GADIS DESA INCARAN CEO TAMPAN
Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Di hari pertamanya masuk kerja, harusnya Harika bangun lebih awal. Tetapi nyatanya Harika masih terlelap dalam tidurnya yang panjang.
Suara alarm pun bahkan tidak bisa membangunkan seorang Harika. Mungkin gadis manis itu sedang bermimpi Indah. Mimpi indah yang membuatnya tersenyum lebar. Sayangnya senyum lebar itu tak nampak lagi begitu Harika menyadari alarm telah berbunyi.
"Gawat, ini kan hari pertama aku masuk kerja!" Kata Harika.
Dengan cekatan, Harika lalu menyambar handuknya. Kemudian ia membersihkan diri secepat kilat sebelum pergi ke perusahaan tempatnya bekerja. Setelah semua dirasa cukup, harika langsung mengambil motornya dengan melaju yang kencang dan akhirnya terjadilah.
...Gubrak!...
“Astaga! Aku menabrak orang dijalan"
“Maaf, aku tadi terburu-buru sampai-sampai tidak bisa menghentikan laju motorku ini dan menabrakmu, kamu tidak apa-apa kan?” Harika terlihat bingung sambil membantu berdiri seorang pria tersebut.
Deg..deg..deg! Suara denyut jantung Harika berdebar sangat kencang serasa mau copot! Tak terasa mereka berdua saling pandang terlihat wajah pria tersebut sangatlah tampan.
“Heh! Kamu bisa naik motor tidak! Bisa-bisanya orang sudah dipinggir jalan sampai di tabrak juga!” Teriak si pria tampan tadi.
Terlihat Harika si gadis cantik itu bingung antara mau menolong pria tersebut atau langsung meninggalkannya sendirian karena disisi lain, dia juga sudah telat kerja.
Akhirnya harika memutuskan untuk meninggalkan pria itu sendirian dijalan.
“Aduh Mati aku! Hari pertama masuk kerja bisa-bisanya aku telat kerja seperti ini, pakek nabrak orang lagi di jalan” Gumamku dalam hati
Sekitar 10 menit akhirnya Harika sampai juga di kantor barunya, Harika langsung duduk di tempat kerjanya, Saat dia akan mengerjakan tugas di komputernya, tiba-tiba ada suara telfon kantor berbunyi.
“Selamat pagi, apakah ini dengan ibu harika?” Terdengar suara telfon dari seseorang pria.
“Oh iya benar sekali ini dengan saya sendiri, maaf ini dengan bapak siapa ya?” Jawabku penasaran.
“Oke bu Harika, perkenalkan saya Manager di Perusahaan ini, nama saya bapak Indra, kebetulan hari ini ada CEO Perusahaan kita akan datang, nanti kamu temui beliau dan temenin beliau ya karena kamu kan disini menjabat sebagai sekretaris jadi kamu nanti bantuin beliau meeting dengan clientnya oke?” Pinta bapak Indra selaku Manager Perusahaan Harika kerja.
Sekitar Pukul 09.20 WIB akhirnya bapak Indra menelfon Harika lagi dan menyuruhnya agar segera ke ruang meeting di lantai 19. Harika langsung menuju ke lantai 19, setelah dia sampai di ruang meeting, tak sengaja Harika bertemu dengan pria yang tadi pagi di tabraknya.
“Astaga! Itu bukanya pria yang tadi aku tabrak di jalan ya?” Pikirku dalam hati.
“Oh... kamu? Kamu ngapain disini!” Tanya si pria tadi dengan nada yang agak judes.
“Ehm... Aku disini disuruh sama bapak Indra, katanya ada CEO Perusahaan ini yang akan meeting dengan clientnya?” Jawabku.
"Oh… jadi begitu? Oke sekarang ambilin saya minuman dulu haus nih!" Tiba-tiba si pria itu menyuruhku tanpa sopan
“Eh enak saja kamu ya nyuruh-nyuruh aku, emang kamu siapa, emang aku pembantumu!” Jawabku judes
Saat mereka berdua ribut di dalam ruangan meeting, tiba-tiba bapak Indra datang dan menghampiri si pria tampan itu dan dia bilang “Selamat pagi bapak Bayu, maaf pak ini namanya Harika sekretaris perusahaan ini yang baru, yang lama sudah resign” Sambil memberikan penjelasan ke bapak Bayu dengan nada yang ramah dan sopan santun.
"Hah, Serius ini! Pria ganteng di depanku ini ternyata CEO Perusahaan yang aku tempati ini?” Dalam hatiku mati aku apes banget hari ini.
Harika menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya karena malu dan takut dipecat oleh bapak Bayu.
“Oh dia berarti sekretarismu yang baru ya bapak Indra?” Tanya bapak Bayu ke pak Indra, sambil tangan bapak Bayu menunjuk ke arah wajahku yang penuh dosa ini.
“Iya pak benar sekali, dia adalah sekretaris baruku disini, mohon maaf ya pak, apakah dia ada salah ke bapak?” Tanya bapak Indra ke bapak Bayu dengan raut wajah yang penasaran.
“Ehm enggak kok, enggak ada masalah.” Bapak Bayu melirikku dengan tatapan tajam dan sinis, aku pun masih tertunduk takut dan merasa bersalah.
“Ya Tuhan gimana ini nasibku, aku pasrahkan semua kepadamu Tuhan!” Ucap lirih dalam benak hati Harika.
Tanpa berkata-kata lagi, bapak Bayu langsung duduk di kursi, karena tamu yang akan meeting sudah datang dan Harika duduk di sampingnya. Bapak Bayu menyuruh Harika untuk membuka laptopnya dan menyuruhnya segera membantunya saat dia presentasi dengan clientnya.
Harika masih belum percaya kalau dia adalah CEO Perusahaan yang dia tempati, sampai-sampai Harika tidak fokus saat bapak Bayu memanggilnya untuk menyuruh membuka file presentasinya yang ada di dalam flashdisknya.
“Hei nona tolong buka kan file microsoft power point ku di flashdisk ku itu!” Pinta bapak Bayu, tetapi Harika tidak menjawabnya karena dia masih bengong dan belum percaya dengan kejadian ini, akhirnya dia mencubit tangan Harika dan seketika dia sadar kalau harika itu salah.
“Au au au, sakit pak!” Jawabku sambil melihat wajah bapak Bayu judes.
Akhirnya meeting hari ini berjalan lancar dan meeting selesai pukul 11.20 WIB. Bapak Bayu dan clientnya meninggalkan tempat meeting. Aku pun turun ke ruanganku dan bisa istirahat sebentar menenangkan fikiranku yang kacau hari ini.
“Semoga kejadian tadi pagi tidak menjadikan kerjaku jelek” Ucapku dalam hati
Aku menunduk sedih teringat jika aku sampai dipecat karena kejadian tadi pagi, aku harus berbuat apalagi. Aku terus menunduk dan menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku, tak sengaja aku pun meneteskan air mataku.
“Hei, kamu karyawan baru ya?” Suara perempuan dari belakang kursi kerjanya Harika menepuk pundaknya.
“Oh iya aku karyawan baru disini” Harika mengusap air matanya yang sudah membasahi pipinya.
“Kamu kenapa menangis?” Tanya dia sambil penasaran menatap wajah Harika dengan serius.
“Em.. enggak kenapa-napa kok, tadi cuma kelilipan saja kok!” Jawabku
“Oh oke deh kirain kamu beneran lagi nangis?” Jawab dia sambil masih menatap ke arah Harika dengan tatapan yang tajam seolah-olah dia tahu masalah yang Harika alami saat ini.
“Ow iya kita belum kenalan ya? Kenalin namaku Vika, nama kamu siapa?” Tanya dia sambil menjulurkan tangannya ke Harika.
“Iya, namaku Harika?” Jawabku sambil meraih tangannya Vika untuk berjabat tangan. “Hai Harika salam kenal ya?” Jawabnya sambil senyum kepadaku.
Akhirnya aku sudah tidak sedih lagi karena Tuhan telah mendatangkan teman baru di Perusahaan ini, Vika merupakan karyawati di bagian Finance di Perusahaan ini. Kita berdua akhirnya saling ngobrol dan bercanda bersama.
“Ow iya Harika, nanti kamu pulang sama siapa?” Tanya Vika.
“Aku nanti pulang sendiri kok Vika, lagian tempat tinggalku enggak jauh dari sini, kalau kamu sendiri pulang sama siapa?” Tanyaku ke Vika
“Aku nanti pulang sama pacarku, kebetulan dia kerja tak jauh dari kantor ini, jadi kita berangkat dan pulang saling barsama” Jawab Vika sambil senyum kecil ke Harika
“Wah enak ya punya pacar yang deket dengan kerjaan, bisa antar jemput kayak ojek hehehe” jawabku sambil mengejek Vika.
“Hahaha kamu Harika bisa aja.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Mutiara Rahmadani
menarik
2024-01-23
1
Imam Sukmana
bagus ini cerita awalnya sudah bikin penasaran/Smile/
2024-01-19
1
JHONAY
mantap ayo lanjut kak novelnya
2024-01-05
3