Chapter 16

🔥🔥🔥NAGA API.....

❄️❄️❄️NAGA ES

🔥🔥🔥PHOENIX API...

❄️❄️❄️PHOENIX ES....

🌺🌺🌺RUBAH EKOR SEMBILAN.....

🐎🐎🐎 PEGASUS......

🐅🐅🐅HARIMAU PUTIH KUNO........

Yah inilah para hewan Mitologi yang sedang menatap Jian An dengan pandangan sulit di artikan di bawah.....

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Karena masih saja berkutat dengan pikirannya ia tak menyadari ke hadiran tujuh hewan Mitologi yang saat ini memandangnya dengan pandangan sulit di artikan.

"Huh, bodo ah, mereka semua aja yang lemah"ucap Jian An sambil duduk di atas tanah.

"Tapi, di sini enggak ada temen, merana nya hati ini"ucap sedih Jian An sambil memainkan tanah yang ada di depannya, dengan sekali - sekali menggambar.

Sedangkan ke tujuh hewan itu masih memandang Jian An,

dengan berbagai pertanyaan,bagaimana anak kecil ini bisa sampai di sini?, apa yang sedang di lakukan nya?, kenapa anak ini bisa sampai di sini sedangkan aku tak dapat merasakan level kekuatannya?, dan masih banyak lagi tentunya.

"Abang adek mu pengin pulang, huwaa"ucap Jian An lagi sambil pencakan di tanah, iya dia tiba - tiba teringat akan abang laknat nya.

Ia kangen sekali bercanda dengan abangnya itu, walaupun ia menyebalkan tapi abang nya lah yang selalu ada di saat ia sendiri dan kesepian.

Satu - satunya orang yang bisa meluangkan waktunya untuknya.

ia sungguh sangat sedih.

Saat ia menengok ke samping ternyata ke tujuh hewan Mitologi tersebut masih memandangnya, merasa terhina denah pandangan para hewan itu ia langsung bangkit dan segera menampilkan wajah dinginnya plus datar minta tak tampol.

"Ehem, ehem, kalian semua siapa ya"ucapnya datar sambil ber-dehem dua kali.

Sedangkan ke tujuh hewan Mitologi itu sedang cengo dengan perubahan ekspresi dari Jian An, yang menurut mereka tidak ada satu detik itu.

Tak berapa lama mereka akhirnya sadar.

"Hai kau anak kecil seharusnya kita yang bertanya mengapa kamu bisa ada di lapisan ke dua puluh hutan ini"ucap sang Phoenix Api.

"Lalu apa urusannya dengan mu Phoenix jelek"ucap ketus Jian An, sambil melotot tajam ke arah sang Phoenix Api.

Sedangkan sang Phoenix Api yang di pelototi oleh Jian An kalau boleh jujur ia takut abis, rasanya ia pingin ngompol sekarang juga, namun karena ego, dan gengsinya yang udah terlalu tinggi melebihi level Dewa, jadi ia tak mau mengalah hanya dengan anak bau kencur di depannya ini, tidak akan pernah dan tidak akan terjadi walau sampai Dunia ini berakhir tak akan.

"Sembarangan, gini kok dia kata jelek aku ini tampan tau gak tidak" ucap sombong sang Phoenix Api.

Sungguh rasanya Jian An ingin menghabisi Phoenix yang ada di depan nya sekarang ini, rasanya ia ingin memutilasi kaki, tangan dan semua bagian tubuh dari Phoenix ini apa lagi matanya, uh pengin ku cokel anj*mmmmm.........

"Kalau jelek, jelek aja gak usah sok tampan, lagian mana ada hewan tampan ngaco"ucap Jian An sinis namun tetap datar.

"Apa kamu tak percaya dengan apa yang saya katakan, itu adakah sebuah kebenaran" ucap sang Phoenix Api tak mau kalah, ya ampun bang sama cewek ngalah napa.

Sedangkan para hewan Mitologi yang lainnya hanya menatap perdebatan itu dengan malas sudah jadi hal biasa dan tradisi jika Phoenix Api memang sangat sombong dan cerewet seperti seorang gadis muda yang lagi menstruasi.

Karena bosan dengan perdebatan ke dua makhluk berbeda jenis dan kelamin itu tak pernah berakhir sampai bulan ke tiga belas pun akhirnya sang Harimau Kuno melerai pertengkaran di antara ke dua nya.

"Sudah jangan bertengkar lagi, kau Phoenix Api seperti anak kecil, dan kau anak kecil ada urusan apa sampai kau masuk ke hutan darah lapisan ke dua puluh"ucap sang Harimau Kuno dengan sedikit penasaran dengan sosok gadis kecil yang saat ini ada di hadapan mereka.

"Oh, itu aku cuma jalan - jalan aja tuh" ucap Jian An datar bin santai Nuadzubillah.

sedangkan para hewan Mitologi hanya melongo tak percaya, apa tadi apa kuping mereka bermasalah atau mereka yang budek, sehingga mereka salah mendengar ucapan gadis di depan mereka ini.

"Hay!, apa - apaan dengan wajah kalian ini"ucap Jian An sambil menatap wajah mereka satu per satu yang saat ini tengah melongo dengan mulut terbuka lebar. mungkin saat ini juga pikiran Jian An sedang berkelana.

'*M*angap ae teros lalat masuk mingkem lo ' batin Jian An menatap mereka dengan menahan tawa.

"Apa yang tadi kau bicarakan itu benar"tanya sang Naga Es yang sedari tadi diam saja.

"Tentu, apa wajah saya menampilkan wajah berbohong"ucap Jian An.

"Lalu apa lagi yang kamu lakukan di sini sana pergilah ke tempat asal mu bukankan jalan - jalan nya sudah"ucap sang Rubah Ekor Sembilan yang memang sangat tak suka jika ada manusia di dekat nya, karena menurutnya manusia itu jahat dan kejam, tak ber akhlak.

"Ye, baru aja sampai udah di usir aja"ucap Jian An lagi dengan nada kesal tapi wajah datar, lah gimana ini????...

"Lebih baik anda keluar dari hutan ini sebelum kami ketujuh hewan mitologi menyerang dan menghabisi anda di sini" ucap sang Pegasus dengan ketus.

"Santai, dong bos que, kan aku cuma mau jalan - jalan, lagian kan baru aja mau menelusuri lapisan ke dua puluh masa mau di usir aja si, mendingan kalian minggir aja ya dari jalan, aku mau menelusuri lapisan ke dua puluh dulu baru pulang, misi"ucap Jian An sambil berjalan melewati mereka begitu saja.

"Tidak semudah itu anak kecil"ucap Phoenix Es yang sejak tadi diam saja.

"Ck, benar kamu harus melawan kami dulu jika ingin menelusuri lapisan ke dua puluh ini"ucap Naga Api emosi.

Namun Jian An tak memperdulikan ucapan dari ke dua hewan Mitologi tersebut, ia terus melangkah menuju bagian dalam lapisan ke dua puluh hutan darah.

Namun tiba - tiba sebuah semburan api dan es menghadang nya, ia pun reflek segera mundur ke belakang untuk menghindari semburan api dan es tersebut.

Hampir saja ia gosong dan beku secara bersamaan kan gak lucu kalau ada orang gosong terus beku.

Jian An langsung mengalihkan pandangannya ke sumber semburan api dan es tersebut dan ternyata semburan api dan es tersebut berasal dari dua Naga yang Naga Es menatap Jian An penuh amarah dan yang Naga Api hanya menatap Jian An biasa saja lama - lama aku tergoda dengan dirinya, dirinya......... sungguh mempesona.

Nyanyi maneh😒😒

Seketika pandangan datar dan cuek bebek ala Jian An, langsung berubah menjadi tatapan dingin, hawa dingin dan membunuh keluar dari Jian An sekitar 25 % lah.

Jian An sengaja mengeluarkan hawa dingin dan membunuhnya 25 % karena dia tau yang akan di hadapi nya kali ini bukan manusia biasa melainkan hewan Mitologi yang telah hidup ratusan bahkan ribuan tahun.

Jadi dia tak mau ngambil resiko karena meremehkan mereka apa lagi yang di depan nya ini ada tujuh gaes, tujuh, ku per tegas kan sekali lagi TUJUHHHHHHH........

Sementara itu para hewan Mitologi yang ada di depannya sudah merinding seketika dan keringat dingin mencucur sebesar biji jagung di pelipis mereka.

Tapi mereka harus menang melawan anak kecil di depan mereka, jadi mereka pun mengabaikan hawa dingin dan membunuh yang keluar sangat pekat dari gadis yang ada di depan mereka.

"Cih, berani mengganggu ku, maka berani untuk mati"ucap dingin Jian An.

Ke tujuh hewan itu sebenarnya sudah takut hanya dengan mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut Jian An, namun karena harga diri mereka yang tinggi jadi mereka akan tetep melawan Jian An walau sampai titik darah penghabisan.

Tak lama ke tujuh hewan Mitologi tersebut melawan Jian An secara membabi buta dan mengeluarkan kekuatan mereka 100 %, karena mereka tau bahwa anak yang ada di depan mereka saat ini bukan anak sembarangan, mereka sudah mengetahuinya mengeluarkan hawa dingin dan membunuh yang amat pekat.

Pertarungan yang amat seru pun terjadi di antara tujuh hewan mitologi dan seorang gadis kecil.

Mereka melawan Jian An secara bertubi - tubi, menggunakan elemen mereka, namun semua yang mereka arahkan ke Jian An dapat di hindari oleh Jian a6n dengan mudah tanpa kesulitan dan pada akhirnya akan mengenai objek di belakang Jian An

Medan pertempuran mereka yang semulanya indah menjadi berantakan tak karuan akibat serangan elemen dari arah hewan Mitologi.

sedangkan Jian An sedari tadi hanya mengelak dari serangan mereka, padahal ke tujuh hewan Mitologi tersebut sudah sangat lelah namun sama sekali tak ada keringat pada lawan mereka ya siapa lagi kalau bukan Jian An.

..........

Segini dulu Author nulisnya serius dah✌️✌️✌️✌️

Jadi nih ya Author dah bisa mengatur jam buat up sama nulis novel ini.....

Ok jangan lupa buat like, vote, komen, dan share ke teman² kalian ya, bayyy😊☺️😁😆

See you.........👋👋👋👋👋👋

Terpopuler

Comments

anggrek violet

anggrek violet

lanjuuutttt thhhoooorrrr

2021-07-26

1

Ay Bee🍯

Ay Bee🍯

thor oran sunda ya

2020-10-31

4

Eliza

Eliza

crazy up thorrr 😋😋😋


up up up up yang banyak thor 🤣🤣🤣😉😉😉

2020-10-08

7

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 31.tiga puluh satu
30 32.tiga puluh dua.
31 33. start the game.
32 34. tiga puluh empat
33 35. sang rival datang
34 36. hobi baru buat Delvin
35 37.hukuman buat Delvin
36 38. pertarungan berakhir teletabis.
37 39. tiga puluh sembilan
38 40. PERTENGKARAN DI ACARA PENUTUPAN.
39 41. PENOLAKAN.
40 42. PERUBAHAN TAK TERDUGA.
41 43. ISTANA BARU DI DALAM PAGODA SUCI SURGAWI
42 44. MISTERI BATU GIOK KEHIDUPAN.
43 45. KEBERADAAN SERPIHAN JIWA YANG LAIN.
44 46.MONSTER IKAN,(HEWAN ILAHI).
45 47. BUNGA LOTUS.
46 48.PULANG
47 49. TINGKAH EMPAT ORANG GADIS.
48 50.DELVIN POLOS.
49 51.adegan berbahaya untuk Delvin.
50 52. URUTAN KEJAHATAN
51 53. MAKANAN PEMBAWA BERKAH.
52 54.Belajar kultivasi.
53 55. GAK ADA JUDUL, AUTHOR MALES MIKIR NIH YA.
54 56. Oh, ya??!!!
55 57. Misteri Surat.
56 58. Akhirnya
57 chapter 59
58 Chapter 60
59 Chapter 61
60 Chapter 62
61 Chapter 63
62 Chapter 64
63 Chapter 65
64 Chapter 66
65 chapter 67
66 Chapter 68
67 Chapter 69
68 Chapter 70
69 Chapter 71
70 Chapter 72
71 Chapter 73
72 Chapter 74
73 Chapter 75
74 Chapter 76
75 Chapter 77
76 chapter 78
77 chapter 79
78 chapter 80
79 Chapter 81
80 Chapter 82
81 Chapter 83
82 Chapter 84
83 Chapter 85
84 Chapter 86
85 Chapter 87
86 Chapter 88
87 Chapter 89
88 Chapter 90
89 Chapter 91
90 Chapter 92
91 Chapter 93
92 Chapter 94
93 Chapter 95
94 Chapter 96
95 Chapter 97
96 Chapter 98
97 Chapter 99
98 Chapter 100
99 Chapter 101
100 Chapter 102
101 Chapter 103
102 Chapter 104
103 Chapter 105
104 Chapter 106
105 Chapter 107
106 Chapter 108
107 Chapter 109
108 Chapter 110
109 chapter 110
110 Chapter 111
111 Chapter 112
112 Chapter 113
113 Chapter 114
114 Chapter 115
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
31.tiga puluh satu
30
32.tiga puluh dua.
31
33. start the game.
32
34. tiga puluh empat
33
35. sang rival datang
34
36. hobi baru buat Delvin
35
37.hukuman buat Delvin
36
38. pertarungan berakhir teletabis.
37
39. tiga puluh sembilan
38
40. PERTENGKARAN DI ACARA PENUTUPAN.
39
41. PENOLAKAN.
40
42. PERUBAHAN TAK TERDUGA.
41
43. ISTANA BARU DI DALAM PAGODA SUCI SURGAWI
42
44. MISTERI BATU GIOK KEHIDUPAN.
43
45. KEBERADAAN SERPIHAN JIWA YANG LAIN.
44
46.MONSTER IKAN,(HEWAN ILAHI).
45
47. BUNGA LOTUS.
46
48.PULANG
47
49. TINGKAH EMPAT ORANG GADIS.
48
50.DELVIN POLOS.
49
51.adegan berbahaya untuk Delvin.
50
52. URUTAN KEJAHATAN
51
53. MAKANAN PEMBAWA BERKAH.
52
54.Belajar kultivasi.
53
55. GAK ADA JUDUL, AUTHOR MALES MIKIR NIH YA.
54
56. Oh, ya??!!!
55
57. Misteri Surat.
56
58. Akhirnya
57
chapter 59
58
Chapter 60
59
Chapter 61
60
Chapter 62
61
Chapter 63
62
Chapter 64
63
Chapter 65
64
Chapter 66
65
chapter 67
66
Chapter 68
67
Chapter 69
68
Chapter 70
69
Chapter 71
70
Chapter 72
71
Chapter 73
72
Chapter 74
73
Chapter 75
74
Chapter 76
75
Chapter 77
76
chapter 78
77
chapter 79
78
chapter 80
79
Chapter 81
80
Chapter 82
81
Chapter 83
82
Chapter 84
83
Chapter 85
84
Chapter 86
85
Chapter 87
86
Chapter 88
87
Chapter 89
88
Chapter 90
89
Chapter 91
90
Chapter 92
91
Chapter 93
92
Chapter 94
93
Chapter 95
94
Chapter 96
95
Chapter 97
96
Chapter 98
97
Chapter 99
98
Chapter 100
99
Chapter 101
100
Chapter 102
101
Chapter 103
102
Chapter 104
103
Chapter 105
104
Chapter 106
105
Chapter 107
106
Chapter 108
107
Chapter 109
108
Chapter 110
109
chapter 110
110
Chapter 111
111
Chapter 112
112
Chapter 113
113
Chapter 114
114
Chapter 115

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!