Xander sibuk memasangkan baju untuk Kelly karena baru saja di mandikan oleh pelayan. Kelly anak yang terlihat begitu aktif mulai menggapai apa yang ia lihat.
"Kenapa?" tanya Xander pada Kelly saat bayi itu memegang tangannya.
"Pwa! Pwa!" Kelly bertepuk tangan dengan semangat.
Xander menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Apa kau mengatakan papa? Kau memanggilku papa?" tanyanya.
Seolah olah paham Kelly berceloteh kembali. "Pwa-Pwa!" ucapnya sambil menyentuh wajah Xander dengan tangan kecilnya itu.
"Jadi dari kemarin kemarin kau berkata papa?" tanya Xander tidak percaya. Pertama kali Kelly berbicara dengan lumayan benar adalah memanggil nya dengan sebutan papa.
"Apa si manis mengucap kan kata papa?" Zein masuk sambil membawa mainan baru untuk Kelly. "Beautiful lihat paman bawa apa untukmu!"
Xander memeluk Kelly dengan posesif. "Kalau kau ingin memberikan Kelly hadiah letakan jauh jauh untuk apa kau ingin memeluknya? Tubuhmu kotor!" protesnya.
Zein mendengus. "Aku wangi," balasnya.
"Kau kotor!" protes Xander. "Kau pergi sana!"
Zein melotot kearah Xander. "Jadi begitukah caramu sekarang sebagai teman seperjuangan?!" gerutunya.
"Tidak penting. Kau pergi jauh jauh, dari jarak lima meter jangan mendekati Kelly!"
...∆∆∆...
Xander mengusap rambut Kelly saat bayi itu tertidur dengan begitu pulas padahal isi ruangan ini begitu ramai namun tidak bisa membuat bayi itu terganggu tidurnya.
"Apa kau pernah menyelidiki latar orang tua Kelly?" tanya Zein sambil menatap bosan dokumen di depannya.
Xander mengangkat bahunya. "Tidak penting untukku tau," balasnya seadanya.
"Tapi bagaimana jika orang tuanya ingin mengambil Kelly kembali saat dia sudah besar nanti?" tanya Zein kembali.
"Dia harus melangkahi mayatku dulu!" Xander menatap dengan tajam. "Dan aku tidak sudi memberikan hal yang sudah mereka berikan padaku," sambungnya.
Zein mengangguk paham, yah setidaknya Xander sekarang begitu menyayangi di kecil Kelly saat ini.
"Tuan muda," panggil Altar.
Xander menoleh. "Ada apa?" tanyanya.
"Mengenai rapat--"
"Batalkan semua itu! Aku sedang tidak mau menerima rapat apapun hari ini!" potong Xander dengan tegas.
Altar sedikit gelagapan. "Tapi tuan---" bagaimana bisa tuannya ini membatalkan dengan sepihak. membatalkan rapat yang begitu amat sangat penting ini.
Xander menatap tajam, Altar langsung menundukkan kepalanya dengan sopan. "Aku akan mengurus yang lain tuan muda," ucapnya. Altar pun pergi dari hadapan Xander dan Zein.
"Kau bukan seperti biasanya. Biasanya kau selalu tergila gila dengan dokumen mu itu kenapa sekarang berbeda?" tanya Zein heran.
Xander mendengus. "Memangnya aku tidak boleh istirahat?"
...∆∆∆...
Xander tertidur dengan telanjang dada dan Kelly yang tertidur diatas tubuh Xander. Mereka tertidur begitu lelap di atas kasur.
Xander mulai membuka matanya perlahan saat merasakan panas di dadanya, kenapa rasanya begitu panas? Xander menoleh kearah Kelly lalu menyentuh tubuh bayi itu.
"Fuck! kenapa badan Kelly sangat panas?" ucap Xander terkejut. Matanya yang masih mengantuk tiba tiba kantuknya hilang seketika.
Xander menyentuh badan Kelly dan benar saja sekujur tubuh Kelly sangat panas. "Sial! Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya. Ia berusaha membangunkan Kelly namun bayi itu seperti lemas tidak berdaya.
"Brengsek!" umpat Xander. Ia langsung menggendong Kelly dan keluar dari kamarnya dengan menendang pintu kamarnya dengan kuat.
Ia berlari dengan sekuat tenaga. Xander melihat Zein yang sedang menikmati kopi panasnya.
"Siapkan mobilku! Kelly panas!" teriak Xander.
Byurr'
Zein menyemburkan kopi panasnya. "Hah?!"
Xander menggeram kesal. "Idiot! Pergi ke rumah sakit sekarang! Terlambat sedikit saja otakmu aku keluarkan dari tengkorak kepalamu!" ancamnya.
Jantung Xander berdegup begitu kencang bahkan tangannya yang menggendong Kelly tampak gemetaran. Baru kali ini semenjak ia merawat Kelly, baru kali ini bayi ini sakit.
"Sialan! Apa kau tidak bisa lebih cepat lagi?" umpatnya pada Zein.
Zein mendengus. "ini sudah kecepatan maksimal bodoh! Aku tau kau cemas tapi pikirkan keselamatan kau dan diriku juga!" protesnya.
Xander menggeram kesal. "Sekarang bukan saatnya memikirkan nyawaku sialan! Apa kau tidak lihat Kelly? Wajahnya memerah, dia bahkan lemas! Apa kau tidak memikirkan nyawa nya juga brengsek!'
"Jangan sampai aku menarikmu keluar! Aku ingin cepat sampai di rumah sakit!"
...∆∆∆...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Bzaa
wkwkkwk sebegitu khawatir nya xander
2024-03-12
1
Dwi Winarni Wina
xander sangat paknik ternyata badan kelly sangat panas lg demam
2024-02-15
2
Nyoman Sumertini
ngakak terus bacanya Thor.. lanjut
2024-01-19
1