Kita flashback kembali mengenai perjalanan cinta harika dengan bayu. Berawal dari musuh akhirnya menjadi cinta. Seperti pepatah “Jika kita membenci seseorang jangan terlalu membencinya, karena suatu saat benci itu akan menjadi cinta.” begitulah kata-kata pepatah.
Dari awal bertemunya harika dengan bayu memang tidak diduga dan tidak disangka-sangka bahwa bayu akan menjadi jodohnya harika, begitu juga harika tidak kepikiran kalau jodohnya adalah bayu.
Tinggal menunggu 3 hari lagi, harika akan melangsungkan acara resepsi pernikahannya dengan bayu. Harika merasa deg deg kan bercampur bahagia menjadi satu.
Raut wajah dia sumringah menyambut hari-hari yang ditunggu untuk melepas lajangnya bersama orang yang tersayang yaitu bayu sang kekasih hati.
“Dor! Hayo lagi ngapain kamu, ngelamun terus.” Vika mengagetkan harika yang ngelamun di depan jendela rumahnya. Dia belum percaya kalau dia sebentar lagi mau menikah
“Ih kamu mah kebiasaan sukanya ngagetin orang lo! Untung saja aku orangnya enggak jantungan, bisa-bisa aku mati berdiri kalau aku jantungan di kagetin kamu terus vika.” Jawab harika sambil ngelus dada dan menggeleng-gelengkan kepala
“Hahaha ya habis kamu masih pagi sudah bengong di depan jendela kamar, awas nanti kesambet setan baru tau rasa!” Jawab vika
“Enak saja, ya janganlah!” Jawab harika
“Ehm…. Emang kamu lagi mikirin apa harika kok pagi-pagi sudah bengong gini?” Vika melirik wajah harika
“Ada deh! Kepo saja sih lu?” Jawab harika sambil senyum-senyum malu
“Halah pasti yang difikirin juga bayu, iya kan? Bayu oh bayu pujaan hatiku i love you emuachh!” Vika mengejek harika sambil menyebut nama bayu
“Vika! Ah kamu mah kebiasaan malu-maluin!” Jawab harika malu-malu
Harika dan Vika masih bercanda di dalam kamar. Akhirnya ibunda harika memanggil harika untuk membantu memasak di dapur karena nanti akan ada saudara yang akan kumpul ke rumah.
“Sayang! Sini nak bantuin ibu masak dulu?” Teriak ibu harika
“Nah kan ibuku sudah mulai manggil-manggil aku, yuk bantuin aku dulu vika?” Pinta harika
“Oke siap laksanakan!” Vika kemudian mencoba membantu kegiatan harika dirumah.
Rumah harika mulai ramai warga yang berdatangan. Team dekorasi mulai datang mengatur tempat nikahannya harika.
“Harika aku bantuin bersih-bersih halaman rumah ya sama ayah kamu?” Pinta vika
“Iya vika oke, terimakasih ya?” Jawab harika
Vika kemudian keluar rumah menuju halaman rumah membantu ayahnya harika membersihkan area yang akan dipasang panggung acara pernikahan.
“Selamat pagi ayah, vika boleh bantuin ya ayah?” Pinta vika
“Oh iya vika boleh kok, terimakasih ya sudah mau bantuin ayah, awas nanti kamu capek lo.” Jawab ayah harika
“Ah… sudah biasa kayak gini aku mah.” Jawab vika sambil mengangkat kursi
Terlihat rumah harika mulai ramai, warga satu persatu mulai berdatangan membantu memasang dekorasi tenda pernikahan harika dan membantu bersih-bersih rumah.
“Vika!” Teriak harika sambil melambaikan tangannya ke vika
Vika kemudian masuk ke dalam rumah dan menghampiri harika yang memanggilnya
“Ada apa harika, ini ada kueh tolong bawa kedepan ya biar dimakan ayah dan warga?” Pinta harika
“Oke siap?” Vika kemudian membawa kuehnya ke luar rumah untuk di kasih warga dan dimakan bersama
“Vika kita istirahat dulu ya, kita makan kueh ini dulu sama warga?” Pinta ayah harika
“Emm.. iya ayah boleh juga tuh! Kebetulan perut vika sudah mulai keroncongan, cacing di dalam perut vika sudah pada demo.” Jawab vika sambil ketawa
Harika kemudian memanggil warga untuk mencicipi kueh dan minuman yang sudah di sediakan dari keluarga harika. Vika merasa senang sekali karena dia sudah diterima di keluarganya harika. Dia merasa diterima di keluarganya harika dan sudah dianggap seperti anak sendiri.
“Hemm enak juga ini ayah kuehnya?”
“Iya dong, ini namanya kueh spesial buatan ibunya harika?” Jawab ayah harika
*****
Saat vika dan ayah harika sedang asyik ngobrol, tiba-tiba handphone vika berdering kencang
Kring….!
Kring…!
Kring…!
“Emm.. sebentar dulu ya ayah, ada yang nelfon?” Vika kemudian langsung membuka dan mengangkat handphonenya
“Hallo vika? Kamu lagi dimana?” Tanya bapak indra
“Iya pak, saya lagi di rumahnya harika pak? Ada apa ya pak?” Tanya vika penasaran
“Oh masih sibuk ya kalian, ini lo saya kan kemarin minta dibikinin laporan bulanan ke kamu, kamu simpan dimana ya filenya?”
“Oh itu sudah saya kirim ke email bapak indra, coba di cek kembali pak emailnya?” Pinta vika
“Oh sudah dikirim ya ke email, oke nanti saya cek lagi ya karena dari kemarin saya belum sempat cek email? Thanks ya.”
“Emm satu lagi salam buat harika ya, selamat menempuh hidup baru?” Pinta bapak indra
“Oke siap nanti saya sampaikan salam bapak indra ke harika ya pak, karena saat ini dia lagi sibuk di dalam?” Jawab vika
Bapak indra kemudian mematikan handphonenya. Vika kemudian langsung kumpul kembali dan duduk disamping ayah harika.
“Telfon dari siapa vika tadi? Sepertinya serius banget ayah perhatiin dari tadi?” Tanya ayah harika penasaran
“Iya ayah, tadi bapak indra yang nelpon, dia minta laporan bulanan. Bapak indra itu Manager perusahaan ku di Jakarta.” Jawab vika
“Oh iya pantesan, ow iya ini kuehnya habisin ya?” Ayah harika menyodorkan piring yang berisikan kue buatan ibunya harika ke vika.
Setelah harika selesai bantu-bantu ibunya di dapur, dia kemudian ke depan rumah untuk gabung dengan ayah dan vika.
“Eh vika nanti siang temenin aku ya ngambil gaun untuk acara nikahan besok?” Harika mengajak vika
“Ciye ciye jadi nikah nih ya, sibuk bener?” Ejek vika sambil senyum-senyum
“Iya dong harus jadi, gimana mau nemenin aku enggak nanti siang?” Pinta harika
“Iya iya bawel! Makan kueh dulu nanggung nih?” Jawab vika sambil mengunyah kue di mulutnya
“Oh iya harika, tadi kamu dapat salam dari bapak indra? Dia tadi menelponku.”
“Serius dia nelfon! Kok kamu enggak manggil aku tadi kalau dia nelfon kamu?” Tanya harika
“Ya mau manggil gimana, orang kamu saja tadi masih sibuk gitu di dapur!” jawab vika
“Iya juga ya.” Jawab harika senyum-senyum sendirian
“Eh vika nanti selesai ini langsung mandi ya, tuh liat muka kamu kucel kayak baju setahun enggak disetrika!” Ejek harika ke vika
“Kampret kamu mah! Iya tenang saja nanti kalau aku sudah mandi pasti mukaku jadi kinclong?” Jawab vika
“Kinclong? Kinclong kayak minyak goreng gitu hahaha.” Jawab harika ketawa ngakak sambil mencubit muka vika
Harika dan vika memang best friend yang selalu becanda, walaupun begitu jika diantara mereka ada yang sakit pasti akan saling peduli satu sama lain.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments