Diskusi Masa Depan

Sabtu, selalu Senja habiskan dengan berdiam di kamar ditemani lagu-lagu dan buku-buku favorit. Begitu saja sudah nikmat bagi Senja. Tak perlu keluar rumah, di tengah cuaca yang suka tiba-tiba berubah. Tak perlu keluar uang, di tengah isi dompetnya yang jadi memiliki banyak ruang karena memang tak ada uang.

Kedua orang tua Senja pun hanya diam di rumah —ayahnya yang sibuk dengan pekerjaan di laptop, dan ibu yang sibuk dengan taman kecil di samping rumah. Jarang sekali mereka menghabiskan waktu akhir pekan di luar rumah.

Sebuah mobil berhenti di depan rumah Senja, membuat mama Senja menghentikan aktivitasnya menata tamannya untuk menyambut tamu yang datang ke rumah.

"Eh, Jeng Cahya, mari masuk. Sama siapa?" tanya mama Senja ketika melihat sosok Tante Cahya keluar dari mobil.

"Sama Mas Bram, Jeng Rika. Mumpung dia ada libur," jawab Tante Cahya. Terlihat Om Bram, suami Tante Cahya, keluar dari mobil.

"Yuk, masuk yuk. Tumbenan berdua kesini. Mau diskusi sama Mas Sasmito?" tanya mama Senja.

"Iya mau diskusi. Diskusi masa depan," sahut Om Bram. Tante Rika mengerutkan alis mendengar jawaban Om Bram.

"Diskusi masa depan? Tentang apa ini?" tanya Tante Rika heran.

"Nanti aja, Jeng. Sekalian sama Pak Sasmito biar enak," ucap Tante Cahya.

"Kalo gitu saya panggil Mas Sasmito dulu ya, Jeng. Duduk dulu," ucap Tante Rika sambil berlalu masuk ke dalam untuk memanggil suaminya.

Kedatangan papa dan mama Rona ke rumah tidak diketahui Senja. Ia masih di kamar dengan ear phone bertengger di kedua telinganya dan asyik membaca buku, tak mempedulikan dunia di luar kamarnya akan mulai bergejolak.

"Eh, tumben ini datang berdua," sapa Om Sasmito ketika sudah keluar menemui Tante Cahya dan Om Bram.

"Ini lho, Pak. Mamanya Rona udah nggak sabaran, suruh cepet-cepet kesini sebelum keduluan yang lain katanya," ucap Om Bram membuka percakapan yang otomatis membuat Om Sasmito mengerutkan alis karena bingung.

"Keduluan apa ya?" tanya Om Sasmito bingung.

"Jadi gini, Pak. Mamanya Rona ini agak khawatir sama putra sulungnya itu. Takut salah pergaulan dan pada akhirnya salah pilih pendamping hidup," jelas Om Bram perlahan.

"Lhoh, bukannya Rona masih kuliah kan ya? Satu angkatan sama Senja kan?" tanya Tante Rika yang baru saja bergabung setelah selesai menyiapkan minuman dan kudapan untuk kedua tamunya.

"Iya, Jeng. Nggak masalah kan masih kuliah nikah?" tanya Tante Cahya meminta pendapat.

"Saya juga sudah bilang gitu ke mamanya Rona ini, tapi katanya suruh bilang dulu. Suruh melamar dulu sama Pak Sasmito, kalo mama Rona dan saya pengen Nak Senja jadi anak mantu kami," ucap Om Bram akhirnya.

Kedua orangtua Senja saling menatap, bingung. Kenapa tiba-tiba koleganya melamar anak gadisnya untuk putranya?

"Tapi Bu Cahya, Nak Rona sudah tau belum tentang ini?" tanya Pak Sasmito penasaran kenapa tiba-tiba ada acara melamar di Sabtu siang bolong.

"Oooo~ tentu saja.... Belum, Pak, ehehehe," ucap Tante Cahya sambil tertawa kecil.

"Rona nanti biar saya bujuk aja. Yang penting Pak Sasmito mau tidak menerima lamaran kami?" tanya Om Bram.

"Kalau untuk menerima atau tidaknya, kami belum bisa putuskan. Kami harus menanyakan hal ini pada Senja dulu," jawab Pak Sasmito.

"Gitu juga boleh. Nanti Pak Sasmito ngomong sama Senja dulu ya? Kalo Senja udah kasih jawaban, langsung kabari saya, ya? Biar saya juga siap-siap," ucap Tante Cahya semangat.

"Siap-siap apa, Jeng? Kan belum tau nanti Senja nya mau apa nggak," ucap Tante Rika sambil menepuk pelan paha Tante Cahya.

"Ya siap-siap aja, Jeng," kata Tante Cahya sambil tertawa kecil.

Diskusi tentang masa depan anak-anak antar kedua orangtua telah usai. Setelah ngobrol ringan sejenak, papa mama Rona pamit pulang. Mama Rona tak henti-hentinya mengatakan bahwa akan menyenangkan kalau anak mereka setuju untuk menikah. Ayah dan mama Senja hanya tersenyum dan mengamini sambil lalu saja kata-kata mama Rona.

Ayah dan mama Senja duduk terdiam di ruang tengah, memikirkan apa yang baru saja keduanya alami. Keduanya saling menatap, seakan memikirkan hal yang sama.

"Mama aja yang bilang sama Senja, ya?" pinta Om Sasmito pada isterinya.

"Haduuuh... Ayah aja," tolak Tante Rika.

"Mama aja,"

"Ayah,"

"Mama,"

"A..."

"Ayah sama mama ngapain?" tanya Senja ketika keluar dari kamar mendapati kedua orangtuanya bersikap aneh. Ayah dan mamanya saling memberi isyarat dengan mata. Senja tambah mengerutkan alisnya, semakin merasa aneh.

"Ada apa, sih?" tanya Senja sedikit jengkel.

"Mmm... Duduk sini dulu, Senja," pinta mama Senja sambil menepuk kursi di sebelahnya. Senja duduk di sebelah mamanya, menanti hal apa yang akan dibicarakan oleh ayah dan mamanya.

"Kamu kenal Rona kan?" tanya mama Senja, disusul anggukan dari Senja. Wajah Senja terlihat semakin bingung kenapa tiba-tiba mamanya menanyakan Rona.

"Tadi, papa mamanya Rona kesini. Katanya, kepengen kamu jadi menantu mereka," ucap Tante Rika perlahan.

"Lalu? Ayah terima?" tanya Senja menoleh ke ayahnya. Ayahnya yang kaget kemudian buka suara.

"Belum. Ayah bilang kalo ayah harus tanya kamu dulu. Lagian papa mamanya Rona juga belum bilang ke Rona kalo melamar kamu," jelas ayah Senja.

'Hah?! Papa mamanya belum bilang ke anaknya tapi udah melamar ke ayah?'

"Gimana Senja? Lebih cepat kita kasih jawaban lebih baik, biar Tante Cahya dan Om Bram nggak nunggu-nunggu," tanya mama Senja.

'Rona jelas bakal nolak,' pikir Senja.

"Senja ikut Rona aja, Ma. Nanti lihat aja Rona gimana soal acara lamar melamar ini," ucap Senja akhirnya setelah berpikir dan yakin kalau Rona akan menolak dijodohkan dengannya.

"Bener?" tanya mama Senja meyakinkan. Senja mengangguk sambil masih berpikir.

'Gimana kalo dia terima? Nggak mungkin!'

***

"What?! Getting married? Oh, Mom, C'mon!" Rona terkejut ketika mamanya bilang sudah melamarkan seorang gadis untuk dinikahinya.

"Lagian Rona masih kuliah, Ma," tolak Rona.

"Itu bukan alasan, Rona. Ada juga mahasiswa mama yang nikah, padahal yaaa seangkatan sama kamu," mama Rona tak mau kalah.

"Oh, For God's sake! Kenapa mama pengen Rona cepet-cepet nikah?" tanya Rona jengkel.

"Yaa biar kamu nggak salah jalan, nggak salah pilih pasangan. Mama udah tau gadis ini, dari background keluarga dia, sifat dia, pokoknya she's the best for you," ucap Tante Cahya meyakinkan Rona.

"C'mon, Mom... Mama tau kan Rona selektif soal cewek?"

"Iya.. Tapi kadang jatuh cinta itu nggak selektif, Ron,"

'Kenapa gue jadi kepikiran Senja?'

"Mama tau, kamu pemilih untuk sekedar jalan sama cewek, apalagi memilih pasangan hidup. Tapi, kamu belum tau kan, cinta itu bisa bikin orang kehilangan logika," jelas mama Rona.

"Lagian kamu kenal juga siapa ceweknya," lanjut mama Rona.

"Ha? Rona kenal? Siapa, Ma?"

"Senja," jawab mama Rona sambil tersenyum.

'For real?!'

***

Episodes
1 Prolog
2 High Quality Playboy (part 1)
3 High Quality Playboy (part 2)
4 Hijaber Gaul
5 Dunia Senja
6 Tiga Rona Senja
7 Mahakarya Rebecca (part 1)
8 Mahakarya Rebecca (part 2)
9 Diskusi Masa Depan
10 Salah Duga
11 Rona Senja dalam Hujan
12 Saingan
13 Reuni
14 Makan Malam Perjanjian
15 Penjabaran Perjanjian
16 Antara Rebecca dan Senja
17 Penyelidikan Dona
18 Cemburu?
19 Kesempatan
20 Bahaya
21 Antara Rebecca dan Rona
22 Gagal Fokus
23 Penjelasan
24 Sepotong Mimpi Masa Lalu
25 Gaun Pilihan Senja
26 Kelas Pra-Nikah
27 Senja Mendung
28 Mimpi Kecil Rona
29 Putus
30 Mantan Gebetan
31 Mengenal Lebih Dalam
32 The Day!
33 Deklarasi
34 Perangkap
35 Pindah
36 Kejutan dari Rebecca
37 First Date (part 1)
38 First Date (part 2)
39 Resiko Senior Tampan
40 Langit dan Dina
41 Rindu
42 Terciduk
43 Terbayang-bayang
44 Pesona Senja
45 Hampir
46 Piano Duet
47 What a Surprise!
48 Dibalik Layar
49 Senja Masa Lalu
50 Menelusuri Masa Lalu
51 What is Love?
52 Seranjang
53 Mempelajari Rona
54 More than a Girlfriend?
55 Mengikat Hati
56 I Miss You, Rona
57 Fakta
58 Gejolak Hidup Senja
59 Kekecewaan Masa Kecil
60 Membuka Kebenaran
61 Malam Pertama? (part 1)
62 Malam Pertama? (part 2)
63 Mundur Sebelum Berjuang
64 Kebohongan Masa Kecil
65 Rebecca Penasaran
66 Cinta itu...
67 Kalut
68 Rahasia Senja
69 Keputusan
70 Para Mantan Rona
71 Keberangkatan
72 Research Team
73 Kegelisahan Rona
74 Semakin Jatuh Cinta
75 Selingkuh?
76 Tak Sabar
77 Resign? or Not?
78 Menjelang Anniversary
79 Senja Musim Panas
80 Anniversary
81 Mahasiswa Tingkat Akhir
82 Masa Kecil yang Terlupakan
83 Rindu Diandra
84 Belahan Jiwa
85 Menguak Rahasia Nino
86 I'm Home
87 Meluapkan Rindu
88 Sisi Lain Rona
89 Kejutan yang Gagal
90 Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91 Kegelisahan Senja
92 Salah Jurusan?
93 Dilema
94 Mencari Solusi
95 Because I Love You
96 Hadiah Wisuda
97 Kejutan Bahagia
98 Hari Bahagia Bersama
99 Epilog
100 Bonus Chapter
101 Terimakasih ^_^
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Prolog
2
High Quality Playboy (part 1)
3
High Quality Playboy (part 2)
4
Hijaber Gaul
5
Dunia Senja
6
Tiga Rona Senja
7
Mahakarya Rebecca (part 1)
8
Mahakarya Rebecca (part 2)
9
Diskusi Masa Depan
10
Salah Duga
11
Rona Senja dalam Hujan
12
Saingan
13
Reuni
14
Makan Malam Perjanjian
15
Penjabaran Perjanjian
16
Antara Rebecca dan Senja
17
Penyelidikan Dona
18
Cemburu?
19
Kesempatan
20
Bahaya
21
Antara Rebecca dan Rona
22
Gagal Fokus
23
Penjelasan
24
Sepotong Mimpi Masa Lalu
25
Gaun Pilihan Senja
26
Kelas Pra-Nikah
27
Senja Mendung
28
Mimpi Kecil Rona
29
Putus
30
Mantan Gebetan
31
Mengenal Lebih Dalam
32
The Day!
33
Deklarasi
34
Perangkap
35
Pindah
36
Kejutan dari Rebecca
37
First Date (part 1)
38
First Date (part 2)
39
Resiko Senior Tampan
40
Langit dan Dina
41
Rindu
42
Terciduk
43
Terbayang-bayang
44
Pesona Senja
45
Hampir
46
Piano Duet
47
What a Surprise!
48
Dibalik Layar
49
Senja Masa Lalu
50
Menelusuri Masa Lalu
51
What is Love?
52
Seranjang
53
Mempelajari Rona
54
More than a Girlfriend?
55
Mengikat Hati
56
I Miss You, Rona
57
Fakta
58
Gejolak Hidup Senja
59
Kekecewaan Masa Kecil
60
Membuka Kebenaran
61
Malam Pertama? (part 1)
62
Malam Pertama? (part 2)
63
Mundur Sebelum Berjuang
64
Kebohongan Masa Kecil
65
Rebecca Penasaran
66
Cinta itu...
67
Kalut
68
Rahasia Senja
69
Keputusan
70
Para Mantan Rona
71
Keberangkatan
72
Research Team
73
Kegelisahan Rona
74
Semakin Jatuh Cinta
75
Selingkuh?
76
Tak Sabar
77
Resign? or Not?
78
Menjelang Anniversary
79
Senja Musim Panas
80
Anniversary
81
Mahasiswa Tingkat Akhir
82
Masa Kecil yang Terlupakan
83
Rindu Diandra
84
Belahan Jiwa
85
Menguak Rahasia Nino
86
I'm Home
87
Meluapkan Rindu
88
Sisi Lain Rona
89
Kejutan yang Gagal
90
Atmosfer Kampus Tingkat Akhir
91
Kegelisahan Senja
92
Salah Jurusan?
93
Dilema
94
Mencari Solusi
95
Because I Love You
96
Hadiah Wisuda
97
Kejutan Bahagia
98
Hari Bahagia Bersama
99
Epilog
100
Bonus Chapter
101
Terimakasih ^_^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!