Keterkejutan Liam

*

*

"Anu, aku tidak bermaksud menganggu. Aku hanya ingin bangun dan memasak, tapi kau tidur di lenganku, jadi aku terpaksa membangunkanmu? Umm secara tidak sengaja?" Ucapnya seraya bertanya, bingung sendiri ingin memberi jawaban apa pada wanita di depannya.

Si wanita mendengus, tapi kemudian pindah dan tertidur lagi dengan bantalan tas gandong yang biasa dipakai oleh Liam. Membelakangi Liam yang menatapnya dengan raut tak terdefinisikan.

Liam kemudian menghela nafas, dan akhirnya beranjak dengan gerakan pelan, takut menganggu kegiatan tidur si wanita. Ia berjalan menjauh, masuk ke hutan untuk melakukan urusan pribadi.

Setelah menyelesaikan urusan pribadi di balik pohon, Liam kembali dan berjalan ke tumpukan barang yang dikumpulkannya kemarin sore dari laboratorium ilegal. Hari ini ia masih harus mencari perbekalan lainnya. Karena baru satu ruangan yang ia jarah, yang lainnya belum sempat.

Liam kemudian memasak air panas, dan memasukkan mie ke dalam panci. Yah, masih ada mie instan dan beberapa sayuran yang dikeringkan. Hari ini ia akan makan makanan tersebut dengan kenyang. Tidak akan membaginya lagi dengan wanita kuat menakutkan yang masih tertidur di samping pohon dengan Singa yang menjaganya.

Tapi harapan adalah harapan. Nyatanya, begitu mie matang dan harumnya merebak. Si wanita dengan cepat bangun dan menatap tajam Liam. Dengan mengucapkan lapar dan ia berhasil menarik panci berisi tiga bungkus mie dari tangan Liam.

Liam hanya bisa meringis dan tidak melakukan apa-apa. Pada akhirnya, dengan raut cemberut ia mengambil biskuit kering dan mulai memakannya. Tidak apa, untuk mengganjal perut sebelum ia mulai bekerja.

Tanpa menyangka jika ternyata, si wanita menyisakan mie dan memberikannya pada Liam untuk dimakan. Liam menatap mata biru si wanita dengan bingung, tapi setelah si wanita mengatakan makan pada Liam, akhirnya Liam menerima pancinya kembali dengan senang hati.

"Ah? Apa ini? Kau menyuruhku makan, tapi yang tersisa hanya sedikit air mie!" Pekik Liam kesal. Ia akhirnya berani mengeluarkan kekesalannya setelah beberapa hari tidak berani.

"Tambah lagi! Tidak menyuruhmu makan!" Balas si wanita ikut memekik, membuat Liam terkejut. Selain kalimat terpanjang yang didengarnya, ia terkejut karena si wanita memekik padanya.

Jadi, maksudnya Liam salah paham? Si wanita tidak menyuruh Liam makan, tetapi meminta tambahan mie?! Hahaha, Liam terlihat bodoh dalam kesalah pahamannya sendiri.

"Hmp!" Dengus si wanita ikut kesal. Membuat Liam mengalah lagi padanya.

"Cari hewan saja, oke? Mie nya akan habis dalam sehari jika kau yang memakannya. Tidakkah kau mau membaginya denganku?! Aku bahkan belum mencicipi Mie buatanku meski sudah dua kali masak!" Omel Liam dengan raut dan tatapan kesal.

Si wanita berdecak kecil, kemudian melempar sendok yang dipakainya ke dalam panci yang dipegang oleh Liam. Ia berbalik setelahnya, dan wussh terdengar.

Si wanita melompat dalam satu kali lompatan, memasuki hutan yang terlihat gelap karena masih pagi, cahaya matahari masih belum masuk ke sana.

Liam melihatnya pergi, dan kembali memanaskan air dipanci. Ia berniat memasak mie untuk dirinya sendiri, melupakan satu hal, jika si wanita bisa datang dengan banyak binatang dalam beberapa menit.

Dan suara bang! Akhirnya terdengar, membuat Liam terbatuk keras karena terkejut. Yang mana membuat Liam mengurungkan niatnya untuk memasak mie untuk dirinya sendiri.

"Kau membawa banyak hewan kali ini." Ucap Liam seraya mendesah frustasi, karena tidak jadi merasakan mie instan yang sudah lama tidak ia rasakan.

Ada kelinci, ayam pegar, rusa, kambing hutan, dan yang paling besar adalah beruang coklat! Membuat Liam melebarkan mata, karena bulunya begitu berharga, jika dijual akan mendapat beberapa puluh juta di jaman yang terbilang modern tersebut.

Karena semakin modern, hutan semakin sedikit, dan hewan-hewan besar semakin langka. Termasuk harimau, dan Singa. Bulu serigala juga lumayan berharga, bisa mencapai jutaan rupiah jika utuh dijual.

Liam sudah menyimpan bulu-bulunya sejak awal, sejak si wanita menguliti hewan-hewan buas yang diburunya. Bahkan harimau yang ia temui di jalan menuju tempat tersebut juga masih tergantung di pohon, berencana akan mengambilnya ketika kembali ke rumah kayu yang ditinggalkannya dalam keadaan masih runtuh.

Liam akhirnya mendekati beruang mati yang tidak ada luka sama sekali. Membuatnya mengerutkan dahi, tetapi mengingat si wanita sangat kuat, bukannya tidak mungkin memukul mati beruang dalam satu pukulan.

"Baiklah, ayo kuliti semua hewannya dulu dan bersihkan perutnya. Kau tangani yang lain, aku akan tangani beruangnya." Ucap Liam, kedua matanya sudah fokus pada beruang, seolah melihat gepokan uang tepat di depannya.

Liam mengambil golok, dan mulai menguliti beruang dengan hati-hati. Ia tidak ingin ada kesalahan jadi sepelan mungkin ia mulai dari bagian depan tubuh beruang.

"Eh?!" Pekik Liam terkejut. Karena ia merasa tidak memakai banyak kekuatan, tapi kenapa sobekan goloknya sangat dalam. "Apa ini? Kenapa dengan kekuatanku?" Gumamnya, seraya mencobanya lagi dan kembali terjadi, membuatnya melemparkan golok yang dipegangnya.

Singa dan si wanita juga melihat gerak gerik Liam, keduanya sama-sama kebingungan tapi tetap diam tanpa banyak bicara.

Liam meninggalkan beruang, berjalan ke arah pohon dengan ragu dan mengepalkan tangannya. Menatap pohon dan tangannya yang mengepal, kemudian meninju pohon dengan kedua mata yang tertutup.

Kraaak, Kraakk

BRAK!

Mendengar suara brak yang keras, Liam kemudian membuka kedua matanya dan membelalak setelahnya.

"BRENGSEK!" Umpat Liam keras, memekik dengan terkejut, bukan main. Menatap tangannya yang masih terkepal. Demi apapun, ia bahkan tidak menggunakan banyak kekuatan.

"AUNG?!" Singa yang duduk malas di samping pohon juga langsung berdiri dan mengaum terkejut. Terbelalak melihat Liam yang sama-sama menjadi sekuat wanita yang menindasnya beberapa hari ini.

Sedangkan si wanita, tidak peduli banyak, seolah sudah memperkirakan jika Liam memang akan menjadi orang yang berbeda ketika ia bangun dari rasa sakit semalam. Cairan hijau dan darah miliknya.

Sebetulnya tidak dikeluarkan semua, karena memang tidak bisa. Si wanita kemudian meneteskan darahnya ke luka Liam sehingga darah dan cairan hijau menyatu dan mulai menyerap, tersebar ke tubuhnya.

Hanya sedikit, tetapi hasilnya cukup bagus.

Liam sebelumnya menyerap banyak cairan hijau, hal tersebut adalah sampel darah uji coba yang sama-sama disuntikkan ke tubuh si wanita. Tetapi si wanita telah berkali-kali melewatinya, sedangkan Liam tidak mungkin bisa melewati masa inkubasinya.

Dengan mengeluarkannya sampai tersisa sesedikit mungkin, sisa yang tidak bisa dikeluarkan lagi, dan si wanita membantu Liam mengurangi rasa sakit inkubasinya. Karena darah si wanita bisa menyembuhkan, bahkan meregenerasi dengan cepat.

"Bodoh." Gumam si wanita dengan suara kecil. Umpatan ketiga yang ia lontarkan pada Liam, tanpa sepengetahuan Liam.

*

*

- Karya ini merupakan karya jalur kreatif -

Episodes
1 Pulau Terpencil
2 Membersihkan Kekacauan
3 Menemukan Sumber Ledakan
4 Tabungnya Terbuka
5 Bukan Manusia
6 Laboratorium Ilegal
7 Mengkremasi
8 Mie dan Serigala
9 Keterkejutan Liam
10 Leandra
11 Kembali ke reruntuhan Rumah
12 Hiu yang Kasihan
13 Menjual Semuanya
14 Belanja Besar-besaran
15 Uang Keamanan?
16 Menggali ruang bawah tanah
17 Membangun Jembatan
18 Terdampar?
19 Leo adalah Korban
20 Lazio
21 Pergi Ke kota
22 Antusiasme Kak Don
23 Selebriti Internet
24 Bertemu Teman Lama
25 Merekrut Pekerja
26 Terlambat Pulang
27 Keterkejutan Para Pekerja
28 Datang lebih Awal
29 Sherin yang Aktif
30 Kebersamaan
31 Syuting
32 Foto Bersama
33 Banyak Ide
34 Publikasi Vlog
35 Menarik Perhatian Orang Besar
36 Tamu tak diundang
37 Diledakkan
38 Ketengilan Liam
39 Buka lahan Baru
40 Bertemu Keluarga
41 Adik Zafran Yang Hilang
42 Banyak yang Datang
43 Resmi Dibuka
44 Memperkuat Keyakinan
45 Spectre Corporate, Kebenaran
46 Pulih Ingatan
47 Menunggu semuanya Membaik
48 Ide baru
49 Tidak ada Kabar
50 Ternyata Salah Paham
51 Siaran Langsung
52 Mencuri Kesempatan
53 Dibenahi
54 ADR's Construction
55 Ibukota Negara
56 Pengumuman
57 Peretasan
58 Laboratorium lainnya?
59 Orang Tua Zafysa
60 Melarikan Diri
61 Perlawanan
62 Diselamatkan
63 Trending Topic
64 Konferensi Pers
65 Berbahagialah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pulau Terpencil
2
Membersihkan Kekacauan
3
Menemukan Sumber Ledakan
4
Tabungnya Terbuka
5
Bukan Manusia
6
Laboratorium Ilegal
7
Mengkremasi
8
Mie dan Serigala
9
Keterkejutan Liam
10
Leandra
11
Kembali ke reruntuhan Rumah
12
Hiu yang Kasihan
13
Menjual Semuanya
14
Belanja Besar-besaran
15
Uang Keamanan?
16
Menggali ruang bawah tanah
17
Membangun Jembatan
18
Terdampar?
19
Leo adalah Korban
20
Lazio
21
Pergi Ke kota
22
Antusiasme Kak Don
23
Selebriti Internet
24
Bertemu Teman Lama
25
Merekrut Pekerja
26
Terlambat Pulang
27
Keterkejutan Para Pekerja
28
Datang lebih Awal
29
Sherin yang Aktif
30
Kebersamaan
31
Syuting
32
Foto Bersama
33
Banyak Ide
34
Publikasi Vlog
35
Menarik Perhatian Orang Besar
36
Tamu tak diundang
37
Diledakkan
38
Ketengilan Liam
39
Buka lahan Baru
40
Bertemu Keluarga
41
Adik Zafran Yang Hilang
42
Banyak yang Datang
43
Resmi Dibuka
44
Memperkuat Keyakinan
45
Spectre Corporate, Kebenaran
46
Pulih Ingatan
47
Menunggu semuanya Membaik
48
Ide baru
49
Tidak ada Kabar
50
Ternyata Salah Paham
51
Siaran Langsung
52
Mencuri Kesempatan
53
Dibenahi
54
ADR's Construction
55
Ibukota Negara
56
Pengumuman
57
Peretasan
58
Laboratorium lainnya?
59
Orang Tua Zafysa
60
Melarikan Diri
61
Perlawanan
62
Diselamatkan
63
Trending Topic
64
Konferensi Pers
65
Berbahagialah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!