Hati harika hancur bertubi-tubi saat ia mengetahui bahwa dirinya telah di jebak oleh brian dan andi. Harika mengusap air matanya yang jatuh membanjiri pipinya. Harika kemudian menuju ke dalam ruang rawat ayahnya yang masih terbaring sakit. Saat harika mau masuk ke ruangan tiba-tiba handphone harika berbunyi
“Kring…!”
“Kring…!”
“Kring…!”
Suara handphone harika berdering begitu kencang. Terlihat Bayu sedang menelfon harika, harika kemudian langsung mengangkat handphonenya
“Hallo! Kamu dimana?” Tanya bayu dengan nada tinggi
“Lagi di rumah sakit sayang kan masih jagain ayah, besok ayah baru boleh dibawa pulang?” Jawab harika dengan nada yang kaget
“Aku tanya serius! Kamu lagi dimana sekarang?” tanya kembali bayu dengan nada yang tinggi
“Astaga, aku masih nemenin ayah lo sayang dirumah sakit? Emang kenapa sih?” Jawab harika bingung karena bayu tidak pernah menelfon ataupun berbicara dengan nada yang tinggi seperti ini
“Aku baru saja mendapat kabar bahwa kamu lagi berduaan sama brian! Jawab jujur kamu dimana sekarang! Siapa itu brian? Tega banget kamu ya harika sama aku, aku sudah percaya sama kamu! tapi kamu malah main serong dengan laki-laki lain bermesraan lagi di taman!” Bayu terlihat kecewa saat mengetahui harika bermain serong dengan laki-laki lain. Walaupun kenyataanya semua itu hanya fitnah dan salah faham saja.
“Astagfirullah sayang, dengerin penjelasanku dulu, kamu itu salah faham sayang? Aku tak serendah itu sayang.” Harika mencoba menjelaskan kronologi yang sebenarnya ke bayu. Tetapi bayu sepertinya enggak percaya lagi dengan ucapan harika karena bayu sudah kecewa berat ke harika.
Bayu memang laki-laki yang tegas, apalagi mengenai perasaannya saat dia sudah jatuh hati, dia tak akan mau bermain api, apalagi sampai menduakan kekasihnya. Tetapi saat dia mengetahui harika seperti itu, hati bayu pecah dan kecewa dengan sifat harika.
Bayu kemudian mematikan handphonenya. Harika pun terlihat kebingungan menjelaskan kejadian yang sebenarnya ke bayu. Harika bingung mau ngomong dari mana ke bayu karena bayu sudah sakit hati dan tak percaya lagi ke harika.
Harika menangis di pangkuan ayahnya, harika menceritakan kejadiannya kepada orang tuanya, ayah harika mencoba menenangkan putrinya agar selalu kuat dan sabar.
Ibundanya harika pun syok tidak percaya mendengar kejadian itu bahwa brian telah berani melakukan hal seperti itu ke anak tersayangnya.
“Apa! Brian menjebak kamu!” Teriak ibunda harika yang tak percaya kalau brian berani berbuat sejahat itu
“Iya ibu?” Dia menyebarkan fotoku waktu tadi di kantin ke bayu, sampai-sampai bayu marah dan tak percaya lagi dengan ucapanku!” Tangis hati harika pecah. Air mata harika membasahi pipinya.
Harika hanya terdiam memikirkan nasib pernikahan dia. Harika malu, bercampur bingung kedepannya dia harus bagaimana lagi, dia takut kalau bayu sudah enggak mau sama dia, dia takut kalau bayu sudah tak percaya lagi sama dia. Harika putus asa dan dia rasanya ingin bunuh diri saja.
“Ya Tuhan! Begitu banyak cobaan yang kau berikan kepadaku menjelang pernikahan ku ini?” tangis harika makin bertambah
“Sabar sayang?” Ayahanda harika mencoba mengelus kepala dan bahu harika agar pikirannya menjadi tenang jangan sampai terbawa emosi.
Terlihat ibunda harika terpukul melihat kejadian ini. Ibunda harika merasa bersalah karena dia sudah berbuat baik ke brian yang jelas-jelas ayahnya harika dan harika sendiri sudah melarang ibundanya agar tidak memperlakukan brian dengan baik.
Luka yang mendalam harika sewaktu masih di bangku SMA kini pun terulang kembali. Ibundanya merasa bersalah, dalam relung hati, ibundanya ingin memperbaiki kesalahannya dan membuat puterinya bahagia kembali. Karena ibunda harika sudah sadar bahwa yang dilakukan dia ke brian itu salah.
Ibunda harika kemudian mendekati harika, memeluknya dan meminta maaf
“Sayang! Maafin ibu ya, ibu sudah membuat kamu sedih, ibu berjanji akan membuat bayu kembali ke pelukanmu lagi?” Ibunda harika memeluk erat tubuh harika dan mengusap air matanya yang terus jatuh kepipinya.
*****
Malam hari ini, saat harika sudah terlelap tidur karena kecapean nangis, ibunda harika mengendap-ngendap mengambil handphone harika. Handphone puterinya diambil ibundanya harika yaitu untuk menelfon bayu.
Saat ibundanya sudah mendapatkan handphonenya harika, dia kemudian keluar kamar dan menghubungi bayu.
Awalnya bayu masih belum percaya dengan penjelasan ibundanya, tapi lama-kelamaan bayu sadar bahwa harika enggak bakal menodai hubungan suci ini hanya untuk main serong dengan laki-laki lain.
Akhirnya setelah beberapa menit ibunda harika menjelaskan kejadian yang sesungguhnya, bayu pun percaya dan memaafkan harika dan keluarganya. Dia masih ingin menikahi harika karena bayu sudah sayang sekali sama harika.
“Ow iya bu, harika mana aku boleh ngomong sebentar enggak sama dia?” Tanya bayu sambil memohon ke ibunda harika
“Dia sudah tidur bayu, dia tadi nangis saat kamu marah kedia?” Jawab ibunda harika
“Waduh! Ya sudah kalau begitu salam saja buat harika ya bunda, besok pagi aku hubungi lagi deh dia?” Jawab bayu sambil senyum dan menutup handphonenya.
“Kring…!”
“Kring…!”
“Kring…!”
Suara handphone harika berdering kencang di samping telinga harika. Harika kaget dan langsung mengangkat handphonenya. Karena pagi ini masih pukul 04.20 WIB sehingga harika masih tertidur di pangkuan ayahandanya.
“Hallo? Siapa ini?” Tanya harika masih posisi ngantuk karena baru bangun dan nyawanya belum ngumpul semua, matanya pun belum terbuka
“Bangun sayang, aku bayu kekasihmu?”
“Apah! Ini beneran bayu? i..i….iya sayang maaf ya aku belum cuci muka jadi masih belum bisa lihat jelas nama kamu di handphone ku?”
“Ow iya sayang tumben jam segini sudah bangunin aku?” Tanya harika penasaran karena kemarin bayu masih marah ke harika tapi tiba-tiba dia sudah berubah sifatnya.
“Iya enggak apa-apa sayangku, ow ya maafin aku ya kemarin sudah emosi ke kamu, aku sadar saat ibunda kamu tadi malam menelfonku dan menjelaskan kronologi kejadian yang sesungguhnya ke diriku. Makasih juga kamu sudah menjaga hubungan kita sampai saat ini sayang. Aku sayang sekali sama kamu?”
“Ibunda? Emang ibundaku ngomong apa tadi malam ke kamu sayang?”
“Ada deh, pokoknya berkat dia aku sadar sayang bahwa hubungan seseorang menjelang pernikahan itu sangat berat?” Jawab bayu ke harika
“Oh.! Iya makasih ya sayangku, kamu sudah percaya lagi sama aku dan enggak marah lagi ke aku?”
“I love you harika?”
“I love you too bayu sayang” jawab harika
Akhirnya suasana pagi ini menjadi mencair seperti hati bayu ke harika, begitu juga harika susah enggak sedih lagi karena bayu sudah sadar bahwa kemarin itu harika hanya dijebak oleh brian dan andi.
Harika kemudian mendekati ibundanya dan mengucapkan banyak terimakasih karena sudah dibantu merayu hati bayu untuk harika. Harika memeluk ibundanya dan keluarga harika kini menjadi damai kembali, tak ada rasa sedih lagi yang ada hanya raut bahagia yang terpancar di pagi ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments