" tanya Tante Cahya pada Senja.

"Kenal Rona baru beberapa hari yang lalu, Tante, waktu ada kelas gabungan," ungkap Senja.

"Oh gitu, nggak sekelas ya kalian. Ya udah tante masuk dulu ya, tadi nyariin Rona, mau tante suruh bantuin, tapi ada kamu, biar Rona temenin kamu aja kalo gitu," ucap Tante Cahya lalu pergi sebelum Senja sempat mengatakan sesuatu.

"Lo inget?" tanya Rona tiba-tiba.

"Nggak," jawab Senja singkat.

"Sama,"

Mereka terdiam, menatap horison yang sudah akan menjelang siang. Tenggelam dalam pikiran masing-masing. Mencoba mencari seberkas masa lalu yang mungkin masih tertinggal untuk diingat. Tak ada.

"Gue nggak nyangka kita dulu pernah kenal," ucap Rona setelah diam beberapa saat.

Senja hanya terdiam. Masih menatap lukisan alam. Rona menoleh, menatap Senja yang terpaku. Ada sesuatu yang membuat Rona merasa ingin masuk lebih dalam kesana. Ke dalam Senja yang tak banyak orang tahu. Ke dalam Senja kecil yang pernah bersamanya dulu.

"Sepertinya dulu kita sangat akrab," kata Senja akhirnya, masih fokus menatap hamparan hijau dan biru di hadapannya. Rona sedikit kaget.

"Keknya sih, gitu. Nyokap sampe inget lo, tapi gue bisa nggak inget. Aneh," kata Rona kemudian.

"Udah lama juga. Wajar. Aku pun nggak ingat," kata Senja, kini menatap Rona. Rona terhenyak. Baru kali ini mereka saling menatap dengan suasana yang aneh seperti ini. Waktu di halte bus, rasanya tatapan Senja tidak sesyahdu saat ini. Ada sesuatu di matanya yang sulit Rona ungkapkan dengan kata-kata.

"Senja, kamu disini, ayah cariin kemana-mana," suara ayah Senja memecah suasana rumit yang tercipta antara Rona dan Senja.

"Lhoh? Sama Nak Rona ternyata," ayah Senja baru sadar ada Rona di dekat putrinya.

"Iya, Om Sasmito," Rona menyalami ayah Senja.

"Sebentar ya, Nak Rona. Mamanya Senja lagi butuh Senja sebentar. Disambung nanti lagi bisa ya ngobrolnya?" tanya Om Sasmito pada Rona.

"Oh, iya, Om, nggak apa-apa," ucap Rona sopan sambil mempersilakan ayah dan anak itu masuk.

Rona menatap punggung Senja yang menjauh. Perlahan menghilang. Seperti kisah masa kecilnya bersama Senja. Tak berbekas.

'Sedeket apa kita dulu?'

***

Langit sore di puncak mengguratkan warna jingga dan pink yang menyatu syahdu di horison. Menawarkan kedamaian bagi para penikmat. Disana, dalam balutan gamis hitamnya, Senja duduk di bangku halaman belakang villa, sambil menatap matahari yang perlahan turun.

Rona yang tak sengaja menuju bangku itu, berhenti sejenak melihat sosok Senja yang sudah duduk disana. Menatapnya dalam-dalam dan mengambil benda pipih dari saku celananya. Ponsel pintar! Diam-diam, Rona mengambil foto diri Senja dari samping, yang tak disadari oleh Senja. Setelah mendapat gambar yang menawan, Rona berjalan menuju Senja.

"Dua senja sedang saling menatap," kata Rona setelah sampai di samping tempat duduk Senja.

"Eh, bukan dua, tiga. Tiga senja sedang saling menatap," kata Rona kemudian meralat kata-katanya sebelumnya.

"Tiga?" tanya Senja bingung.

"Iya. Lo, gue dan tuh," jelas Rona sambil menatap langit senja. Senja menatap Rona dengan wajah penuh tanya. Rona yang merasa ditatap oleh Senja, menoleh ke arah Senja.

"Oh, iya. Nama gue Rona Langit Senja. Jadi kita sama," ucap Rona menjelaskan setelah ingat kalau Senja tidak mengetahui nama lengkapnya.

"Takdir terkadang lucu," komentar Senja sambil tersenyum tipis, memikirkan kemiripan namanya dengan Rona. Rona ikut tersenyum mendengar komentar Senja.

"Lo nggak ikut acara di dalam?" tanya Rona kemudian.

"Kamu?" tanya Senja sambil kembali menatap langit senja.

"Gue cuma nemenin nyokap sih. Bokap nggak bisa dateng soalnya,"

"Mmm~,"

"Kok lo bisa inget nyokap gue, tapi nggak inget gue?" tanya Rona penasaran.

"Tante Cahya kadang main ke rumah, diskusi soal kerjaan sama ayah. Tapi udah lama juga sih nggak ke rumah. Terakhir waktu masuk SMA," jelas Senja, masih fokus menatap langit yang perlahan menggelap.

"Oo~ Mmm, lo kenapa nggak masuk Fakultas Ekonomi?" tanya Rona menyelidik.

"Kamu?" tanya Senja balik, kini melihat ke arah Rona.

"Gue? Nggak suka aja,"

"Sama," jawab Senja sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Aku lebih suka mempelajari bahasa asing ketimbang ilmu ekonomi. Lebih menarik aja. Karena kita nggak cuma belajar bahasanya, tapi juga belajar budayanya. Lebih seru menurut ku. Aku masuk duluan ya, udah mau maghrib," jelas Senja kemudian, lalu berjalan menuju villa meninggalkan Rona yang masih berdiri terpaku.

Rona menatap langit yang sudah mulai menghitam. Meresapi waktu singkat yang dia lalui bersama Senja. Diambilnya ponsel dari sakunya seakan mengingat sesuatu. Dilihatnya foto Senja yang diambilnya diam-diam. Senyum tipis tersungging di bibir Rona.

'Menarik,'

***

Terpopuler

Comments

nata de coco

nata de coco

ternyata mereka saling kenal waktu kecil ya

2024-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 High Quality Playboy (part 1)
3 High Quality Playboy (part 2)
4 Hijaber Gaul
5 Dunia Senja
6 Tiga Rona Senja
7 Mahakarya Rebecca (part 1)
8 Mahakarya Rebecca (part 2)
9 Diskusi Masa Depan
10 Salah Duga
11 Rona Senja dalam Hujan
12 Saingan
13 Reuni
14 Makan Malam Perjanjian
15 Penjabaran Perjanjian
16 Antara Rebecca dan Senja
17 Penyelidikan Dona
18 Cemburu?
19 Kesempatan
20 Bahaya
21 Antara Rebecca dan Rona
22 Gagal Fokus
23 Penjelasan
24 Sepotong Mimpi Masa Lalu
25 Gaun Pilihan Senja
26 Kelas Pra-Nikah
27 Senja Mendung
28 Mimpi Kecil Rona
29 Putus
30 Mantan Gebetan
31 Mengenal Lebih Dalam
32 The Day!
33 Deklarasi
34 Perangkap
35 Pindah
36 Kejutan dari Rebecca
37 First Date (part 1)
38 First Date (part 2)
39 Resiko Senior Tampan
40 Langit dan Dina
41 Rindu
42 Terciduk
43 Terbayang-bayang
44 Pesona Senja
45 Hampir
46 Piano Duet
47 What a Surprise!
48 Dibalik Layar
49 Senja Masa Lalu
50 Menelusuri Masa Lalu
51 What is Love?
52 Seranjang
53 Mempelajari Rona
54 More than a Girlfriend?
55 Mengikat Hati
56 I Miss You, Rona
57 Fakta
58 Gejolak Hidup Senja
59 Kekecewaan Masa Kecil
60 Membuka Kebenaran
61 Malam Pertama? (part 1)
62 Malam Pertama? (part 2)
63 Mundur Sebelum Berjuang
64 Kebohongan Masa Kecil
65 Rebecca Penasaran
66 Cinta itu...
67 Kalut
68 Rahasia Senja
69 Keputusan
70 Para Mantan Rona
71 Keberangkatan
72 Research Team
73 Kegelisahan Rona
74 Semakin Jatuh Cinta
75 Selingkuh?
76 Tak Sabar
77 Resign? or Not?
78 Menjelang Anniversary
79 Senja Musim Panas
80 Anniversary
81 Mahasiswa Tingkat Akhir
82 Masa Kecil yang Terlupakan
83 Rindu Diandra
84 Belahan Jiwa
85 Menguak Rahasia Nino
86 I'm Home
87 Meluapkan Rindu
88 Sisi Lain Rona
89 Kejutan yang Gagal
90 Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91 Kegelisahan Senja
92 Salah Jurusan?
93 Dilema
94 Mencari Solusi
95 Because I Love You
96 Hadiah Wisuda
97 Kejutan Bahagia
98 Hari Bahagia Bersama
99 Epilog
100 Bonus Chapter
101 Terimakasih ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
High Quality Playboy (part 1)
3
High Quality Playboy (part 2)
4
Hijaber Gaul
5
Dunia Senja
6
Tiga Rona Senja
7
Mahakarya Rebecca (part 1)
8
Mahakarya Rebecca (part 2)
9
Diskusi Masa Depan
10
Salah Duga
11
Rona Senja dalam Hujan
12
Saingan
13
Reuni
14
Makan Malam Perjanjian
15
Penjabaran Perjanjian
16
Antara Rebecca dan Senja
17
Penyelidikan Dona
18
Cemburu?
19
Kesempatan
20
Bahaya
21
Antara Rebecca dan Rona
22
Gagal Fokus
23
Penjelasan
24
Sepotong Mimpi Masa Lalu
25
Gaun Pilihan Senja
26
Kelas Pra-Nikah
27
Senja Mendung
28
Mimpi Kecil Rona
29
Putus
30
Mantan Gebetan
31
Mengenal Lebih Dalam
32
The Day!
33
Deklarasi
34
Perangkap
35
Pindah
36
Kejutan dari Rebecca
37
First Date (part 1)
38
First Date (part 2)
39
Resiko Senior Tampan
40
Langit dan Dina
41
Rindu
42
Terciduk
43
Terbayang-bayang
44
Pesona Senja
45
Hampir
46
Piano Duet
47
What a Surprise!
48
Dibalik Layar
49
Senja Masa Lalu
50
Menelusuri Masa Lalu
51
What is Love?
52
Seranjang
53
Mempelajari Rona
54
More than a Girlfriend?
55
Mengikat Hati
56
I Miss You, Rona
57
Fakta
58
Gejolak Hidup Senja
59
Kekecewaan Masa Kecil
60
Membuka Kebenaran
61
Malam Pertama? (part 1)
62
Malam Pertama? (part 2)
63
Mundur Sebelum Berjuang
64
Kebohongan Masa Kecil
65
Rebecca Penasaran
66
Cinta itu...
67
Kalut
68
Rahasia Senja
69
Keputusan
70
Para Mantan Rona
71
Keberangkatan
72
Research Team
73
Kegelisahan Rona
74
Semakin Jatuh Cinta
75
Selingkuh?
76
Tak Sabar
77
Resign? or Not?
78
Menjelang Anniversary
79
Senja Musim Panas
80
Anniversary
81
Mahasiswa Tingkat Akhir
82
Masa Kecil yang Terlupakan
83
Rindu Diandra
84
Belahan Jiwa
85
Menguak Rahasia Nino
86
I'm Home
87
Meluapkan Rindu
88
Sisi Lain Rona
89
Kejutan yang Gagal
90
Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91
Kegelisahan Senja
92
Salah Jurusan?
93
Dilema
94
Mencari Solusi
95
Because I Love You
96
Hadiah Wisuda
97
Kejutan Bahagia
98
Hari Bahagia Bersama
99
Epilog
100
Bonus Chapter
101
Terimakasih ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!