Xander menatap nyalang kearah Nathaniel, benar benar bernyali sekali ia datang ke mansion nya hanya untuk menghancurkan dirinya.
"Dimana Kelly bajingan?!" tanya Xander kesekian kalinya. Jangan sampai ia melemparkan pisau kearah wajah sialan Nathaniel itu.
Nathaniel memanggil seseorang siapa lagi jika bukan Violet, wanita simpanan Nathaniel. Xander menatap Kelly yang berada di gendongan Violet. Xander mengerutkan keningnya saat Kelly terlihat seperti bukan sedang tertidur.
"Apa yang kau lakukan padanya brengsek?!" Xander murka.
Nathaniel mengangkat bahunya. "Entahlah. Menurutmu? Sepertinya anakmu ini menuruni sifatmu yang menyebalkan itu. Jadi tanpa sadar memberikannya obat tidur," ucapnya dengan santai.
"Kau akan mati di tanganku sialan!" teriak Xander.
Zein menatap Altar sambil memberi kode masing masing, mereka mengangguk singkat lalu bergerak dengan cepat. Nathaniel memerintah Violet untuk membawa Kelly pergi sedangkan dirinya akan menghadapi Xander dengan seorang diri.
Violet pun berlari menjauh di ikuti Zein dan Altar dengan beberapa penjaga mengikuti mereka.
Dan terjadilah baku tembak di dalam mansion milik Xander. Begitu pula dengan Zein dan Altar mereka mengejar Violet yang tengah membawa Kelly pergi.
Xander menggeram marah. "Aku akan membuatmu merasakan apa itu neraka bajingan gila!"
...∆∆∆...
Zein dan Altar berusaha berlari sekuat tenaga mengejar Violet yang sudah menjauh. Walaupun Violet seorang perempuan, ia merupakan agen terlatih yang berani mati yang di latih oleh Nathaniel sendiri.
"Berpencar!" teriak Zein. "Pastikan Kelly tidak terluka sedikit pun," sambungnya.
Altar mengokang senjatanya lalu menganggukkan kepalanya. Ia pun berpisah dengan Zein yang pergi bersama penjaga dengan membagi dua team.
Zein menunduk saat sebuah tembakan tearah tepat di kepalanya. Ia menatap Violet yang memegang senjata sambil menggendong Kelly yang pingsan.
Zein menyeringai. "Kau menginginkan nyawaku? Coba saja!" ia pun mendekati Violet sambil menghindari tembakan berbagai arah yang wanita itu lepaskan.
Violet meletakkan tubuh Kelly di dalam mobil, lalu bergerak menyerang Zein yang ada di hadapannya.
"Berani beraninya kau melakukan sesuatu pada permata Savillion! Aku akan membunuhmu walaupun kau wanita," Zein mengeluarkan pisau lipatnya, jika ia menggunakan pistolnya itu akan membuat dirinya tidak bebas bahkan Kelly bisa saja terluka.
Zein menghindar dari tembakan walaupun beberapa tembakan mengenai pinggiran kulit di tubuhnya, itu tidak jadi masalah untuknya. Luka sedikit pun tidak akan mempengaruhi apa yang ia lakukan.
Zein berhasil mendekat dan menendang handgun yang di gunakan Violet untuk menyerangnya lalu melakukan serangan balik dengan memukul wajah Violet tepat di tulang hidungnya.
"Sialan!" umpat Violet.
...∆∆∆...
Zein dan Violet berkelahi dengan begitu sengit. Violet berhasil membuat Zein sedikit kewalahan untuk melawannya. Namun Zein tetap lah pria yang tangguh. Ia adalah pasukan khusus rahasia militer yang biasa membunuh orang orang berpangkat tinggi dengan diam diam.
"Oke," gumam Zein saat melihat sesuatu di belakangnya. Ia pun menunduk menghindar pukulan Violet. Ia mencari posisi yang tepat dan.
Dorr'
Violet terjatuh seketika saat sebuah peluru menembus jantungnya, ia pun merenggang nyawa di tempat. Zein menyeka sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.
Zein mengacungkan kedua ibu jarinya kearah Altar yang melepaskan tembakan tepat pada sasaran.
"Periksa Kelly! Aku takut obat yang di berikan orang gila itu melebihi dosis yang bisa membahayakan nya," ucap Zein. Ia bergegas masuk ke mobil dan menggendong tubuh Kelly. Benar saja, tubuh Kelly begitu lemas sekali saat ia gendong.
"Kau bantu Xander. Aku akan membawa Kelly ke rumah sakit. Bereskan mayat wanita ini setelah itu," ucap Zein. Ia bergegas pergi tidak bisa menunda lagi.
Setelah mendengar perintah Zein, Altar dan yang lainnya bergegas kembali ke dalam mansionnya namun saat sudah di dalam hanya Xander yang berdiri disana.
"Tuan muda," panggil Altar.
Xander menoleh, ia membuang pistol miliknya begitu saja sambil berjalan tertatih kearah Altar. Lumayan banyak luka yang di terima Xander, pelipisnya robek dan beberapa bekas luka tembakan terlihat di tangan dan kakinya.
Altar pun bertanya. "Dimana--"
Xander menggeram kesal, ia memukul dinding di sampingnya. "Brengsek itu kabur! cari dia sampai dapat! Pastikan dia mati!" perintahnya. Altar menunduk hormat kearah Xander.
"Dia tidak akan pergi jauh. Aku berhasil menembak bagian perut dan kakinya. Aku akan mengulitinya sendiri dengan tanganku! Kau paham?!"
...∆∆∆...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Zila Aziz
Alur yang asyik.. Terus success berkarya ye thor
2024-03-14
2
syh 03
ini novel seru bgt tp ko yg baca dikit bgt
2024-03-08
1
Titi Ajj
lanjut lagi Thor rasa nano" banget
2024-01-23
2