*
*
"Nak, lain kali kau datang, diam-diam temui aku saja, oke?! Lihatlah ulahmu ini! Aku hanya dapat 2 kulit bulu serigala. Betapa sialnya!" Keluh Bos Diu dengan wajah sedih dan kecewa.
Meski dirinya pemilik toko, tapi para penawar ini benar-benar membuka harga di atas rata-rata, ia bahkan tidak bisa menahan semua penawaran dan akhirnya hanya bisa melepaskan barang-barang berharga tersebut.
Menyisakan dua kulit serigala yang tidak diinginkan lagi, karena yang ini paling banyak, dan 4 diantaranya terjual dengan harga tinggi.
6 kulit serigala, 3 kulit harimau, 2 sirip Hiu, 3 kulit beruang dan 1 kulit singa. Masing-masing terjual dengan kisaran harga 400 juta, 600 juta, 450 juta yang kecil dan 700 juta yang lebih besar, 500 juta, dan terakhir terjual sebesar 650 juta.
"Aku kaya bos! Haha! Tenang, karena aku menjual di tokomu, bulu serigala yang tersisa aku berikan gratis padamu!" Ucap Liam dengan semangat. Menatap saldo uang di ponselnya yang mencapai 6.7 M. "Sial, aku pusing menghitung nol nya yang banyak.", Gumam Liam seraya menggelengkan kepalanya.
"Kau tidak bisa menarik ucapanmu, nak!" Ucap Bos Diu dengan cepat mengambil dua bulu serigala tersebut dan menyimpannya rapat-rapat. Membuat Liam tertawa melihat tingkahnya.
"Tenang, bos. Aku benaran tidak akan mengambilnya kembali." Balas Liam. "Ah, ke depannya mungkin aku akan kembali dengan beberapa bulu hewan lagi. Apa kau masih ingin menerimanya nanti?" Tanya Liam.
"Sial! Tentu saja aku terima! Bisnis bagus begini, rugi kalau tidak aku ambil!" Ucap Bos Diu. "Tapi sebaiknya lain kali jangan membuat keributan seperti barusan, jika kau tidak ingin ditangkap. Cukup langsung datangi aku dan kita bicarakan di dalam." Lanjut bos Diu.
Memiliki pemahaman diam-diam, Liam akhirnya menganggukkan kepalanya setuju. Karena beberapa hewan memang dilindungi, tetapi Liam adalah pemilik pulau, ada beberapa hal yang dibebaskan untuknya. Meski begitu, aturan tetap aturan. Yang memberatkannya.
"Kalau begitu, bos, bisa bantu aku membeli sebuah kapal pesiar? Harga dariku 2M, aku butuh kendaraan untuk ke pulau. Perahu kayu kecilku, membuatku lelah. Selain itu, bantu aku membeli beberapa barang untuk pembangunan rumah kayu dan pembelian bahan pokok. Aku hidup di pulau itu sekarang, jadi butuh beberapa stok." Jelas Liam. Ia jelas percaya pada karakter bos Diu, setelah beberapa lama berhubungan.
Jadi, kini sekalian saja ia meminta bantuannya perihal beli membeli semua kebutuhan yang dibutuhkannya. Ditambah barang dan bahan pokok yang dibutuhkan, Liam akhirnya memberikan 4M pada Bos Diu yang telah setuju setelah beberapa perbincangan.
Setelah itu, Liam keluar dan memasuki toko besar seafood yang ada di dermaga. Melihat berbagai macam seafood Liam kemudian menemui pemilik toko tersebut.
"Bos! Aku lihat di tokomu belum ada abalone?" Tanya Liam seraya tersenyum.
"Ya, ya, abalone sangat sulit akhir-akhir ini, lalu pemasok yang biasanya pindah ke kota dan kami kekurangan barang ini sekarang. Begitu banyak seafood disini, pilihlah yang ada dulu, bagaimana?" Jelas Pemilik toko.
Liam tersenyum. "Bagaimana jika aku yang mengisi kekurangan ini? Aku bisa menyediakan abalone dengan kualitas tinggi sesuai dengan permintaan dari tokomu. Berapa banyak perhari? Perbulan? Aku bisa menyediakan semuanya." Ucap Liam langsung menawarkan dirinya sendiri.
"Ah? Aku kira kau mau membeli seafood ku, ternyata mau memasok abalone? Bisa saja, tapi apa kau bawa abalone nya sekarang? Perlihatkan padaku dulu." Ucap Pemilik toko.
Liam menganggukkan kepalanya dengan semangat. Ia keluar dari toko, berlari ke dermaga dan mengambil kotak es yang diisi abalone olehnya.
Benar, Leandra dan dirinya mengumpulkan abalone bersama. Awalnya hanya untuk makan keduanya, tetapi kemudian keduanya bosan dan memilih mengumpulkan makanan lain. Sehingga abalone menumpuk di sana. Satu kotak es penuh dengan abalone yang berukuran besar.
"Bos! Aku kembali, lihatlah abalone yang aku bawa. Aku tidak menipumu, kualitasnya benar-benar baik!" Ucap Liam seraya tersenyum, kedu tanganya membuka kotak es dan memperlihatkan isinya.
"Sial! Kenapa besar-besar sekali?! Aku ambil semua! Cepat, cepat, pajang abalone ini." Ucap pemilik toko. "Siapa namamu, anak muda?" Lanjutnya bertanya.
"Panggil aku Liam, bos." Ucap Liam seraya tersenyum lebar.
"Kau bisa memanggilku Kak Don, untuk harga abalone biasanya aku hargai 150k per Kg. Tapi karena kualitas abalone mu tinggi, aku hargai 350k per Kg. Abalone nya juga besar dan dagingnya gemuk. Para pelanggan pasti menyukainya." Ucap Kak Don.
"Aku ikut pengaturanmu, kak Don." Balas Liam. Ini bisa menjadi penghasilan tetapnya sebelum pulau dibangun menjadi tempat wisata nantinya. "Selain abalone, apa kau butuh hewan laut lainnya? Jika ya, maka aku juga akan menyediakannya." Lanjut Liam.
"Lobster dan kepiting besar! Aku kekurangan ini, akhir-akhir ini banyak yang memesan yang berukuran jumbo. Kau tahu, lah, banyak seleb internet yang membuat konten makan seafood ukuran jumbo. Bulan ini, ada sekitar 5 seleb internet yang memesan. Kau bisa memasoknya jika kau mampu." Jelas Kak Don.
Liam kemudian tersenyum lebar. Kemudian menganggukkan kepalanya setuju. Ia kemudian membuat janji dalam batas waktu satu Minggu ia akan kembali dan mengirimkan pesanan tersebut. Termasuk 50 kg Abalone per bulannya.
"Baiklah, aku akan menunggu kabar baik darimu. Ini uang abalone barusan. Semuanya sekitar 10kg. Jumlahnya 3.5 juta. Hitung lagi saja olehmu." Ucap kak Don seraya menyodorkan amplop coklat pada Liam.
Liam menerimanya dengan senang hati, tanpa menghitungnya lagi, ia pun pamit dengan raut senang dan semangat.
Melihat sekeliling, ia pun mulai belanja banyak hal selain dari beberapa barang yang dipesan oleh Liam pada Bos Diu. Seperti baju, dan peralatan bertani, tidak lupa ia juga membeli bibit tanaman dan buah untuk memenuhi hutan nanti, menggantikan beberapa pohon yang sudah ditebang olehnya sebelumnya.
Setelah puas berbelanja, ia kembali ke toko bos Diu, menunggunya di depan toko. Duduk dan menikmati pemandangan yang tiba-tiba saja terasa sangat indah di matanya.
Bosan melihat pemandangan orang lalu lalang, ia akhirnya membuka ponsel dan melihat berita terbaru di internet. Senyum miring dan mengejek tiba-tiba muncul di bibirnya.
"Cih! Bajingan tidak tahu diri ini akhirnya diangkat menjadi direktur?" Tanya Liam. "Nikmati masa senangmu, tunggu sampai aku berhasil kembali dan mengungguli mu." Gumam Liam berlanjut.
Kemudian beralih pada berita investasi. Tiba-tiba teringat penipuan yang menimpa dirinya. Kedua matanya berubah tajam. "Setelah aku kembali, kau tidak akan pernah bisa lolos dari tanganku!" Geram Liam.
"Nak, kau disini. Aku lupa meminta nomor ponselmu! Semuanya sudah aku atur, akan siap malam ini paling lambat. Juga, masih ada sisa beberapa ratus juta, aku belikan 3 speed boat untuk di pulaumu. Bagaimana? Begini, baik?" Tanya bos Diu bangga. Bayaran nya jelas berbeda, jadi ia tidak sama sekali memanfaatkan uang Liam untuk membeli bahan-bahan.
"Sangat baik, paman! Aku puas, terimakasih." Ucap Liam, seraya berdiri dan menjabat tangan Bos Diu dengan antusiasme tinggi.
*
*
- Karya ini merupakan Karya Jalur Kreatif -
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Armansyah HI Waleng
keren keren,, gw nambah mangat nih dg alurnya.. semoga authornya tetap konsisten sampai ini alurnya kelar or tamat.
2024-03-30
2
RJ 💜🐑
keren banget ceritanya, semangat thor buat karya nya ❤❤❤👍🏻😍😍👍🏻😍👍🏻😘😘
2024-02-02
1
_cloetffny
MASI GASABAR NUNGGU KELANJUTANNYA
2024-02-01
2