Chapter 11

Pulang sekolah, ketika Tetsuya, Aoi dan Hikari keluar dari gerbang sekolah, sebuah mobil berhenti di samping mereka. Kaca jendela mobil di buka,

“Tetsuya...” Teriak seorang pria.

Tetsuya menoleh dan melihat ayahnya yang memanggil dirinya dari dalam mobil, Tetsuya tidak memperdulikannya dan terus berjalan, mobil juga akhirnya berjalan mengikuti mereka di samping mereka.

“Tetsuya, papa mau bicara, berhenti...” Teriak papanya.

Tanpa menoleh Tetsuya terus berjalan, Aoi dan Hikari saling menoleh melihat satu sama lain, mereka tidak berniat ikut campur dan terus berjalan di sisi Tetsuya. Akhirnya mobil berjalan dan parkir, ayah Tetsuya turun dari mobil dan menghampirinya.

“Hei, kenapa kamu tidak berhenti...” Ujar papanya.

“Ada perlu apa pa ?” Tanya Tetsuya ketus.

“Begini, Hasashi-san tadi telepon papa di kantor, katanya kamu kena masalah ya, bisa ikut papa ? kita harus tolong tunangan kamu yang mau di penjara. Tolong beri kesaksian yang benar.” Ujar ayahnya.

“Hah ? maksudnya ? papa tidak bertanya bagaimana keadaanku ? perubahan ku saja tidak papa perhatikan, sekarang aku harus menolong wanita sialan itu ? Mikir pa, dia yang mencelakai aku, apa aku harus menolongnya ?” Tanya Tetsuya kesal.

“Kamu ini gimana sih, semua kan demi kerjasama perusahaan papa dan perusahaan Hasashi-san, uangnya kan demi kamu juga, lihat saja, kamu selama ini kan pakai uang dari papa kan.” Ujar ayahnya.

Tetsuya menunduk, kedua tangannya mengepal, tanpa sadar tubuhnya memakai armornya yang terlihat mengerikan dan mata hijaunya menyala. Dia melihat ayahnya di depan nya dengan gigi rapat gemeretak tanda dia sangat geram. Hikari yang melihatnya langsung mengenakan armornya dan memegangi Tetsuya sebelum Tetsuya berbuat sesuatu yang fatal. Aoi langsung maju ke depan ayah Tetsuya,

“Tolong tinggalkan kami ossan, anda sudah keterlaluan, jangan sampai terjadi hal yang tidak di inginkan.” Ujar Aoi.

“Huh, dasar anak tidak di untung, mulai hari ini jangan panggil aku papa lagi.” Teriak ayahnya sambil berbalik dan berjalan ke mobilnya.

Mobil langsung berjalan melewati mereka dengan kencang, Aoi berbalik melihat Tetsuya yang masih terlihat akan menerkam ayahnya.

“Hrrrrrgh.....hrrrhg.” Nafas Tetsuya memburu.

“Tenang Tetsuya, dia sudah pergi....tenang.” Ujar Hikari.

“Grrrrrrrrrr......” Tetsuya menggeram.

Tapi perlahan lahan armornya menghilang dan matanya kembali redup seperti sedia kala, hanya saja nafasnya masih memburu. Karena menahan amarahnya, air mata Tetsuya mengalir, dia langsung berbalik berjalan meninggalkan Hikari dan Aoi. Hikari menyimpan armornya dan menoleh melihat Aoi yang sedang tertegun melihatnya,

“Kamu harus bercerita kepada ku Hikari-chan, apa yang terjadi padamu.” Ujar Aoi.

“Ba..baiklah, aku akan ceritakan.” Balas Hikari.

Keduanya berjalan menyusul Tetsuya yang sudah berjalan agak jauh di depan. Setelah ketiganya sampai di rumah Aoi, langsung saja Aoi membawa Tetsuya masuk ke dalam kamar kakaknya untuk beristirahat dan meninggalkan Tetsuya sendiri. Dia langsung turun menemui Hikari yang duduk di ruang tengah. Hikari yang melihat Aoi menunduk,

“Maafkan Aoi-chan, aku merahasiakannya darimu.” Ujar Hikari sambil mengatupkan tangannya.

“Tidak apa apa, tapi apa yang terjadi ? tolong ceritakan padaku.” Balas Aoi.

Hikari menceritakan semuanya kepada Aoi, dia juga melepas wignya dan memperlihatkan warna rambutnya kepada Aoi yang sedikit kaget melihatnya,

“Begitu ya, berarti yang alami oleh Tetsuya-kun mungkin sama.” Ujar Aoi.

“Iya, semalam aku sudah bicara kepadanya, memang sepertinya kejadian yang kita alami serupa, tapi dia mengalami hal yang lebih parah dari aku.” Ujar Hikari sambil menoleh ke kamar di atas.

“Benar Hikari-chan, dia benar benar mengalami hal yang lebih parah dari ku juga, jujur saja, aku masih merasa bersalah kepadanya karena waktu kejadian aku diam saja.” Ujar Aoi.

“Memang apa yang dia alami ?” Tanya Hikari yang memang tidak tahu kejadiannya dan hanya mendengar sekilas saja.

Aoi menarik nafasnya, dia menceritakan semua yang terjadi ketika mereka sekelas masuk ke dalam dungeon dan apa yang terjadi kepada Tetsuya. Hikari langsung menutup mulutnya dengan tangan dan menoleh ke atas sekali lagi.

“Saat itu, aku takut, aku benar benar takut, kalau aku maju membelanya, tentunya aku juga akan jadi korban. Aku tidak bisa bergerak, aku kaku melihat semua kejadian di depan mataku.” Ujar Aoi menunduk.

Hikari langsung duduk di sebelah Aoi, dia langsung mendekap tubuh Aoi yang gemetar dan mulai menangis.

“Aku mengerti, aku pun akan sama dengan mu kalau aku masih aku yang dulu. Kamu tidak salah Aoi-chan, aku rasa Tetsuya juga pasti mengerti.” Ujar Hikari.

“Terima kasih Hikari-chan....” Balas Aoi sambil memeluk Hikari dan menangis.

Sementara itu, di dalam kamar, Tetsuya berdiri di depan pintu, dia mendengar percakapan keduanya di bawah karena semenjak tubuhnya berubah daya pendengarannya juga lebih kuat dari sebelumnya. Dia menunduk setelah mendengar percakapan Aoi dan Hikari, dia hanya bisa mengucapkan terima kasih di dalam batinnya yang masih sangat sakit dan rasanya seperti tertusuk oleh ribuan jarum. Tapi seperti yang Hikari katakan, dia mengerti perasaan Aoi saat kejadian itu dan dia tidak lagi menyalahkan Aoi.

*****

Beberapa hari setelahnya, hari terakhir sebelum libur musim panas, Tetsuya bersama dengan Aoi dan Hikari pergi ke pusat perbelanjaan (mall) sepulang sekolah, mereka ingin berbelanja kebutuhan harian untuk Tetsuya dan Hikari karena keduanya memutuskan untuk tinggal bersama Aoi di rumahnya. Mereka berniat membeli mug, mangkuk, sumpit, sendok garpu, handuk dan keperluan mandi untuk Tetsuya dan Hikari. Selagi berjalan di dalam mall, Tetsuya melirik ke belakang,

“Tetsuya.” Ujar Hikari.

“Ya, kita di ikuti.” Balas Tetsuya.

“Um...kalian kenapa ?” Tanya Aoi yang tidak mengerti.

“Tidak apa apa, iya kan Hikari ?” Tanya Tetsuya.

“Hah, Hikari-sama maksudmu ? iya tidak ada apa apa.” Jawab Hikari.

“Apa ? Hikari-sama, memang siapa kamu ? putri kerajaan mana ?” Tanya Tetsuya kesal.

“Sudah seharusnya kamu sebagai hamba memanggil ku begitu.” Jawab Hikar.

“Enak saja hamba, harusnya terbalik kan.” Balas Tetsuya.

“Seperti biasa, kalian akrab ya hehe...” Ujar Aoi terkekeh.

“Siapa ?” Teriak Tetsuya dan Hikari bersamaan.

Tapi walau berdebat, mata Tetsuya dan Hikari terus melirik ke belakang, mereka sadar kalau ada beberapa orang yang mengikuti mereka. Mereka masuk ke dalam toko demi toko memilih barang barang yang cocok untuk mereka, tentu saja Tetsuya dan Hikari saling ledek juga berdebat membuat Aoi tertawa riang. Setelah selesai berputar putar di dalam mall, ketiganya duduk di kursi yang berada di lantai dasar memeriksa barang belanjaan mereka.

“Aku ke kamar mandi dulu ya.” Ujar Aoi.

“Aku ikut, kamu tunggu disini ya hambaku yang setia.” Ledek Hikari kepada Tetsuya.

“Ya ya cepat ya ojousama.” Balas Tetsuya yang malas meladeni Hikari.

Keduanya langsung pergi meninggalkan Tetsuya untuk ke kamar mandi, Tetsuya melirik ke kanan dan kiri, dia memperhatikan sekeliling,

“Hmm mereka sudah tidak mengikuti lagi rupanya.” Ujar nya dalam hati.

30 menit pun berlalu, Tetsuya melihat jam di smartphone nya, dia merasa Aoi dan Hikari lama sekali. Tiba tiba dia melihat Hikari berlari ke arahnya,

“Tetsuya, Aoi-chan sudah kembali ?” Tanya Hikari.

“Loh belum, bukankah sama kamu ?” Tanya Tetsuya sambil berdiri.

“Tadi kita masuk bersama, aku pikir aku keluar duluan, aku menunggu di luar setelah mencuci tangan, tapi Aoi-chan tidak keluar keluar, aku masuk ke dalam dan memeriksanya, seluruh bilik kosong, aku langsung lari kesini, kupikir dia sudah lebih dulu dari ku dan sudah kesini.” Ujar Hikari.

“Huh ? dia belum kesini...jangan jangan yang mengikuti kita tadi.” Ujar Tetsuya berpikir.

“Ayo Tetsuya, kita harus cari Aoi-chan.” Ajak Hikari sedikit panik.

Keduanya langsung berlari membawa belanjaan mereka untuk mencari Aoi yang tiba tiba menghilang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!