Menggali ruang bawah tanah

*

*

Begitu turun dari kapal pesiar, Liam tidak pernah menduga, jika Leandra ternyata menunggunya. Dan hal yang paling tidak ia duga lagi adalah, kata pertama yang ia keluarkan adalah...

"Lapar." Ucap Leandra dengan tangan yang menyodorkan bungkusan mie instan sebanyak 6 bungkus.

Liam terbatuk dan menatapnya dengan tidak berdaya. "Bukankah aku sudah menyimpankan makanan untuk kau makan sebelumnya? Tidak cukup?" Tanyanya.

"Lapar!" Desis Leandra menatap Liam dengan tajam. Mendengus sebal, karena Liam malah banyak bertanya dan tidak memberinya apa yang diinginkannya.

Liam menghela nafas, mengambil 6 bungkus mie instan dari tangan Leandra. "Baiklah, baiklah, ayo pulang dulu untuk masak mie." Balasnya.

Membuat Leandra tersenyum kecil dengan menganggukkan kepalanya.

"Syaratnya, setelah makan bantu aku menurunkan barang-barang dari kapal, semuanya, sampai beres dirapihkan." Ucap Liam, menatap Leandra yang raut wajahnya langsung berubah datar. "Bagaimana? Masih mau makan, atau tidak?" Liam lanjut bertanya, untuk memastikan jawabannya.

"Um!" Gumam Leandra disertai dengusan.

Liam tersenyum lebar, kemudian dengan kepala yang dianggukkan, ia berjalan dengan suasana hati yang santai. "Kalau begitu, aku akan memberi 2 mie tambahan untukmu makan." Ucapnya, seraya berjalan, tanpa melihat Leandra yang mengikutinya dari belakang.

Sampai di rumah kayu tiga lantainya, Liam langsung disambut oleh Leo, Singa tersebut mengaum kecil, ia berjalan mendekati Liam, meminta makanan.

"Apa? Kau juga ingin makan?" Tanya Liam heran.

Leo mengaum kecil, menjawabnya dengan positif.

"Bukankah aku menyimpan banyak makanan untuk kalian berdua? Bagaimana bisa kalian begitu rakus, sampai makanan sebegitu banyaknya bahkan tidak cukup untuk mengganjal perut di sore hari?!" Gerutu Liam, mengomel dengan sebal.

Tapi ia tetap berjalan memasuki rumah, yang kemudian memasuki dapur untuk memasak mie. Selain mie, ia juga mengiris beberapa potong daging mentah untuk dimasak juga. Tentu saja untuk Leo.

Liam enggan memberi Leo makanan mentah, jadi ia akan makan makanan yang sama dengan dua manusia tersebut jika Liam memasak daging. Bukan jika, tetapi setiap hari Liam memang memasak daging untuk Leo. Sekalian untuk dirinya dan Leandra.

Setelah berkutat selama beberapa waktu, akhirnya menu makan malam siap. Ada sebaskom mie, dan sebaskom daging bakar. Masih daging dari beberapa hewan yang berasal dari buruan Leandra.

Ada juga beberapa beberapa ikan bakar dan nasi. Oke, Liam sudah lama tidak makan nasi. Jadi ia sekalian memasaknya.

Setiap hari, Liam harus memasak porsi besar, padahal hanya 2 orang dan 1 hewan saja yang tinggal disana. Tapi, dua selain dirinya, punya nafsu makan yang sangat besar. Jadi Liam hanya bisa melakukannya meski sedikit enggan.

Memasak itu capek. Apalagi setiap kali harus memasak dengan porsi besar. Bukan saja tangan yang terasa pegal, tetapi keringat juga mengalir deras. Meski kekuatannya sudah bertambah, tapi tetap saja ia harus menjaga kekuatannya ketika sedang memasak. Kalau tidak, maka hancurlah masakannya.

"Sudah selesai makan, kan? Sekarang kalian ikut aku, bantu aku membongkar barang dari atas kapal. Laku bantu bereskan dan rapikan. Simpan di luar rumah dulu saja, karena tempat penyimpanan belum di buat. Besok ayo gali ruang bawah tanah untuk menyimpan semuanya." Ucap Liam, seraya membereskan piring dan peralatan makan lainnya untuk dicuci.

Leandra dan Leo diam dengan patuh.

"Kalian tunggu dulu saja di luar, sambil melancarkan pencernaan setelah makan. Aku akan mencuci semua ini dulu." Ucap Liam lagi, kemudian pergi ke dapur dan mencuci semuanya.

Setelah selesai, barulah Liam mengajak Leandra dan Leo untuk mengikutinya ke arah dimana kapal pesiar berada. Tetapi karena kapal pesiar tidak bisa lebih dekat dengan bibir pantai, Liam hanya bisa menggunakan sekoci yang ia pakai sebelumnya untuk mengangkut barang bolak-balik.

"Ah lelah sekali kalau begini seterusnya. Sepertinya, selain membangun ruang bawah tanah, aku juga harus membangun dermaga, buat jembatan kayu besar untuk mencapai kapal pesiar secara langsung. Jadi tidak perlu mendayung bolak-balik lagi." Gumam Liam, memperkirakan semua rencana yang harus ia lakukan. Menatap kapal pesiar dan barang yang bertumpuk bergantian.

Liam menganggukkan kepalanya. "Ayo pergi tidur dulu. Besok bantu aku membangun ruang bawah tanah." Ucap Liam. Pergi memasuki rumah, dan ke kamarnya.

Hari ini banyak sekali pekerjaan dan juga masalah. Liam tidur dengan nyenyak setelah ia membersihkan dirinya.

Sampai keesokan harinya, Liam terlambat bangun. Leandra yang biasa bangun pagi mendengus sebal. Menatap pintu kamar Liam, mengetuk tapi tidak ada jawaban, jadi akhirnya ia membuka pintu dan memasuki kamarnya.

Terlihat, Liam masih tidur telentang dengan selimut yang menutupi setengah tubuhnya. Leandra berjalan mendekat. Dengan kayu kecil ditangannya, ia kemudian mencolek Liam membuat Liam terbangun perlahan.

"Lapar, masakkan makanan." Kalimat pertama yang Liam dengar ketika ia bangun.

Liam tidak tahu harus tertawa atau menangis. Ia dibutuhkan, dibangunkan, tapi ternyata hanya untuk disuruh memasakkan makanan untuk dirinya.

Tapi pada akhirnya, Liam tetap beranjak dan membersihkan diri. Lalu mulai memasak sarapan besar untuk dirinya, Leandra, dan Leo.

Sarapan selesai, Liam mulai menggali tanah di belakang rumah tiga lantai, untuk membuat ruang bawah tanah. Yang nantinya akan terhubung dengan lantai pertama rumahnya.

Karena sangat tidak mungkin, menggali dari dalam rumah, akhirnya ia memilih menggali dari belakang rumah. Anggap saja itu adalah jalan keluar lain yang disiapkan untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang terjadi nantinya. Meski ia berharap semuanya baik-baik saja ke depannya.

Dibantu Leandra dan Leo yang mengangkut kayu untuk di berikan pada Liam, pekerjaannya membangun ruang bawah tanah menjadi lebih cepat dan efisien. Hanya dalam satu hari, pembangunan telah diselesaikan.

Ketiga orang ini kemudian istirahat di dalam ruang bawah tanah yang baru saja dibangun. Sangat luas, luasnya sama dengan besaran rumah di atasnya. Ditambah sedikit luas dari halaman belakang.

Semuanya yang dilapisi kayu juga sudah ditambahi adukan dari semen yang ia beli dari Bos Diu. Jadi lantainya bukan tanah dan bukan kayu. Dindingnya juga dilapisi tembok. Ruang bawah tanah terlihat seperti basement kosong saat ini.

"Tunggu kering, besok kita bisa pindahkan semua barang ke dalamnya." Ucap Liam, menatap Leandra dan Leo bergantian. Setelahnya, kembali makan, makanan yang baru selesai dimasak olehnya.

Sebagai hadiah, Liam bahkan menambahkan beberapa sosis dan makanan manis untuk Leo dan Leandra. Membuat keduanya makan dengan serius. Terlebih, mungkin keduanya belum pernah memakannya.

Liam sendiri juga hanya makan mie, dengan topping telur dan sosis. Kali ini, ia juga makan dengan porsi dua kali lipat dari porsi biasanya. Setelah bekerja berat seharian, ia merasa ia butuh makan lebih banyak.

*

*

-Karya ini merupakan Karya Jalur Kreatif-

Terpopuler

Comments

_cloetffny

_cloetffny

kasian🤣

2024-03-01

1

_cloetffny

_cloetffny

ugh agak nyesek ya, ga sesuai ekspektasi kamu🤣

2024-03-01

3

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

semangat buat karya thor ceritanya bagus 😍😍❤❤❤👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2024-02-23

5

lihat semua
Episodes
1 Pulau Terpencil
2 Membersihkan Kekacauan
3 Menemukan Sumber Ledakan
4 Tabungnya Terbuka
5 Bukan Manusia
6 Laboratorium Ilegal
7 Mengkremasi
8 Mie dan Serigala
9 Keterkejutan Liam
10 Leandra
11 Kembali ke reruntuhan Rumah
12 Hiu yang Kasihan
13 Menjual Semuanya
14 Belanja Besar-besaran
15 Uang Keamanan?
16 Menggali ruang bawah tanah
17 Membangun Jembatan
18 Terdampar?
19 Leo adalah Korban
20 Lazio
21 Pergi Ke kota
22 Antusiasme Kak Don
23 Selebriti Internet
24 Bertemu Teman Lama
25 Merekrut Pekerja
26 Terlambat Pulang
27 Keterkejutan Para Pekerja
28 Datang lebih Awal
29 Sherin yang Aktif
30 Kebersamaan
31 Syuting
32 Foto Bersama
33 Banyak Ide
34 Publikasi Vlog
35 Menarik Perhatian Orang Besar
36 Tamu tak diundang
37 Diledakkan
38 Ketengilan Liam
39 Buka lahan Baru
40 Bertemu Keluarga
41 Adik Zafran Yang Hilang
42 Banyak yang Datang
43 Resmi Dibuka
44 Memperkuat Keyakinan
45 Spectre Corporate, Kebenaran
46 Pulih Ingatan
47 Menunggu semuanya Membaik
48 Ide baru
49 Tidak ada Kabar
50 Ternyata Salah Paham
51 Siaran Langsung
52 Mencuri Kesempatan
53 Dibenahi
54 ADR's Construction
55 Ibukota Negara
56 Pengumuman
57 Peretasan
58 Laboratorium lainnya?
59 Orang Tua Zafysa
60 Melarikan Diri
61 Perlawanan
62 Diselamatkan
63 Trending Topic
64 Konferensi Pers
65 Berbahagialah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pulau Terpencil
2
Membersihkan Kekacauan
3
Menemukan Sumber Ledakan
4
Tabungnya Terbuka
5
Bukan Manusia
6
Laboratorium Ilegal
7
Mengkremasi
8
Mie dan Serigala
9
Keterkejutan Liam
10
Leandra
11
Kembali ke reruntuhan Rumah
12
Hiu yang Kasihan
13
Menjual Semuanya
14
Belanja Besar-besaran
15
Uang Keamanan?
16
Menggali ruang bawah tanah
17
Membangun Jembatan
18
Terdampar?
19
Leo adalah Korban
20
Lazio
21
Pergi Ke kota
22
Antusiasme Kak Don
23
Selebriti Internet
24
Bertemu Teman Lama
25
Merekrut Pekerja
26
Terlambat Pulang
27
Keterkejutan Para Pekerja
28
Datang lebih Awal
29
Sherin yang Aktif
30
Kebersamaan
31
Syuting
32
Foto Bersama
33
Banyak Ide
34
Publikasi Vlog
35
Menarik Perhatian Orang Besar
36
Tamu tak diundang
37
Diledakkan
38
Ketengilan Liam
39
Buka lahan Baru
40
Bertemu Keluarga
41
Adik Zafran Yang Hilang
42
Banyak yang Datang
43
Resmi Dibuka
44
Memperkuat Keyakinan
45
Spectre Corporate, Kebenaran
46
Pulih Ingatan
47
Menunggu semuanya Membaik
48
Ide baru
49
Tidak ada Kabar
50
Ternyata Salah Paham
51
Siaran Langsung
52
Mencuri Kesempatan
53
Dibenahi
54
ADR's Construction
55
Ibukota Negara
56
Pengumuman
57
Peretasan
58
Laboratorium lainnya?
59
Orang Tua Zafysa
60
Melarikan Diri
61
Perlawanan
62
Diselamatkan
63
Trending Topic
64
Konferensi Pers
65
Berbahagialah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!