Chapter 12

Selepas berpelukan mereka pun kembali ke posisi masing-masing seperti saat ini Ming Meng, Qian He, dan Yu Mei berada di kanan kiri Gazebo yang saat ini terdapat Jian An sedang duduk santai sambil meminum teh.

#Gazebo tempat Jian An sekarang

"Huh, kenapa sih di zaman ini cuma ada teh, teh dan teh"keluh Jian An sambil memutar-mutar gelas teh nya.

"Fuhh~, Jian An kan lo punya coklat di Ruang Dimensi lo, kenapa gak di ambil aja"saran Ming Meng.

"Iya, iya kok gue jadi pikun kayak gini ya, terima kasih Jie Jie kamu dah mengingatkan aku"ucap Jian An sambil tersenyum manis.

"Iya sama-sama, santai aja kan kita sahabat"ucap Ming Meng membalas senyum Jian An

"Hehehe, ya udah ya gue mau ambil dulu coklatnya"ucap Jian An dan seketika menghilang dari sana.

Tak lama Jian An kembali sambil membawa bungkus coklat di tangannya.

"Ya, udah nih tolong buatin aku coklat panas ya, sekalian kalian juga"ucap Jian An sambil menyerahkan bungkusan coklat , dan langsung di terima oleh Yu Mei yang memang saat ini ia lah yang paling dekat jaraknya dengan Jian An.

"Hmm, ya udah gue ke dapur dulu ya"izin Yu mei.

"Ya"jawab Jian An

Setelah mendapatkan jawaban dari Jian An ia langsung melesat ke dapur tak lupa menarik tangan Qian He yang sedari tadi hanya diam untuk membantunya.

Tak lama Yu Mei dan Qian He datang sambil membawa 4 cangkir yang berisikan coklat panas, akhirnya mereka ber 4 menikmati coklat panas tersebut hingga waktu menjelang sore.

...........

Tak terasa hari telah di gantikan oleh malam, malam ini semakin larut hanya suara hewan malam saja lah yang terdengar di malam itu semua orang telah tertidur kecuali satu orang yang sekarang ini tengah ber-berguling-guling di atas kasur merasa tak nyaman dengan tidurnya itu hingga tanpa sadar ia

Brukk..

"Inalilahi!!"ucap sepontan Jian An saat terjatuh dari atas kasurnya.

"Aduh sakit banget sih pinggang gue"ucap Jian An sambil mengelus - elus pinggangnya, sungguh dia tak bohong rasanya pinggangnya ini mau patah.

"Ah~,mungkin Tuhan tak menginginkanku tidur , ya sudahlah kalau begitu lebih baik aku ke depan aja ah~, sekalian aja gitu cari udara dingin hehehe"ucap Jian An tapi sebelum ia keluar ia seperti merasakan keberadaan sekitar 20 orang yang sedang mengintai kamarnya ini.

'*E*h kenapa aku merasakan ada orang yang mengintai kamarku ini ya, tapi apa maksud mereka ya mengintai kamar ku ini'batin Jian An berfikir

'Ah~, ya gue hampir lupa kan tadi siang gue denger tuh si Selir ama anak busuk nya itu mau menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh aku, ya walaupun tak di sebutkan si kalau mereka mau sewa pembunuh tapi kan di sana mereka mengatakan akan membunuhku'batin Jian An sambil mangut - mangut mengingat kejadian tadi siang di saat ia mengerjai Selir dan anaknya.

"Baiklah akan aku ladeni semua, hehehe" ucap Jian An sambil tersenyum menyeramkan.

ia kemudian keluar dari kamarnya yang awalnya ia hanya mau duduk di depan kamarnya, ia sekarang malah pergi ke belakang kediamannya yang terdapat kolam ikan, ia kemudian duduk di pinggir kolam sambil berpura-pura memandang ikan-ikan yang sekarang ini tengah berenang kesan-kemari.

Tak lama sekitar 20 orang berpakaian serba hitam dengan membawa pedang mendarat di tanah mengelilingi Jian An yang sekarang ini tengah memandang mereka semua dengan tatapan datar.

"Ck, apa tak ada pakaian yang lebih menarik dari pada pakaian itu"bukannya takut Jian An malah mengomentari pakaian mereka semua.

"Bisa mungkin kali-kali pakaian nya di ganti pakai jubah Akatsuki, atau gak pakai baju Hokage, atau jas kek, biar lebih keren"ucap Jian An yang masih mengomentari pakaian mereka semua yang menurutnya sangat kuno.

Sedangkan para Pembunuh Bayaran yang mendengarkan setiap ocehan Jian An mulai geram.

"Putri bisakah anda diam, kami sudah muak mendengar setiap ocehan mu yang membosankan itu"ucap salah satu dari para Pembunuh Bayaran itu.

"Eh, paman kalau orang lagi ngomong itu jangan di potong gak sopan tau gak sih" kesal Jian An.

"Ah~, sudahlah ayo semuanya serang"ucap ketua dari Pembunuh Bayaran itu yang sudah kehabisan kesabaran mengahadapi tingkah santuy Jian An dalam menghadapi mereka.

Mereka mulai menyerang Jian An dengan brutal, tak mau kalah Jian An juga menyerang mereka dengan santainya tanpa memperdulikan mereka semua yang mulai geram dengan tingkah Jian An.

Sedangkan Qian He yang tak sengaja melihat sahabatnya di serang oleh para Pembunuh Bayaran, merasa panik dengan keselamatan sahabatnya itu, dan tanpa pikir panjang ia langsung berlari seperti di kejar hantu menuju tempat Kaisar untuk memberi tau tentang Jian An yang di serang Pembunuh Bayaran.

Qian He terus berlari hingga tak sengaja Putra Mahkota dan Permaisuri melihatnya, mereka ingin menghentikan Qian He tapi apalah daya mereka sebelum mereka meneriaki nama Qian He, Qian He sudah menghilang dari pandangan mereka dengan secepat kilat.

.........

Lain dari Qian He, lain juga Jian An yang saat ini sudah memegang sebuah pedang milik Pembunuh Bayaran yang ingin membunuhnya.

"Paman-paman semuanya aku dah bosen mainnya jadi kalian semua mati aja ya"ucap Jian An sambil tersenyum menyeramkan.

'A**pa jadi dari tadi ia hanya mengaggap semua ini hanya permainan?, dimana saat ia sudah bosan hanya tinggal meninggalkan permainan ini begitu?'batin para Pembunuh Bayaran.

"Bukan meninggalkan paman tapi menyelesaikan permainan"ucap Jian An yang langsung membuat mereka semua terkejut.

'A**pa kah gadis ini bisa membaca pikiran ku' batin salah satu Pembunuh Bayaran.

"Hehehe, paman yang satu itu sangat pintar tentu saja aku bisa membaca pikiran kalian semua,"ucap enteng Jian An sambil menunjuk Pembunuh Bayaran tadi.

Lagi-lagi mereka terkejut ,namun keterkejutan mereka terhentikan oleh satu suara kesakitan salah satu teman Pembunuh Bayaran mereka dimana saat ini rekannya sudah tergeletak di tanah tanpa kepala.

Ya Jian An menebas kepala Pembunuh Bayaran itu saat mereka lengah.

Dan kini Jian An sudah berdiri dengan membawa pedang yang berlumuran darah.

"Hehe, saat nya gantian kalian semua"ucap Jian An sambil menyeringai, tak lupa aura Jian an keluarkan 10 % .

Seketika para Pembunuh Bayaran langsung memuntahkan seteguk darah dari dalam mulut nya.

Tanpa menunggu persetujuan dari para Pembunuh Bayaran, Jian An langsung saja menyerang mereka semua dengan brutal, dan tak lupa juga sebuah tawa yang mengerikan saat ia sudah berhasil membunuh satu Pembunuh Bayaran dengan cara memotong tubuhnya jadi dua.

"Hehe, harum sekali darah kalian ini, aku sudah lama tak pernah menciumnya, dan apakah kalian tau bagaimana perasaan aku saat ini?"tanya Jian An kepada para Pembunuh Bayaran yang masih ada.

Serempak mereka menggelengkan kepala dengan badan gemetar hebat dan keringat yang bercucuran dari pelipis mereka bahkan sampai ada yang kencing di celana.

'Ya Tuhan makhluk apa kah yang ada di hadapan kami ini' batin para Pembunuh Bayaran

"Aku, aku makhluk apa ya, ah~ aku adalah Malaikat Pencabut Nyawa yang di kirim untuk mencabut nyawa kalian"ucap Jian An yang mengetahui isi dari pikiran para Pembunuh Bayaran sambil menunjuk dirinya sendiri tak lupa dengan senyum manis yang dapat menghancurkan dunia, tapi senyum tersebut bagaikan mala petaka bagi para Pembunuh Bayaran.

.............

Qian He terus berlari hingga ia sampai di kediaman Kaisar, 30 menit kemudian ya maklum aja kediaman Kaisar dan kediaman Jian An lumayan jauh.

Saat Qian He akan masuk ia langsung di hadang oleh 2 pengawal kediaman Kaisar

"Maaf anda tak di izinkan masuk"ucap salah satu Pengawal.

"Minggir" ucap Qian He kesal

"Ada urusan apa Kaisar saat ini sedang beristirahat"ucap Pengawal yang lainnya.

"Minggir ini tentang putri Jian An"ucap Qian He.

"Apa maksudmu ini tentang Mei Mei ku"ucap Putra Mahkota yang sebenarnya sedari tadi mengikuti Qian He dari belakang karena penasaran.

"Hormat hamba Putra Mahkota"ucap ke 2 Pengawal dan Qian He secara bersamaan , setelah mengetahui keberadaan Putra Mahkota.

"Bangun, ada apa dengan Mei Mei ku"ucap Putra Mahkota Xu Kai.

"Gawat Putra Mahkota, Putri Jian An di serang Pembunuh Bayaran di kediamannya"ucap Jian An dengan nada khawatir.

"APA!!!!!"ucap putra mahkota Xu Kai.

" Pengawal cepat bangunkan dan beritahu perihal ini ayah handa dan siapkan Prajurit untuk ke kediaman putri Jian An"lanjut Putra mahkota dan langsung pergi dari sana menuju kediaman adik tersayangnya itu.

Pengawal yang di perintahkan pun langsung memberitahu Kaisar, Kaisar yang mendengar hal tersebut sangat marah dan langsung menyuruh Pengawal tersebut memanggil para prajuritnya untuk menyelamatkan Jian An , bahkan kabar tersebut terdengar hingga ke seluruh penjuru istana tak lupa juga Permaisuri dan Ibu Suri yang mendengar hal tersebut langsung menuju kediaman

Saat ini rombongan Kaisar, Putra Mahkota, Permaisuri, Ibu Suri, serta Qian He dan para prajurit menuju kediaman Jian an, setelah sampai di kediaman Jian An mereka semua membatu, bahkan sampai banyak yang pingsan saat melihat seberapa ganasnya Jian An dalam membunuh dengan senyum bahagia dan tawa yang terdengar mengerikan serta aura membunuh yang kuat membuat sebagian dari mereka lemas, memuntahkan seteguk darah, dan bergidik ngeri.

Bagaiman tidak mereka melihat dengan, kepala mereka sendiri bagaimana cara Jian An membunuh.

..........

Tanpa menghiraukan para rombongan Kaisar, Jian An masih saja membunuh para Pembunuh Bayaran dengan cara yang mengerikan dengan cara memotong kepalanya, membelah tubuhnya jadi dua, memotong kaki, tangan dan yang lainnya hingga hanya tersisa 1 pembunuh bayaran yang tak lain dan tak bukan adalah Ketua dari para Pembunuh Bayaran itu.

Jian An menyeringai sambil menatap Ketua Pembunuh Bayaran tersebut dengan ***** membunuh yang berkobar-kobar, dan kegilaan yang mengerikan di dalam matanya yang seketika membuat ketua Pembunuh bay6aran tersebut lemas dan akhirnya terjatuh ke tanah.

"Wah~, Paman sudah menyerah ya, tapi sayangnya tak ada gunanya karena aku tak akan menyisakan satu pun dari kalian yang beraninya mengusik ketenangan ku" ucap Jian An.

Ucapan yang dilontarkan oleh Jian An tanpa sadar membuat Ketua Pembunuh Bayaran itu tambah bergetar hebat bahkan ia tak mampu lagi untuk berdiri jangankan berdiri bergerak sedikit saja ia rasa sudah tak mampu

Jian An berjalan ke arah Ketua Pembunuh Bayaran tersebut denah menyeret pedang yang kini berlumuran darah bahkan sekarang darah itu terus menetes dari pedang yang di genggam Jian An.

Srekk....

Srekkk.... ( anggap aja suara pedang di sereta ya )

Jian An kini sudah ada di hadapan ketua pembunuh bayaran tersebut langsung saja Jian a7n menusukkan pedang tersebut ke perutnya kemudian beralih ke jantung.

dan menjabutnya secara kasar.

Jleb Jleb.

"Akh"teriak Ketua Pembunuh Bayaran tersebut.

tak sampai di situ saja bahkan Jain An memotong ke 2 tangan dan kaki ketua pembunuh tersebut.

Class Class

Class Class

"Akh!, Akh!, Akh!, Akh!" jerit Ketua Pembunuh Bayaran tersebut yang merasakan, sakit yang luar biasa ini, Jian An mengangkat pedangnya hendak menebas kepala pembunuh tersebut tapi sebelum itu ia membisikkan sebuah kata-kata.

"Ingat paman sampaikan salam ku kepada Raja Yama dan ucapkan Malikat Maut juga, aku Jian An menitipkan mu untuk di bawa ke neraka!"bisik Jian An namun masih bisa di dengar oleh semua orang yang ada di sana.

Tak menunggu jawaban dari Ketua Pembunuh Bayaran itu ia langsung menebas kepala nya dan seketika pembunuh itu juga mati yang hanya menyisakan Jian An yang kini berdiri tegak di tengah-tengah para Pembunuh Bayaran tersebut sambil memegang pedang yang berlumuran darah dan menyisakan bau anyir yang menyebar, sedangkan tempat Jian An berdiri kini menjadi seperti sebuah genangan darah yang masih mengalir dari dalam tubuh para Pembunuh Bayaran tersebut.

Setelah selesai denah urusan para Pembunuh bayaran tersebut Jian An langsung menarik kembali auranya dan menatap rombongan Kaisar.

"Ada apa kalian ke sini?"pertanyaan itu lah yang pertama keluar dari mulut Jian An.

Sedangkan para rombongan Kaisar segera tersadar.

"An'er apa kamu baik-baik saja?"ucap Kaisar sambil berjalan menghampiri Jian An

Namun baru saja Kaisar melangkahkan kakinya 3 langkah Jian An langsung menjatuhkan pedangnya dan berlari ke arah Kaisar dan langsung melompat ke dalam gendongan Kaisar, denah sigap Kaisar menangkap Jian An.

"Hehe, aku tidak apa - apa kok ayah, malahan aku senang tadi aku main sama para paman-paman tadi yang sudah mati"jawab Jian An sambil cengesan di dalam gendongan sang ayah

Sedangkan semua orang yang ada di sana langsung di buat cengong.

'Apa jadi dari tadi Putri Jian An menganggap penyerangan tadi sebagai permainan'barin Prajurit.

'Apa kah Mei Mei ku ini sudah tak waras' batin Putra Mahkota

'Wah, gila lo Jian An,kayak tadi di bilang main - main'batin Qian He Tak percaya akan apa yang di ucap kan Jian An.

Sedangkan Permaisuri dan Ibu Suri langsung pingsan setelah mendengar jawaban dari Jian An, yang menurut mereka itu sangat yah gitu lah.

Kaisar jangan tanya ia juga terkejut tapi tak mengatakan apa pun.

Dan langsung menyuruh para Prajurit membereskan bangkai para Pembunuh Bayaran tersebut dan tak lupa menyuruh para dayang untuk membawa Permaisuri dan Ibu Suri kediamannya yah mau gimana lagi ia sendiri tak bisa mebopong Permaisurinya di karenakan Jian An yang saat ini masih di dalam gendongannya sambil tertidur pulas.

Walaupun Jian An sudah berumur 14 tahun tapi karena Kaisar sangat tinggi jadi tak masalah sama sekali dengan itu.

Berita kekejaman Jian An dalam membunuh para Pembunuh Bayaran itu pun tersebar di seluruh Istana tapi tak sampai keluar di karenakan Kaisar mengancam jika sampai berita ini keluar ia akan membunuh orang yang sudah menyebarkannya.

...........

***Aku kembali lagi nih.😊

2195 kata,kata terpanjang yang aku buat untuk saat ini, ya saat ini siapa tau nanti author bisa bikin yang lebih panjang kan seru 😅

Maaf banyak typo ya gaes***.

J****angan lupa untuk vote, komen dan lain sebagainya ya.

bayyyy😁😆

udah dulu ya tunggu lagi kelanjutan dari cerita nya☺️😊

Terpopuler

Comments

Leni Ani

Leni Ani

lanjut

2025-02-10

0

Erni Andi Arifuddin

Erni Andi Arifuddin

mohon undur diri thor

2025-02-09

0

Auliya Nur Fauziah

Auliya Nur Fauziah

semangat terus tgor aku nunggu up nya udah lama gak upup soal nya

2022-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 31.tiga puluh satu
30 32.tiga puluh dua.
31 33. start the game.
32 34. tiga puluh empat
33 35. sang rival datang
34 36. hobi baru buat Delvin
35 37.hukuman buat Delvin
36 38. pertarungan berakhir teletabis.
37 39. tiga puluh sembilan
38 40. PERTENGKARAN DI ACARA PENUTUPAN.
39 41. PENOLAKAN.
40 42. PERUBAHAN TAK TERDUGA.
41 43. ISTANA BARU DI DALAM PAGODA SUCI SURGAWI
42 44. MISTERI BATU GIOK KEHIDUPAN.
43 45. KEBERADAAN SERPIHAN JIWA YANG LAIN.
44 46.MONSTER IKAN,(HEWAN ILAHI).
45 47. BUNGA LOTUS.
46 48.PULANG
47 49. TINGKAH EMPAT ORANG GADIS.
48 50.DELVIN POLOS.
49 51.adegan berbahaya untuk Delvin.
50 52. URUTAN KEJAHATAN
51 53. MAKANAN PEMBAWA BERKAH.
52 54.Belajar kultivasi.
53 55. GAK ADA JUDUL, AUTHOR MALES MIKIR NIH YA.
54 56. Oh, ya??!!!
55 57. Misteri Surat.
56 58. Akhirnya
57 chapter 59
58 Chapter 60
59 Chapter 61
60 Chapter 62
61 Chapter 63
62 Chapter 64
63 Chapter 65
64 Chapter 66
65 chapter 67
66 Chapter 68
67 Chapter 69
68 Chapter 70
69 Chapter 71
70 Chapter 72
71 Chapter 73
72 Chapter 74
73 Chapter 75
74 Chapter 76
75 Chapter 77
76 chapter 78
77 chapter 79
78 chapter 80
79 Chapter 81
80 Chapter 82
81 Chapter 83
82 Chapter 84
83 Chapter 85
84 Chapter 86
85 Chapter 87
86 Chapter 88
87 Chapter 89
88 Chapter 90
89 Chapter 91
90 Chapter 92
91 Chapter 93
92 Chapter 94
93 Chapter 95
94 Chapter 96
95 Chapter 97
96 Chapter 98
97 Chapter 99
98 Chapter 100
99 Chapter 101
100 Chapter 102
101 Chapter 103
102 Chapter 104
103 Chapter 105
104 Chapter 106
105 Chapter 107
106 Chapter 108
107 Chapter 109
108 Chapter 110
109 chapter 110
110 Chapter 111
111 Chapter 112
112 Chapter 113
113 Chapter 114
114 Chapter 115
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
31.tiga puluh satu
30
32.tiga puluh dua.
31
33. start the game.
32
34. tiga puluh empat
33
35. sang rival datang
34
36. hobi baru buat Delvin
35
37.hukuman buat Delvin
36
38. pertarungan berakhir teletabis.
37
39. tiga puluh sembilan
38
40. PERTENGKARAN DI ACARA PENUTUPAN.
39
41. PENOLAKAN.
40
42. PERUBAHAN TAK TERDUGA.
41
43. ISTANA BARU DI DALAM PAGODA SUCI SURGAWI
42
44. MISTERI BATU GIOK KEHIDUPAN.
43
45. KEBERADAAN SERPIHAN JIWA YANG LAIN.
44
46.MONSTER IKAN,(HEWAN ILAHI).
45
47. BUNGA LOTUS.
46
48.PULANG
47
49. TINGKAH EMPAT ORANG GADIS.
48
50.DELVIN POLOS.
49
51.adegan berbahaya untuk Delvin.
50
52. URUTAN KEJAHATAN
51
53. MAKANAN PEMBAWA BERKAH.
52
54.Belajar kultivasi.
53
55. GAK ADA JUDUL, AUTHOR MALES MIKIR NIH YA.
54
56. Oh, ya??!!!
55
57. Misteri Surat.
56
58. Akhirnya
57
chapter 59
58
Chapter 60
59
Chapter 61
60
Chapter 62
61
Chapter 63
62
Chapter 64
63
Chapter 65
64
Chapter 66
65
chapter 67
66
Chapter 68
67
Chapter 69
68
Chapter 70
69
Chapter 71
70
Chapter 72
71
Chapter 73
72
Chapter 74
73
Chapter 75
74
Chapter 76
75
Chapter 77
76
chapter 78
77
chapter 79
78
chapter 80
79
Chapter 81
80
Chapter 82
81
Chapter 83
82
Chapter 84
83
Chapter 85
84
Chapter 86
85
Chapter 87
86
Chapter 88
87
Chapter 89
88
Chapter 90
89
Chapter 91
90
Chapter 92
91
Chapter 93
92
Chapter 94
93
Chapter 95
94
Chapter 96
95
Chapter 97
96
Chapter 98
97
Chapter 99
98
Chapter 100
99
Chapter 101
100
Chapter 102
101
Chapter 103
102
Chapter 104
103
Chapter 105
104
Chapter 106
105
Chapter 107
106
Chapter 108
107
Chapter 109
108
Chapter 110
109
chapter 110
110
Chapter 111
111
Chapter 112
112
Chapter 113
113
Chapter 114
114
Chapter 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!