Chapter 18 : Ketakutan.

***

Kosong, fikiran ku sangat kosong, saat itu aku benar-benar tidak dapat memikirkan apapun, perasaan ku hampa, aku bahkan tidak memiliki semangat untuk hidup lagi.

***

Berdesir, angin kencang berputar mengelilingi Arley mengeluarkan suara desiran yang cukup nyaring bagaikan pasir besi yang saling bertabrakan antara partikel nya.

"Whirll!! Whirll!!" dari pusaran angin itu, tercipta gelombang hitam di sekeliling Arley, berputar mengelilingi nya bagaikan angin Cyclone yang Arley adalah pusat dari badai itu.

Semakin lama gelombang itu berputar maka semakin membesar dimensi ukurannya, semakin lama gelombang itu berputar maka semakin cepat putaran orbitnya.

Perlahan gelombang hitam itu masuk ketubuh Arley, tubuh nya secara tiba-tiba berubah warna, kulitnya perlahan menghitam, hitam legam, bagaikan bayangan yang ada di malam hari.

Gelombang itu masuk ketubuh Arley tanpa terputus-putus, semakin lama gelombang itu masuk, semakin menghitam tubuh nya, dan pada akhirnya sekujur tubuh Arley menjadi hitam legam, kecuali rambut dan retina matanya.

TIdak kunjung berhenti, pusaran gelombang tak juga kunjung surut, malah partikel-partikel ini berusaha memaksa masuk melalui berbagai cara.

Tubuh Arley menolak, gelombang hitam tidak dapat masuk ketubuh nya lagi, jasad Arley menolak dengan keras.

Terhempas lah partikel itu keseluruh penjuru sisi, mengakibatkan hempasan angin yang amat dahsyat.

"BLAARR!! " Suara ledakan terjadi, hasil dari hempasan udara yang tertekan keras oleh objek yang kita tidak ketahui.

Dentumannya seratus kali lebih hebat daripada ban mobil truk yang meledak akibat terisi angin terlalu penuh.

Jika masih ada orang yang hidup, maka gendang telinganya akan pecah seketika itu juga.

Hempasan angin itu memadamkan seluruh api yang membakar desa, kondisi menjadi gelap gulita.

"Flop!" gesekan sepatu terdengar halus.

berdiri pada kedua kakinya, makhluk yang kita tidak kenal berdiri di atas lantai Aula gereja yang sudah rata dengan tanah.

Arley, penampilannya bukan seperti manusia lagi, badannya hitam legam, bahkan wajahnya sudah tidak dapat di kenali lagi, hanya warna rambutnya lah yang sama, dan retina matanya juga sudah berubah menjadi mata binatang buas.

Perlahan baju yang di kenakan Arley ikut berubah warna menjadi hitam legam, Skill Arley aktif tanpa kehendaknya.

Tiba-tiba tubuh Arley seperti mendapat kesadaran, tetapi bukan Arley yang mengendalikan tubuh itu, seperti ada sosok lain yang mengendalikan nya.

Arley mengeram tangannya.

Lalu ia melihat ke arah tangannya tersebut, ia memperhatikan dan membolak-balik tangan nya yang telah berubah menjadi hitam legam.

Lalu tubuh itu seperti mengingat sesuatu.

"... I ... Bu ...."

Berbeda, suara yang keluar dari tenggorokan Arley bukankah suara yang biasa kita dengar, suaranya serak dan ganda.

"... Ibu ....?"

Lalu makhluk itu melihat ke belakangnya, tepat di belakangnya Ibunda Terra tergeletak di depan mimbar, dengan matanya yang masih terbuka.

Makhluk itu mendekat ke tubuh ibunda yang sudah terbujur kaku, lalu ia membelai rambut ibunda.

"....."

Sejenak ia terdiam, kemudian ia melihat ke sisi timur, di sana terdapat tubuh paman Ordley yang juga terbujur kaku, kepalanya terpisah dari tubuhnya, lalu makhluk ini mendekat ke tubuh itu.

Ia menjulurkan tangannya ke arah tubuh tersebut, tiba-tiba tercipta sebuah lubang dimensi di atas tubuh paman Ordley.

Dari lubang dimensi itu, keluar sebuah benda, sebuah kain yang cukup besar terkibas melambai jatuh ke bumi, lalu kain itu menutupi seluruh tubuh juga kepala paman Ordley.

Makhluk itu kemudian melihat ke telapak tangannya, dia seperti terheran-heran, kemudian dia melirik ke arah ibunda Terra.

Ia melakukan hal yang sama kepada jasad ibunda Terra, dia menjulurkan tangannya, kemudian keluar kain putih yang besar menutupi tubuh sang ibunda.

"...."

Hening, makhluk itu terdiam lagi, ia menatap langit.

Kondisi gereja sudah hancur lebur, seluruhnya telah rata dengan tanah, maka ketika sang makhluk memandang langit, ia melihat bulan.

Bulan purnama ... makhluk itu memandang bulan dengan saksama, matanya bergetar, ia menjulurkan tangannya kelangit seperti ingin menggapai bulan tersebut.

Tanpa di sadari, makhluk itu terbang naik ke angkasa, tidak ada tanda-tanda jika sihir udara di aktifkan, ia hanya terbang seperti gravitasi menghempasnya terbang tinggi ke langit.

Setibanya di langit yang amat tinggi, tersadar lah ia. makhluk itu langsung melihat sekelilingnya, tampak terlihat dari gerak geriknya jika ia kebingungan.

Lalu Ia menjulurkan tangannya ke arah desa.

Tiba-tiba muncul cahaya yang sangat terang keluar dari telapak tangan makhluk tersebut.

Cahaya itu turun perlahan jatuh menuju desa ... turun perlahan bagaikan kunang-kunang yang cahayanya amat silau, di saat ini lah kondisi desa terlihat dengan jelas.

Sang makhluk memandang dari sudut ke sudut desa, banyak mayat bergelimpangan, rumah seluruhnya rata dengan tanah, tiada yang tersisa.

Sesaat makhluk itu terfokus pada seseorang yang ia lihat. Makhluk itu seperti mengingat suatu hal.

Turunlah makhluk itu kebawa menghampiri jasad seorang pria, yang menurut perasaan nya jasad pria tersebut tidaklah asing.

Kaki dan tangannya terpisah, dan matanya di congkel keluar, ya, jasad ini adalah jasad pria yang memberi tahu Arley mengenai informasi yang sangat penting.

Kemudian sepintas memori terputar di benak nya, kedua tangan makhluk itu refleks memegang kepala nya sendiri.

"(... Yang menghancurkan desa ini ... Adalah ... Para Bandit gunung ....)"

"!!!?!"

Akhirnya ia teringat, makhluk itu kembali teringat akan memory Arley, terasa nyeri, ia memegang kepalanya yang kesakitan.

"GROAAAAANNNN!!!"

Sang makhluk memekik sekuat tenaga nya, suara yang keluar adalah suara monster yang sangat mengerikan, suara itu memecah sunyi malam.

"GRRR!!! GRRRR!!!! GRRRR!!!!"

Geram, makhluk itu terlihat sangat ganas, ia mencabik-cabik tubuhnya sendiri, menggaruk-garuk kepalanya, kemudian ia kembali berteriak untuk yang kedua kalinya, dan kali ini suaranya lebih keras.

"GRRRROOOOOAAAAANNNNNN!!!!! "

Dari arah hutan, burung-burung beterbangan di malam hari, tidak hanya satu atau dua burung, tetapi seluruh makhluk bersayap terbang melarikan diri menjauh dari sumber suara.

Begitu juga hewan darat, hentakan kaki mereka terdengar sangat kencang sampai di kuping makhluk yang merasuki tubuh Arley.

Seluruh makhluk yang mendengar pekikan itu, berusaha untuk tidak ber-urusan dengan sang pemilik suara.

Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening dan tenang.

***

Jauh dari lokasi desa, di sebuah hutan yang sangat dalam nan gelap, segerombolan bandit sedang berpesta atas keberhasilan mereka dalam menjarah hasil rampokan mereka malam hari ini.

"Ahahah!! Nikmati-nikmati!! Hari ini kita berpesta!!"

"Siap boss!!"

Mereka semua dalam keadaan mabuk berat.

Di dalam kegelapan malam, makhluk yang merasuki tubuh Arley, tiba di markas para bandit, ia mengamati kegiatan para bandit dari atas langit yang sangat tinggi dan jauh dari tanah.

Walaupun dia di ketinggian yang sangat jauh dari tanah, ia dapat mendengar kan dengan jelas, seluruh pembicaraan para bandit itu.

Panca indranya menjadi sangat peka akibat kontaminasi yang terjadi pada tubuh Arley.

"Hari ini kita mendapat kan hasil yang hebat boss!!"

Ucap seorang bandit.

"Tentu saja!! Kita sudah memperhatikan desa itu hampir satu tahun, hahaha siapa yang menyangka jika desa terpencil itu mendapatkan sumbangan dari pemerintah!! Gyahahahaha!!!"

"Tapi ... Bukan kah hal ini bisa membuat pemerintah marah boss?" bandit yang lain mengajukan pertanyaan. sepertinya ia adalah orang baru di kelompok ini.

"... Haaah ... Heey ...!! Kau membuat malu nama bandit gunung saja!! dengarkan aku baik-baik anak baru ... Jika pemerintah mengirimkan prajuritnya ke desa tadi ... Maka kita akan membantai mereka semua!!! Kau tidak ingat!? Lihat apa yang kita punya di sini!! Senjata!? Uang!? Tenaga tempur!? Kita miliki segalanya GA HAHAHAHA!!!! "

"m-maafkan aku bos, ini pekerjaan pertamaku jadi aku tidak tahu harus bersikap bagaimana"

"Sudah tidak usah di fikiran!! Ayo minum lagi!! Minum!!!"

"Hidup Bandit Gunung!!!"

Teriak para bandit untuk memeriahkan kemenangan mereka.

"Gulp!! Gulp!!" Arak di minum, daging di makan, semakin larut maka semakin mabuk mereka semua.

"Oh ia! Boss, aku tadi mendengar, anda tadi mendapatkan wanita yang cantik. "

"Haa? Hahaha informasi beredar cepat ya?? Heh~"

"Gulp!" Boss yang berbadan besar bagaikan beruang itu meminum araknya.

"... Hehehe ...kau tak perlu mengetahui apa yang aku perbuat kepadanya! “ jelas sang bos dengan kesadarannya yang sudah mulai hilang akibat alcohol

"Gulp!! Gulp!!" di tenggak lagi arak dari cangkir kayu berwarna coklat. sang Boss menenggak arak itu bagaikan hari kiamat akan terjadi esok hari.

"... Ahh ... Sehabis itu sang biarawati menjadi histeris, Khuuu!! hal itu membuat ku menjadi semakin terpikat, kemudian aku nikmati dia sampai puas. Aku sampai terlengah dari segala hal, tubuhnya kenyal dan empuk, sangat berkelas ...."

Para bandit gunung sangat memperhatikan kisah Boss nya, pejantan mereka ikut tegang, dan gairah mereka ikut terpacu.

"... Namun ketika aku sadar, ternyata dia menggigit lidah nya sendiri, karena aku sudah tidak bernafsu lagi makanya aku tusuk rahimnya dan aku tinggal kan saja dia, mungkin saat ini dia sudah menjadi debu ... GYA HAHAHAHA!!!!! "

Tidak ada yang membalas celotehan sang Boss, tiba-tiba kondisi menjadi hening dan mencekam.

"... Hm?  Heyy kenapa kalian semua diam? Ayo lanjutkan pesta nya!! .... "

Fokus mereka teralihkan. Para bandit melihat ke arah langit, mereka akhirnya menyadari bahwa ada makhluk mengerikan yang terbang di atas langit.

"... I ... Itu bos!!?! "

Seorang bawahan menunjuk ke atas langit.

" ha ...?... HUH!!!!!?!  Apa itu!!?! "

Terkejut bukan main, sang boss yang pada awalnya terlihat sangat gagah berani bagaikan harimau, kali ini dia berubah menjadi kucing penakut.

"GLOTAK!" Terjatuh ... satu persatu cangkir arak yang ada di tangan para komplotan bandit itu mulai berjatuhan.

Tubuh Arley, rambutnya yang berwarna merah berkibar, berkibar bagaikan monster yang sedang marah besar, rambut yang berwarna merah darah itu memantulkan cahaya rembulan, menjadikan rambutnya terlihat seperti api yang membara.

"GRRRROOOOOAAAAAANNNNN!!!!"

Pekik makhluk itu, serentak komplotan para bandit itu langsung berdiri dari kursi mereka tanpa aba-aba, mereka sudah siap berlari untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.

"H-Hiiiii!!!!!"

Mereka melihat kemata makhluk itu, matanya melotot, warna hijau dari mata itu bercahaya, tampak retina matanya lancip bagaikan mata seekor binatang buas yang siap menerkam mangsanya.

Merinding, tubuh mereka seperti terkunci dan kejang, tetapi kepala dan fikiran mereka bisa di gerakkan.

"... H ... Huh!?! H-HEYY!! Aku tidak bisa bergerak!!!?!"

"A-Aku juga!!??! ada apa ini!!?! Kenapa tubuhku tidak bisa bergerak!!!?!"

Makhkuk itu berkedip sekali, dan setelah itu, para bandit tidak ada yang bisa melarikan diri, entah apa yang terjadi tetapi mereka semua seperti serangga yang telah terperangkap di jaring laba-laba.

"L-Lari!!! SELAMATKAN NYAWA KALIAN MASING-MASING!!!"

Teriak sang bos, tetapi tidak ada yang bisa bergerak, begitu juga dengan si bos bandit.

"JRASH!!!" Besatan benda tajam memotong sesuatu terdengar nyaring ke kuping setiap orang yang ada di tempat ini.

"H-HAAAAA!!!! T-TUBUHNYA, TUBUHNYA TERLUKA PARAH!!!"

Makhkuk itu tiba-menghilang dan seketika salah seorang dari mereka mati mendadak. tampak luka yang cukup parah untuk membuat seseorang tergeletak di tanah, tetapi Makhkuk itu tidak kelihatan entah di mana.

"Bloob~" Bagaikan gelembung , dari dalam bayangan, makhluk itu muncul seperti gelembung yang terpecah.

"Hm ...!?!"

"JRASH!!!!"

"HYAAAAAAA!!!!" Teriak seorang bandit lagi.

"A-Apa yang sedang terjadi!!?!" ucap rekannya yang lain dengan ekspresi ketakutan yang hebat.

"Makhkuk itu ada di bayangan kita!!! Dia masuk ke dalam bayangan kitaaaa!!!!" Lalu makhluk itu muncul di bayangan salah seorang bandit.

"T-tidak!!! Ampun!! Aku mohon ampuni aku!!"

"JRASH-JRASH-JRASH!!!!"

Seketika tiga orang mati secara serempak, ada yang kepala nya terluka, ada juga yang badannya terkena sabetan dan ada juga yang badan serta kepalanya terluka cukup parah akibat monster tersebut.

"... Aaa ... Aaah ... i-Ini mimpi ... Ini pasti mimpi ...."

"Blob~ "

"... Uhg!!?! Ha ...!? HYAAAAAAA TIDAKK!!! -"

"JRASH!!!!"

"JRASH!!!!"

"JRASH!!!!"

"JRASH!!!!"

Riuh, kehebohan terjadi, semua bandit itu saling berteriak satu sama yang lain, mereka terheran-heran entah apa yang terjadi, dan rasa takut akan mati mereka menjadi kenyataan.

"Tuhan ampuni aku!!! GAAA-"

"AKU TIDAK AKAN MENGULANGINYA LAGI-"

"TOLOOOOONNGGGG!!! -"

"KASIHANI AKU!! DI RUMAH KELUARGA KU MENUNGGU!!! -"

"....."

Tidak tersisa, Makhkuk itu masuk ke bayangan satu dan menyambung ke bayangan lain, entah apa yang terjadi tetapi tubuh mereka satu persatu terluka parah dan langsung menyebabkan kematian yang mengenaskan.

"JRASH!!!!"

Hal ini terjadi pada puluhan pleton bandit di camp hutan ini.

Dan akhirnya keheningan pun kembali.....

***

Terpopuler

Comments

TheMe

TheMe

rasakan sialan anj*ng

2020-07-08

1

Honey

Honey

Ada kata-kata ini: fikiran >>> pikiran
perasaan ku >>> perasaanku


Di bab sebelum-sebelumnya juga banyak, Kak. Banyak yang harusnya disatukan, tapi dipisah. Mana hati nuranimu? Tolong. Mereka harus bersatu.


Mueheh.

2020-07-04

1

Miss R⃟ ed qizz 💋

Miss R⃟ ed qizz 💋

lah c Mark jujur klo dia terinsipirasi dari kak Rick 🤣🤣

2020-02-03

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Angan & Cita
2 Chapter 2 : Esensi Mana
3 Chapter 3 : Paman Ordley
4 Chapter 4 : Penjelasan
5 Chapter 5 : Mimpi dan kenyataan
6 Chapter 6 : Buah hasil pemikiran
7 Chapter 7 : Diluar Perkiraan
8 Chapter 8 : Skill Test.
9 Chapter 9 : Cahaya
10 Chapter 10 : Unik
11 Chapter 11 : Misa Albertus.
12 Chapter 12 : Training Makes Better
13 Chapter 13 : Hadiah ulang tahun
14 Chapter 14 : Cahaya dan Kegelapan.
15 Chapter 15 : Serigala Perak.
16 Chapter 16 : Bencana.
17 Chapter 17 : Unsur Kegelapan
18 Chapter 18 : Ketakutan.
19 Chapter 19 : SIGNS.
20 Chapter 20 : Mimpi yang entah kemana.
21 Chapter 21 : Awal mula Perjalanan
22 Chapter 22 : Pelarian
23 Chapter 23 : Pembebasan
24 Chapter 24 : Budak Cinta
25 Chapter 25 : Plan A for Arley
26 Chapter 26 : Perintah
27 Chapter 27 : Pisau yang tajam
28 Chapter 28 : Vento Forti!
29 Chapter 29 : Kisah Ibukota.
30 Chapter 30 : Yufi & Nina
31 Chapter 31 : Asrama Kampus.
32 Chapter 32 : Taman Bunga
33 Chapter 33 : Identitas
34 Chapter 34 : Kenyataan Pahit
35 Chapter 35 : Green Vanor
36 Chapter 36 : Rumah di Padang Rumput.
37 Chapter 37 : Sofie Redhood.
38 Chapter 38 : Menaiki Pohon
39 Chapter 39 : Kota Kuno.
40 Chapter 40 : Reruntuhan di Kota Langit.
41 Chapter 41 : Terjun Bebas
42 Chapter 42 : Penyergapan Yang Tak Terduga
43 Chapter 43 : Cobolt Wolf Sang Pemburu
44 Chapter 44 : Jalan Darat
45 Chapter 45 : Berkemah
46 Chapter 46 : Gua Cahaya
47 Chapter 47 : Rumah Coklat
48 Chapter 48 : Lilyana Orange
49 Chapter 49 : Secangkir Teh di Malam Hari
50 Chapter 50 : Setiap Pertemuan Pasti Akan Ada Perpisahan
51 Chapter 51 : New Page
52 Chapter 52 : Hilang Bagaikan Debu
53 Chapter 53 : Dibalik Tembok.
54 Chapter 54 : PROTOCOL & SIGNS
55 Chapter 55 : Penculikan
56 Chapter 56 : Karena Aku Suka
57 Chapter 57 : Gerobak dan Api
58 Chapter 58 : Vanilla.
59 Chapter 59 : Sihir Campuran.
60 Chapter 60 : Bertemu Dengan Misa
61 Chapter 61 : Penculikan Jilid 2
62 Chapter 62 : Gorong-gorong & Trimol
63 Chapter 63 : Pertarungan Sengit.
64 Chapter 64 : Finishing Blow
65 Chapter 65 : Reunion
66 Chapter 66 : Hall of Mana.
67 Chapter 67 : Perdebatan Steven dan Marlin.
68 Chapter 68 : Delapan Tahun Telah Berlalu~
69 Chapter 69 : El-Colloseum & 5 Kingdom.
70 Chapter 70 : Maximus
71 Chapter 71 : Memasuki Arena
72 Chapter 72 : Eadwig of Simbad the Lion Heart.
73 Chapter 73 : Perundingan di Tengah Pertempuran.
74 Chapter 74 : Topeng & Wajah.
75 Chapter 75 : Masalalu Maximus.
76 Chapter 76 : Bangkitnya Arley?
77 Chapter 77 : Inferno Devastation!
78 Chapter 78 : Rumah Sakit.
79 Chapter 79 : Azure Sky~
80 Chapter 80 : Seleksi Tahap 2 (Babak 1).
81 Chapter 81 : Amylia Tsovinar Poseidon.
82 Chapter 82 : Pertarungan Yang Tak Terselesaikan.
83 Chapter 83 : Rubius Zu~
84 Chapter 84 : Penangkal Petir!
85 Chapter 85 : Wanita Berjubah Hitam.
86 Chapter 86 : Ice Age!
87 Chapter 87 : Seleksi Tahap 2 (Babak2)
88 Chapter 88 : Waktu Istirahat~
89 Chapter 89 : Albion Bon Aparte.
90 Chapter 90 : Kebohongan Publik.
91 Chapter 91 : Eadwig v Bamsi!
92 Chapter 92 : Arley v Amylia.
93 Chapter 93 : Dibalik Embun
94 Chapter 94 : Kekalahan Yang Tak Dapat Dihindarkan
95 Chapter 95 : Pertikaian Rekan Satu Tim
96 Chapter 96 : Curang
97 Chapter 97 : Darah dan Amarah
98 Chapter 98 : Seleksi Tahap 2 (Babak 3)
99 Chapter 99 : Keberuntungan Arley
100 Chapter 100 : Diamnya Aurum
101 Chapter 101 : Kecupan Aurum Kepada Arley
102 Chapter 102 : Tertanam Dalam Bongkahan Es
103 Chapter 103 : Permohonan Khusus.
104 Chapter 104 : The 7 Books of God!
105 Chapter 105 : Kisah Masa Lampau (Bagian 1)
106 Chapter 106 : Kisah Masa Lampau (Bagian 2)
107 Chapter 107 : Kisah Masa Lampau (Bagian 3)
108 Chapter 108 : Penjelasan Secara Rinci.
109 Chapter 109 : Memenuhi Takdir Mereka.
110 Chapter 110 : Janji Seorang Pria
111 Chapter 111 : Another Skill Test.
112 Chapter 112 : Appraisal Orb Yang Menghitam.
113 Chapter 113 : Retakan
114 Chapter 114 : Pertarungan Antar Sahabat.
115 Chapter 115 : Twilight Eruption.
116 Chapter 116 :Sebabnya.
117 Chapter 117 : Asal Usul Misa (Bagian 1)
118 Chapter 118 : Asal Usul Misa (Bagian 2)
119 Chapter 119 : Asal Usul Misa (Bagian 3)
120 Chapter 120 : Incendium Mortem.
121 Chapter 121 : Amukan Misa.
122 Chapter 122 : Rencana Licik.
123 Chapter 123 : Unsur Safa
124 Chapter 124 : Gelora Cemas.
125 Chapter 125 : Permintaan Tolong
126 Chapter 126 : Kondisi Arley, Perry, dan Aurum.
127 Episode 127 : Hancur.
128 Chapter 128 : Perjuangan Tiga Serangkai.
129 Chapter 129 : Tanda Yang Sama.
130 Chapter 130 : Wafatnya Amylia?
131 Chapter 131 : Runtuhnya Benteng Kota!
132 Chapter 132 : Dialah Orangnya.
133 Chapter 133 : Kemungkinan Yang Bisa Terjadi
134 Chapter 134 : Regu Penyelamat!
135 Chapter 135 : Dua Belas Komandan Utama, Pasukan Raja Iblis!
136 Chapter 136 : Alasan Untuk Berkumpul.
137 Chapter 137 : Perasaan Kala Itu, Yang Kembali Pulang.
138 Chapter 138 : Battle of Strength!
139 Chapter 139 : Pecahnya Pertempuran!
140 Chapter 140 : Dua Makhluk Cantik.
141 Chapter 141 : Destiny of That Blood.
142 Chapter 142 : Amarah Sang Putri.
143 Chapter 143 : Yatef The Goblin Vs Team Green Gorgon!
144 Chapter 144 : Penantian Kata.
145 Chapter 145 : Helena sang Pixie.
146 Chapter 146 : Perjuangan Tim Blue Whale!
147 Chapter 147 : Tekad Perry.
148 Chapter 148 : Yari, King of The Dwarfen Vs Eadwig The Lion Hearts!
149 Chapter 149 : Mengamati Pertarungan.
150 Chapter 150 : Ground Zero Vs Seven Heavens!
151 Chapter 151 : Rambut Merah? Mata Hijau!? Pria Misterius!
152 Chapter 152 : Dua Iblis Vs Delapan Manusia!
153 Chapter 153 : Kisah Cinta Yang Aneh?
154 Chapter 154 : Akhir Dari Kisah Cinta Aneh ....
155 Chapter 155 : Di Balik Kabut Hitam!
156 Chapter 156 : Si Succubus vs Amylia, Aurum dan Helena!
157 Chapter 157 : Serangan Balik Amylia!
158 Chapter 158 : Lubrica Demon Form.
159 Chapter 159 : Kekalahan Amylia!?
160 Chapter 160 : Tumbangnya Aurum!?
161 Chapter 161 : Tibanya Sang Penolong.
162 Chapter 162 : Gemilap Cahaya!
163 Chapter 163 : Cavum Nigrum!
164 Chapter 164 : Mayat Hidup.
165 Chapter 165 : Kemenangan & Air Mata.
166 Chapter 166 : Naga Hitam Vs Dua Idiot.
167 Chapter 167 : Eadwig, Melawan Rasa Takut?
168 Chapter 168 : Patahnya harapan.
169 Chapter 169 : Cahaya Kuning & Kehancuran Eadwig.
170 Chapter 170 : Aksi Brutal Rubius!
171 Chapter 171 : Total Destruction, Ten Times!
172 Chapter 172 : Ungu Sebelum Hitam ....
173 Chapter 173 : Korfe, Half-Dragon Mode!
174 Chapter 174 : Lagi, Kemunculan Sang Pria Misterius!
175 Chapter 175 : Introgasi Arley!
176 Chapter 176 : Rusaknya Tongkat Pusaka!
177 Chapter 177 : Tangisan Sang Kakek.
178 Chapter 178 : Memori Masa Lalu.
179 Chapter 179 : Tangisan Yang Tak Perlu
180 Chapter 180 : Sihir Terakhir Marlin, dan Steven.
181 Chapter 181 : Sisi Gelap Ilmu Sihir.
182 Chapter 182 : Kesehatan Yang Memburuk.
183 Chapter 183 : Satu Komando!
184 Chapter 184 : Gorong-Gorong Kenangan.
185 Chapter 185 : Batu Berbentuk Telur.
186 Chapter 186 : Gerbang Ketujuh!
187 Chapter 187 : Menara Diana
188 Chapter 188 : Pohon Kehidupan!
189 Chapter 189 : The Last Spell.
190 Chapter 190 : Jiwa Yang Lepas.
191 Chapter 191 : Menyusun Kembali Suatu Negara.
192 Chapter 192 : Percakapan Wanita~
193 Chapter 193 : Si Bijaksana! Lenka Gormik.
194 Chapter 194 : Komedi Keluarga.
195 Chapter 195 : Malam Yang Dingin.
196 Chapter 196 : King Boar!
197 Chapter 197 : Emaly Sakit?!
198 Chapter 198 : Masuk Secara Paksa (Part 1).
199 Chapter 199 : Masuk Secara Paksa (Part 2).
200 Chapter 200 : Litta, Atelier, & Permen!
201 Chapter 201 : Toko Jahit & Koper Penantian.
202 Chapter 202 : Masa Lalu Kota Dorstom.
203 Chapter 203 : Hannya Varra.
204 Chapter 204 : Terbakarnya Perpustakaan.
205 Chapter 205 : Arley Si Polos.
206 Chapter 206 : Comedy Keluarga, (Bagian 2)
207 Chapter 207 : Varra & Keluarga Tomtom.
208 Chapter 208 : Rapat Tingkat Tinggi!
209 Chapter 209 : Pemberontakan Yufi & Nina!
210 Chapter 210 : Tiga Minggu Yang Lalu.
211 Chapter 211 : Kemantapan Hati.
212 Chapter 212 : Cita-Cita & Mimpi, Seorang Varra.
213 Chapter 213 : Kasmaran.
214 Chapter 214 : Secercah Ingatan.
215 Chapter 215 : Toko, Otot Kembar!
216 Chapter 216 : Sobat.
217 Chapter 217 : Enmity & Black Sword.
218 Chapter 218 : Pertarungan Dadakan.
219 Chapter 219 : Penuh Pertanyaan, & Canda.
220 Chapter 220 : Pertarungan Aura Intimidasi!
221 Chapter 221 : The 6 Trinity of God Treasur.
222 Chapter 222 : Legenda & Penyesalan (Part 1.)
223 Chapter 223 : Legenda & Penyesalan (Part 2).
224 Chapter 224 : Legenda & Penyesalan (Part 3).
225 Chapter 225 : Legenda & Penyesalan (Part 4).
226 Chapter 226 : Legenda & Penyesalan (End).
227 Chapter 227 : Hadiah Dari Kale.
228 Chapter 228 : Guild & Kota.
229 Chapter 229 : Kartu Guild.
230 Chapter 230 : Emblem of Pride.
231 Chapter 231 : Diamond Bear!
232 Chapter 232 : Teman Baru.
233 Chapter 233 : Pulang Ke Kota.
234 Chapter 234 : Ayo Berangkat!
235 Chapter 235 : Salah Paham.
236 Chapter 236 : Desa 『Uaccam』.
237 Pengumuman ~ Pemberlakuan Jadwal Upload Baru!
238 Chapter 237 : Planning & Scheming
239 Chapter 238 : Terbelit & Bimbang.
240 Chapter 239 : Terpecahkannya Misteri Atelier.
241 Chapter 240 : Dilema Cinta, Seorang Alchemist.
242 Chapter 241 : Litta & Takdirnya!
243 Chapter 242 : Misteri Hutan Terkutuk.
244 Chapter 243 : Racikan Yang Sempurna.
245 Chapter 244 : Pengejaran Kereta Kuda!
246 Chapter 245 : Alan Lapis, The Thief (Part 1)
247 COMMEMORATIVE EVENT! 500K POPULARITY! COLLABORATION WITH: SIGAMORA
248 Chapter 246 : Alan Lapis, The Thief (Part 2)
249 Chapter 247 : Di Balik Sebuah Permohonan.
250 Chapter 248 : Asal Usul Cipi.
251 Chapter 249 : Awal Timbulnya Perasaan Kesal.
252 Chapter 250 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 1)
253 Chapter 251 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 2)
254 Chapter 252 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 3)
255 Chapter 253 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 4)
256 Chapter 254 : Sumpah Cipi Pada Masa Depan!
257 Chapter 255 : Matahari Terbit, Resolusi Paman Radits.
258 Chapter 256 : Perubahan Rencana.
259 Chapter 257 : Perasaan Hati Melliana.
260 Chapter 258 : Girls talk! Varra & Melliana.
261 Chapter 259 : Rencana, Telah Dilaksanakan!
262 Chapter 260 : First Encounter, With Verko.
263 Chapter 261 : Di Balik Rasa Curiga, Kedatangan Sang Walikota.
264 Chapter 262 : Kisah, Dari Korban Yang Lain.
265 Chapter 263 : Membaranya, Api Dendam!
266 Chapter 264 : Reach The Top!
267 Chapter 265 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 1).
268 Chapter 266 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 2).
269 Chapter 267 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 3).
270 Chapter 268 : Planing & Arley's cunning smile
271 Chapter 269 : Rencana Tiga Fase!
272 Chapter 270 : Dark Side Of Arley ....
273 Chapter 271 : Akhir Dari Peperangan.
274 Chapter 272 : Sebelum Perpisahan.
275 Chapter 273 : Kembalinya Melliana.
276 Chapter 274 : Perdebatan Tanpa Akhir.
277 Chapter 275 : Ditutupi, Untuk Kebaikan.
278 Chapter 276 : Back To Our Home.
279 Chapter 277 : Tertawa, Untuk Kebersamaan.
280 Chapter 278 : Cita-Cita Yang Mampu Diraih!
281 Pengumuman, event commemorative! And little bit of note.
282 Chapter 279 : Malam Kebahagiaan & Mister. [End]
Episodes

Updated 282 Episodes

1
Chapter 1 : Angan & Cita
2
Chapter 2 : Esensi Mana
3
Chapter 3 : Paman Ordley
4
Chapter 4 : Penjelasan
5
Chapter 5 : Mimpi dan kenyataan
6
Chapter 6 : Buah hasil pemikiran
7
Chapter 7 : Diluar Perkiraan
8
Chapter 8 : Skill Test.
9
Chapter 9 : Cahaya
10
Chapter 10 : Unik
11
Chapter 11 : Misa Albertus.
12
Chapter 12 : Training Makes Better
13
Chapter 13 : Hadiah ulang tahun
14
Chapter 14 : Cahaya dan Kegelapan.
15
Chapter 15 : Serigala Perak.
16
Chapter 16 : Bencana.
17
Chapter 17 : Unsur Kegelapan
18
Chapter 18 : Ketakutan.
19
Chapter 19 : SIGNS.
20
Chapter 20 : Mimpi yang entah kemana.
21
Chapter 21 : Awal mula Perjalanan
22
Chapter 22 : Pelarian
23
Chapter 23 : Pembebasan
24
Chapter 24 : Budak Cinta
25
Chapter 25 : Plan A for Arley
26
Chapter 26 : Perintah
27
Chapter 27 : Pisau yang tajam
28
Chapter 28 : Vento Forti!
29
Chapter 29 : Kisah Ibukota.
30
Chapter 30 : Yufi & Nina
31
Chapter 31 : Asrama Kampus.
32
Chapter 32 : Taman Bunga
33
Chapter 33 : Identitas
34
Chapter 34 : Kenyataan Pahit
35
Chapter 35 : Green Vanor
36
Chapter 36 : Rumah di Padang Rumput.
37
Chapter 37 : Sofie Redhood.
38
Chapter 38 : Menaiki Pohon
39
Chapter 39 : Kota Kuno.
40
Chapter 40 : Reruntuhan di Kota Langit.
41
Chapter 41 : Terjun Bebas
42
Chapter 42 : Penyergapan Yang Tak Terduga
43
Chapter 43 : Cobolt Wolf Sang Pemburu
44
Chapter 44 : Jalan Darat
45
Chapter 45 : Berkemah
46
Chapter 46 : Gua Cahaya
47
Chapter 47 : Rumah Coklat
48
Chapter 48 : Lilyana Orange
49
Chapter 49 : Secangkir Teh di Malam Hari
50
Chapter 50 : Setiap Pertemuan Pasti Akan Ada Perpisahan
51
Chapter 51 : New Page
52
Chapter 52 : Hilang Bagaikan Debu
53
Chapter 53 : Dibalik Tembok.
54
Chapter 54 : PROTOCOL & SIGNS
55
Chapter 55 : Penculikan
56
Chapter 56 : Karena Aku Suka
57
Chapter 57 : Gerobak dan Api
58
Chapter 58 : Vanilla.
59
Chapter 59 : Sihir Campuran.
60
Chapter 60 : Bertemu Dengan Misa
61
Chapter 61 : Penculikan Jilid 2
62
Chapter 62 : Gorong-gorong & Trimol
63
Chapter 63 : Pertarungan Sengit.
64
Chapter 64 : Finishing Blow
65
Chapter 65 : Reunion
66
Chapter 66 : Hall of Mana.
67
Chapter 67 : Perdebatan Steven dan Marlin.
68
Chapter 68 : Delapan Tahun Telah Berlalu~
69
Chapter 69 : El-Colloseum & 5 Kingdom.
70
Chapter 70 : Maximus
71
Chapter 71 : Memasuki Arena
72
Chapter 72 : Eadwig of Simbad the Lion Heart.
73
Chapter 73 : Perundingan di Tengah Pertempuran.
74
Chapter 74 : Topeng & Wajah.
75
Chapter 75 : Masalalu Maximus.
76
Chapter 76 : Bangkitnya Arley?
77
Chapter 77 : Inferno Devastation!
78
Chapter 78 : Rumah Sakit.
79
Chapter 79 : Azure Sky~
80
Chapter 80 : Seleksi Tahap 2 (Babak 1).
81
Chapter 81 : Amylia Tsovinar Poseidon.
82
Chapter 82 : Pertarungan Yang Tak Terselesaikan.
83
Chapter 83 : Rubius Zu~
84
Chapter 84 : Penangkal Petir!
85
Chapter 85 : Wanita Berjubah Hitam.
86
Chapter 86 : Ice Age!
87
Chapter 87 : Seleksi Tahap 2 (Babak2)
88
Chapter 88 : Waktu Istirahat~
89
Chapter 89 : Albion Bon Aparte.
90
Chapter 90 : Kebohongan Publik.
91
Chapter 91 : Eadwig v Bamsi!
92
Chapter 92 : Arley v Amylia.
93
Chapter 93 : Dibalik Embun
94
Chapter 94 : Kekalahan Yang Tak Dapat Dihindarkan
95
Chapter 95 : Pertikaian Rekan Satu Tim
96
Chapter 96 : Curang
97
Chapter 97 : Darah dan Amarah
98
Chapter 98 : Seleksi Tahap 2 (Babak 3)
99
Chapter 99 : Keberuntungan Arley
100
Chapter 100 : Diamnya Aurum
101
Chapter 101 : Kecupan Aurum Kepada Arley
102
Chapter 102 : Tertanam Dalam Bongkahan Es
103
Chapter 103 : Permohonan Khusus.
104
Chapter 104 : The 7 Books of God!
105
Chapter 105 : Kisah Masa Lampau (Bagian 1)
106
Chapter 106 : Kisah Masa Lampau (Bagian 2)
107
Chapter 107 : Kisah Masa Lampau (Bagian 3)
108
Chapter 108 : Penjelasan Secara Rinci.
109
Chapter 109 : Memenuhi Takdir Mereka.
110
Chapter 110 : Janji Seorang Pria
111
Chapter 111 : Another Skill Test.
112
Chapter 112 : Appraisal Orb Yang Menghitam.
113
Chapter 113 : Retakan
114
Chapter 114 : Pertarungan Antar Sahabat.
115
Chapter 115 : Twilight Eruption.
116
Chapter 116 :Sebabnya.
117
Chapter 117 : Asal Usul Misa (Bagian 1)
118
Chapter 118 : Asal Usul Misa (Bagian 2)
119
Chapter 119 : Asal Usul Misa (Bagian 3)
120
Chapter 120 : Incendium Mortem.
121
Chapter 121 : Amukan Misa.
122
Chapter 122 : Rencana Licik.
123
Chapter 123 : Unsur Safa
124
Chapter 124 : Gelora Cemas.
125
Chapter 125 : Permintaan Tolong
126
Chapter 126 : Kondisi Arley, Perry, dan Aurum.
127
Episode 127 : Hancur.
128
Chapter 128 : Perjuangan Tiga Serangkai.
129
Chapter 129 : Tanda Yang Sama.
130
Chapter 130 : Wafatnya Amylia?
131
Chapter 131 : Runtuhnya Benteng Kota!
132
Chapter 132 : Dialah Orangnya.
133
Chapter 133 : Kemungkinan Yang Bisa Terjadi
134
Chapter 134 : Regu Penyelamat!
135
Chapter 135 : Dua Belas Komandan Utama, Pasukan Raja Iblis!
136
Chapter 136 : Alasan Untuk Berkumpul.
137
Chapter 137 : Perasaan Kala Itu, Yang Kembali Pulang.
138
Chapter 138 : Battle of Strength!
139
Chapter 139 : Pecahnya Pertempuran!
140
Chapter 140 : Dua Makhluk Cantik.
141
Chapter 141 : Destiny of That Blood.
142
Chapter 142 : Amarah Sang Putri.
143
Chapter 143 : Yatef The Goblin Vs Team Green Gorgon!
144
Chapter 144 : Penantian Kata.
145
Chapter 145 : Helena sang Pixie.
146
Chapter 146 : Perjuangan Tim Blue Whale!
147
Chapter 147 : Tekad Perry.
148
Chapter 148 : Yari, King of The Dwarfen Vs Eadwig The Lion Hearts!
149
Chapter 149 : Mengamati Pertarungan.
150
Chapter 150 : Ground Zero Vs Seven Heavens!
151
Chapter 151 : Rambut Merah? Mata Hijau!? Pria Misterius!
152
Chapter 152 : Dua Iblis Vs Delapan Manusia!
153
Chapter 153 : Kisah Cinta Yang Aneh?
154
Chapter 154 : Akhir Dari Kisah Cinta Aneh ....
155
Chapter 155 : Di Balik Kabut Hitam!
156
Chapter 156 : Si Succubus vs Amylia, Aurum dan Helena!
157
Chapter 157 : Serangan Balik Amylia!
158
Chapter 158 : Lubrica Demon Form.
159
Chapter 159 : Kekalahan Amylia!?
160
Chapter 160 : Tumbangnya Aurum!?
161
Chapter 161 : Tibanya Sang Penolong.
162
Chapter 162 : Gemilap Cahaya!
163
Chapter 163 : Cavum Nigrum!
164
Chapter 164 : Mayat Hidup.
165
Chapter 165 : Kemenangan & Air Mata.
166
Chapter 166 : Naga Hitam Vs Dua Idiot.
167
Chapter 167 : Eadwig, Melawan Rasa Takut?
168
Chapter 168 : Patahnya harapan.
169
Chapter 169 : Cahaya Kuning & Kehancuran Eadwig.
170
Chapter 170 : Aksi Brutal Rubius!
171
Chapter 171 : Total Destruction, Ten Times!
172
Chapter 172 : Ungu Sebelum Hitam ....
173
Chapter 173 : Korfe, Half-Dragon Mode!
174
Chapter 174 : Lagi, Kemunculan Sang Pria Misterius!
175
Chapter 175 : Introgasi Arley!
176
Chapter 176 : Rusaknya Tongkat Pusaka!
177
Chapter 177 : Tangisan Sang Kakek.
178
Chapter 178 : Memori Masa Lalu.
179
Chapter 179 : Tangisan Yang Tak Perlu
180
Chapter 180 : Sihir Terakhir Marlin, dan Steven.
181
Chapter 181 : Sisi Gelap Ilmu Sihir.
182
Chapter 182 : Kesehatan Yang Memburuk.
183
Chapter 183 : Satu Komando!
184
Chapter 184 : Gorong-Gorong Kenangan.
185
Chapter 185 : Batu Berbentuk Telur.
186
Chapter 186 : Gerbang Ketujuh!
187
Chapter 187 : Menara Diana
188
Chapter 188 : Pohon Kehidupan!
189
Chapter 189 : The Last Spell.
190
Chapter 190 : Jiwa Yang Lepas.
191
Chapter 191 : Menyusun Kembali Suatu Negara.
192
Chapter 192 : Percakapan Wanita~
193
Chapter 193 : Si Bijaksana! Lenka Gormik.
194
Chapter 194 : Komedi Keluarga.
195
Chapter 195 : Malam Yang Dingin.
196
Chapter 196 : King Boar!
197
Chapter 197 : Emaly Sakit?!
198
Chapter 198 : Masuk Secara Paksa (Part 1).
199
Chapter 199 : Masuk Secara Paksa (Part 2).
200
Chapter 200 : Litta, Atelier, & Permen!
201
Chapter 201 : Toko Jahit & Koper Penantian.
202
Chapter 202 : Masa Lalu Kota Dorstom.
203
Chapter 203 : Hannya Varra.
204
Chapter 204 : Terbakarnya Perpustakaan.
205
Chapter 205 : Arley Si Polos.
206
Chapter 206 : Comedy Keluarga, (Bagian 2)
207
Chapter 207 : Varra & Keluarga Tomtom.
208
Chapter 208 : Rapat Tingkat Tinggi!
209
Chapter 209 : Pemberontakan Yufi & Nina!
210
Chapter 210 : Tiga Minggu Yang Lalu.
211
Chapter 211 : Kemantapan Hati.
212
Chapter 212 : Cita-Cita & Mimpi, Seorang Varra.
213
Chapter 213 : Kasmaran.
214
Chapter 214 : Secercah Ingatan.
215
Chapter 215 : Toko, Otot Kembar!
216
Chapter 216 : Sobat.
217
Chapter 217 : Enmity & Black Sword.
218
Chapter 218 : Pertarungan Dadakan.
219
Chapter 219 : Penuh Pertanyaan, & Canda.
220
Chapter 220 : Pertarungan Aura Intimidasi!
221
Chapter 221 : The 6 Trinity of God Treasur.
222
Chapter 222 : Legenda & Penyesalan (Part 1.)
223
Chapter 223 : Legenda & Penyesalan (Part 2).
224
Chapter 224 : Legenda & Penyesalan (Part 3).
225
Chapter 225 : Legenda & Penyesalan (Part 4).
226
Chapter 226 : Legenda & Penyesalan (End).
227
Chapter 227 : Hadiah Dari Kale.
228
Chapter 228 : Guild & Kota.
229
Chapter 229 : Kartu Guild.
230
Chapter 230 : Emblem of Pride.
231
Chapter 231 : Diamond Bear!
232
Chapter 232 : Teman Baru.
233
Chapter 233 : Pulang Ke Kota.
234
Chapter 234 : Ayo Berangkat!
235
Chapter 235 : Salah Paham.
236
Chapter 236 : Desa 『Uaccam』.
237
Pengumuman ~ Pemberlakuan Jadwal Upload Baru!
238
Chapter 237 : Planning & Scheming
239
Chapter 238 : Terbelit & Bimbang.
240
Chapter 239 : Terpecahkannya Misteri Atelier.
241
Chapter 240 : Dilema Cinta, Seorang Alchemist.
242
Chapter 241 : Litta & Takdirnya!
243
Chapter 242 : Misteri Hutan Terkutuk.
244
Chapter 243 : Racikan Yang Sempurna.
245
Chapter 244 : Pengejaran Kereta Kuda!
246
Chapter 245 : Alan Lapis, The Thief (Part 1)
247
COMMEMORATIVE EVENT! 500K POPULARITY! COLLABORATION WITH: SIGAMORA
248
Chapter 246 : Alan Lapis, The Thief (Part 2)
249
Chapter 247 : Di Balik Sebuah Permohonan.
250
Chapter 248 : Asal Usul Cipi.
251
Chapter 249 : Awal Timbulnya Perasaan Kesal.
252
Chapter 250 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 1)
253
Chapter 251 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 2)
254
Chapter 252 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 3)
255
Chapter 253 : Pertemuan Cipi & Loise (Part 4)
256
Chapter 254 : Sumpah Cipi Pada Masa Depan!
257
Chapter 255 : Matahari Terbit, Resolusi Paman Radits.
258
Chapter 256 : Perubahan Rencana.
259
Chapter 257 : Perasaan Hati Melliana.
260
Chapter 258 : Girls talk! Varra & Melliana.
261
Chapter 259 : Rencana, Telah Dilaksanakan!
262
Chapter 260 : First Encounter, With Verko.
263
Chapter 261 : Di Balik Rasa Curiga, Kedatangan Sang Walikota.
264
Chapter 262 : Kisah, Dari Korban Yang Lain.
265
Chapter 263 : Membaranya, Api Dendam!
266
Chapter 264 : Reach The Top!
267
Chapter 265 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 1).
268
Chapter 266 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 2).
269
Chapter 267 : Hancurnya Kota [Rapysta] (Part 3).
270
Chapter 268 : Planing & Arley's cunning smile
271
Chapter 269 : Rencana Tiga Fase!
272
Chapter 270 : Dark Side Of Arley ....
273
Chapter 271 : Akhir Dari Peperangan.
274
Chapter 272 : Sebelum Perpisahan.
275
Chapter 273 : Kembalinya Melliana.
276
Chapter 274 : Perdebatan Tanpa Akhir.
277
Chapter 275 : Ditutupi, Untuk Kebaikan.
278
Chapter 276 : Back To Our Home.
279
Chapter 277 : Tertawa, Untuk Kebersamaan.
280
Chapter 278 : Cita-Cita Yang Mampu Diraih!
281
Pengumuman, event commemorative! And little bit of note.
282
Chapter 279 : Malam Kebahagiaan & Mister. [End]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!