Uang Keamanan?

*

*

"Bos! Ini dia, dia orang yang membawa banyak barang berharga terakhir kali!" Ucap seorang lelaki muda dengan pakaian pelayan. Ia berlari dengan tergesa, menunjuk Liam yang sedang mengobrol dengan bos Liu.

"Hagra! Kenapa kau kemari?!" Desis Bos Diu dengan tatapan tajam, terlihat jelas jika ia waspada. Membuat Liam mengerutkan dahinya tak mengerti.

"Siapa ini, bos? Kenapa kau begitu waspada?" Tanya Liam pelan, seraya menatap Hagra dari atas sampai bawah.

"Preman dermaga. Kau tahu sendiri, ada saja orang-orang seperti ini yang selalu merampok beralasan uang keamanan. Biasanya dia tidak datang ke daerah sini karena aku dan Don melawan. Tetapi aku rasa ia mendengar berita hari ini lebih cepat." Jelas Bos Diu seraya menghela nafas.

"Ada apa? Punya barang bagus tapi tidak bagi-bagi padaku? Cih! Pak tua, kau benar-benar pelit. Uang keamanan saja belum kau bayar sampai hari ini!" Geram Hagra kesal, menatap Bos Diu dengan tatapan mengejek.

"Uang keamanan?! Aku bisa menjaga toko ku sendiri, jadi untuk apa uang keamanan yang diberikan padamu itu?! Lagipula tidak ada untungnya, uang keamanan diberikan tapi kerusuhan tetap ada! Sia-sia saja orang yang kau peras!" Balas Bos Diu penuh kekesalan. Lebih ke jijik karena laki-laki besar sepertinya yang masih sehat dan kuat, malah mencari pekerjaan seperti ini.

"Kurangi bicaramu orang tua!" Geram Hagra mulai kesal, wajahnya memerah menahan emosi.

"Pergi sana, jangan pernah datang lagi kemari!" Balas Bos Diu lagi.

"Ck, banyak sekali bicara! Maju, kalahkan dia dan tagih uang keamanan!" Desis Hagra, malas berbasa basi lagi.

Kemudian dua anak buahnya maju, hendak melawan bos Diu, Liam yang ada di samping bos Diu, begitu bos Diu hendak di tendang, kakinya dengan refleks ikut menendang, membuat anak buah Hagra terbang jauh dari tempat perkara.

"Sial, nak! Apa yang kau makan?!" Tanya Bos Diu tercengang melihat anak buah Hagra yang hendak menendangnya malah terbang menjauh.

Tak hanya Bos Diu, tetapi bahkan Hagra dan anak buahnya yang lain juga ikut tercengang, tak percaya dengan apa yang dilihat.

"Aku tidak sengaja, maafkan aku!" Pekik Liam, meringis pelan, karena ia memang benaran tidak sengaja menerbangkan laki-laki tersebut. "Bos, menurutmu dia masih hidup, kan?" Tanya Liam beralih pada bos Diu.

Ia tidak mengeluarkan kekuatannya, dan berniat menahan tendangan dengan tendangan yang lain, tapi siapa sangka orang itu malah terbang jauh dan jatuh ke tanah dengan posisi tidak bagus.

"B-bos?" Ucap laki-laki lainnya, yang masih anak buah Hagra. Memanggil Hagra, menatapnya dengan raut gugup yang tercetak jelas.

"Bos apa?! Tidak lihat temanmu terluka?! Kau bantu dia, dan kau tagih uang keamanan!" Titah Hagra, tersadar dari keterkejutannya.

"T-tapi, bos?" Ucap orang yang disuruh menagih uang keamanan. Terlihat gemetar, takut dan gugup. Menatap Hagra dan Liam bergantian.

Liam tersenyum kecil, memangnya ia semenakutkan itu? Sampai membuat orang lain gemetar. Ia kan hanya tidak sengaja, bukan benar-benar ingin menerbangkan orang sebelumnya.

"CEPATLAH!" Teriak Hagra kesal.

Kemudian bawahannya, dengan cepat berlari. Tetapi begitu sampai di hadapan Bos Diu dan Liam, dia menatap keduanya dengan kedua tangan menangkup di depan dada. "Tuan-tuan, aku mohon, aku hanya menuruti perintah. Beri saja uang keamanan padaku, oke? A-aku tidak berani, sungguh. Aku h-hanya---"

"SIALAN! Tagih yang benar!" Teriak Hagra memotong ucapan bawahannya, semakin kesal, menatap tajam punggung bawahannya. "Kau keamanan bukan pengemis yang memohon-mohon!" Lanjutnya berteriak.

"Bos ampuni aku..." Ringis bawahannya dengan wajah memelas.

Liam kemudian menghela nafas, tidak tahan lagi menghadapi situasi tersebut. Ia maju dan langsung berhadapan dengan Hagra. "Tagih sendiri, anggota badanmu lengkap. Kalau tidak, ayo lawan aku. Aku hanya akan melawanmu dan bukan bawahanmu. Perlakukan orang lain dengan baik, bukankah kalian sama-sama manusia?!" Tanya Liam.

"Siapa aku, masih belum jelas?! Aku ini bos mereka, tentu saja aku bebas memerintah bawahanku!" Balas Hagra masih tidak tahu posisi sendiri.

BUGH!

"Akh!"

Liam tidak tahan, dan langsung memukul pipi Hagra, tanpa mengeluarkan kekuatan, tetapi Hagra terjatuh menerima satu pukulan dari Liam.

"Bajingan! Beraninya kau?!" Teriak Hagra marah.

"Aku berani, lalu kenapa?" Tanya Liam dengan kedua mata menajam.

"A-ampun, bos, aku tidak berani lagi." Ucap Hagra pada akhirnya, berjalan dengan lututnya dan bersujud di kaki Liam. Setelah merasakannya sendiri, Hagra langsung mengaku kalah.

"Pergi! Pergi! Jangan mengganggu lagi." Desis Liam.

"T-tapi--"

"Tapi apanya?! Kau masih mau aku pukul?!" Tanya Liam seraya meraih kerah Hagra, membuatnya kakinya menggantung karena diangkat Liam.

"T-tidak! Tidak berani! Kami pergi, kami pergi." Ucap Hagra, dengan wajah memelas.

"Hmph!" Dengus Liam, kemudian melempar Hagra, mengikuti jejak bawahannya yang sebelumnya terlempar dengan tidak sengaja.

Bugh!

Akhirnya, mereka semua pun pergi meninggalkan Liam dan Bos Diu yang terbahak melihat para preman berlari terbirit-birit, dengan wajah takut.

"Sungguh hebat, nak! Tidak disangka, tubuh kurusmu ternyata menyimpan banyak kekuatan!" Puji Bos Diu seraya menepuk bahu Liam bangga.

Liam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa malu. Tertawa kecil. Tapi dalam hati berpikir, baru aku yang turun tangan, bagaimana jika Leandra yang membereskan kalian? Bukankah kalian akan langsung dikuburkan?

Keduanya kembali mengobrol dengan santai, sampai tidak terasa, waktu berlalu dan kapal pesiar serta bahan-bahan yang dipesan Liam akhirnya siap. Dan semuanya sudah diangkut ke atas kapal pesiar. Membuat Liam bisa langsung mengemudikan kapal pesiar dan pulang ke pulau.

Tentu saja Liam bisa mengemudikannya, jika tidak, untuk apa ia membeli kapal pesiar? Liam pernah beberapa kali belajar dan praktek ketika ia senggang. Dalam artian ketika ia tidak melakukan perjalanan ke alam, ia mencoba dan menambah beberapa keahlian diri sendiri. Termasuk mengemudikan kapal pesiar.

"Bos, aku pamit! Aku akan mengabarimu jika sewaktu-waktu membutuhkan sesuatu lagi!" Ucap Liam sebelum akhirnya naik ke kapal pesiar dan mulai mengemudikannya.

Semua pesanan sudah di cek dan lengkap. Data barang dan nota dari pembelian juga sudah dipegang oleh Liam, jadi Liam mengangguk puas atas kinerja bos Diu. Karena selain menerima penjualan barang darinya, ternyata koneksi yang dimilikinya juga sangat luas. Membuat Liam mudah membeli banyak barang hanya dengan mengandalkan bos Diu.

"Ah seharian tidak di pulau, mendadak merindukan Leandra. Kira-kira, sedang apa dia disana dengan Leo? Apapun, asal tidak membuat rusak sesuatu saja." Gumam Liam seraya memegang kemudi kapal pesiarnya. Di rautnya jelas terpatri senyum lembut dan jahil yang tentunya ditujukan pada Leandra.

*

*

- Karya ini merupakan Karya Jalur Kreatif -

Terpopuler

Comments

_cloetffny

_cloetffny

AYOO UP LAGII /Determined/

2024-02-04

2

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

keren banget ceritanya 😍😍❤❤💪🏻💪🏻👍🏻👍🏻

2024-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 Pulau Terpencil
2 Membersihkan Kekacauan
3 Menemukan Sumber Ledakan
4 Tabungnya Terbuka
5 Bukan Manusia
6 Laboratorium Ilegal
7 Mengkremasi
8 Mie dan Serigala
9 Keterkejutan Liam
10 Leandra
11 Kembali ke reruntuhan Rumah
12 Hiu yang Kasihan
13 Menjual Semuanya
14 Belanja Besar-besaran
15 Uang Keamanan?
16 Menggali ruang bawah tanah
17 Membangun Jembatan
18 Terdampar?
19 Leo adalah Korban
20 Lazio
21 Pergi Ke kota
22 Antusiasme Kak Don
23 Selebriti Internet
24 Bertemu Teman Lama
25 Merekrut Pekerja
26 Terlambat Pulang
27 Keterkejutan Para Pekerja
28 Datang lebih Awal
29 Sherin yang Aktif
30 Kebersamaan
31 Syuting
32 Foto Bersama
33 Banyak Ide
34 Publikasi Vlog
35 Menarik Perhatian Orang Besar
36 Tamu tak diundang
37 Diledakkan
38 Ketengilan Liam
39 Buka lahan Baru
40 Bertemu Keluarga
41 Adik Zafran Yang Hilang
42 Banyak yang Datang
43 Resmi Dibuka
44 Memperkuat Keyakinan
45 Spectre Corporate, Kebenaran
46 Pulih Ingatan
47 Menunggu semuanya Membaik
48 Ide baru
49 Tidak ada Kabar
50 Ternyata Salah Paham
51 Siaran Langsung
52 Mencuri Kesempatan
53 Dibenahi
54 ADR's Construction
55 Ibukota Negara
56 Pengumuman
57 Peretasan
58 Laboratorium lainnya?
59 Orang Tua Zafysa
60 Melarikan Diri
61 Perlawanan
62 Diselamatkan
63 Trending Topic
64 Konferensi Pers
65 Berbahagialah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pulau Terpencil
2
Membersihkan Kekacauan
3
Menemukan Sumber Ledakan
4
Tabungnya Terbuka
5
Bukan Manusia
6
Laboratorium Ilegal
7
Mengkremasi
8
Mie dan Serigala
9
Keterkejutan Liam
10
Leandra
11
Kembali ke reruntuhan Rumah
12
Hiu yang Kasihan
13
Menjual Semuanya
14
Belanja Besar-besaran
15
Uang Keamanan?
16
Menggali ruang bawah tanah
17
Membangun Jembatan
18
Terdampar?
19
Leo adalah Korban
20
Lazio
21
Pergi Ke kota
22
Antusiasme Kak Don
23
Selebriti Internet
24
Bertemu Teman Lama
25
Merekrut Pekerja
26
Terlambat Pulang
27
Keterkejutan Para Pekerja
28
Datang lebih Awal
29
Sherin yang Aktif
30
Kebersamaan
31
Syuting
32
Foto Bersama
33
Banyak Ide
34
Publikasi Vlog
35
Menarik Perhatian Orang Besar
36
Tamu tak diundang
37
Diledakkan
38
Ketengilan Liam
39
Buka lahan Baru
40
Bertemu Keluarga
41
Adik Zafran Yang Hilang
42
Banyak yang Datang
43
Resmi Dibuka
44
Memperkuat Keyakinan
45
Spectre Corporate, Kebenaran
46
Pulih Ingatan
47
Menunggu semuanya Membaik
48
Ide baru
49
Tidak ada Kabar
50
Ternyata Salah Paham
51
Siaran Langsung
52
Mencuri Kesempatan
53
Dibenahi
54
ADR's Construction
55
Ibukota Negara
56
Pengumuman
57
Peretasan
58
Laboratorium lainnya?
59
Orang Tua Zafysa
60
Melarikan Diri
61
Perlawanan
62
Diselamatkan
63
Trending Topic
64
Konferensi Pers
65
Berbahagialah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!