Membersihkan Kekacauan

*

*

Setelah merasa kenyang, Liam kemudian membersihkan dirinya, dan membuat tempat tidur sederhana untuk tidur malam ini. Ia tidak membawa tenda miliknya karena mengira rumah yang dulu dibangun masih ada.

Akhirnya hanya mengambil kayu dan membuatnya terlihat seperti tenda, lalu tambahkan beberapa daun besar di atasnya, berjaga-jaga karena takut tiba-tiba turun hujan. Selain itu, melindungi dirinya dari angin malam, meski tidak ada gunanya karena angin di pinggiran pantai akan terasa besar. Tapi masih ada selimut, jadi ia masih bisa menghangatkan dirinya sendiri pada akhirnya.

Liam pun terlelap dengan cepat. Tubuhnya lelah, dalam perjalanan tidak dapat tidur nyenyak, begitu datang dan ingin tidur sebentar malah terjadi ledakan, pada akhirnya ia bergerak dan mencari makanan untuk mengisi perutnya yang keroncongan. Jadi kali ini, ia benar-benar tertidur dengan nyaman dan lelap.

Sampai keesokan harinya, Liam bangun ketika matahari sudah ada di atas kepalanya. Seolah ia menebus waktu tidur yang terbuang selama diperjalanan menuju pulau, jadi tidur lama ketika dapat kesempatan tidur yang nyaman.

Liam menguap seraya mendudukkan dirinya. Meregangkan tubuh sebentar, kemudian beranjak, membereskan peralatan tidurnya, memasukkannya kembali ke dalam koper dan tas.

Setelehnya ia sarapan, dengan hal yang sama yang ia makan kemarin sore. Ikan bakar dan kelapa yang dipetiknya. Sendirian. Tidak ada suara yang keluar, hanya terdengar angin dan deburan ombak, sesekali terdengar juga suara burung, selama ia makan.

Seraya menunggu makanan tercerna dengan baik, Liam bangun dan melihat-lihat sekitar. Semuanya berantakan. Jadi akhirnya ia bangun dan mulai membereskannya secara perlahan.

Mulai dari daun dan kayu yang berserakan di pesisir pantai pulaunya sampai ia datang ke tempat dimana rumahnya tertimpa pohon tumbang. Dan menghela nafas lelah.

Menilai situasi tumbangnya pohon lebih dulu, sebelum akhirnya masuk ke daerah rumah tersebut. Memang hancur, tapi syukur barang-barang yang terbuat dari besi masih aman. Ada beberapa barang yang ia temukan yang tidak tertimpa reruntuhan rumah dan batang pohon.

Benda seperti kapak dan golok aman, tetapi gergaji yang lebih tipis terbelah menjadi dua, membuat Liam menghela nafas. Benda penting untuk menebang dan menyingkirkan pohon di atas rumah berkurang satu. Benar, semuanya peralatan manual dan tidak ada yang memakai mesin.

Tapi Liam tidak patah semangat. Ia mengambil kapak dan golok yang masih bisa digunakan, lalu mulai menebang pohon yang menimpa rumah, memotongnya menjadi lebih kecil, agar ia bisa menariknya satu persatu.

Liam memotongnya menjadi 4 bagian. Sebelum menarik pohonnya, Liam kembali ke reruntuhan untuk mencari tali atau tambang agar ia bisa menarik pohonnya dengan lebih mudah.

"Tidak ada. Coba aku cari di tas ku, siapa tahu aku membawanya secara tidak sengaja." Gumamnya, seraya berjalan ke arah dimana tas dan kopernya di simpan, tepat ditengah, antara hutan dan pesisir pulaunya. Yang mana ia buat tenda disana kemarin untuk tidur.

Setelah mengecek satu persatu tas yang berjumlah 5 dengan 5 ritsleting tersebut, akhirnya ia menemukan tambang berwarna hitam di tasnya, di bagian paling depan. Meski tidak terlalu panjang, tetapi setengah meter cukup untuk dirinya menarik satu persatu dari ke empat kayu yang menimpa rumahnya.

Setelah mengikat kayu pertama yang menjadi kepala utama yang membuat rusak atap rumah, Liam kemudian berbalik dan menariknya sekuat tenaga tanpa mengeluh.

Demi kenyamanannya di masa depan, maka ia hanya bisa mengorbankan diri membereskan semuanya lebih awal. Musim baru akan tiba dalam beberapa Minggu, jadi ia harus cepat membangun kembali rumah kayunya.

Mengecek sumber ledakan? Lupakan, tunggu ia membereskan rumah lebih dulu. Agar hatinya merasa nyaman. Karena ketika bepergian, begitu pulang, tentunya ingin ada sebuah rumah untuk istirahat. Itulah yang paling penting.

Tapi, memikirkan ledakan kemarin, tidakkah banyak hewan yang terkena ledakan dan bisa ia makan? Memikirkan hewan-hewan gosong di tempat ledakan, perutnya tiba-tiba berbunyi.

Liam menghela nafas, menepuk perutnya yang berbunyi, dan menggelengkan kepalanya. Mengenyahkan pikiran-pikiran mengenai hewan panggang yang tiba-tiba terlintas di pikirannya.

Untuk mengenyahkan pikirannya, Liam kembali mengikat pohon kedua, ketiga, dan keempat, kemudian menariknya satu persatu agak jauh dari rumahnya, agar ketika hendak membangun lagi, tidak terhalangi. Setelahnya, ia mulai memotong-motong kayunya, hendak dijadikan potongan kecil untuk kayu bakar.

Kenapa kayu yang menimpa rumah tidak dipotong untuk digunakan membangun rumahnya kembali? Tidak, terimakasih. Kayunya sudah terlihat bobrok, banyak lubang dan sedikit rapuh. Tentu saja, setelah sekian lama tumbang, kayu terkana angin, hujan, dan banyak hewan kecil yang memakannya, faktor alam yang wajar, kayu disebut mengalami pelapukan. Jadi, untuk dijadikan rumah, jenis kayunya memang cocok, tetapi karena sudah rusak jadi tidak layak dipakai lagi. Jangan sampai membahayakan diri sendiri dengan memakai kayu yang sudah lapuk.

Akhirnya ia hanya bisa menjadikannya sebagai kayu bakar. Membangun rumah, ia bisa menembang kayu baru di hutan. Banyak jenis kayu yang sama, yang bahkan beberapa lebih kuat dari jenis kayu yang tumbang menimpa rumahnya tersebut.

"Aku lapar." Gumam Liam setelah selesai memotong semua pohon menjadi potongan kecil, yang akan digunakan untuk kayu bakar.

Berjalan meninggalkan tumpukan kayu, Liam kembali mengurus ikan untuk makan di sore hari. Menunya masih ikan bakar, karena ia masih belum menemukan sumber air. Sesungguhnya, sumber air agak jauh dari tempatnya, jadi ia hanya bisa meminum air kelapa lagi kali ini untuk memuaskan dahaga.

Dulu, air mengalir dari sumbernya ke kamar mandi di rumah yang ia bangun. Tetapi semua salurannya ikut rusak dan air mengering, tidak ada satu tetes pun yang muncul. Menambah pekerjaan Liam, untuk mengecek apa yang salah dengan saluran dari sumbernya.

Mungkin besok, atau lusa, ia akan mulai melihat situasi sumber airnya. Karena tidak mungkin bagi dirinya terus menerus naik ke pohon kelapa yang tingginya membuat orang geleng kepala.

Setelah makan, Liam kembali ke dekat rumah, membereskan reruntuhan rumahnya sekalian daun-daun yang berserakan di sekitarnya. Sampai hari mulai gelap, dan Liam hanya bisa menghentikan kegiatannya.

Bahkan belum seperempat reruntuhan yang dibereskan, tetapi waktu begitu cepat berlalu, Liam hanya bisa meneruskannya keesokan paginya. Malam hari, tidak ada penerangan, hanya mengundang dirinya terluka jika diteruskan.

Begitu berbaring, Liam menatap langit malam yang bertabur bintang. Bulan bahkan terlihat bulat penuh malam ini. Cuacanya cerah, jadi langitnya terlihat cantik.

Liam tersenyum kecil melihat pemandangan malam di pulau sendirian. Tidak ada rasa takut, yang ada hanya ketenangan, karena ia menikmati waktunya disini.

Ditemani suara deburan ombak dan bebera hewan malam, Liam segera tertidur ketika pikirannya mulai meneriakkan kebencian pada orang-orang di kota.

Setidaknya, untuk saat ini, ia enggan memikirkan mereka. Ia ingin ketenangan sesaat. Biarkanlah dulu mereka, Liam hanya perlu hidup dengan baik lebih dulu, membuat nyaman diri sendiri dulu, saat ini. Lalu setelah semuanya menjadi lebih baik, kelak, ia bisa mulai membuat rencana untuk menghadapi mereka semua.

*

*

- Karya ini merupakan karya jalur kreatif -

Terpopuler

Comments

RJ 💜🐑

RJ 💜🐑

good 👍🏻😍

2024-01-03

2

lihat semua
Episodes
1 Pulau Terpencil
2 Membersihkan Kekacauan
3 Menemukan Sumber Ledakan
4 Tabungnya Terbuka
5 Bukan Manusia
6 Laboratorium Ilegal
7 Mengkremasi
8 Mie dan Serigala
9 Keterkejutan Liam
10 Leandra
11 Kembali ke reruntuhan Rumah
12 Hiu yang Kasihan
13 Menjual Semuanya
14 Belanja Besar-besaran
15 Uang Keamanan?
16 Menggali ruang bawah tanah
17 Membangun Jembatan
18 Terdampar?
19 Leo adalah Korban
20 Lazio
21 Pergi Ke kota
22 Antusiasme Kak Don
23 Selebriti Internet
24 Bertemu Teman Lama
25 Merekrut Pekerja
26 Terlambat Pulang
27 Keterkejutan Para Pekerja
28 Datang lebih Awal
29 Sherin yang Aktif
30 Kebersamaan
31 Syuting
32 Foto Bersama
33 Banyak Ide
34 Publikasi Vlog
35 Menarik Perhatian Orang Besar
36 Tamu tak diundang
37 Diledakkan
38 Ketengilan Liam
39 Buka lahan Baru
40 Bertemu Keluarga
41 Adik Zafran Yang Hilang
42 Banyak yang Datang
43 Resmi Dibuka
44 Memperkuat Keyakinan
45 Spectre Corporate, Kebenaran
46 Pulih Ingatan
47 Menunggu semuanya Membaik
48 Ide baru
49 Tidak ada Kabar
50 Ternyata Salah Paham
51 Siaran Langsung
52 Mencuri Kesempatan
53 Dibenahi
54 ADR's Construction
55 Ibukota Negara
56 Pengumuman
57 Peretasan
58 Laboratorium lainnya?
59 Orang Tua Zafysa
60 Melarikan Diri
61 Perlawanan
62 Diselamatkan
63 Trending Topic
64 Konferensi Pers
65 Berbahagialah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pulau Terpencil
2
Membersihkan Kekacauan
3
Menemukan Sumber Ledakan
4
Tabungnya Terbuka
5
Bukan Manusia
6
Laboratorium Ilegal
7
Mengkremasi
8
Mie dan Serigala
9
Keterkejutan Liam
10
Leandra
11
Kembali ke reruntuhan Rumah
12
Hiu yang Kasihan
13
Menjual Semuanya
14
Belanja Besar-besaran
15
Uang Keamanan?
16
Menggali ruang bawah tanah
17
Membangun Jembatan
18
Terdampar?
19
Leo adalah Korban
20
Lazio
21
Pergi Ke kota
22
Antusiasme Kak Don
23
Selebriti Internet
24
Bertemu Teman Lama
25
Merekrut Pekerja
26
Terlambat Pulang
27
Keterkejutan Para Pekerja
28
Datang lebih Awal
29
Sherin yang Aktif
30
Kebersamaan
31
Syuting
32
Foto Bersama
33
Banyak Ide
34
Publikasi Vlog
35
Menarik Perhatian Orang Besar
36
Tamu tak diundang
37
Diledakkan
38
Ketengilan Liam
39
Buka lahan Baru
40
Bertemu Keluarga
41
Adik Zafran Yang Hilang
42
Banyak yang Datang
43
Resmi Dibuka
44
Memperkuat Keyakinan
45
Spectre Corporate, Kebenaran
46
Pulih Ingatan
47
Menunggu semuanya Membaik
48
Ide baru
49
Tidak ada Kabar
50
Ternyata Salah Paham
51
Siaran Langsung
52
Mencuri Kesempatan
53
Dibenahi
54
ADR's Construction
55
Ibukota Negara
56
Pengumuman
57
Peretasan
58
Laboratorium lainnya?
59
Orang Tua Zafysa
60
Melarikan Diri
61
Perlawanan
62
Diselamatkan
63
Trending Topic
64
Konferensi Pers
65
Berbahagialah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!