Chapter 20 : Mimpi yang entah kemana.

*****

"Zhass.... ~" Dengan lebat hujan deras turun dari langit, langit menjadi gelap tertutup awan, Arley termenung, memandang aliran sungai yang mengalir cukup deras.

"...."

*****

Mari kita kembali pada kejadian satu hari yang lalu...

***

"Zrap!" terbangun aku dari mimpi yang panjang, singkat cerita aku terheran-heran, apakah kejadian itu hanya mimpi atau realita

"Ibunda!!?!"

Sepi, aku terbaring tepat didepan gereja yang kuanggap rumahku sendiri. aku langsung melihat kondisi sekitar. hancur, seluruh bangunan telah hancur porak-poranda, mayat bergelimpangan di mana-mana.

Kedua otot kaki ini kugunakan dan langsung aku berlari menuju gereja, ternyata semua ini bukanlah mimpi.

"... I.. Ibunda...."

Mata ini melihat segalanya, otak ini ingat semuanya, hanya saja aku tidak punya kendali pada tubuhku kala itu.

kain yang menutupi tubuh ibunda, kubuka secara perlahan, seketika itu, berlinang air mata, tumpah ruah keluar dari kelopak mataku.

"...hiks...huu..heuu... Heuwaa...... huaaaaa.....!!!!.. Haaaaaa!!!!......"

Merembes dari kelopak mata, tersedak-sedak nafas ini. Aku menangis sejadi-jadinya, tidak dapat aku menghitung berapa lama diri ini terduduk di tempat yang sama tanpa mengerjakan hal yang lain. Terus aku menangis sampai akhirnya terlintas di benak ku bahwa tidak akan ada yang berubah jika aku terus menangis.

"... Hiks.... Hik.... "

Berusaha menghentikan cegukan selepas menangis, aku mengelap kedua mata ini, lalu pergi meninggalkan gereja untuk mencari tongkat sihir yang hilang ketika aku berlari menuju desa ini.

Sempat beberapa kali aku menangis lagi saat mencari tongkat sihir itu, tetapi pada akhirnya aku bisa memantapkan hati ini agar sesaat saja perasaan dijiwa ku saat ini untuk tidak meneteskan airmata lagi.

... Ah ... itu dia ....

Tergeletak tak tersentuh. tongkat itu berada di perbatasan masuk desa.

ku ambil tongkat hitam yang terjatuh di tanah

Beberapa kali aku mengecek kondisi dari tongkat sihir ini, dan tidak ada bekas lecet sedikit pun, syukurlah setidaknya aku masih memiliki tongkat ini.

***

"Gale Ventum.."

Saat ini, aku sedang berusaha untuk mengumpulkan mayat para warga desa.

Tujuan utamanya adalah untuk membawa mereka ke lahan kosong didepan gereja, mereka akan di kubur secara massal di sana, tetapi untuk saat ini aku harus mengumpulkan mereka di satu tempat terlebih dahulu...

Satu persatu mayat-mayat ini terkumpulkan, ada yang tersisa hanya tangannya saja, ada juga yang tinggal jarinya.

Aku tidak tahu harus bagaimana, jadi aku hanya bisa mengumpulkan jasad mereka.

Terkadang aku harus membongkar bangunan yang sudah rata dengan tanah untuk menemukan jasad yang telah menjadi arang, juga terkadang aku harus menahan mual karena banyak organ tubuh yang berserakan.

Sedangkan hati ini sedang tidak nyaman untuk mengurus hal-hal semacam ini, tetapi jika tidak segera di lakukan, maka jasad mereka akan menjadi wabah penyakit di kemudian hari.

Mungkin kalian lupa menyadari suatu hal.. Aku ini hanyalah anak yang baru saja memasuki umur lima tahun, jika kalian menyangka mental dewasa dari dunia yang terdahulu bisa menolongku, semua itu tidak demikian.

***

Mentalku mengikuti usiaku saat ini. entah mengapa hal ini bisa terjadi.

Aku juga tidak dapat menjelaskan nya secara rinci. mungkin contoh terbaiknya adalah seorang kakek-kakek atau nenek-nenek.

Walaupun umur mereka semakin dewasa tetapi perilaku dan mental mereka kembali menjadi anak-anak mengikuti bentuk fisik mereka yang semakin rentan, hal ini semua sudah menjadi hukum alam.

Tubuh seorang manusia menentukan prilakunya, jika mereka memiliki tubuh seorang anak kecil, maka ia secara naluri akan bertindak secara kekanak-kanakan, dan jika tubuhnya adalah orang dewasa, maka ia akan bertindak selayaknya orang dewasa.

Kalian paham sekarang? Ini masalah Hormon...

Dan coba bayangkan kondisi ku saat ini. tubuh ini tidak dapat mencerna semua perasaan ini secara bersamaan. mungkin ini perasaan anak yang mengalami broken home, tidak, aku rasa ini lebih buruk daripada itu.

***

"Bugh....!" Terjatuh jasad seorang pria di tumpukan mayat tepat di depan gereja.

Mayat terakhir berhasil di turunkan.

"... Selesai...."

Ucap ku dengan fikiran yang kosong.

Total mayat yang menjadi korban pembantaian ini mencapai 173 manusia, dan ini memberitahu kita bahwa hampir seluruh warga desa ini telah musnah habis tak tersisa, peradaban di desa ini telah tamat.

Aku menyodorkan tongkat sihir ke arah para mayat, lalu kuucapkan mantra penggerak bumi.

"...Sepulcrum ...."

Tanah terbelah menjadi dua bagian dan membentuk lubang seperti sebuah kubus. Kemudian mayat-mayat itu mulai berjatuhan ke dalamnya secara perlahan

Kemudian Aku melihat ke dalam lubang tersebut untuk memastikan setiap jasad telah berada di posisi yang pas. Lalu sebelum kembali ku tutup, aku berdoa untuk keselamatan mereka semua.

Dalam sikap berdoa, aku menggenggam kedua telapak tangan ku, dan kemudian aku memejamkan kedua mata.

"(... Tuhan ... Berkati roh mereka semua ... Berikan mereka kehidupan abadi di surga sana ... Amin.)"

Lalu aku mundur dua langkah ke belakang, kemudian ku julurkan tongkat sihir ini ke arah lubang berbentuk kubus tersebut.

Bumi bergetar, lalu kemudian tanah berjatuhan dan menumpuk dari samping lubang.

Tanah kembali tertutup.

***

Tepat di belakang reruntuhan gereja, terdapat dua makam yang terpisah, ya, kedua makam ini adalah milik paman Ordley dan ibunda Terra.

Makam mereka dipisahkan agar Aku bisa secara khusus menziarahi makam tersebut suatu hari nanti.

"...Ibunda ...Paman Ordley ...Aku akan pergi dari desa ini ...Demi untuk bertahan hidup ...Aku akan pergi ke Ibukota untuk meraih cita-citaku...."

Sejenak aku terdiam, lalu kembali aku melanjutkan ziarahku.

"...Aku akan menuruti perintah mu ibunda, Aku akan menjadi seorang pastur ... Terimakasih karena telah membesarkan aku.... "

Tak ada emosi yang terlepas, hampa, kekosongan hati pada diri ini membuat ku tidak memiliki emosi yang berlebihan, tidak, bahkan aku sudah tidak memiliki emosi lagi.

"Gluduk-gluduk!!" Kilat menyambar-nyambar, terlihat awan hitam mulai menggumpal di langit desa.

Selepas itu, Aku langsung pergi menuju mata air [Shefa] kali ini aku menggunakan sihir tanpa segan-segan.

"Gale Ventum~"

Maka muncul lah angin yang membawa ku terbang.

Dalam hitungan detik aku menghilang dari lokasi pemakaman gereja.

Setelah aku pergi, perlahan hujan jatuh rintik-rintik tepat di atas desa [Durga]

Yang pertama kali terkena rintikan hujan adalah batu nisan ibunda Terra, lalu hujan membasahi batu nisan ibunda dengan deras.

Menyedihkan, sangat menyedihkan... Hal ini bagaikan lambang dari tangisan sang ibunda... Ironis, sangat ironis..

***

Gelombang angin Berdesir di telinga, Aku terbang dengan kecepatan tinggi. tak lama setelah terbang dari desa [Durga], Aku telah sampai di perbatasan sungai.

Sadar akan suatu hal, mata ini terpincut oleh tujuan yang lain.

Dari kejauhan Aku melihat rumah yang dahulu sangat besar, sekarang telah rata dengan tanah.

wajah ini tanpa sadar tak dapat mengalihkan pandangannya dari reruntuhan itu, aku melamun menatap rumah itu dengan pikiran yang kosong

"(Itu ... adalah rumah milik Misa ....)"  Gumam ku tak jelas dan tanpa sebab.

Sejenak Aku menghampiri lokasi rumah tersebut, di lihat dari kondisinya yang sangat parah, Aku sangat yakin jika tidak akan ada orang yang bisa selamat dari kejadian ini.

Kemudian Aku pergi dari lokasi itu tanpa menyentuh apapun, Yap, Melanjutkan perjalanannya menuju mata air [Shefa] untuk mengambil barang bawaannya satu-satunya yang tersisa.

Untuk apa aku kembali ke telaga air tersebut? tentu saja untuk mengambil buku hadiah ulang tahun dan surat undangan untuk masuk ke sekolah ke-pendetaan, yang ku tanam di salah satu titik di mata air tersebut.

... Cita-cita ....

Saat ini, tujuan ku hidup hanya untuk menghargai warga desa dan keluarganya yang telah tiada.

Bahkan saat ini tidak terfikir oleh ku untuk meraih cita-cita menjadi seorang sarjana penyihir, karena hasrat itu telah tiada.

Saat itulah cita-cita ku... Mimpi seorang anak bernama Arley Gormik telah pergi entah kemana...

***

------------------------------------------------------------

Tambahan : Curhatan Author 💐

Hai sahabat reader! sebentar lagi Arc ke 1 akan usai, hmm... mungkin sekitar 2-3 chapter lagi. tapi tenang saja, kisah ini akan terus berlanjut sampai Authir merasa puas menulis kisahnya.

Kisah The 7 Book's Of God ini, banyak yang menyangka bahwa saya terinspirasi dari kisah-kisah novel Chinese.

tetapi tidak demikian 🤭, mungkin karena judulnya yang sangat mencolok ya? 😬

Semoga apa yang saya Kisah kan di Novel ringan ini, berkenan di hati para sahabat reader.

Oke sahabat!! Semangat selalu!! Keep reading!!

Have fun 🤗☺️💐👍

.

.

Terpopuler

Comments

Lim Dany

Lim Dany

200 point'
Semangat Thor, 🏋️🏋️🏋️

2020-07-24

1

TheMe

TheMe

terus kemana perginya keluarga albert? ga dijarah gituh? meskipun rumahnya doangs

2020-07-08

1

San Jaya

San Jaya

Koreksi: "Zrap!" Aku terbangun dari mimpi panjang. Aku termangu heran, menerka apakah kejadian tadi semacam pertanda atau hanya mimpi saja?

----

Terlalu banyak tanda baca, sama seperti yang "Honey" bilang di komentar chapter sebelumnya.

----

Alurnya lumayan bagus. Dan setelah baca tambahan curhat author itu, aku jadi inget ... sampe sekarang "7 Buku" itu sama sekali belum disinggung.

2020-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Angan & Cita
2 Chapter 2 : Esensi Mana
3 Chapter 3 : Paman Ordley
4 Chapter 4 : Penjelasan
5 Chapter 5 : Mimpi dan kenyataan
6 Chapter 6 : Buah hasil pemikiran
7 Chapter 7 : Diluar Perkiraan
8 Chapter 8 : Skill Test.
9 Chapter 9 : Cahaya
10 Chapter 10 : Unik
11 Chapter 11 : Misa Albertus.
12 Chapter 12 : Training Makes Better
13 Chapter 13 : Hadiah ulang tahun
14 Chapter 14 : Cahaya dan Kegelapan.
15 Chapter 15 : Serigala Perak.
16 Chapter 16 : Bencana.
17 Chapter 17 : Unsur Kegelapan
18 Chapter 18 : Ketakutan.
19 Chapter 19 : SIGNS.
20 Chapter 20 : Mimpi yang entah kemana.
21 Chapter 21 : Awal mula Perjalanan
22 Chapter 22 : Pelarian
23 Chapter 23 : Pembebasan
24 Chapter 24 : Budak Cinta
25 Chapter 25 : Plan A for Arley
26 Chapter 26 : Perintah
27 Chapter 27 : Pisau yang tajam
28 Chapter 28 : Vento Forti!
29 Chapter 29 : Kisah Ibukota.
30 Chapter 30 : Yufi & Nina
31 Chapter 31 : Asrama Kampus.
32 Chapter 32 : Taman Bunga
33 Chapter 33 : Identitas
34 Chapter 34 : Kenyataan Pahit
35 Chapter 35 : Green Vanor
36 Chapter 36 : Rumah di Padang Rumput.
37 Chapter 37 : Sofie Redhood.
38 Chapter 38 : Menaiki Pohon
39 Chapter 39 : Kota Kuno.
40 Chapter 40 : Reruntuhan di Kota Langit.
41 Chapter 41 : Terjun Bebas
42 Chapter 42 : Penyergapan Yang Tak Terduga
43 Chapter 43 : Cobolt Wolf Sang Pemburu
44 Chapter 44 : Jalan Darat
45 Chapter 45 : Berkemah
46 Chapter 46 : Gua Cahaya
47 Chapter 47 : Rumah Coklat
48 Chapter 48 : Lilyana Orange
49 Chapter 49 : Secangkir Teh di Malam Hari
50 Chapter 50 : Setiap Pertemuan Pasti Akan Ada Perpisahan
51 Chapter 51 : New Page
52 Chapter 52 : Hilang Bagaikan Debu
53 Chapter 53 : Dibalik Tembok.
54 Chapter 54 : PROTOCOL & SIGNS
55 Chapter 55 : Penculikan
56 Chapter 56 : Karena Aku Suka
57 Chapter 57 : Gerobak dan Api
58 Chapter 58 : Vanilla.
59 Chapter 59 : Sihir Campuran.
60 Chapter 60 : Bertemu Dengan Misa
61 Chapter 61 : Penculikan Jilid 2
62 Chapter 62 : Gorong-gorong & Trimol
63 Chapter 63 : Pertarungan Sengit.
64 Chapter 64 : Finishing Blow
65 Chapter 65 : Reunion
66 Chapter 66 : Hall of Mana.
67 Chapter 67 : Perdebatan Steven dan Marlin.
68 Chapter 68 : Delapan Tahun Telah Berlalu~
69 Chapter 69 : El-Colloseum & 5 Kingdom.
70 Chapter 70 : Maximus
71 Chapter 71 : Memasuki Arena
72 Chapter 72 : Eadwig of Simbad the Lion Heart.
73 Chapter 73 : Perundingan di Tengah Pertempuran.
74 Chapter 74 : Topeng & Wajah.
75 Chapter 75 : Masalalu Maximus.
76 Chapter 76 : Bangkitnya Arley?
77 Chapter 77 : Inferno Devastation!
78 Chapter 78 : Rumah Sakit.
79 Chapter 79 : Azure Sky~
80 Chapter 80 : Seleksi Tahap 2 (Babak 1).
81 Chapter 81 : Amylia Tsovinar Poseidon.
82 Chapter 82 : Pertarungan Yang Tak Terselesaikan.
83 Chapter 83 : Rubius Zu~
84 Chapter 84 : Penangkal Petir!
85 Chapter 85 : Wanita Berjubah Hitam.
86 Chapter 86 : Ice Age!
87 Chapter 87 : Seleksi Tahap 2 (Babak2)
88 Chapter 88 : Waktu Istirahat~
89 Chapter 89 : Albion Bon Aparte.
90 Chapter 90 : Kebohongan Publik.
91 Chapter 91 : Eadwig v Bamsi!
92 Chapter 92 : Arley v Amylia.
93 Chapter 93 : Dibalik Embun
94 Chapter 94 : Kekalahan Yang Tak Dapat Dihindarkan
95 Chapter 95 : Pertikaian Rekan Satu Tim
96 Chapter 96 : Curang
97 Chapter 97 : Darah dan Amarah
98 Chapter 98 : Seleksi Tahap 2 (Babak 3)
99 Chapter 99 : Keberuntungan Arley
100 Chapter 100 : Diamnya Aurum
101 Chapter 101 : Kecupan Aurum Kepada Arley
102 Chapter 102 : Tertanam Dalam Bongkahan Es
103 Chapter 103 : Permohonan Khusus.
104 Chapter 104 : The 7 Books of God!
105 Chapter 105 : Kisah Masa Lampau (Bagian 1)
106 Chapter 106 : Kisah Masa Lampau (Bagian 2)
107 Chapter 107 : Kisah Masa Lampau (Bagian 3)
108 Chapter 108 : Penjelasan Secara Rinci.
109 Chapter 109 : Memenuhi Takdir Mereka.
110 Chapter 110 : Janji Seorang Pria
111 Chapter 111 : Another Skill Test.
112 Chapter 112 : Appraisal Orb Yang Menghitam.
113 Chapter 113 : Retakan
114 Chapter 114 : Pertarungan Antar Sahabat.
115 Chapter 115 : Twilight Eruption.
116 Chapter 116 :Sebabnya.
117 Chapter 117 : Asal Usul Misa (Bagian 1)
118 Chapter 118 : Asal Usul Misa (Bagian 2)
119 Chapter 119 : Asal Usul Misa (Bagian 3)
120 Chapter 120 : Incendium Mortem.
121 Chapter 121 : Amukan Misa.
122 Chapter 122 : Rencana Licik.
123 Chapter 123 : Unsur Safa
124 Chapter 124 : Gelora Cemas.
125 Chapter 125 : Permintaan Tolong
126 Chapter 126 : Kondisi Arley, Perry, dan Aurum.
127 Episode 127 : Hancur.
128 Chapter 128 : Perjuangan Tiga Serangkai.
129 Chapter 129 : Tanda Yang Sama.
130 Chapter 130 : Wafatnya Amylia?
131 Chapter 131 : Runtuhnya Benteng Kota!
132 Chapter 132 : Dialah Orangnya.
133 Chapter 133 : Kemungkinan Yang Bisa Terjadi
134 Chapter 134 : Regu Penyelamat!
135 Chapter 135 : Dua Belas Komandan Utama, Pasukan Raja Iblis!
136 Chapter 136 : Alasan Untuk Berkumpul.
137 Chapter 137 : Perasaan Kala Itu, Yang Kembali Pulang.
138 Chapter 138 : Battle of Strength!
139 Chapter 139 : Pecahnya Pertempuran!
140 Chapter 140 : Dua Makhluk Cantik.
141 Chapter 141 : Destiny of That Blood.
142 Chapter 142 : Amarah Sang Putri.
143 Chapter 143 : Yatef The Goblin Vs Team Green Gorgon!
144 Chapter 144 : Penantian Kata.
145 Chapter 145 : Helena sang Pixie.
146 Chapter 146 : Perjuangan Tim Blue Whale!
147 Chapter 147 : Tekad Perry.
148 Chapter 148 : Yari, King of The Dwarfen Vs Eadwig The Lion Hearts!
149 Chapter 149 : Mengamati Pertarungan.
150 Chapter 150 : Ground Zero Vs Seven Heavens!
151 Chapter 151 : Rambut Merah? Mata Hijau!? Pria Misterius!
152 Chapter 152 : Dua Iblis Vs Delapan Manusia!
153 Chapter 153 : Kisah Cinta Yang Aneh?
154 Chapter 154 : Akhir Dari Kisah Cinta Aneh ....
155 Chapter 155 : Di Balik Kabut Hitam!
156 Chapter 156 : Si Succubus vs Amylia, Aurum dan Helena!
157 Chapter 157 : Serangan Balik Amylia!
158 Chapter 158 : Lubrica Demon Form.
159 Chapter 159 : Kekalahan Amylia!?
160 Chapter 160 : Tumbangnya Aurum!?
161 Chapter 161 : Tibanya Sang Penolong.
162 Chapter 162 : Gemilap Cahaya!
163 Chapter 163 : Cavum Nigrum!
164 Chapter 164 : Mayat Hidup.
165 Chapter 165 : Kemenangan & Air Mata.
166 Chapter 166 : Naga Hitam Vs Dua Idiot.
167 Chapter 167 : Eadwig, Melawan Rasa Takut?
168 Chapter 168 : Patahnya harapan.
169 Chapter 169 : Cahaya Kuning & Kehancuran Eadwig.
170 Chapter 170 : Aksi Brutal Rubius!
171 Chapter 171 : Total Destruction, Ten Times!
172 Chapter 172 : Ungu Sebelum Hitam ....
173 Chapter 173 : Korfe, Half-Dragon Mode!
174 Chapter 174 : Lagi, Kemunculan Sang Pria Misterius!
175 Chapter 175 : Introgasi Arley!
176 Chapter 176 : Rusaknya Tongkat Pusaka!
177 Chapter 177 : Tangisan Sang Kakek.
178 Chapter 178 : Memori Masa Lalu.
179 Chapter 179 : Tangisan Yang Tak Perlu
180 Chapter 180 : Sihir Terakhir Marlin, dan Steven.
181 Chapter 181 : Sisi Gelap Ilmu Sihir.
182 Chapter 182 : Kesehatan Yang Memburuk.
183 Chapter 183 : Satu Komando!
184 Chapter 184 : Gorong-Gorong Kenangan.
185 Chapter 185 : Batu Berbentuk Telur.
186 Chapter 186 : Gerbang Ketujuh!
187 Chapter 187 : Menara Diana
188 Chapter 188 : Pohon Kehidupan!
189 Chapter 189 : The Last Spell.
190 Chapter 190 : Jiwa Yang Lepas.
191 Chapter 191 : Menyusun Kembali Suatu Negara.
192 Chapter 192 : Percakapan Wanita~
193 Chapter 193 : Si Bijaksana! Lenka Gormik.
194 Chapter 194 : Komedi Keluarga.
195 Chapter 195 : Malam Yang Dingin.
196 Chapter 196 : King Boar!
197 Chapter 197 : Emaly Sakit?!
198 Chapter 198 : Masuk Secara Paksa (Part 1).
199 Chapter 199 : Masuk Secara Paksa (Part 2).
200 Chapter 200 : Litta, Atelier, & Permen!
201 Chapter 201 : Toko Jahit & Koper Penantian.
202 Chapter 202 : Masa Lalu Kota Dorstom.
203 Chapter 203 : Hannya Varra.
204 Chapter 204 : Terbakarnya Perpustakaan.
205 Chapter 205 : Arley Si Polos.
206 Chapter 206 : Comedy Keluarga, (Bagian 2)
207 Chapter 207 : Varra & Keluarga Tomtom.
208 Chapter 208 : Rapat Tingkat Tinggi!
209 Chapter 209 : Pemberontakan Yufi & Nina!
210 Chapter 210 : Tiga Minggu Yang Lalu.
211 Chapter 211 : Kemantapan Hati.
212 Chapter 212 : Cita-Cita & Mimpi, Seorang Varra.
213 Chapter 213 : Kasmaran.
214 Chapter 214 : Secercah Ingatan.
215 Chapter 215 : Toko, Otot Kembar!
216 Chapter 216 : Sobat.
217 Chapter 217 : Enmity & Black Sword.
218 Chapter 218 : Pertarungan Dadakan.
219 Chapter 219 : Penuh Pertanyaan, & Canda.
220 Chapter 220 : Pertarungan Aura Intimidasi!
221 Chapter 221 : The 6 Trinity of God Treasur.
222 Chapter 222 : Legenda & Penyesalan (Part 1.)
223 Chapter 223 : Legenda & Penyesalan (Part 2).
224 Chapter 224 : Legenda & Penyesalan (Part 3).
225 Chapter 225 : Legenda & Penyesalan (Part 4).
226 Chapter 226 : Legenda & Penyesalan (End).
227 Chapter 227 : Hadiah Dari Kale.
228 Chapter 228 : Guild & Kota.
229 Chapter 229 : Kartu Guild.
230 Chapter 230 : Emblem of Pride.
231 Chapter 231 : Diamond Bear!
232 Chapter 232 : Teman Baru.
233 Chapter 233 : Pulang Ke Kota.
234 Chapter 234 : Ayo Berangkat!
235 Chapter 235 : Salah Paham.
236 Chapter 236 : Desa 『Uaccam』.
237 Pengumuman ~ Pemberlakuan Jadwal Upload Baru!
238 Chapter 237 : Planning & Scheming
239 Chapter 238 : Terbelit & Bimbang.
240 Chapter 239 : Terpecahkannya Misteri Atelier.
241 Chapter 240 : Dilema Cinta, Seorang Alchemist.
242 Chapter 241 : Litta & Takdirnya!
243 Chapter 242 : Misteri Hutan Terkutuk.
244 Chapter 243 : Racikan Yang Sempurna.
245 Chapter 244 : Pengejaran Kereta Kuda!
246 Chapter 245 : Alan Lapis, The Thief (Part 1)
247 COMMEMORATIVE EVENT! 500K POPULARITY! COLLABORATION WITH: SIGAMORA
248 Chapter 246 : Alan Lapis, The Thief (Part 2)
249 Chapter 247 : Di Balik Sebuah Permohonan.
250 Chapter 248 : Asal Usul Cipi.
251 Chapter 249 : Awal Timbulnya Perasaan Kesal.
252 Chapter 250 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 1)
253 Chapter 251 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 2)
254 Chapter 252 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 3)
255 Chapter 253 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 4)
256 Chapter 254 : Sumpah Cipi Pada Masa Depan!
257 Chapter 255 : Matahari Terbit, Resolusi Paman Radits.
258 Chapter 256 : Perubahan Rencana.
259 Chapter 257 : Perasaan Hati Melliana.
260 Chapter 258 : Girls talk! Varra & Melliana.
261 Chapter 259 : Rencana, Telah Dilaksanakan!
262 Chapter 260 : First Encounter, With Verko.
263 Chapter 261 : Di Balik Rasa Curiga, Kedatangan Sang Walikota.
264 Chapter 262 : Kisah, Dari Korban Yang Lain.
265 Chapter 263 : Membaranya, Api Dendam!
266 Chapter 264 : Reach The Top!
267 Chapter 265 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 1).
268 Chapter 266 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 2).
269 Chapter 267 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 3).
270 Chapter 268 : Planing & Arley's cunning smile
271 Chapter 269 : Rencana Tiga Fase!
272 Chapter 270 : Dark Side Of Arley ....
273 Chapter 271 : Akhir Dari Peperangan.
274 Chapter 272 : Sebelum Perpisahan.
275 Chapter 273 : Kembalinya Melliana.
276 Chapter 274 : Perdebatan Tanpa Akhir.
277 Chapter 275 : Ditutupi, Untuk Kebaikan.
278 Chapter 276 : Back To Our Home.
279 Chapter 277 : Tertawa, Untuk Kebersamaan.
280 Chapter 278 : Cita-Cita Yang Mampu Diraih!
281 Pengumuman, event commemorative! And little bit of note.
282 Chapter 279 : Malam Kebahagiaan & Mister. [End]
Episodes

Updated 282 Episodes

1
Chapter 1 : Angan & Cita
2
Chapter 2 : Esensi Mana
3
Chapter 3 : Paman Ordley
4
Chapter 4 : Penjelasan
5
Chapter 5 : Mimpi dan kenyataan
6
Chapter 6 : Buah hasil pemikiran
7
Chapter 7 : Diluar Perkiraan
8
Chapter 8 : Skill Test.
9
Chapter 9 : Cahaya
10
Chapter 10 : Unik
11
Chapter 11 : Misa Albertus.
12
Chapter 12 : Training Makes Better
13
Chapter 13 : Hadiah ulang tahun
14
Chapter 14 : Cahaya dan Kegelapan.
15
Chapter 15 : Serigala Perak.
16
Chapter 16 : Bencana.
17
Chapter 17 : Unsur Kegelapan
18
Chapter 18 : Ketakutan.
19
Chapter 19 : SIGNS.
20
Chapter 20 : Mimpi yang entah kemana.
21
Chapter 21 : Awal mula Perjalanan
22
Chapter 22 : Pelarian
23
Chapter 23 : Pembebasan
24
Chapter 24 : Budak Cinta
25
Chapter 25 : Plan A for Arley
26
Chapter 26 : Perintah
27
Chapter 27 : Pisau yang tajam
28
Chapter 28 : Vento Forti!
29
Chapter 29 : Kisah Ibukota.
30
Chapter 30 : Yufi & Nina
31
Chapter 31 : Asrama Kampus.
32
Chapter 32 : Taman Bunga
33
Chapter 33 : Identitas
34
Chapter 34 : Kenyataan Pahit
35
Chapter 35 : Green Vanor
36
Chapter 36 : Rumah di Padang Rumput.
37
Chapter 37 : Sofie Redhood.
38
Chapter 38 : Menaiki Pohon
39
Chapter 39 : Kota Kuno.
40
Chapter 40 : Reruntuhan di Kota Langit.
41
Chapter 41 : Terjun Bebas
42
Chapter 42 : Penyergapan Yang Tak Terduga
43
Chapter 43 : Cobolt Wolf Sang Pemburu
44
Chapter 44 : Jalan Darat
45
Chapter 45 : Berkemah
46
Chapter 46 : Gua Cahaya
47
Chapter 47 : Rumah Coklat
48
Chapter 48 : Lilyana Orange
49
Chapter 49 : Secangkir Teh di Malam Hari
50
Chapter 50 : Setiap Pertemuan Pasti Akan Ada Perpisahan
51
Chapter 51 : New Page
52
Chapter 52 : Hilang Bagaikan Debu
53
Chapter 53 : Dibalik Tembok.
54
Chapter 54 : PROTOCOL & SIGNS
55
Chapter 55 : Penculikan
56
Chapter 56 : Karena Aku Suka
57
Chapter 57 : Gerobak dan Api
58
Chapter 58 : Vanilla.
59
Chapter 59 : Sihir Campuran.
60
Chapter 60 : Bertemu Dengan Misa
61
Chapter 61 : Penculikan Jilid 2
62
Chapter 62 : Gorong-gorong & Trimol
63
Chapter 63 : Pertarungan Sengit.
64
Chapter 64 : Finishing Blow
65
Chapter 65 : Reunion
66
Chapter 66 : Hall of Mana.
67
Chapter 67 : Perdebatan Steven dan Marlin.
68
Chapter 68 : Delapan Tahun Telah Berlalu~
69
Chapter 69 : El-Colloseum & 5 Kingdom.
70
Chapter 70 : Maximus
71
Chapter 71 : Memasuki Arena
72
Chapter 72 : Eadwig of Simbad the Lion Heart.
73
Chapter 73 : Perundingan di Tengah Pertempuran.
74
Chapter 74 : Topeng & Wajah.
75
Chapter 75 : Masalalu Maximus.
76
Chapter 76 : Bangkitnya Arley?
77
Chapter 77 : Inferno Devastation!
78
Chapter 78 : Rumah Sakit.
79
Chapter 79 : Azure Sky~
80
Chapter 80 : Seleksi Tahap 2 (Babak 1).
81
Chapter 81 : Amylia Tsovinar Poseidon.
82
Chapter 82 : Pertarungan Yang Tak Terselesaikan.
83
Chapter 83 : Rubius Zu~
84
Chapter 84 : Penangkal Petir!
85
Chapter 85 : Wanita Berjubah Hitam.
86
Chapter 86 : Ice Age!
87
Chapter 87 : Seleksi Tahap 2 (Babak2)
88
Chapter 88 : Waktu Istirahat~
89
Chapter 89 : Albion Bon Aparte.
90
Chapter 90 : Kebohongan Publik.
91
Chapter 91 : Eadwig v Bamsi!
92
Chapter 92 : Arley v Amylia.
93
Chapter 93 : Dibalik Embun
94
Chapter 94 : Kekalahan Yang Tak Dapat Dihindarkan
95
Chapter 95 : Pertikaian Rekan Satu Tim
96
Chapter 96 : Curang
97
Chapter 97 : Darah dan Amarah
98
Chapter 98 : Seleksi Tahap 2 (Babak 3)
99
Chapter 99 : Keberuntungan Arley
100
Chapter 100 : Diamnya Aurum
101
Chapter 101 : Kecupan Aurum Kepada Arley
102
Chapter 102 : Tertanam Dalam Bongkahan Es
103
Chapter 103 : Permohonan Khusus.
104
Chapter 104 : The 7 Books of God!
105
Chapter 105 : Kisah Masa Lampau (Bagian 1)
106
Chapter 106 : Kisah Masa Lampau (Bagian 2)
107
Chapter 107 : Kisah Masa Lampau (Bagian 3)
108
Chapter 108 : Penjelasan Secara Rinci.
109
Chapter 109 : Memenuhi Takdir Mereka.
110
Chapter 110 : Janji Seorang Pria
111
Chapter 111 : Another Skill Test.
112
Chapter 112 : Appraisal Orb Yang Menghitam.
113
Chapter 113 : Retakan
114
Chapter 114 : Pertarungan Antar Sahabat.
115
Chapter 115 : Twilight Eruption.
116
Chapter 116 :Sebabnya.
117
Chapter 117 : Asal Usul Misa (Bagian 1)
118
Chapter 118 : Asal Usul Misa (Bagian 2)
119
Chapter 119 : Asal Usul Misa (Bagian 3)
120
Chapter 120 : Incendium Mortem.
121
Chapter 121 : Amukan Misa.
122
Chapter 122 : Rencana Licik.
123
Chapter 123 : Unsur Safa
124
Chapter 124 : Gelora Cemas.
125
Chapter 125 : Permintaan Tolong
126
Chapter 126 : Kondisi Arley, Perry, dan Aurum.
127
Episode 127 : Hancur.
128
Chapter 128 : Perjuangan Tiga Serangkai.
129
Chapter 129 : Tanda Yang Sama.
130
Chapter 130 : Wafatnya Amylia?
131
Chapter 131 : Runtuhnya Benteng Kota!
132
Chapter 132 : Dialah Orangnya.
133
Chapter 133 : Kemungkinan Yang Bisa Terjadi
134
Chapter 134 : Regu Penyelamat!
135
Chapter 135 : Dua Belas Komandan Utama, Pasukan Raja Iblis!
136
Chapter 136 : Alasan Untuk Berkumpul.
137
Chapter 137 : Perasaan Kala Itu, Yang Kembali Pulang.
138
Chapter 138 : Battle of Strength!
139
Chapter 139 : Pecahnya Pertempuran!
140
Chapter 140 : Dua Makhluk Cantik.
141
Chapter 141 : Destiny of That Blood.
142
Chapter 142 : Amarah Sang Putri.
143
Chapter 143 : Yatef The Goblin Vs Team Green Gorgon!
144
Chapter 144 : Penantian Kata.
145
Chapter 145 : Helena sang Pixie.
146
Chapter 146 : Perjuangan Tim Blue Whale!
147
Chapter 147 : Tekad Perry.
148
Chapter 148 : Yari, King of The Dwarfen Vs Eadwig The Lion Hearts!
149
Chapter 149 : Mengamati Pertarungan.
150
Chapter 150 : Ground Zero Vs Seven Heavens!
151
Chapter 151 : Rambut Merah? Mata Hijau!? Pria Misterius!
152
Chapter 152 : Dua Iblis Vs Delapan Manusia!
153
Chapter 153 : Kisah Cinta Yang Aneh?
154
Chapter 154 : Akhir Dari Kisah Cinta Aneh ....
155
Chapter 155 : Di Balik Kabut Hitam!
156
Chapter 156 : Si Succubus vs Amylia, Aurum dan Helena!
157
Chapter 157 : Serangan Balik Amylia!
158
Chapter 158 : Lubrica Demon Form.
159
Chapter 159 : Kekalahan Amylia!?
160
Chapter 160 : Tumbangnya Aurum!?
161
Chapter 161 : Tibanya Sang Penolong.
162
Chapter 162 : Gemilap Cahaya!
163
Chapter 163 : Cavum Nigrum!
164
Chapter 164 : Mayat Hidup.
165
Chapter 165 : Kemenangan & Air Mata.
166
Chapter 166 : Naga Hitam Vs Dua Idiot.
167
Chapter 167 : Eadwig, Melawan Rasa Takut?
168
Chapter 168 : Patahnya harapan.
169
Chapter 169 : Cahaya Kuning & Kehancuran Eadwig.
170
Chapter 170 : Aksi Brutal Rubius!
171
Chapter 171 : Total Destruction, Ten Times!
172
Chapter 172 : Ungu Sebelum Hitam ....
173
Chapter 173 : Korfe, Half-Dragon Mode!
174
Chapter 174 : Lagi, Kemunculan Sang Pria Misterius!
175
Chapter 175 : Introgasi Arley!
176
Chapter 176 : Rusaknya Tongkat Pusaka!
177
Chapter 177 : Tangisan Sang Kakek.
178
Chapter 178 : Memori Masa Lalu.
179
Chapter 179 : Tangisan Yang Tak Perlu
180
Chapter 180 : Sihir Terakhir Marlin, dan Steven.
181
Chapter 181 : Sisi Gelap Ilmu Sihir.
182
Chapter 182 : Kesehatan Yang Memburuk.
183
Chapter 183 : Satu Komando!
184
Chapter 184 : Gorong-Gorong Kenangan.
185
Chapter 185 : Batu Berbentuk Telur.
186
Chapter 186 : Gerbang Ketujuh!
187
Chapter 187 : Menara Diana
188
Chapter 188 : Pohon Kehidupan!
189
Chapter 189 : The Last Spell.
190
Chapter 190 : Jiwa Yang Lepas.
191
Chapter 191 : Menyusun Kembali Suatu Negara.
192
Chapter 192 : Percakapan Wanita~
193
Chapter 193 : Si Bijaksana! Lenka Gormik.
194
Chapter 194 : Komedi Keluarga.
195
Chapter 195 : Malam Yang Dingin.
196
Chapter 196 : King Boar!
197
Chapter 197 : Emaly Sakit?!
198
Chapter 198 : Masuk Secara Paksa (Part 1).
199
Chapter 199 : Masuk Secara Paksa (Part 2).
200
Chapter 200 : Litta, Atelier, & Permen!
201
Chapter 201 : Toko Jahit & Koper Penantian.
202
Chapter 202 : Masa Lalu Kota Dorstom.
203
Chapter 203 : Hannya Varra.
204
Chapter 204 : Terbakarnya Perpustakaan.
205
Chapter 205 : Arley Si Polos.
206
Chapter 206 : Comedy Keluarga, (Bagian 2)
207
Chapter 207 : Varra & Keluarga Tomtom.
208
Chapter 208 : Rapat Tingkat Tinggi!
209
Chapter 209 : Pemberontakan Yufi & Nina!
210
Chapter 210 : Tiga Minggu Yang Lalu.
211
Chapter 211 : Kemantapan Hati.
212
Chapter 212 : Cita-Cita & Mimpi, Seorang Varra.
213
Chapter 213 : Kasmaran.
214
Chapter 214 : Secercah Ingatan.
215
Chapter 215 : Toko, Otot Kembar!
216
Chapter 216 : Sobat.
217
Chapter 217 : Enmity & Black Sword.
218
Chapter 218 : Pertarungan Dadakan.
219
Chapter 219 : Penuh Pertanyaan, & Canda.
220
Chapter 220 : Pertarungan Aura Intimidasi!
221
Chapter 221 : The 6 Trinity of God Treasur.
222
Chapter 222 : Legenda & Penyesalan (Part 1.)
223
Chapter 223 : Legenda & Penyesalan (Part 2).
224
Chapter 224 : Legenda & Penyesalan (Part 3).
225
Chapter 225 : Legenda & Penyesalan (Part 4).
226
Chapter 226 : Legenda & Penyesalan (End).
227
Chapter 227 : Hadiah Dari Kale.
228
Chapter 228 : Guild & Kota.
229
Chapter 229 : Kartu Guild.
230
Chapter 230 : Emblem of Pride.
231
Chapter 231 : Diamond Bear!
232
Chapter 232 : Teman Baru.
233
Chapter 233 : Pulang Ke Kota.
234
Chapter 234 : Ayo Berangkat!
235
Chapter 235 : Salah Paham.
236
Chapter 236 : Desa 『Uaccam』.
237
Pengumuman ~ Pemberlakuan Jadwal Upload Baru!
238
Chapter 237 : Planning & Scheming
239
Chapter 238 : Terbelit & Bimbang.
240
Chapter 239 : Terpecahkannya Misteri Atelier.
241
Chapter 240 : Dilema Cinta, Seorang Alchemist.
242
Chapter 241 : Litta & Takdirnya!
243
Chapter 242 : Misteri Hutan Terkutuk.
244
Chapter 243 : Racikan Yang Sempurna.
245
Chapter 244 : Pengejaran Kereta Kuda!
246
Chapter 245 : Alan Lapis, The Thief (Part 1)
247
COMMEMORATIVE EVENT! 500K POPULARITY! COLLABORATION WITH: SIGAMORA
248
Chapter 246 : Alan Lapis, The Thief (Part 2)
249
Chapter 247 : Di Balik Sebuah Permohonan.
250
Chapter 248 : Asal Usul Cipi.
251
Chapter 249 : Awal Timbulnya Perasaan Kesal.
252
Chapter 250 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 1)
253
Chapter 251 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 2)
254
Chapter 252 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 3)
255
Chapter 253 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 4)
256
Chapter 254 : Sumpah Cipi Pada Masa Depan!
257
Chapter 255 : Matahari Terbit, Resolusi Paman Radits.
258
Chapter 256 : Perubahan Rencana.
259
Chapter 257 : Perasaan Hati Melliana.
260
Chapter 258 : Girls talk! Varra & Melliana.
261
Chapter 259 : Rencana, Telah Dilaksanakan!
262
Chapter 260 : First Encounter, With Verko.
263
Chapter 261 : Di Balik Rasa Curiga, Kedatangan Sang Walikota.
264
Chapter 262 : Kisah, Dari Korban Yang Lain.
265
Chapter 263 : Membaranya, Api Dendam!
266
Chapter 264 : Reach The Top!
267
Chapter 265 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 1).
268
Chapter 266 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 2).
269
Chapter 267 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 3).
270
Chapter 268 : Planing & Arley's cunning smile
271
Chapter 269 : Rencana Tiga Fase!
272
Chapter 270 : Dark Side Of Arley ....
273
Chapter 271 : Akhir Dari Peperangan.
274
Chapter 272 : Sebelum Perpisahan.
275
Chapter 273 : Kembalinya Melliana.
276
Chapter 274 : Perdebatan Tanpa Akhir.
277
Chapter 275 : Ditutupi, Untuk Kebaikan.
278
Chapter 276 : Back To Our Home.
279
Chapter 277 : Tertawa, Untuk Kebersamaan.
280
Chapter 278 : Cita-Cita Yang Mampu Diraih!
281
Pengumuman, event commemorative! And little bit of note.
282
Chapter 279 : Malam Kebahagiaan & Mister. [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!