Xander memandang pajangan di balik kaca dengan serius, saat ini dirinya pergi ke mall besar yang ada di kotanya. Ia memandang dengan begitu tajam.
Seseorang menepuk pundaknya. "Apa yang kau tatap sampai serius seperti itu?" tanyanya heran.
Xander mendengus. "Kau mengganggu ku!" sentaknya.
Cleo mendengus, kakak sepupunya ini tidak berubah masih tetap bermulut tajam. Ia kira setelah ia kembali beberapa lama ia akan melihat Xander yang hangat tapi apa ini? Bahkan mulutnya lebih pedas dari sebelumnya.
"Apa yang kau lihat?" tanya Cleo. "Oh baju gaun untuk Kelly?" sambungnya.
Xander menatap sinis. "Kau pergilah jauh jauh dariku! Kau mengganggu pemandangan mata ku!" ucapnya dengan ketus.
Cleo menatap tidak percaya. "Kau jahat sekali padaku. Aku jadi sakit hati," ucapnya sambil menyentuh dadanya dengan dramatis. Xander memandang jijik kearahnya.
"Pergilah sialan!" Xander mendorong pundak Cleo dengan kuat.
"Iya iya astaga! Aku pergi! Kau puas?!" Cleo mendengus, ia pun pergi dari hadapan Xander yang masih ada di depan kaca itu kembali menatap pajangan tersebut.
Xander tampak berpikir, Kelly sebentar lagi akan ulang tahun yang ke satu tahun walaupun ia tidak tau tanggal Kelly lahir setidaknya saat ia temukan adalah tanggal lahirnya.
"Baju mana yang bagus untuk bocah itu?"
...∆∆∆...
Cleo dan Zein saling bertepuk tangan dengan semangat saat melihat Kelly yang kebingungan ingin menghampiri salah satu dari mereka.
"Sini sayang," ucap Cleo sambil membawa mainan di tangannya.
"Kesini cantik," celetuk Zein sambil memberikan satu bungkus permen yupi.
Kelly yang menoleh ke kanan dan ke kiri secara bergantian, siapa yang harus ia hampiri? Karena semuanya memegang hal yang ia sukai.
Cklek'
Xander memasuki mansion miliknya, ia mengerutkan keningnya melihat Zein dan Cleo. "Apa yang kalian lakukan? Seperti orang bodoh!" ucapnya.
Cleo dan Zein memutar bola matanya dengan malas. Lagi lagi mulut pedas Xander berkomentar, benar benar memuakkan.
"Papa!" teriak Kelly, ia menghampiri Xander dengan berlari.
Xander menangkap tubuh Kelly lalu menggendong nya. "Kau sudah begitu berat," ucapnya.
Cleo mendengus. "Kalau kau tidak datang Kelly pasti mau bersamaku!" ucapnya.
Alis Xander terangkat satu. "Begitu? Kepedean sekali jadi manusia," sindirnya. Cleo melotot kearah Xander.
"Kau merusak suasana!" celetuk Zein. "Datang datang membuat rusuh,"
Xander menatap remeh. "Walaupun aku tidak datang, Kelly tidak akan memilih kalian," ucapnya.
"Kelly akan memilihku karena aku papanya!"
...∆∆∆...
Kelly duduk di atas meja kerja Xander karena pria itu meletakkan tubuhnya disana. Kelly di beri pena dan satu buah kertas untuk di coret coret.
"Temani aku kerja sebelum kita pergi jalan jalan," ucap Xander pada Kelly.
Kelly mengangguk dengan semangat. "Okay papa," ucapnya.
Xander membuka laptopnya dan mulai mengerjakan pekerjaannya. Sesekali matanya menatap Kelly yang sibuk menulis, entah apa yang ia tulis, Xander membiarkannya.
Brakk'
Kelly menoleh terkejut saat mendengar pintu terbuka dengan begitu keras. Xander menatap siapa pelakunya dengan tatapan tajamnya.
"Siapa kau? Datang merusuh!" tanya Xander.
Xander menatap seorang wanita berpakaian terbuka di depannya ini dengan sinis. Wanita itu juga menatap Xander dengan tatapan tajamnya.
"Keluar!" teriak Altar sambil menarik wanita itu setelah berlari dengan cepat. "Maafkan aku tuan karena membiarkan wanita ini masuk," sambungnya. Xander hanya diam, ia menatap tajam wanita di depannya.
"Aku? Aku kakak Fanny! Apa yang kau lakukan pada adikku?!" teriak Jessi sambil menepis tangan Altar dengan kasar.
Xander tertawa pelan. "Menurutmu?" tanya nya kembali. Ah ya, kenapa ia lupa jika Fanny memiliki kakak yang sama gila nya.
Jessi menggeram kesal, pandangannya jatuh kepada Kelly yang tengah menatapnya sambil memegang pena.
"Apa karena anak ini? Apa kau membuang adikku karena anak haram ini?!" tanya Jessi dengan lantang.
Saat kata haram di teriakan Jessi, Xander menutup kedua telinga Kelly. Ia menatap nyalang kearah Jessi, tidak adik tidak kakak nya semuanya pembuat onar.
"Kau bernyali besar," ucap Xander. "Kau akan tau akibatnya karena mencari masalah denganku!" ucapnya.
Jessi tertawa lepas. "Kau mau melakukan apa? Mau membunuhku?" tantangnya.
Xander menutup mata Kelly dengan dasi dan menutup telinganya dengan headphone milik Kelly yang ada di ruangannya. Ia pun berbibisik pada Kelly. "Jangan di lepas sampai papa bilang lepas! Oke?"
Kelly mengangguk dalam diam, Xander mengusap rambut Kelly dengan lembut.
Xander berjalan mendekati Jessi dengan pandangan membunuh. Jessi yang mendadak menciut saat melihat pandangan Xander.
Xander mencengkram dagu Jessi dengan kuat. "Bukan membunuhmu. Tapi aku menyiksamu sampai kau gila!"
"Kau paham dengan ini?!"
...∆∆∆...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Titi Ajj
lanjut Thor 🥰
2024-01-26
1