Siang ini cuaca terlihat terik sekali. Angin berhembus dari utara ke selatan dengan membawa aura hangat menyelimuti tubuh harika. Tak biasanya cuaca seperti ini.
Siang ini harika terlihat duduk sendirian di teras depan kamar rumah sakit, terlihat dia sedang menunduk memikirkan kesehatan ayahnya. Dari sebelah timur terlihat sesosok pria tinggi kekar menghampiri harika dan menegornya.
“Selamat siang harika?” Tanya pria tersebut sambil menepuk pundak harika
Harika sontak kaget dan memandangi wajah pria tersebut, seolah dia tak percaya ternyata pria itu adalah mantan pacarnya harika sewaktu mereka masih sekolah di bangku SMA. Iya harika dulu memang mempunyai mantan waktu masih duduk di bangku sekolah di SMA, yang orang-orang bilang masa-masa SMA itu adalah masa-masa yang paling indah untuk pacaran, tetapi untuk harika malah sebaliknya, karena di masa itulah harika merasa patah hati dan di hianati cintanya karena pria itu telah berselingkuh dibelakang harika dan lebih memilih meninggalkan harika sendirian demi wanita jalang yang tak lain wanita jalang itu adalah teman harika sendiri.
“Brian! Ngapain kamu disini!” teriak harika dengan raut wajah cuek sambil menolehkan wajahnya ke samping, seolah-olah ada luka yang mendalam yang pernah brian lakukan ke harika sehingga harika tak mau mengenalnya lagi seperti sedia kala.
“Loh… kok kamu cuek begitu sih harika sama aku?” Tanya brian sambil merayu harika
“Pikir saja sendiri!” Jawab harika sebel
Perbincangan mereka berdua pun terdengar oleh ibundanya harika, ibundanya kemudian menghampiri brian. Brian adalah sesosok pria yang kaya raya dan merupakan orang terpandang di daerah harika. Tak heran banyak wanita yang ingin di dekatinya dan minta dinikahinya.
“Eh… ada brian? Kamu kapan sampai kesini nak?” Tanya ibunda harika sambil berjabat tangan
“Ih…! Ibu kok gitu sih bu! Emang ibu dulu enggak ingat dia sudah membuat aku kecewa dan sakit hati lo bu!” Sahut harika kemudian dia meninggalkan ibundanya dan brian. Harika lari ke dalam dan menangis di pangkuan ayahnya. Harika kecewa yang sangat luar biasa ke ibundanya.
“Maksudnya apa ya bu harika kok bisa ngomong seperti itu?” Tanya brian pura-pura polos
“Ah…. Sudahlah jangan di ambil hati, silahkan duduk nak?” Ibundanya harika memang suka sekali dengan brian, tetapi dia tak memikirkan perasaan harika yang sudah disakiti oleh brian. Ibunda harika kemudian ngobrol dengan brian sudah sampai lebih dari satu jam.
“Harika! Harika… sini sebentar nak, temani ibunda ngobrol sama brian dulu ya?” Pinta ibunda harika memanggil harika agar ikut ngobrol sama dia di depan teras kamar. Saat harika sudah ke depan teras, tiba-tiba ibunda harika pamit meninggalkan harika dan brian.
“Oh iya harika, ibu nemenin ayah kamu dulu ya, dia tadi kan belum makan siang dan juga belum minum obat” tanya ibunda harika
“Apaan sih bu, sini aja ngapain kesana!” Jawab harika jengkel
Ibundanya harika kemudian meninggalkan harika dan brian di depan teras berduaan saja. Tiba-tiba brian mempunyai ide mengajak harika pindah tempat kebelakang kantin untuk ngobrol berdua agar lebih leluasa.
“Ow iya harika, aku mau ngomong sesuatu nih ke kamu, tapi jangan disini ya, enggak enak nanti orang tua kamu dengar?” Bisik brian di telinga harika
“Emang mau ngomong apaan! Ngomong ya tinggal ngomong kok” jawab harika jengkel
“Ah… ribet kalau disini, yaudah yuk ikut aku dulu sambil makan di kantin belakang sini?” Brian kemudian menarik paksa tangan harika menuju ke kantin belakang rumah sakit.
“Au.! Sakit tau… pelan-pelan ngapa sih brian!” Teriak harika
“Udah ayolah ikut aku cepet!”
Tak lama kemudian, harika dan brian sampai di kantin belakang rumah sakit.
“Uhuk…..!”
“Uhuk….!”
“Uhuk….!”
Ayah harika batuk tersendat saat di suapin nasi sama ibundanya.
“Bu, kamu kenapa sih masih peduli sama brian, jelas-jelas harika sudah dibikin sakit hati sama brian, masih saja kamu ini?” tanya ayah harika ke ibundanya harika
“Biarinlah ayah! Lagian mereka berdua itu cocok kok yah?” Jawab ibundanya harika sambil senyum-senyum memandangi harika diajak brian ke kantin berdua saja
“Astaga bu! Istighfar..! Harika kan tinggal menunggu beberapa hari lagi nikah, jangan di main-mainin lah perasaan anak kita, kasian harika nanti!” Teriak ayah harika sambil memegang kepala bekas jahitan
“Apa sih kamu tuh ayah! Biarinlah lagian brian itu orang kaya, jadi enggak masalah kita jodohin harika sama brian?”
“Siapa tahu kan brian masih suka sama harika kan lumayan ayah nanti kita jadi orang kaya? Dan kita nanti enggak susah lagi seperti ini.” Jawab ibundanya harika
“Astagfirullah! Ampunilah hamba ya Allah?” Ayah harika hanya tertunduk diam menyaksikan istrinya yang tak mau mendengar perintah suaminya. Ayah harika sangat kecewa dengan ibunda harika.
Di Lain sisi, harika tetap di paksa brian menuju ke kantin untuk mengobrol berdua, ngobrol empat mata saja. Sesekali brian mulai nakal meraba-raba bahu harika dan mengelus-elus rambut harika yang lurus itu sambil menciumi bau rambut harika yang wangi. Harika pun merasa risih, harika rasanya ingin teriak tetapi dia sedang ditempat umum, jadi dia urungkan niatnya untuk berteriak. Harika mencoba sabar dan tenang, tetapi lama kelamaan si brian mulai kurang ajar ke harika, akhirnya harika marah bukan kepalang lagi
“Plak…!”
“Plak…!”
Tepat sekali harika menampar kedua wajah brian kanan dan kiri, suara tamparan harika pun terdengar sangat nyaring ditelinga.
“Hai…! Brian Cukup? Dasar laki-laki mesum kamu yah, dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah?” Teriak harika sambil melototi wajah brian.
Saat harika akan meninggalkan brian, tiba-tiba andi datang dari depan harika dan menghampiri harika. Andi adalah teman dekat brian, mereka berdua terkenal licik dan jahat dari dulu sampai sekarang.
“Hai harika mau kemana kamu sepertinya buru-buru sekali?” Tanya andi dengan mendekati harika sambil memandangi body harika yang masih perawan itu.
“Bukan urusanmu! Minggir aku mau lewat!” Teriak harika sambil mencoba mendorong badan andi yang mencegat harika dari depan
“Eh..! Tak semudah itu harika, sepertinya kamu harus lihat dulu geh di kameraku nih, barusan aku memfoto adegan kamu dan brian sedang berduaan, sambil brian menciumi bau rambut kamu, sepertinya ini akan menjadi kado terbaik buat calon suami kamu?”
“Anjir kalian ya? Dasar laki-laki biadap!” Harika menangis tersendu-sendu, kemudian dia mencoba memohon ke andi dan brian agar mereka segera menghapus fotonya.
Andi dan brian memang sedang bekerjasama untuk membuat calon suami harika cemburu dan membatalkan acara pernikahan mereka. Karena brian dari SMA sampai sekarang masih dendam karena dia dulu pernah dilaporkan harika ke kepala sekolah dan dipermalukan oleh harika saat brian berselingkuh dengan wanita jalang itu. Akhirnya brian dikeluarkan dari sekolah karena brian dan selingkuhannya sudah berani bermain yang tak senonok yaitu telah melakukan adegan orang dewasa dan merekamnya di handphone.
Saat ini Harika terlihat sedih sekali, andi dan brian kemudian meninggalkan harika sendirian di taman tanpa sepatah kata.
Sore harinya andi dan brian akhirnya mengirimkan foto-foto harika dan brian ke pak indra manager harika di perusahaan ia bekerja. Pak indra memang sudah kenal dengan andi, akhirnya pak indra kaget kemudian dia melaporkan kejadian tersebut ke pak bayu dengan dugaan harika telah main serong dan berselingkuh di belakang pak bayu.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Bundanya Jamal
haduh kasian harika 😭😭😭 smga bayu memngerti klau harika di jebak
2024-01-25
1
JHONAY
pasti perasaan harika sedih dan kecewa banget sama andi dan brian/Cry//Cry//Cry/
2024-01-18
2