Xander berjalan dengan cepat saat mendengar telfon dari Zein jika Kelly ada di rumah sakit untuk memeriksa kondisi nya yang di beri obat tidur oleh Nathaniel.
Nathaniel, orang sialan itu akhirnya tertangkap juga dalam kondisi terluka parah. Altar membawa nya ke ruang rahasia dan di sekap disana. Altar sedang menunggu perintah selanjutnya dari Xander.
Cklek'
"Bagaimana keadaan Kelly?" tanya Xander langsung saat melihat Zein duduk di depan ruang kamar rumah sakit.
Zein bangun dari duduknya. "Dokter masih memeriksa tubuh Kelly. Aku khawatir dosis yang di gunakan oleh Nathaniel terlalu tinggi untuk tubuh Kelly," ucapnya.
Xander mengepalkan tangannya, ia akan menguliti Nathaniel nanti. "Bagaimana dengan Violet?" tanyanya.
"Sudah mati, aku membunuhnya," ucap Zein.
"Bagus. Kau memang harus membunuhnya langsung," ucap Xander datar. "Sampai terjadi sesuatu pada Kelly, aku akan memotong semua bagian tubuh Nathaniel dan memberikannya kepada anjingku yang kelaparan," sambungnya.
Zein meringis mendengar nya. "Sudahlah. Yang terpenting adalah keamanan Kelly. Kita urus itu nanti,"
...∆∆∆...
Xander menyentuh kaca di hadapannya, ia menatap dokter yang tengah memeriksa tubuh Kelly dengan stetoskop miliknya.
"Kau harus baik baik saja Kelly," gumam Xander.
Zein menyentuh pundak Xander. "Dia pasti baik baik saja. Kelly anak yang kuat," ucapnya.
Xander menghela nafas berat. "Seharusnya aku lebih meneliti lagi. Jika aku lebih teliti mungkin Kelly tidak akan terluka," ucapnya dengan rasa bersalah.
"Sudahlah. Kau tidak boleh menyalahkan diri sendiri. Ini sudah takdir," celetuk Zein. "Lebih baik obati lukamu dulu, itu mengerikan!"
Xander menatap tangannya yang masih mengeluarkan darah. "Tidak penting. Ini bisa di obati nanti setelah aku pastikan jika Kelly baik baik saja," ucapnya.
Zein mendengus, lagi lagi keras kepala Xander melebihi apapun. Ia pun menghela nafas pelan.
"Terserah kau saja," ucap Zein malas.
Xander kembali menatap kaca, ia melihat Dokter yang memeriksa Kelly sudah selesai, ia pun menatap dengan harap.
Cklek'
Pintu terbuka, Zein dan Xander menghampiri dokter tersebut dengan segera.
"Bagaimana keadaan anakku?" tanya Xander. Zein menoleh, ia menyunggingkan senyumnya mendengar perkataan itu.
"Dosis obat tidur yang di gunakan melebihi kapasitas yang di anjurkan. Anakmu belum akan bangun jika masih ada efek dari obat tidur tersebut,"
...∆∆∆...
Apakah itu artinya Kelly koma? begitu maksudnya? Xander menggeram kesal, ia menarik kerah baju dokter dengan cepat. Zein merespon dan berusaha melepaskan tangan Xander.
"Xander!" teriak Zein.
"Apa kau tidak bisa becus menjadi dokter? Apa seperti itu tidak bisa di sembuhkan? Hah?!" ucap Xander.
Dokter itu hanya menelan salivanya, ia tau siapa yang ada di hadapannya ini. "Aku tidak bisa menjamin apapun. Karena semua dokter akan memberikan jawaban yang sama denganku. Mengenai bangun putrimu itu tergantung efek nya yang hilang nanti," ucapnya.
"Hey! Hey! Lepaskan tanganmu! Astaga Xander!" teriak Zein frustasi. "Kau bisa mendatangkan masalah lagi jika seperti ini," sambungnya.
"Brengsek!" umpat Xander. Ia melepaskan tangannya yang berada di kerah baju dokter tersebut. "Pergi! Sebelum aku hancurkan wajahmu disini!" ancamnya. Dokter tersebut bergegas pergi dengan cepat meninggalkan ruangan.
Xander bergerak masuk kedalam ruangan Kelly. "Segera pindahkan Kelly ke ruangan VIP. Pastikan tidak ada kekurangan lagi!" ucapnya pada Zein. "Dan awasi ruangan Kelly jika sudah di pindahkan, perintahkan lima penjaga di sekitar ruangan Kelly. Kau paham?" sambungnya.
Zein menganggukkan kepalanya. "Akan aku siapkan," ucapnya dan segera pergi dari hadapan Xander.
Xander memukul tembok di sampingnya. "Sialan! Aku akan benar benar membunuhmu Nathaniel! Aku pasti akan membunuhmu!" gumamnya sambil mengepalkan tangannya.
"Beraninya kau menyentuh putriku sialan! Mati kau!"
...∆∆∆...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Goresan Receh
mulai seru, semoga smpai akhir ttep seru
2024-06-09
0
syh 03
seru bangettttt 🥰🥰
2024-03-08
1
Titi Ajj
lanjut Thor 🥰✌️
2024-01-23
2