The 7 Books Of God
Saat itu, terdengar ledakan tepung mesiu dari ujung selongsong sebuah pistol. Bagaikan kilat, peluru-peluru besi itu datang dan menghujam kuat menuju ke tubuh seorang pria, tanpa welas asih.
"Berhenti!" Dari kejauhan terdengar suara beberapa lelaki berteriak dan berlari mengejar si pria berjas hitam.
Tubuh sang pria terjatuh lemas, menghantam dinginnya lantai semen pelabuhan. Setelah beberapa butir peluru bersarang di dalam tubuhnya, sang pria kembali berusaha untuk menggerakkan otot-otot pada badannya, agar ia bisa kembali berlari dari kematian.
Merintih … terdengar suara si pria, tengah mengatur napasnya yang tersedak-sedak. "Ini tidak benar, seharusnya tidak seperti ini!" gumamnya, dengan penuh kepanikan.
Pria tersebut adalah seorang mata-mata yang dikirimkan oleh organisasi rahasia non-pemerintah, untuk mencuri senjata biologi, dari kelompok radikal kelas Internasional.
"Itu dia, jangan biarkan dia lolos!"
Meresap, warna bajunya pun berubah menjadi biram, layaknya anggur merah yang telah difermentasi. Pekikan suara sang pria pun terdengar melejit kencang.
Dengan tubuh yang sudah mulai mati rasa, digeratkannya gigi-gigi itu, demi mengumpulkan sisa-sisa energi yang tersimpan. Lalu, ia kembali berlari untuk menyelamatkan nyawanya.
Tak jauh dari tempat sang pria berada, terdapat sebuah kapal Speedboat berwarna hitam legam, tampak berlabuh di atas perairan dermaga.
Sang pria langsung melompat ke atas kapal hitam tersebut. Dengan cekatan, ia menghidupkan mesin kapal bak seorang profesional.
Napasnya tersengal-sengal, batuk pun mulai terdengar. Namun, tangannya tetap bekerja demi menghidupkan mesin kapal. "Tidak akan aku biarkan semua hal ini menjadi sia-sia!" ujarnya, untuk menyemangati diri sendiri.
Motor berputar dengan cepat. Mesin bertenaga bensin itu, mulai memanaskan seluruh komponennya. Speedboat pun menyala.
Dingin … badannya bergetar, napas terasa semakin berat.
Dengan sisa-sisa tenaga yang ia miliki, sang pria berusaha menghidupkan mesin gerak otomatis demi menghantarkan paket yang ia curi dari komplotan tersebut, untuk dibawa lari ke markas organisasi.
Perlahan … *boat* hitam itu bergerak menjauh dari tepi pelabuhan.
Kelompok radikal tersebut tak mau membiarkan *boat* untuk lolos begitu saja, dengan ganasnya peluru musuh masih menghujani *Speedboat* hitam itu, dengan senjata-senjata kaliber mesin mereka.
Namun, semua yang mereka lakukan, tidaklah berguna.
Memang sedari awal, Speedboat yang dikendarai oleh sang pria, telah dilengkapi dengan sistem anti peluru, juga memiliki teknologi tercanggih pada saat ini. Atap dari Speedboat itu tertutup dengan otomatis, dan membiarkan sang pengemudi bisa berkendara dengan nyaman menuju laut lepas.
Beberapa saat kemudian, keheningan terjadi. Ya, sang pria berhasil pergi menjauh dari tempat terkutuk itu.
***
Ombak menderu tenang … kapal telah berjalan larut, menembus lautan lepas. Perlahan, kendaraan air berwarna hitam ini, bergerak stabil menuju markas organisasi.
Sang pria terselamatkan dari ancaman mati di tangan musuh.
"Syukurlah ... mereka tidak mengejarku lagi," gumamnya dengan suara yang serak.
Tenggorokannya mulai terasa sangat kering, napasnya juga terasa berat dan susah diatur. Terdengar, bila jantung sang pria berdebar tak karuan.
Tepat dari dalam kerongkongannya, pria berjas hitam itu, merasa ada angin yang ingin keluar membawa cairan kental dari dalam rengkungnya. Lantas, tersedaklah ia. Sang pria memuntahkan cairan itu dalam kondisi terbatuk-batuk.
Badannya terlemas, tubuhnya terjatuh ke lantai. Ia merasakan jika kepalanya sangatlah pusing dan berat.
Dengan sisa-sisa tenaga, dirinya mencoba meraih alat komunikasi yang tersemat di dalam saku baju. Berharap, markas bisa mengetahui, jika misi kali ini berhasil dilaksanakan.
Ketika ia mengambilnya, tangan sang pria bergetar dengan kencang, tak terkontrol. Terdengar suara nyaring saat sang pria menghidupkan mesin komunikasi tersebut. Lalu, suara statis bergeremu keluar dari alat komunikasi itu.
Dengan jari tengahnya, sang pria menekan tombol panggilan keluar, menuju markas organisasi.
"Laporan. Mission 273『Code Red』selesai dilaksanakan."
Dari alat komunikasi tersebut, terdengar suara statis yang menjawab laporan sang pria.
"La ~ poran ~ … ~ di ~ terima!"
Dengan masuknya jawaban dari pusat, sang pria mulai mengendurkan rasa waspadanya.
Saat itu, tampak jika adrenalin si pria berambut kuning, dan berperawakan seperti orang eropa tersebut, mulai mengendur, hanyut dengan suasana malam yang tenang.
"S-syukur ~ lah ...," gumamnya, setelah memberi kabar kepada markas. Dan entah mengapa, saat itu, sang pria merasakan kepuasan tersendiri.
Alat komunikasi itu terjatuh dari tangannya, badan sang pria tergeletak bersimbah darah. Tak sejengkal jari pun dapat ia angkat akibat kekurangan darah.
"Ahh, ini kah akhir dari segalanya ...? " Kembali, sang pria bergumam dengan kedua bibirnya yang tengah bergetar hebat.
Sejujurnya, ia sudah yakin, jika ini adalah akhir dari hidupnya.
Dalam detik-detik akhir hayatnya itu, seluruh memori kehidupan terputar kembali di benaknya, bagaikan lembaran film proyektor tempo dulu.
Terpingkal-pinglak. Entah mengapa tiba-tiba sang pria merasa ingin tertawa. Menyeringai lebar, wajahnya tersenyum lembut dalam kabut malam.
Tepat di tangan kanannya, terdapat sebuah tabung berukuran sepuluh sentimeter, yang berisikan cairan senjata penghancur bumi.
Namun, jasad kematian sang pria, tampak memandang senyum ke arah tabung tersebut—seperti, tidak ada beban yang tertinggal di dunia ini.
Waktu berputar tidak diketahui, *speedboat* telah sampai di markas rahasia, secara otomatis warna dari *speedboat* berubah menjadi putih dan atapnya terbuka secara sendirinya. binar rembulan masuk menyinari seisi kapal super cepat itu ... indah, malam yang begitu indah ....
Demikian, sang pria menghembuskan napas terakhirnya dalam larut malam yang elok ....
.
.
.
***
.
.
.
Dari kegelapan yang sangat gulita, secercah cahaya berubah menjadi sinar yang sangat gemilang—merebak, menyinari sekujur pandangan, layaknya mentari pada siang hari.
"Aku, dimana ...?"
Badan mungilnya terasa amat dingin, bahkan menusuk sampai ke seluruh sendi-sendi tulang. Ingin dia menyampaikan perasaannya kala itu.
Tak ada cara lain, akhirnya, ia tak mampu mencegah diri untuk meluapkan rasa sakit itu.
Di dalam kabut senja, terngiang rintihan bayi merengek, bahkan menggelegar, memecahkan sunyi pagi.
Entah kenapa … saat ini, ia tidak bisa membuka matanya. Tetapi dirinya tahu betul, jika di depan wajahnya itu, ada secercah cahaya yang menyinari dirinya.
"Aneh!? Kenapa aku merasa sulit menggerakkan anggota tubuhku ...!?"
Tiba-tiba, terdengar perkataan seorang wanita, dengan nada suara yang begitu lembut dari arah sebelah kiri. Tampaknya, saat ini, si anak tengah didekap oleh seseorang.
"Anakku … wahai anakku yang malang, Ibu meminta maaf karena engkau dilahirkan dalam kondisi seperti ini. Semoga engkau menjadi anak yang kuat ... tangguh ... dan perkasa, seperti Ayah-mu, kelak, wahai anakku …."
Lalu, dari sebelah kanan, ada suara wanita lain, berbicara dengan nada yang cukup tegas.
"Sharlie, siapa nama putramu ini!?"
Tiba-tiba, sang anak merasakan ada tetesan air yang begitu hangat. Terjatuh tepat di atas pipi kirinya.
Hangatnya tetesan tersebut, seketika, ia merasakan ketenangan yang merasuk sampai ke dalam sukma. Demikian hal tini langsung menghentikan teriakannya.
"Ahh ... apakah wanita ini menangis ...?"
Lalu ... beberapa saat kemudian, sang anak mendengarkan kembali suara wanita yang mendekap dirinya dengan penuh kehangatan. Nada suaranya terdengar sangat bergetar, bagaikan orang yang tengah menangis … juga menahan rasa perih.
"A-aku, akan aku beri dia nama, A-Arley ... Arley Gormik." Setelah nama itu diberikan. Lantas, suara sang wanita sejenak terdiam, lalu ia menarik sekali napas yang panjang, dan si wanita mengatakan kalimat terakhirnya. "Kumpulkanlah buku itu ... Arley."
Dalam senyapnya malam, seorang anak telah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya. Di saat sang bayi masih sangat membutuhkan kehangatan ibu dan ayah kandungnya, namun, setelah malam hari ini berakhir, ia tak akan pernah merasakannya lagi ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
𝗭𝗶𝗳𝗳𝘆.𝗔
𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗔𝘄𝗮𝗹 𝗨𝗱𝗵 𝗕𝗮𝗴𝘂𝘀 😋💗
2024-01-25
2
Lie Ara
semoga cerita nya bisa dijadikan inspirasi buat ku, soalnya dari judul nya udah bikin menarik kk wkwkwkwk 😁
2023-01-04
2
nath_e
makin rak dl ah🤗
2022-10-13
1