Pencipta

Pertarungan dimulai dengan Stella yang menyerang steffan dari depan, gerakan stella begitu lincah dan cepat. Stella melompat kearah belakang dan mengikat steffan menggunakan cambuk tajamnya. “kalau kau bergerak, tubuhmu akan tersayat.” Stella membuat Steffan tidak bisa bergerak. Lengan steffan sudah mulai sedikit berdarah.

Melihat itu aisha panik dan menyemangati steffan, “Steffan! Jangan kalah! Aku percaya padamu!” sambil melambaikan tanganya Aisha menyemangati teffan, Mika saja merasa terkejut melihat itu karena sebelumnya Aisha begitu menjagokan kenzho, namun sekarang dia justru menyemangati steffan.

Mendengar teriakan Aisha, Steffan langsung menendang Stella hingga dia terdorong, kemudian melepaskan cambuk itu dari tubuhnya. “ aww…..benda ini tajam sekali. Baiklah, saatnya untuk membalas……..” Steffan melompat dan terus memberikan serangan pukulan. Gerakan Stella juga lincah dia berhasil menghindari setiap serangan steffan. Tapi steffan terus melancarkan serangan tanpa henti.

Simon mengamati gerakan steffan, dia kemudian berbisik pada kakek tonbei. “ aku rasa dia masih perlu banyak latihan lagi, serangan yang dia lancarkan terlalu agresif dan tidak berguna. Dia hanya menyerang secara membabi buta tanpa terencana.” Ucap Simon.

“iya, itulah alasan aku memberikan sebuah ujian pada mereka. Untuk melihat kemampuan bertarung mereka dan juga untuk rencana ku kedepannya.”

Mendengar itu Simon merasa heran, apa (rencana) yang dimaksud oleh kakek tonbei. Tapi kakek hanya tersenyum dan mengatakan “ haha, kau akan tahu nanti.”

Beralih kembali ke pertarungan Steffan dan Stella mulai kelelahan, bukan karena menerima serangan, tapi mereka berdua kelelahan karena terus saling menghindar satu sama lain, “ghh……fiuhh…… ini semakin menarik.” Steffan bergerak dengan cepat kearah belakang dan memukul stella dengan kuat. Karena stella tidak sempat untuk menghindar dia hanya bisa menerima serangan itu.

Stella terpental hingga ke tepi gunung. Terlihat Stella yang sudah pingsan terbaring dibawah pohon. Pertarungan dimenangkan oleh Steffan. Aisha dan Mika segera membawa stella kerumah dan mengobatinya. “ kamu hebat steffan, tapi kasihan stella sampai terluka begini. Aku akan merawatnya dengan baik kok, Selamat ya.”

setelah pertarungan babak 1 berakhir, dilanjutkan dengan babak kedua pertarungan Kenzho dan Kevin. Dari jauh Zero memberikan sorakan pada keduanya. “ Kevin! Semangat Yaa! Dan Kenzho Juga!”

pertarungan dimulai, kenzho dan kevin sama sama menggunakan pedang gerakan Kenzho begitu lincah dia terus melompat ke segala arah dan membuat kevin bingung dan kesulitan untuk menebak arah serangan. Tiba tiba Kenzho menyerang dari belakang dan menebas bagian punggung kevin dengan pedangnya.

Kevin yang terkejut bergerak menjauh tapi kenzho terus mengejarnya sambil melancarkan serangan, kevin hanya bisa bertahan dan menahan serangan dari kenzho.

Kakek tonbei tersenyum dan menepuk bahu Simon sambil berkata “yah..lagipula kan adikmu……jadi wajar saja.”

Setelah bertarung cukup lama Kevin sudah tidak mampu melawan lagi,tubuhnya sudah tidak bisa digerakan lagi meskipun dia paksakan. Meski luka tebasannya hanya sedikit tapi kenzho elancarkan serangan pukulan terus menerus hingga Kevin sudah tidak mampu melawan. Pertarungan dihentikan dengan kemenangan Kenzho.

“fiuhh maaf ya kevin.” Kenzho mengulurkan tanganya untuk membantu kevin berdiri, mereka berdua kembali kekamarnya masing masing untuk istirahat. Saatnya pertarungan terakhir, Zero melawan Sasha. Mereka berdua bersiap dengan senjata mereka masing masing, zero dengan kedua belatinya, dan sasha dengan tongkat besinya.

Pertarungan dimulai dengan langkah maju dari Zero, dia maju ke depan lalu melompat , melemparkan salah satu belatinya kearah Sasha. Dan dia pergi kea rah belakang untuk menyerang sasha. Sasha melemparkan tongkatnya kearah belati yang menuju ke arahnya, dan menahan serangan Zero dengan tangan kosong.

Tadano terkesan dengan kelincahan Sasha “wahh……. Gerakan yang bagus Sasha! Semangat!” mendengar teriakan Tadano, Sasha menjadi lebih semangat, sampai sampai Sasha nekat melawan Zero dengan tangan kosong. Gerakan sasha yang lincah membuat zero kesulitan. Meski dia menggunakan belati. Tapi serangannya tidak mengenai sasha sedikitpun.

Zero terlihat menikmatinya, dia menunggu kesempatan untuk menyerang. Sasha terus menyerang dengan serangan pukulan, namun Zero menghindari setiap seranganya dengan santai. Sasha menyerang terlalu agresif membuatnya kelelahan sendiri. Sasha berlari untuk mengambil tongkat besinya. Zero mengejar sasha untuk mencegahnya mengambil senjatanya. Zerp melemparkan belatinya. Sasha menangkis belati itu dengan kakinya.

Sasha melompat dan mengambil tongakt besinya langsung melompat kea rah Zero yang sudah tidak memegang senjata apapun. Sasha langsung menyerangnya dengan tongkat besinya. Zero tak sempat menghindar dan terkena serangan dari sasha. Sasha tidak memberi kesempatan pada Zero untuk bergerak. Dia terus menyerang Zero sampai akhirnya dia pingsan.

“ ahahahaha!! Maaf ya Zero! Aku menang!” sasha begitu senang dan berteriak. Ujian keduapun selesai. Steffan,Sasha, dan Kenzho diminta untuk datang kembali ke area latihan untuk mendengarkan instruksi dari ujian terakhir. “ aduh……apa informasinya bisa diberikan besok saja? Aku mau tidur……..” ucap Kenzho dengan wajah lesu.

“sudah sudah…..semangatlah……” Steffan mencoba membantu Kenzho untuk bersemangat.

Kakek tonbei langsung mendatangi mereka. “baiklah….. untuk ujian terakhir akan diadakan dalam 2 minggu gunakan waktu sebaik mungkin. kalian bertiga akan melawan Simon , kali ini kalian diperbolehkan menggunakan Sihir kita tidak akan melakukan ujian disini,tapi kita akan pergi ke tempat yang agak jauh. Jadi 3 hari sebelum ujian kita akan pergi ke tempat itu. Namanya adalah lembah kristal kita akan ke tempat itu untuk melakukan ujian terakhir. Dan informasi lainnya. Aku akan memberikan beberapa hadiah untuk pemenangnya.”

Semua orang yang disana terkejut mendengar itu, bahkan Simon sendiri kaget dengan pengumumannya. “ kakek?! Kenapa tiba tiba aku dilibatkan?! Kakek seenaknya saja menempatkan aku dalam suatu hal.” Simon merasa kesal dengan keputusan yang tiba tiba ini.

“hah? Kenapa kak Simon tiba tiba bergabung begitu saja?! Kami melakukan ujian 1 dan ujian 2 dengan susah payah dan kak simon tiba tiba masuk, itu tidak adil kek!” ucap kenzho.

“tidak usah protes, kakek melakukan ini karena ketika kakek mengecek jumlah energy Sihir di tubuh Simon, Jumlahnya bisa dibilang cukup besar, dan daya sihir kalian hanya sekelas standar orang biasa sekiranya sekitar 3/5, sedangkan simon sekitar 4,5/5 jadi kakek tidak merasa harus mengujinya. Lagipula jika simon masuk, anggotanya tidak seimbang.”

Semua orang menjadi bingung dan terkejut, mendengar bahwa simon ternnyata lebih kuat diantara mereka semua meski kakek tonbei belum pernah melihat Simon bertarung secara langsung, tapi kakek tau hanya dengan memeriksa energi sihir mereka. Semua orang bubar dan kembali ke kegiatan mereka masing masing.

Simon pergi ke rumah kakek tonbei untuk membicarakan soal keputusan yang baru saja dia buat. Ketika simon masuk kerumahnya, terlihat kakek tonbei sedang duduk santai sambil meminum teh. “ duduklah disini Simon, ada yang mau kamu bicarakan?”

“kakek tau betul apa yang ingin aku tanyakan. Kenapa kakek menganggapku special, padahal Kenzho juga hampir sama kuatnya denganku, bahkan dia seekor manusia naga dan bisa menjadi naga raksasa. Apa kakek tidak salah menilai kenzho?”

“dengar, Kenzho memang masih memiliki energy sihir yang normal. Maksudnya, energinya sama seperti orang pada umumnya, kakek tidak salah menilainya. Kau tau kan, umur kenzho saat ini baru berusia 10 tahun. Dia masihlah anak anak yang mungkin sifatnya belum dewasa. Jadi kakek mengganti posisimu dan menggantinya dengan kenzho. Sebenernya kakek punya suatu rencana, itu sebabnya kakek mengadakan ujian ini. Detail lainnya akan kakek jelaskan nanti setelah ujian ini selesai. Kau fokus saja untuk persiapannya.”

Simon akhirnya memahami alasan kakek tonbei membuat ujian yang tidak biasa dan memindah mindahkan simon semaunya, karena sepertinya ada yang ingin dia pastikan sebelum membuat suatu keputusan. Karena tidak mau lelah untuk berfikir, Simon pulang ke rumah dan langsung pergi ke kamarnya. Kebetulan kenzho sedang lewat dan elihat simon yang hendak masuk ke kamarnya. Kenzho bergegas berlari kearah simon dan memegang tanganya agar tidak segera membuka pintu.

“ kakak! kakak darimana ? keliatannya muka kakak lagi capek ya? Main permainan tebak tebakan yuk! Kita ajak aisha juga! Mainnya dikamar kakak yuk!” ocehan kenzho yang berisik membuat Simon angat terganggu. Tiba tiba terlntas difikirannya tentang sesuatu.

“akhir akhir ini kau lancar sekali memanggilku kakak. dulu kau masih saja terkadang memanggilku ayah.”

“haduhh kakak ini, udah 5 tahun lebih sejak aku jadi manusia kan, ya jadi aku harus berkembang dong! Aku sudah bisa membedakan ayah dan kakak ! Ayah kita kan ayahanda giza-“ sebelum kenzho selesai berbicara simon menepis tangan kenzho dan segera masuk kamarnya dan mengunci pintu.

Kenzho bingung dan terdiam sejenak karena kebingungan. Namun dia sadar, dia tidak sengaja menyebut nama ayah sembarangan. Bagi Simon, nama orang tuanya tidak bisa disebut sebut seenaknya. Demi menghormati kematian mereka. Sang ayah yang sangat dikaguminya dan Ibu yang begitu menyayanginya. Dan kakak yang begitu perhatian padanya, Harus direnggut darinya. Malam itu Simon berbaring dikamarnya sambil menatap langit langit kamarnya, entah apa yang difikirkanya dia hanya diam sampai akhirnya dia tertidur.

Keesokan harinya, Simon terbangun. Bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelah membersihkan diri, Simon pergi ke perpustakaan untuk mencari buku tentang kekuatan Petir atau listrik di perpustakaan juga ada Stella yang sedang membaca buku tentang alam. Tapi karena mereka berdua adalah tipe yang tidak suka basa basi. Mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing masing meski hanya sesekali berkata “ hai ” untuk menyapa satu sama lain.

Setelah membaca buku tentang kekuatan petir simon berlatih di area latihan belakang rumah besar. Nama yang cukup panjang untuk sebuah tepat. Itu karena sejak mereka datang , mereka belu sempat untuk menamai tempat tempat seperti area latihan, taman, nama rumahnya. Dan sebagainya. Karena kakek tonbei yang tiba tiba mendorong mereka untuk melakukan tes ujian kemampuan ini.

Beberapa saat setelah latihan, terdengar suara kenzho dan aisha yang memanggil simon, mereka ingin mengajak simon kerumah kakek tonbei. Mereka bilang kakek memiliki suatu hal yang mau dia bicarakan pada mereka bertiga. Simon ikut bersama aisha dan Kenzho menuju rumah kakek tonbei. Saat mereka masuk terlihat kakek sedang duduk santai sabil membaca sebuah buku.

“kakek sedang baca buku apa?” ucap aisha penasaran. Sambil duduk disamping kakek tonbei. “ oh…….ini adalah buku tentang sejarah. Kakek senang membaca soal sejarah. Karena kita tidak tau apa yang terjadi sebelum kita lahir, buku ini ada untuk memberitahu kita tentang kejadian besar apa saja yang pernah terjadi di masa lalu. Oh iya, ada yang ingin kakek bicarakan pada kalian.”

Setelah Simon, Aisha, dan Kenzho duduk disofa, kakek tonbei bertanya kepada mereka. “ apa kalian tau? Siapa yang menciptakan langit, bumi, planet, dan seluruh mahkluk hidup yang ada didunia ini? ”

Simon dan aisha berfikir keras, namun kenzho terheran dan berkata “ tapi kek, bukanya semuanya terbentuk sendiri ya? Tidak mungkin ada yang bisa menciptakan langit, bumi bahkan planet planet yang besar. Kakek ini ada ada saja.”

Kakek tersenyum mendengar ucapan kenzho. Karena tidak ada yang bisa menjawab kakek tonbei langsung menjelaskan tentnag jawabanya. “ yang membuat itu semua adalah tuhan, tuhan menciptakan kita semua dengan kehebatannya, dia menciptakan begitu banyak planet salah satunya adalah bumi kita ini……. Dan menciptakan. Ekosistem mahkluk hidup didalam bumi kita ini.

  Dia adalah yang maha kuasa, dia yang mengetahui segalanya, dia yang mengatur segalanya. Dia lah segalanya. Itulah tuhan.”

Mereka bertiga tercengang karena baru mengetahui hal tersebut. di dunia ini, ada para orang tua harus mengajarkan pada anaknya betapa pentingnya mereka untuk mengetahui tentang sang pencipta pada umur 10 tahun. Tetapi karena orang tuanya telah meninggal saat Simon dan Aisha masih berumur 9 tahun, jadi orang tua mereka tidak sempat menceritakan soal ini. seharusnya beberapa tahun yang lalu Kakek tonbei menceritakan tentang ini pada mereka, namun saat itu Simon masih mengalami trauma berat dan sifatnya masih sangat galak. Ditambah lagi waktu itu mereka membawa kenzho yang masih berumur 5 tahun. Jadi kakek tonbei memutuskan untuk menunggu Kenzho berumur 10 tahun.

Kenzho terfikirkan sesuatu dan kembali bertanya “ kakek, kalau tuhan itu tau segalanya, apa dia juga tau tentang kita bertiga?”

Kakek tonbei menjawab “ tentu saja……. Tuhan tau segalanya tentang semua manusia yang ada di bumi, sifat kita, nama kita, rupa kita, segalanya tentang kita dia ketahui. Dia bahkan tau tentang seluruh kisah hidup kalian dari lahir sampai kalian mati. Tuhanlah yang sudah mengatur kehidupan kalian.”

“wahhh tuhan itu sangat hebat yaa!!” kenzho terlihat sangat kagum.

Kakek tonbei lanjut menjelaskan tentang sang pencipta kepada mereka “ baiklah….jadi kakek ingin kalian tau, kalau kita sebagai manusia harus patuh terhadap aturan yang telah ia ciptakan, seperti dilaran berbicara kasar,tolong menolong, jangan melawan orang tua, dan banyak lagi. Ada lagi aturan yang mungkin sulit untuk dilakukan.”

Simon Aisha dan Kenzho langsung penasaran. “ aturan apa itu kek? “ ucap simon.

“aturannya adalah kaum pria dan wanita tidak boleh bersentuhan secara langsung, karena menurut aturannya. Jika pria dan wanita bersentuhan. Itu untuk menjaga jarak diantara kedua belah pihak. Kenapa laki laki dan perempuan harus menjaga jarak? Karena itu bisa menadatangkan bisikan buruk oleh iblis dan hal seperti itu sangat tidak disukai oleh sang pencipta.”

Mereka bertiga terkejut kenzho kemudian menjauh dan menjaga jarak dari aisha “ jangan dekat dekat aku aisha! aku tidak mau tuhan membenciku!”

Kamu juga menjauh dariku! Dan kak Simon juga! Geser sana!”

Kakek tonbei tertawa melihat tingkah laku cucu angkatnya itu. “ahaha, kakek lupa bilang, kalau pria dan wanita itu memiliki hubungan darah/ hubungan keluarga, maka boleh boleh saja kalian bersentuhan satu sama lain. Dan tentu saja bersentuhan yang dimaksud itu seperti berpegangan tangan, berpelukan , berciuman. Dan hal yang lainnya.”

Aisha dan Kenzhopun lega dan kembali duduk berdekatan. Sedari tadi simon hanya diam dan berusaha mencerna ajaran yang sedang diajarkan oleh kakek tonbei. Tak disangka waktu cepat berlalu dan hari sudah hampir malam. “ sebaiknya kalian pulang kamu harus masak makan malam kan aisha? Mika mungkin sudah menunggumu.”

“yahh aku ingin tau lebih lagi tentang ini…….” Kenzho menolak pulang dan bersikeras ingin terus dirumah kakek tonbei sambil mempelajari tentang dunia. Namun simon memaksanya untuk pulang meski harus sambil menyeretnya.

Kakek tonbei tertawa lagi, hari ini harinya dipenuhi kebahagiaan karena melihat tingkah laku cucu cucu angkatnya yang begitu membuatnya senang. Dia juga senang bisa mengajari mereka bertiga tentang kepercayaan.

11 hari mereka habiskan untuk berlatih, Kenzho, Steffan, dan Sasha berlatih dengan keras supaya bisa mengalahkan Simon, namun disisi lain, tujuan simon untuk berlatih bukanlah untuk menang ujian, namun dia berlatih untuk menjadi lebih kuat lagi supaya bisa melawan tartarus. Dan tidak terlalu mempermasalahkan antara menang dan kalahnya saat di ujian. Tetapi kakek tonbei terus meminta simon untuk serius.

Akhirnya 3 hari sebelum ujian terakhir, seperti yang sudah diberitahu bahwa hari ini adalah hari keberangkatan mereka menuju Lembah Kristal. “apa semuanya sudah siap?” ucap kakek tonbei yang sudah bersiap digerbang.

“ya, kita semua sudah siap.” Ucap simon mewakili semua temannya.

Tiba tiba seorang warga mendekati kakek tonbei dan berbisik “ apa tidak masalah kalian semua pergi? Kami takut ada masalah di desa disaat kalian semua pergi.” Ucapnya.

“tidak perlu khawatir, jika ada monster kalian bisa minta para murid disekolah untuk menghadapinya, banyak anak berbakat disana yang sudah mampu bertarung dengan cukup kuat diseumurannya.”

Kakek tonbei dan orang itu sempat berdebat sedikit tentang dilibatkannya anak anak dalam hal seperti ini, namun kakek tonbei berhasil meyakinkan orang itu saat kakek menjelaskan bagaimana simon bertarung saat dirinya masih berumur 10 tahun. “lagi lagi namaku dilibatkan.” Ucap Simon kesal.

Setelah warga yang resah itu pergi merekapun memulai perjalanan menuju lembah kristal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!