Setelah beberapa jam ditempuh, akhirnya harika sampai di kampung halaman. Sesampainya dia di kampung, ia langsung menuju rumah sakit tempat ayahnya di rawat. Tangis histeris harika pecah saat melihat ayahnya sedang koma di ruangan dan tak sadarkan diri. Harika terlihat sedih bercampur kecewa karena dia tak ada di tempat saat ayahnya sakit.
Terlihat mata harika meneteskan air mata kesedihan yang begitu dalam melihat ayahnya terbaring di rawat di rumah sakit, pandangannya pun seakan kosong. Sesekali sang ibunda harika mengajak ngobrol tetapi harika hanya terdiam
Saat harika sudah bisa mengontrol dirinya, sang ibunda menjelaskan kronologis ayahnya kenapa bisa masuk ke rumah sakit ini, dan harika seketika sock menerima kabar dari dokter, bahwa sang ayah sekarang mengalami tumor otak stadium 4, dan dokter memvonis usia ayah harika tinggal menunggu beberapa bulan.
“Apa.! Tidak mungkin bu, ibu bohong kan ayah pasti kuat dan sembuh bu!” teriak harika menangis sekuat-kuatnya, harika terpukul mendengar kenyataan seperti itu, harika belum siap kehilangan ayah tercintanya yang selalu menyayanginya dari kecil hingga dewasa ini
Sesekali harika jatuh pingsan di lantai, tetapi untung ada pamannya sehingga saat harika pingsan dan akan terjatuh pamannya langsung sigap menerkanya untuk membawanya ke kasur untuk beristirahat. Kali ini harima ngedown dan hanya lemas memikirkan ayahnya yang hanya tertidur dengan infus di badannya.
“Nak, yang sabar ya sayang, kamu pasti kuat dan doakan ayahmu agar segera sembuh?” Pinta ibunda harika sambil memeluk harika yang masih lemas
“Aamiin bu, tapi kenapa ibu tidak cerita ke aku kalau ayah dari kemarin sudah sakit-sakitan, kenapa baru saat ini, saat sudah seperti ini baru ngasih kabar bu!” teriak harika
Harika tidak menyadari firasat dari kemarin itu ternyata ayahnya sudah sakit-sakitan. Saat harika menghubungi orang tuanya tapi nomor tidak bisa ditelfon
“Pantas saja waktu itu harika telfon ibu berkali-kali tapi ibu enggak mengangkatnya, ternyata ayah sedang sakit?”
“Iya harika, maafin ibu? Itu semua perintah dari ayahmu, ayahmu enggak mau kamu tau kalau ayahmu sedang sakit-sakitan dan dia hanya ingin kamu fokus kerja.”
“Ya Allah ayah?”
Harika hanya menangis mendengar cerita ibundanya. Ibundanya menceritakan banyak hal tentang kondisi ayahnya sampai bisa seperti ini.
“Ow iya harika, sewaktu ayah mu belum sakit-sakitan seperti ini, ayahmu mempunyai keinginan yaitu ingin melihat kamu nikah nak, dia ingin sekali menjadi saksi kamu di pernikahan dan melihatmu bahagia sebelum ayahmu tiada.”
“Iya kalau itu permintaan ayah dan ibu, aku siap nikah secepatnya bu?” Jawab harika tegas
Harika tak mau mengecewakan ayahnya karena dia sangat sayang sekali dengan ayahnya. Apapun permintaan ayahnya akan dia kabulkan sebisa mungkin sebelum semua terlambat dan menyesal.
“Serius nak kamu siap menikah! Alhamdulillah pasti ayahmu bahagia bisa mendengar semua ini.” Jawab ibunda harika
*****
Selang beberapa jam, akhirnya harika sudah mulai tidak sedih lagi dan dia ingin mencoba mengabulkan permintaan orang tuanya yang terakhir kalinya yaitu melihat anak perawannya menikah.
Harika mencoba menghubungi bayu bertujuan mengajak dia menikah. Walaupun ini sangat gila dan memalukan, tapi ini adalah mandat dari sang ayah harika yang terakhir dan tidak bisa ditolak
“Tut….!”
“Tut…!”
“Tut..!”
“Ih…. Bayu kamu kemana sih diwaktu genting kayak gini, di telfon tapi malah nggak bisa.!” Harika ngomel-ngomel sendirian
Memang di kampung harika susah sinyal, makanya berkali-kali dia mencoba menghubungi bayu pasti gagal.
Disisi lain, bayu mencari harika di kantor dari pagi sampai siang tetapi tidak menemuinya. Vika melihat pak bayu bolak-balik keruangan harika dan akhirnya vika mendekati pak bayu.
“Selamat siang pak bayu, maaf pak bayu sedang mencari siapa ya?” Tanya vika
“Oh iya vika kebetulan nih, kamu tau enggak harika kemana ya, dicariin dari pagi sampai sekarang belum kelihatan dia dikantor, apa belum berangkat dia ya?” Tanya pak bayu
“Loh pak bayu belum tau tah, harika kan lagi pulang kampung pak!” Jawab vika
“Apa! Pulang kampung kok bisa mendadak seperti ini sih?” Bayu kaget
“Iya pak, tadi malam dia pulang kampung sendirian naik motor, katanya dia nelfon bapak bayu tapi enggak diangkat makanya dia enggak mau ganggu bapak?”
“Oh.. kalau boleh tau kenapa dia pulang kampung dadakan seperti ini vika?” tanya bayu penasaran
“Katanya sih ayahnya harika sakit tumor otak pak, makanya dia tadi malam langsung pulang kampung pak.” jawab vika
“Astaga! Ow iya kamu tau alamatnya harika enggak vika?” Pinta pak bayu
Vika kemudian memberikan alamat harika dikampung. Tak perlu lama, akhirnya pak bayu menaiki mobilnya dan melaju dengan kencang mencari alamat sang pujaan hatinya. Sebenarnya pak bayu hari ini akan pamitan ke harika karena dia ada meeting dengan client di luar negri sekitar seminggu.
Sekitar 8 jam sudah ia tempuh diperjalanan dan akhirnya bayu sampai juga di rumah sakit. Kemudian Bayu segera menuju ke receptionis, menanyakan nama pasien dari ayahnya harika. Setelah dirasa cukup, akhirnya bayu datang dari belakang harika yang sedang mengusap rambut ayahnya.
“Hai sayang?” Seorang pria menepuk pundak harika dari belakang
Seketika Harika kaget mendengar ada seorang pria yang memanggilnya dari belakang dan suara pria itu tak asing lagi di telinga harika. Harika pun langsung menoleh kebelakang, seketika harika langsung menangis kencang ternyata yang datang adalah bayu kekasihnya, harika kemudian dipeluk bayu agar fikiran dan perasaan dia menjadi tenang.
“Kamu yang sabar ya sayang, kamu pasti kuat jangan sedih lagi ya! Aku akan selalu ada untukmu?” Bayu menenangkan harika agar tidak sedih lagi
“Iya.. sayang, terimakasih.” Jawab harika
Kemudian harika meminta izin ke orang tuanya untuk keluar karena ingin membicarakan yang serius ke bayu. Bayu pun langsung di gandeng harika menuju taman belakang rumah sakit. Akhirnya harika mencurahkan isi hatinya, dan menceritakan permintaan dari orang tuanya yang terakhir kalinya.
“Sayang, kamu sayang banget enggak sama aku?” Tanya harika ke bayu dengan tatapan serius
“Iya, aku sayang banget sama kamu kok harika? Tumben kamu nanya serius seperti ini emang lagi ada apa ini?”
“Jadi gini, ayahku terkena penyakit kanker otak stadium 4, dia divonis oleh dokter bahwa usianya tinggal menunggu beberapa bulan dan ayahku mempunyai keinginan, ingin segera melihat aku menikah! Apakah kamu mau menikahiku segera bayu?” Tanya harika
“Serius sayang, Astaga…! Kamu yang kuat ya sayangku. Pasti ayah kamu sembuh kok?”
“Ih… kok enggak di jawab sih? Kamu mau enggak nikah sama aku!” pinta harika kesal sambil mencubit pinggang bayu
“Iya aku mau nikah sama kamu kok sayang?” Jawab bayu sambil memeluk harika
“Serius sayang, nanti kamu ngomong ya di depan ayahku dan ibundaku kalau kamu memang beneran serius sama aku dan mau menikah denganku?”
“Iya sayangku siap!” Jawab bayu
Harika sekarang sudah merasa lega karena sang pujaan hatinya memang benar-benar mencintainya dan benar-benar ingin menikahi harika. Akhirnya harika bisa mengabulkan permintaan ayahnya untuk terakhir kalinya.
“Ow iya harika, sebenarnya aku tadi itu mau ngomong sesuatu juga loh sama kamu?”
“Ngomong apa sayang?”
“Ehm… jadi gini, rencana kan besok aku mau ada acara meeting dengan client di luar negeri, nah disana sekitar semingguan lah, nanti pulang dari sana aku langsung menikahimu di sini?”
“Iya… yang penting kamu beneran nikahin aku lo ya? Nanti aku tunggu janji kamu!” jawab harika
“Siap sayangku, pulang dari luar negeri aku langsung menikahimu sayang?” Jawab bayu sambil meyakinkan kepada harika kalau dia benar-benar sayang dan benar-benar ingin segera menikahinya.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
JHONAY
mantap
2024-01-18
1