Pagi ini, harika sudah mulai bahagia karena ayahandanya sudah sadarkan diri pasca operasi pengangkatan kanker otak. Dia bahagia sekali saat melihat perubahan yang signifikan di diri ayahandanya.
Harika mencoba mengambilkan obat dan meminumkannya ke ayahnya dengan harapan agar ayahnya segera lekas membaik dan dapat bercanda, bergurau bersama seperti sedia kala. Saat ini ayahnya juga mulai bisa makan walaupun hanya sedikit demi sedikit.
Luka pasca operasi juga sudah mulai mengering. Harika selalu sabar mengobati luka jahitan ayahnya di bagian kepala ayahnya.
“Au..ah! Sakit sayang, pelan-pelan?” Pinta ayahnya harika sambil memegang kepalanya yang habis dijahit
“Ma..ma..maaf ayah, kirain enggak sakit?” Harika kemudian mengusap bekas jahitan di kepala ayahnya denga lebih lembut.
Ayahnya merasa beruntung bisa dicintai anak perempuan satu-satunya dalam keluarganya. Harika terlihat berhati-hati mengusap bekas jahitan di kepala ayahnya.
“Tok…tok…tok…!”
“Assalamu’alaikum!”
Terdengar suara orang sedang mengetuk pintu dari luar.
“Wa’alaikum salam?” Jawab harika sambil menoleh kearah pintu kamar rumah sakit
“Eh! Indah, tumben kalian kesini?” Jawab harika kaget
Indah adalah teman harika sewaktu masih sekolah di SMA, dia datang bertujuan untuk menjenguk ayahnya harika yang sedang sakit bersama teman-temannya. Harika merasa senang sekali karena telah dihibur sama teman-teman SMA nya. Harika pun menyuruh mereka masuk kedalam. Mereka pun saling bertukar pendapat dan saling mengobrol satu sama lain.
“Oh iya indah, jangan lupa ya minggu depan ke tempatku? Aku ada acara?” harika memberikan kabar baik ke indah dan teman-temannya
“Acara? Acara apa harika?” Jawab indah penasaran
“Ehm… rencana minggu depan aku mau nikah, nanti kalian datang ya?” Pinta harika
“Serius! Serius kamu mau nikah minggu depan harika? Wah cepet banget?” Jawab indah sambil senyum-senyum
“Iya indah, alhamdulillah sudah jodoh, ya mau gimana lagi?” Jawabku sambil senyum-senyum
“Ohh aamiin semoga lancar ya acaranya? Ow iya ngomong-ngomong calon suami kamu mana harika?” Tanya indah
“Dia masih ada acara meeting sama clientnya di luar negeri, nanti kalau sudah selesai meeting dia langsung pulang ke sini dan kita nikahan?” Jawab harika
“Wah hebat kamu ya harika bisa dapat cowok yang kamu impi-impikan, sebagai teman kita hanya bisa mendoakan semoga acaranya lancar ya?” jawab indah
“Iya, aamiin makasih ya indah doanya? Tapi jangan lupa pokoknya kalian harus dateng ya
“Iya oke”
“Sepertinya kita kedahuluan nih, harika sudah sold out duluan gaes?” Indah bergurau dengan teman-temannya sambil tersenyum bersama.
Mereka ngobrol masalah kerjaan dan masalah pasangan masing-masing. Sampai haripun tak terasa sudah malam. Indah dan kawan-kawan pun izin pamit untuk pulang karena waktu sudah malam.
“Eh harika, aku dan teman-teman pamit dulu ya karena sudah malam nih?”
“Oh! Iya nih sampek enggak kerasa ya kita ngobrol sampek lupa waktu?” Jawab harika sambil senyum-senyum.
Harika kemudian mengambil selimut dan menyelimuti ayah tersayangnya. Ayah harika terlihat sudah tertidur lelap dan harika kini mencoba menemani tidur ayahnya di samping tempat tidur.
Harika pun tertidur dengan pulas, saat ia tertidur dia bermimpi bertemu dengan ayahnya dan bayu.
Saat bayu menghampiri harika, tiba-tiba dari belakang ada mobil dengan melaju yang kencang sehingga mobil tersebut menabrak bayu? Seketika bayu meninggal di tempat karena ada perdarahan dikepalanya. Saat itu harika menangis kencang dan berteriak.
“Bayu…..! AWAS…!”
Gubrak…!
Suara mobil menabrak tubuh bayu, bayu terjatuh, tersungkur lemas di jalan. Harika kemudian lari mengejar bayu namun bayu tak bisa tertolong, saat nafas terakhirnya, bayu menyempatkan memegang wajah harika dan berpesan kalau dia benar-benar sayang sama harika. Tak ada wanita selain dia di hatinya.
“Harika! Maafkan aku ya sayang, yang tak bisa menepati janjiku untuk menikahimu? Aku sangat mencintaimu tapi takdir berkata lain?” Tangan bayu kemudian lepas dari genggaman wajah harika, seketika tangan bayu menjadi lemas dan dingin.
Harika menangis kencang dan berteriak berkali-kali. Akhirnya ibunda harika terbangun dari tidurnya dan menghampiri harika.
“Harika! Harika bangun sayang, istighfar ! Kamu kenapa sayang?” Tanya ibundanya sambil membangunkan harika
“Bayu.! Bayu ibu?” Harika hanya menangis
Ibunda harika kemudian memeluk tubuh harika dan menenangkan fikiran harika yang masih kacau pasca mimpi buruk
“Ah! Sudah kamu hanya bermimpi sayang, kamu mimpi buruk ya?” Tanya ibunda harika sambil menatap wajah harika serius
“Iya bunda?” jawab harika sedih sambil meneteskan air mata dan raut wajah harika terlihat sedih menundukan pandangannya ke bawah
“Ya sudah, kamu tenangin fikiran kamu saja dulu sayang? Mimpi itu hanya bunga tidur saja, jadi enggak usah di fikirin ya sayang?”
“Iya bunda?” Jawab harika sambil dipeluk oleh ibundanya.
Harika akhirnya sudah bisa menenangkan fikirannya dan mulai tidur kembali. Dia berdoa semoga mimpi tadi tidak menjadi kenyataan karena dia benar-benar sayang juga ke bayu.
Harika mencoba memejamkan matanya, tetapi dia masih terbayang-bayang mimpinya tadi seperti nyata.
Karena dia masih bimbang, akhirnya dia mencoba menghubungi bayu ditengah malam
“Sayang! Ah…. Kamu kemana saja sih, aku kangen kamu?” Pinta harika manja
“Iya sayang, maaf tadi aku seharian lupa enggak ngasih kabar ke kamu?” Jawab bayu
“Tapi kamu beneran sibuk meeting kan disana? Awas saja kalau bohong!”
“Iya sayangku, aku sibuk meeting nih?” Jawab bayu
“Oh oke deh kalau begitu, aku sudah merasa tenang sekarang sayang?” Jawab harika. Dia was-was jika pria yang ia sayang pergi meninggalkan dia.
“Emang kenapa sayang kok kamu sepertinya curiga gitu, kamu cemburu ya?”
“Idih! Siapa juga yang cemburu?” Jawab harika
“Oh iya sudah kalau gitu, yaudah yuk kita bobok sayang karena waktu sudah malam nih?” Pinta bayu karena dia sudah ngantuk dan besok pagi dia masih ada jadwal meeting lagi
“Iya sayangku oke, ayuk tidur sayang?” Jawab harika
*****
Keesokan harinya
“Sayang bangun sudah pagi!” Suara yang tak asing lagi di telinga harika. Suara itu sudah ia kenali sejak harika lahir di bumi ini. Iya suara ayahanda harika membangunkan harika yang masih tertidur pulas di pangkuan ayahnya.
“Ehm…. Iya ayah” jawab harika langsung beranjak bangun membantu ayahnya.
Pagi ini ayahnya harika meminta harika menemani ayahnya jalan-jalan di taman belakang rumah sakit. Akhirnya harika menuruti permintaan ayahnya. Walaupun fisik ayah harika belum fix 100%, tetapi terlihat semangat sembuh dari raut wajah ayah harika.
“Hati-hati ayah?” harika mendorong kursi roda ayahnya menuju taman belakang rumah sakit
Harika dengan sabar membantu ayahnya jalan menggunakan kursi roda ke taman belakang rumah sakit. Sesampainya di taman, harika mencari tempat yang paling indah dan sejuk. Ia membawa ayahnya ke danau kecil yang udaranya sejuk dan pemandangan bunganya yang indah.
“Sayangku. Ayah sudah enggak sabar melihat kamu bahagia di nikahi laki-laki yang benar-benar sayang dan tulus mencintaimu?”
“Iya ayah, doakan aku dan bayu ya ayah semoga besok acaranya berjalan lancar dan tidak ada kendala ya ayah?” Jawab harika sambil memegang pundak ayahnya.
“Oh iya ayah ini obatnya diminum dulu?”
“Ah obat lagi obat lagi, enggak mau minum obat?” Jawab ayah harika
“Katanya tadi pengen cepet sembuh dan menyaksikan harika nikah, terus kalau ayah enggak mau minum obat nanti pas aku nikah ayah enggak bisa jadi saksi aku gimana coba?”
“Iya juga sih?” Jawab ayah harika
“Makanya diminum obatnya ayah, katanya mau cepet sembuh tapi disuruh minum obat susah?” Jawab harika sambil meminumkan obatnya ke ayahnya.
Ayah harika sangat beruntung sekali bisa mempunyai seorang anak gadis yang sayang dan perhatian ke orang tuanya seperti harika ini.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments