Suara hutan dapat terdengar dengan merdunya. Angin melambai-lambai bagaikan panggilan untuk mereka yang membutuhkan panduan terhadap kemana seseorang harus pergi.
Air megalir begitu tenang, namun semakin ia berjalan menuju sumbernya—maka semakin deras gelombang air yang melaju.
Setelah beberapa saat kemudian, Arley akhirnya sampai juga di mata air『Shefa』.
Tentunya setelah keluar dari perbatasan desa, ia menggunakan sihir udara untuk terbang sampai ke tempat ini.
"Okay, karena aku sudah sampai di tempat tujuan, mari kita latih sihir api," gumam Arley dalam hati.
Bats!
Seketika itu juga warna baju Arley langsung berubah menjadi warna merah.
Sejujurnya Arley sendiri tidak paham mengapa bajunya bisa berganti warna seperti itu. Padahal, ia hanya membayangkan dirinya saat ini—untuk merubah warna bajunya saja.
Namun secara tiba-tiba, kemampuan Skill Arley—aktif dengan sendirinya.
Ada beberapa hal yang Arley pahami mengenai Skill ini.
Pertama, Skill ini adalah Skill yang dapat merubah warna baju. Tetapi ada efek samping padanya. Setiap perubahan pada warna baju yang Arley kenakan, maka—perasaan di dalam jiwanya, juga akan ikut berubah bersamaan dengan warna baju yang silih berganti.
Saat ini Arley mengenakan baju berwarna merah, yang berarti—perasaannya pada saat ini adalah perasaan yang tengah terbakar oleh api semangat.
Saat ini Arley telah siap untuk melatih ilmu sihir yang baru saja ia pelajari, yaitu sihir pengendali api.
Demikian ia langsung merapalkan mantra sihir api, yang barusan saja dirinya baca dari buku: 『Cara Menjadi Penyihir Hebat』 , Karya Merlin, S.J.
"Ignem Ardentem!“
Rapal Arley dengan penuh semangat
Tiba-tiba, muncul api kecil tepat dari ujung tongkat sihirnya, "Okay, sekarang mari kita coba untuk merubah bentuk dan ukurannya," ucap Arley dengan nada ambisius.
Perlahan, Arley angkat tongkat sihirnya ke udara. Dan sekali lagi—ia ucapkan mantra sihir yang sudah dirinya rapalkan tadi.
"Ignem Ardentem!"
BLAR!
Secara tiba-tiba—muncul gelombang api yang amat besar dari pucuk tongkat sihir Arley. Seketika itu juga ia kehilangan kontrol dari mantra sihir yang sedang dirinya kendalikan,
Begitu juga dengan perasaannya saat itu. Secara tiba-tiba, tepat dari dalam lubuk hatinya—muncul perasaan yang ikut meluap-luap seperti api yang tengah membara.
"Yahahaha! mati kalian semua!" ucap Arley dengan lantang. "YAahahaha!" kembali ia berteriak seperti orang gila.
Namun, ketika Arley bisa kembali mengontrol perasaannya kal itu, seketika itu juga Arley kehabisan energi『Mana』, yang telah ia kumpulkan sebelumnya.
Tubuhnya langsung terlemas, dan badannya—sontak menjadi sempoyongan.
Saat itu juga, Arley kehilangan kendali terhadap tubuhnya sendiri.
Dalam kondisi tak berdaya seperti ini, tiba-tiba saja badan Arley terbanting ke tanah bagaikan karung beras yang dijatuhkan secara paksa.
Berdecak kencang suara tubuh Arley yang terjatuh ke tanah basah. Demikian hal ini membuat Arley kehilangan kesadarannya—ditempat ia terbaring tadi.
.
.
.
***
.
.
.
15 menit kemudian, Arley kembali tersadar dari pingsannya. Tetapi seluruh tubuh Arley tidak dapat bergerak, persis seperti orang yang sedang ketindihan.
"Haah, gagal lagi ... kenapa rasanya begitu sulit mengontrol elemen api. Padahal aku sudah memakai Skill pengendali perasaanku." gumam Arley di tempat ia terbaring lemas.
Sihir di dunia ini cukup unik. Dimana seseorang bisa mengontrol elemen sesuai kepribadian mereka.
Mood atau perasaan. Adalah situasi dimana seseorang merasakan sesuatu pada hatinya.
Kondisi inilah yang membuat sifat dan karakteristik orang berbeda satu dengan yang lainnya.
Yang menjadi fakta di dunia ini adalah—sifat seseorang adalah bawaan dari lahir.
Walaupun, jika dikemudian hari sifat mereka bisa berubah, tetapi naluri asli mereka tidak akan pernah berubah.
Sedangkan『Mana』itu sendiri, dikendalikan oleh perasaan sang penggunanya.
Umumnya, seseorang hanya bisa menggunakan dua elemen saja, tetapi ada kasus langka dimana seseorang dapat menggunakan tiga elemen sekaligus. Walaupun demikian—satu diantaranya pasti lebih lemah dibanding sisanya.
Lalu bagaimana dengan orang yang bisa menguasai empat atau ke enam elemen sekaligus? Ntah lah, sampai saat ini belum pernah ada catatan yang menjelaskan hal tersebut.
Tetapi kemungkinan besar, hal itu bisa Arley raih dengan Skill merubah warna bajunya. Yah—walaupun itu masih sebuah asumsi, namun ekspektasi bisa jadi berbeda dengan realita.
***
Elemen api, dimana Arley membutuhkan perasaan yang membara bagaikan api jika ia ingin mengendalikannya. Pada titik inilah Arley bisa berkonsentrasi menggunakan mantra sihir api.
Elemen api dilambangkan dengan warna merah.
Lalu ada elemen air. Jika ia ingin menggunakan elemen air, maka dirinya harus memiliki perasaan yang sangat tenang dan damai bagaikan air.
Tentu saja elemen air dilambangkan dengan warna biru, warna ini adalah salah satu warna favorit Arley.
Kemudian ada elemen udara. Ketika Arley ingin mengendalikan elemen udara—maka ia tidak merasakan ada perubahan sama sekali di dalam hatinya. Ia hanya merasa—bahwa Arley sedang menjadi dirinya sendiri.
Ini menandakan bahwa elemen dasar Arley adalah elemen udara. Maka dari itu Arley memilih tidak mengaktifkan Skill pengendali perasaan saat menggunakan elemen angin.
Elemen udara dilambangkan dengan warna hijau. Namun Arley tidak butuh merubah warna bajunya ketika ia ingin menggunakan elemen udara, karena elemen utama yang dirinya bawa dari lahir adalah elemen udara.
Yang terakhir adalah elemen batu. Sama seperti elemen api, agak sedikit sulit untuk mengontrol elemen yang satu ini. Tetapi jika seseorang sudah bisa menguasainya, maka elemen ini akan sangat berguna.
Salah satu fungsi elemen batu adalah : untuk membuat rumah pada saat kemah di hutan, atau membuat kursi pada saat sang pengguna merasa lelah. Elemen ini sangat berguna bukan?
Lalu, warna yang menjadi lambang elemen batu—adalah warna cokelat. Demikian perasaan seseorang ketika menggunakan elemen batu adalah, rasa pantang mengalah dari apapun yang sedang terjadi.
Lalu bagaimana dengan elemen cahaya dan Kegelapan? mari kita jelaskan hal tersebut di lain waktu.
Sampai di sini—Arley mulai merasa bahwa di kemudian hari, dirinya memiliki kemungkinan untuk menjadi seorang psikopat yang memiliki kepribadian ganda. Semoga saja hal ini tidak terjadi.
"-Okee! ayo kita kembali berlatih elemen api!" teriak Arley ketika ia sudah mendapatkan stamina dan energi『Mana』yang sempat menguap akibat kelalaian yang dirinya perbuat tadi.
Dengan cepat Arley bangkit dari tidur, dan dengan semangat ia memulai semuanya dari awal—demi meninjau kesalahan yang sebelumnya pernah ia lakukan.
.
.
.
***
.
.
.
Matahari sudah berubah warna menjadi jingga, nafas yang Arley keluarkan sudah mulai terengah-engah karena pemborosan stamina yang ia lakukan beberapa waktu silam.
Tertelanlah ludah pada kerongkongannya akibat perasaan lelah yang begitu hebat—tengah melanda dirinya saat ini.
Sekilas, sinar matahari mengenai lensa mata Arley. Seperti cahaya tersebut memberi tahu dirinya, bahwa waktu telah menjelang sore, dan ini adalah tanda bahwa ia harus segera pulang.
Bagaikan tersambar petir, Arley mulai teringat akan kalimat yang Ibunda Terra ucapkan tadi pagi. Kalimat itu terpintas jelas di benaknya saat sinar matahari itu menyulut retina mata Arley.
"Aahh! aku lupa! hari ini kan ada acara makan malam bersama Paman Ordley!"
Sontak ia langsung bangkit dari posisi duduk, kemudian Arley bergegas berlari menuju desa『Durga』, untuk kembali pulang ke Gereja tercinta.
Tentu saja Arley pulang kembali ke desa dengan menggunakan sihir udara, agar ia bisa terbang—dan bergerak dengan cepat untuk sampai ke Gerejanya yang hangat.
***
----------------------------------------------
Hai! sahabat pembaca dimanapun kalian berada!
Ingat! jangan lupa untuh support Author ya!
Caranya gampang banget kok, cukup tekan tombol like, komen, dan rate *5 pada bagian depan!
Bantuan kalian sangatlah berarti untuk Author, karena setiap support yang kalian berikan, sudah bisa menambah semangat Author untuk melanjutkan kisah ini!
Juga bagi kalian yang berkenan untuk menyumbangkan pointnya!
Author akan merasa sangat berterima kasih!
dan akan semakin bersemangat untuk menuliskan chapter-chapter selanjutnya!
Bahkan Author bisa saja loh memberi Crazy Up!
Baiklah!
Demikian salam penutup dari Author untuk kalian semua!
Jangan lupa untuk tetap berbahagia—dan selalu berpikiran positif!
Have a nice day, and Always be Happy!
See you on the next chapter!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
Honey
Aku tidak sabar menunggu Arley dewasa. Hanya ingin tahu setampan apa dia.
Btw, Kak. Ada beberapa saltik pada kalimat dan pada dialog tag. ✨
2020-07-03
2
Reza Agustin
Semangat berlatih, Arley. Kamu pasti bisa jadi avatar suatu hari nanti
.
.
.
Eh?
2020-04-21
1
Re-Kun
Merlin SJ < SJ bukan gelar kan?
btw masih ada dialog yang salah tanda bacanya, dan penggunaan ke yang gak tepat.
2020-03-26
1