NovelToon NovelToon

GADIS DESA INCARAN CEO TAMPAN

BAB 1 - HARI PERTAMA KERJA

Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi. Di hari pertamanya masuk kerja, harusnya Harika bangun lebih awal. Tetapi nyatanya Harika masih terlelap dalam tidurnya yang panjang.

Suara alarm pun bahkan tidak bisa membangunkan seorang Harika. Mungkin gadis manis itu sedang bermimpi Indah. Mimpi indah yang membuatnya tersenyum lebar. Sayangnya senyum lebar itu tak nampak lagi begitu Harika menyadari alarm telah berbunyi.

"Gawat, ini kan hari pertama aku masuk kerja!" Kata Harika.

Dengan cekatan, Harika lalu menyambar handuknya. Kemudian ia membersihkan diri secepat kilat sebelum pergi ke perusahaan tempatnya bekerja. Setelah semua dirasa cukup, harika langsung mengambil motornya dengan melaju yang kencang dan akhirnya terjadilah.

...Gubrak!...

“Astaga! Aku menabrak orang dijalan"

“Maaf, aku tadi terburu-buru sampai-sampai tidak bisa menghentikan laju motorku ini dan menabrakmu, kamu tidak apa-apa kan?” Harika terlihat bingung sambil membantu berdiri seorang pria tersebut.

Deg..deg..deg! Suara denyut jantung Harika berdebar sangat kencang serasa mau copot! Tak terasa mereka berdua saling pandang terlihat wajah pria tersebut sangatlah tampan.

“Heh! Kamu bisa naik motor tidak! Bisa-bisanya orang sudah dipinggir jalan sampai di tabrak juga!” Teriak si pria tampan tadi.

Terlihat Harika si gadis cantik itu bingung antara mau menolong pria tersebut atau langsung meninggalkannya sendirian karena disisi lain, dia juga sudah telat kerja.

Akhirnya harika memutuskan untuk meninggalkan pria itu sendirian dijalan.

“Aduh Mati aku! Hari pertama masuk kerja bisa-bisanya aku telat kerja seperti ini, pakek nabrak orang lagi di jalan” Gumamku dalam hati

Sekitar 10 menit akhirnya Harika sampai juga di kantor barunya, Harika langsung duduk di tempat kerjanya, Saat dia akan mengerjakan tugas di komputernya, tiba-tiba ada suara telfon kantor berbunyi.

“Selamat pagi, apakah ini dengan ibu harika?” Terdengar suara telfon dari seseorang pria.

“Oh iya benar sekali ini dengan saya sendiri, maaf ini dengan bapak siapa ya?” Jawabku penasaran.

“Oke bu Harika, perkenalkan saya Manager di Perusahaan ini, nama saya bapak Indra, kebetulan hari ini ada CEO Perusahaan kita akan datang, nanti kamu temui beliau dan temenin beliau ya karena kamu kan disini menjabat sebagai sekretaris jadi kamu nanti bantuin beliau meeting dengan clientnya oke?” Pinta bapak Indra selaku Manager Perusahaan Harika kerja.

Sekitar Pukul 09.20 WIB akhirnya bapak Indra menelfon Harika lagi dan menyuruhnya agar segera ke ruang meeting di lantai 19. Harika langsung menuju ke lantai 19, setelah dia sampai di ruang meeting, tak sengaja Harika bertemu dengan pria yang tadi pagi di tabraknya.

“Astaga! Itu bukanya pria yang tadi aku tabrak di jalan ya?” Pikirku dalam hati.

“Oh... kamu? Kamu ngapain disini!” Tanya si pria tadi dengan nada yang agak judes.

“Ehm... Aku disini disuruh sama bapak Indra, katanya ada CEO Perusahaan ini yang akan meeting dengan clientnya?” Jawabku.

"Oh… jadi begitu? Oke sekarang ambilin saya minuman dulu haus nih!" Tiba-tiba si pria itu menyuruhku tanpa sopan

“Eh enak saja kamu ya nyuruh-nyuruh aku, emang kamu siapa, emang aku pembantumu!” Jawabku judes

Saat mereka berdua ribut di dalam ruangan meeting, tiba-tiba bapak Indra datang dan menghampiri si pria tampan itu dan dia bilang “Selamat pagi bapak Bayu, maaf pak ini namanya Harika sekretaris perusahaan ini yang baru, yang lama sudah resign” Sambil memberikan penjelasan ke bapak Bayu dengan nada yang ramah dan sopan santun.

"Hah, Serius ini! Pria ganteng di depanku ini ternyata CEO Perusahaan yang aku tempati ini?” Dalam hatiku mati aku apes banget hari ini.

Harika menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya karena malu dan takut dipecat oleh bapak Bayu.

“Oh dia berarti sekretarismu yang baru ya bapak Indra?” Tanya bapak Bayu ke pak Indra, sambil tangan bapak Bayu menunjuk ke arah wajahku yang penuh dosa ini.

“Iya pak benar sekali, dia adalah sekretaris baruku disini, mohon maaf ya pak, apakah dia ada salah ke bapak?” Tanya bapak Indra ke bapak Bayu dengan raut wajah yang penasaran.

“Ehm enggak kok, enggak ada masalah.” Bapak Bayu melirikku dengan tatapan tajam dan sinis, aku pun masih tertunduk takut dan merasa bersalah.

“Ya Tuhan gimana ini nasibku, aku pasrahkan semua kepadamu Tuhan!” Ucap lirih dalam benak hati Harika.

Tanpa berkata-kata lagi, bapak Bayu langsung duduk di kursi, karena tamu yang akan meeting sudah datang dan Harika duduk di sampingnya. Bapak Bayu menyuruh Harika untuk membuka laptopnya dan menyuruhnya segera membantunya saat dia presentasi dengan clientnya. 

Harika masih belum percaya kalau dia adalah CEO Perusahaan yang dia tempati, sampai-sampai Harika tidak fokus saat bapak Bayu memanggilnya untuk menyuruh membuka file presentasinya yang ada di dalam flashdisknya.

“Hei nona tolong buka kan file microsoft power point ku di flashdisk ku itu!” Pinta bapak Bayu, tetapi Harika tidak menjawabnya karena dia masih bengong dan belum percaya dengan kejadian ini, akhirnya dia mencubit tangan Harika dan seketika dia sadar kalau harika itu salah.

“Au au au, sakit pak!” Jawabku sambil melihat wajah bapak Bayu judes.

Akhirnya meeting hari ini berjalan lancar dan meeting selesai pukul 11.20 WIB. Bapak Bayu dan clientnya meninggalkan tempat meeting. Aku pun turun ke ruanganku dan bisa istirahat sebentar menenangkan fikiranku yang kacau hari ini.

“Semoga kejadian tadi pagi tidak menjadikan kerjaku jelek” Ucapku dalam hati

Aku menunduk sedih teringat jika aku sampai dipecat karena kejadian tadi pagi, aku harus berbuat apalagi. Aku terus menunduk dan menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku, tak sengaja aku pun meneteskan air mataku.

“Hei, kamu karyawan baru ya?” Suara perempuan dari belakang kursi kerjanya Harika menepuk pundaknya.

“Oh iya aku karyawan baru disini” Harika mengusap air matanya yang sudah membasahi pipinya. 

“Kamu kenapa menangis?” Tanya dia sambil penasaran menatap wajah Harika dengan serius.

“Em.. enggak kenapa-napa kok, tadi cuma kelilipan saja kok!” Jawabku

“Oh oke deh kirain kamu beneran lagi nangis?” Jawab dia sambil masih menatap ke arah Harika dengan tatapan yang tajam seolah-olah dia tahu masalah yang Harika alami saat ini.

“Ow iya kita belum kenalan ya? Kenalin namaku Vika, nama kamu siapa?” Tanya dia sambil menjulurkan tangannya ke Harika.

“Iya, namaku Harika?” Jawabku sambil meraih tangannya Vika untuk berjabat tangan. “Hai Harika salam kenal ya?” Jawabnya sambil senyum kepadaku.

Akhirnya aku sudah tidak sedih lagi karena Tuhan telah mendatangkan teman baru di Perusahaan ini, Vika merupakan karyawati di bagian Finance di Perusahaan ini. Kita berdua akhirnya saling ngobrol dan bercanda bersama.

“Ow iya Harika, nanti kamu pulang sama siapa?” Tanya Vika.

“Aku nanti pulang sendiri kok Vika, lagian tempat tinggalku enggak jauh dari sini, kalau kamu sendiri pulang sama siapa?” Tanyaku ke Vika

“Aku nanti pulang sama pacarku, kebetulan dia kerja tak jauh dari kantor ini, jadi kita berangkat dan pulang saling barsama” Jawab Vika sambil senyum kecil ke Harika

“Wah enak ya punya pacar yang deket dengan kerjaan, bisa antar jemput kayak ojek hehehe” jawabku sambil mengejek Vika.

“Hahaha kamu Harika bisa aja.

   

                               *****

BAB 2 - CEO MENYEBALKAN

Hari ini merupakan hari kedua Hatika bekerja diperusahaan ini. Harika belum pernah bekerja di tempat lain selain di perusahaan ini, makanya dia bersyukur banget bisa diterima dan bekerja disini.

Pagi ini dia bangun lebih awal agar tidak terulang kembali kesalahannya seperti kemarin. Akhirnya dia sudah mandi, sudah pakai parfum dan baju kerja, saatnya mulai berangkat kerja.!

Lets go.!

Dia mengawali hari-harinya dengan senyuman dan terlihat sang mentari pagi ini begitu cerah sekali, semoga hati Harika ikut cerah juga.

Akhirnya Harika sampai ditempat kerja dan di ruangannya masih belum ada yang datang, hanya ada OB yang sudah standby di dalam ruangan untuk melakukan aktivitas bersih-bersih setiap hari.

“Selamat pagi ibu Harika?” Salam hangat dari OB kantor kepadanya, Harika pun membalasnya dengan senyuman.

Harika langsung duduk di tempat kerjanya sambil menyalakan komputer, sambil menunggu Vika dan teman-temannya datang, sembari menunggu mereka datang dia mengerjakan tugas dari perusahaan. Tak lama kemudian Vika datang dan duduk di samping meja kerja Harika.

“Hei Harika sudah datang dari tadi ya, rajinnya kamu ya baru jam segini sudah datang di kantor?” Tanya Vika. 

“Oh iya dong harus itu, kita itu harus bisa jadi karyawan yang teladan jangan suka telat terus nanti bisa-bisa kita kena marah sama pak bos,” Jawab Harika sambil senyum-senyum.

“Di marahin sama pak bos CEO Perusahaan ini maksudnya ya?” Jawab Vika nakal sambil senyum-senyum melirik mataku. 

“Loh kok kamu tau masalah pak bos CEO Perusahaan ini?” Tanyaku sambil penasaran, dalam hati berbisik apakah dia tau kalau bapak Bayu kemarin marahin aku gara-gara aku tabrak pakek motorku.

“Iya Harika, kemarin bapak Indra cerita kejadian kamu dengan Bapak Bayu CEO Perusahaan ini.” Jawab Vika sambil senyum-senyum dan mencubit tangan Harika. Harika hanya terdiam malu dan tak bisa menjawab dengan kata kata lagi, dia hanya menundukan kepalanya kebawah.

“Oh iya Harika, kata pak Indra sih, bapak Bayu masih jomblo loh dia belum punya pacar ataupun istri, jadi kamu bisa tuh deketin dia?” 

“Ah ngomong apa sih kamu Vika, mana mungkin aku suka sama dia, aku sama dia itu ibarat langit dan bumi beda jauh.” Jawabku sambil kesal

“Ya enggak apa-apa kali, namanya juga usaha ya kan Harika yang manis?” Vika terus merayuku sambil mencubit pipiku yang merah karena malu.

Saat Harika ingin menjawab ucapannya Vika, tiba-tiba bapak Bayu masuk ke dalam ruangan kerja mereka.

“Hari ini, saya ada meeting dengan client di luar Kota. Saya harap kalian disini tetap bekerja semaksimal mungkin, dan untuk kamu? Siapa nama kamu kemarin?” Bapak Bayu menanyakan nama Harika sambil tangannya menunjuk ke wajahnya.

“Harika, nama saya Harika pak” Jawabku masih ketakutan atas kesalahanku kemarin

“Oh iya Harika wanita yang mencelakaiku kemarin, nanti kamu ikut saya, temani saya meeting dengan client keluar Kota ya?” 

“Astaga! ternyata bapak Bayu masih menyimpan rasa dendam dalam hatinya masalah kemarin itu.” Jawab Harika sambil dongkol melihat perkataannya di depan umum.

Karena Harika disini kerja, jadi dia harus ikhlas dan profesional akhirnya dia mau menemani bapak Bayu meeting di luar Kota, lagian beliau juga atasannya, jadi dia harus siap dan taat perintah dari beliau.

“Siap pak aku sanggup.” Jawab Harika tegas walaupun hatinya merasa bersalah dan masih jengkel dengan ucapan bapak Bayu.

“Akhirnya jodoh tak akan kemana?” Vika terus menggodaku sambil senyum-senyum, aku tersipu malu.

Selang beberapa menit akhirnya aku dan bapak Bayu naik mobil berdua dan di perjalanan, kami hanya diam saja tanpa ada yang berbicara. Sesampainya di pertengahan jalan ada kakek-kakek yang jatuh dan terlihat dagangannya berserakan sepertinya habis tertabrak orang, tetapi yang menabrak kabur.

Tiba-tiba mobil yang dikemudikan bapak Bayu berhenti, bapak Bayu kemudian turun dari mobil untuk menghampiri kakek tersebut.

Kulihat dari dalam mobil, bapak Bayu dengan ramah membantu kakek tersebut untuk berdiri dan menata dagangannya yang berserakan. Terlihat bapak Bayu memberikan uang kepada kakek tersebut dengan sukarela dan ikhlas.

“Wah! ternyata bapak Bayu baik juga ya, jiwa sosialnya dan sopan santunnya bagus, tak pandang orang yang membutuhkan pertolongan. Walaupun kadang omongannya nyebelin tapi hati dia baik juga ternyata.” Aku berbicara dalam hati sambil memandangi bapak Bayu dari kejauhan dan tak sadar akhirnya bapak Bayu sudah di dalam mobil dan menghampiriku.

“Hei ngapain kamu senyum-senyum sendiri, awas nanti kesambet mbak kunti baru tau rasa!” Bapak Bayu sambil memegang kepalaku.

“Iya pak, maaf pak.” Jawabku sambil tersipu malu.

“Kenapa? Kamu heran ya barusan ngeliat aku nolongin kakek-kakek itu?” Tanya bapak Bayu kepadaku.

“Em... iya pak, jujur aku baru tahu kalau bapak sebenarnya orangnya baik, peduli sesama orang dan tak pandang orang yang membutuhkan pertolongan.” Jawabku sambil memandangi wajah bapak Bayu yang tampan itu.

“Iya dong, kita harus saling tolong menolong sesama manusia dan menolong itu jangan hanya melihat dari fisiknya saja, dulu pas bapak masih kecil, orang tua bapak mengajariku tentang budi pekerti dan kepedulian sesama manusia, tetapi saat ini kedua orang tua bapak sudah tiada, bapak merasa hancur berjalan tanpa arah?” Bapak Bayu menjelaskan tentang keluarganya, walaupun badan bapak Bayu kekar dan tampan, tetapi dari sorotan matanya terlihat kalau dia memang sedang sedih yang mendalam saat menceritakan keluarganya sudah tiada.

Aku hanya tertunduk lemas dan serba salah ketika melihat bapak Bayu jadi ikutan sedih. 

“Maaf ya pak, tadi saya enggak sengaja, pasti bapak sedih banget ya teringat masalah keluarga bapak, bapak yang kuat dan tabah ya” Aku mencoba menguatkan dan memberikan semangat ke pak Bayu.

                                   *****

Singkat cerita kita sudah sampai di tempat meeting, tempatnya sejuk, nyaman, sunyi dan udaranya segar sekali karena tempatnya ini termasuk di pegunungan yang udaranya masih alami.

Kita meeting dengan client berjalan lancar dan akhirnya project besar antara Perusahaan bapak Bayu dengan client deal dan mereka siap untuk bekerja sama.

“Kulihat wajah bapak Bayu ceria karena clientnya tersebut setuju dan sepakat untuk bekerja sama, aku juga ikut senang karena bisa membantu bapak Bayu disini” 

Akhirnya kita selesai meeting dan pulang ke Jakarta lagi, di perjalanan aku merasa capek dan akhirnya aku tidur di mobilnya pak Bayu.

“Harika! Bangun sudah sampai, kita sudah sampai di kantor Jakarta.” Sambil menggoyangkan pundakku agar aku segera terbangun. 

“Oh iya pak, maaf aku ketiduran.” Jawabku,

“Ya sudah pak, aku izin pulang dulu ya pak.” Aku segera bergegas keluar dari mobilnya bapak Bayu karena waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB, aku segera mengambil motorku yang ku parkirkan di parkiran kantor, tetapi saat akan aku nyalakan motorku ternyata mogok.

Dari kejauhan bapak Bayu melihat ku, dan dia menawariku untuk naik mobilnya. 

“Motor kamu kenapa? Mogok ya, jam segini bengkel sudah tutup, ya sudah kalau begitu saya antar ke tempat kamu gimana?” Pinta bapak Bayu.

“Ehm… serius pak, enggak ngerepotin nih?” Jawabku.

Akhirnya bapak Bayu mengantarku pulang, tak lama kemudian akhirnya mobilnya pak Bayu sudah sampai di depan pintu kontrakan, saat aku mau membuka pintu gerbang pak Bayu memanggilku.

“Harika.!” Teriak bapak Bayu

“Iya pak Bayu?” Aku menoleh kebelakang, ada apa ya pak tanyaku penasaran

“Em... enggak jadi, yasudah buruan istirahat!” Pinta pak Bayu sambil memandangiku dengan tatapan wajah tajam yang penuh harapan

“Ow iya baru ingat saya, ini tadi saya belikan buah buat kamu, tadi saya beli pas kita diperjalanan dan kamu masih tidur.” 

“Oke pak Bayu, terimakasih” Jawabku malu-malu.

Harika langsung masuk ke kontrakan, kemudian dia masuk ke dalam kamar, dia belum yakin kalau barusan dia di antar sama bapak Bayu, Harika senyum-senyum sendirian membayangkan seharian bisa bersama bapak Bayu.

“Ah.. ternyata bapak Bayu baik juga ya, ganteng, peduli sesama, lembut juga ya sesama perempuan” Gumamku dalam hati sambil senyum-senyum sendirian

“Ih….! Apaan sih Harika, sadar harika, kamu itu cuma karyawan biasa enggak lebih, enggak mungkin bisa jatuh cinta sama CEO Perusahaan! Lagian dia kan masih jengkel sama kamu karena kamu tabrak!”

Seketika Harika sadar kalau dia itu bukanlah siapa-siapa dan bukan tipenya pak Bayu.

                                   *****

BAB 3 - SURAT CINTA UNTUK HARIKA

Hembusan angin pagi ini menyejukan hati

Udara pagi menenangkan jiwa ini

Seakan hidup ini terasa indah menjalani hari-hari

Ku hentakkan kaki ini melangkah menikmati udara pagi hari

Lantunan musik dipagi hari menemani hari-hari

Menyejukan jiwa yang sedang dilanda sepi

Disini aku terdiam diri melamun tentang hampa hati

Menunggu sang pujaan hati yang tak hadir dalam hidup ini

                             *****

Suara jam alarm pun sudah mulai berbunyi, pagi ini rutinitas Harika seperti perempuan lainnya, dimana bangun tidur, kemudian bersih-bersih tempat tidur, nyuci, masak dan mandi.

Semua itu sudah biasa Harika lakukan waktu masih tinggal bersama kedua orang tuanya di kampung karena kedua orang tuanya Harika mengajarinya agar jika menjadi perempuan itu harus bisa mandiri dimanapun kita berada jadi tidak perlu manja, jangan terlalu lemah dengan keadaan dan jangan menjadi ketergantungan dengan orang lain.

Dari situ Harika sadar berarti hidup mandiri itu sangatlah perlu meskipun perempuan juga harus mandiri.

Saat Harika akan sarapan pagi, tiba-tiba notif whatsappnya berbunyi, dilihat ternyata ada chat dari bapak Indra Manager Perusahaan yang dia tempati kerja. Dalam fikiran Harika, ada apa ini tumben bapak Indra chat WA.

“Selamat pagi ibu Harika, nanti kalau ibu sudah sampai di kantor tolong menghadap ke saya pukul 09.00 WIB ya.” Chat dari bapak Indra yang merupakan Manager di Perusahaannya bekerja. Harika merasa bingung, kenapa tiba-tiba bapak Indra menyuruhnya untuk menghadap ke ruangan beliau? Ada masalah apa dikantor? Harika jadi tambah khawatir dan merasa cemas. 

Selesai sarapan pagi, Harika langsung bergegas berangkat kerja, sesampainya di tempat kerja dia masih kepikiran tentang chat yang dikirim oleh bapak Indra tadi pagi.

“Waduh! Ada apa ya kok aku disuruh menghadap ke ruangan bapak Indra?” Harika merasa cemas dan gelisah sampai kebawa fikiran.

Akhirnya Harika memberanikan diri melangkahkan kakinya ke ruangan Management tempat bapak Indra memanggilnya, saat di dalam ruangan, Harika di berikan teguran keras karena dia kerja ceroboh sampai-sampai CEO Perusahaan hampir celaka, saat meeting denhan client dia juga di tegur karena bengong dan tidak menghiraukan perintah dari CEO Perusahaan. Akhirnya Harika di beri surat cinta (Surat Peringatan 1) dari bapak Indra.

Setelah itu, Harika disuruh keluar dari ruangan bapak Indra, dan dia mengakui semua kesalahannya itu dan dia berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya kembali. Di dalam hati sebenarnya Harika merasa dongkol dan tidak terima karena cuma masalah seperti itu sampai-sampai kena SP1. 

“Ah! CEO Brengsek! Masak cuma masalah seperti itu saja semena-mena ngasih teguran Surat Peringatan 1 kepadaku! Awas nanti kamu ya!” Harika berteriak di taman belakang kantor karena masih kesal telah diperlakukan seperti itu.

Akhirnya dari kejauhan terlihat Vika menghampiriku dan mengagetkanku.

“Dor! Hai Harika ternyata kamu disini, dicari-cari fikirku kemana nih anak ternyata lagi duduk di taman belalang kantor!” 

“Iya habis di kantor bosen, masalah terus enggak ada habis-habisnya!” Jawabku kesal sambil mengepalkan genggaman tanganku!.

“Loh tunggu dulu, emang ada masalah apa lagi Perasaan kamu santai-santai saja tuh aku perhatiin?” Tanya Vika sambil duduk di sampingku

“Alah kamu mah pura-pura enggak tahu bikin tambah jengkel saja deh kamu mah! Ow iya kamu tau enggak sih hari ini tuh aku jengkel banget sama bapak Bayu, masak cuma masalah yang waktu itu aku tabrak, dia sekarang ngasih aku SP1!” Tanyaku kesal

“Apa! kamu dapet surat cina dari bapak Bayu?” Jawab Vika sambil menghiburku

“Apaan sih, aku serius lo Vika, kamu mah enggak pernah serius kalu diajak ngobrol!” 

“Udah santai aja, baru juga SP1, kan belum SP3” Sahut Vika.

“Idih amit-amit jangan sampai deh aku kena Surat Cinta 3 dari CEO yang super jengkelin itu!” 

“Ciye… surat cinta? Ehem.. surat cinta apa surat peringatan itu?” Jawab Vika sambil tersenyum menggodaku

“Ah… kamu mah sama saja! Sudahlah jangan bahas masalah ini bikin badmoot aja” Pintaku sambil minum air mineral.

“Oke Harika?, Ow iya Harika besok kan kita libur kerja tuh hari sabtu minggu, gimana kalau kita jalan-jalan saja ke puncak biar fikiran tenang dan enggak jenuh”

“Em… boleh juga tuh, oke nanti kabari ya, aku juga pengen jalan-jalan juga nih” Jawabku sambil memegang tangan Vika

“Oke deh tenang aja, bisa diatur itu mah?” Vika menjawab dengan senyuman. 

Akhirnya Harika sudah merasa tenang karena sudah dihibur oleh Vika, sejak kedatangan Vika di kehidupan Harika, dia seperti saudaranya sendiri selalu ada saat di butuhkan.

                                   *****

Akhirnya kita bisa jalan-jalan, menenangkan fikiran dari penatnya pekerjaan. Harika dan Vika sudah berkumpul menunggu teman-teman yang lain untuk berangkat camping bersama di puncak.

Rasa senang, bahagia terlihat di wajah Vika dan teman-teman, Harika juga ikut merasakan kebahagiaan ini yang mungkin dia sendiri belum pernah ikut camping di luar Kota, semoga camping kali ini bisa lancar dan membuat fikiran jadi rilex. 

Suara mobil dari arah selatan mulai mendekat, terlihat ternyata mobil yang kita pesan untuk acara camping bersama sudah datang, kita pun menyiapkan perlengkapan yang akan dibawa camping dan memasukan ke dalam bagasi mobil.

“Harika! Tolong masukin koper ku itu dong?” Pinta Vika menyuruhku sambil menunjuk koper warna pink.

“Yang warna pink ini ya Vika? Buset! Berat banget, kamu mau pindahan apa mau camping, banyak banget barang bawaan kamu?” 

“Ah! enggak apa-apalah, itu mah masih sedikit barang bawaanku, untung yang sebagiannya tadi aku tinggal di rumah enggak aku bawa semua” Jawab Vika

Setelah barang-barang sudah di masukan ke dalam bagasi mobil, kita akhirnya mulai berangkat ke lokasi camping.

Beberapa jam akhirnya kita sampai di lokasi, Harika dan Vika mendirikan tenda bersama. Selesai mendirikan tenda, Harika mencoba jalan keluar melihat pemandangan di sekitar tempat campingnya, kulihat ciptaan Tuhan luar biasa indahnya. Udara yang sejuk, pemandangan yang masih asri dan alami membuat tubuh ini segar dan merasa happy.

“Harika! nih minum?” Vika memberiku sebotol air mineral kepadaku.

“Akhirnya kita bisa healing ya Vika, akhirnya masalah di kantor sudah hilang dan disini kita bisa happy-happy!” Aku berteriak kencang sambil minum air mineral yang dikasih oleh Vika.

“Akhirnya aku tidak di omelin oleh bapak Bayu CEO yang super jengkelin!” Aku kembali berteriak dan melemparkan botol air mineral itu ke bawah.

Terdengar suara lemparan air mineral Harika mengenai sesuatu dibawah semak-semak dan ada jeritan seorang pria dari bawah semak-semak.

“Sial! Siapa ini yang berani-beraninya membuang botol minuman di kepalaku!” Suara teriakan pria tersebut sepertinya tidak asing, Harika kemudian menengok ke dalam semak-semak tersebut dan ternyata ada 1 pria sedang marah-marah, saat Harika pegang pundaknya dia menoleh dan marah-marah kepada Harika.

“Heh! Kamu ya kurang ajar buang sampah sembarangan, emang kamu enggak bisa lihat dibawah sini ada orang!” Teriak pria itu. Astaga ternyata yang Harika lempar adalah bapak Bayu. Mati aku! Harika menututupi wajahnya, tetapi pak Bayu masih bisa mengenalinya kalau yang melempar botol itu adalah Harika.

“Oh.! Kamu lagi kamu lagi, senang benar ya kamu membuat aku celaka!” Pak Bayu menunjuku sambil marah-marah. Aku disini sudah kehilangan kesabaran karena selalu dimarah-marahin pak Bayu dan selalu salah di mata dia.

“Emang kenapa kalau aku mau bikin kamu celaka! Salah sendiri ngapain kamu ngumpet di semak-semak! Oh apa mungkin kamu mau ngintip kita disini ya! Dasar cowok cabul!” Aku berteriak meminta tolong. Akhirnya aku dan pak Bayu mulai cekcok mulut, untung ada Vika yang melerai amarahku, dia meminta maaf ke pak Bayu dan mengajaku meninggalkan pak Bayu.

“Harika! Sudah Harika, tenangkan fikiranmu, jangan mengikuti amarahmu!” Pinta Vika sambil memeluk Harika untuk menenangkan dirinya karena sudah terbawa emosi.

“Astaghfirullah..”

“Astaghfirullah..”

“Astagfirullah..”

“Sabar Harika, sabar?” Aku mengelus dada dan minum air untuk menenangkan emosiku yang sudah tidak bisa terkontrol

Disini Vika selalu memberiku semangat dan mengajariku untuk selalu sabar, karena emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Akhirnya aku diajak Vika untuk makan bersama. 

Di malam hari, Harika sudah bisa melupakan kejadian tadi siang, Harika dan Vika dibantu oleh teman-teman yang lain membuat api unggun untuk menghangatkan tubuh mereka yang diterpa angin malam hari yang sangat dingin yang menusuk tulang.

                                    *****

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!