***
Kosong, fikiran ku sangat kosong, saat itu aku benar-benar tidak dapat memikirkan apapun, perasaan ku hampa, aku bahkan tidak memiliki semangat untuk hidup lagi.
***
Berdesir, angin kencang berputar mengelilingi Arley mengeluarkan suara desiran yang cukup nyaring bagaikan pasir besi yang saling bertabrakan antara partikel nya.
"Whirll!! Whirll!!" dari pusaran angin itu, tercipta gelombang hitam di sekeliling Arley, berputar mengelilingi nya bagaikan angin Cyclone yang Arley adalah pusat dari badai itu.
Semakin lama gelombang itu berputar maka semakin membesar dimensi ukurannya, semakin lama gelombang itu berputar maka semakin cepat putaran orbitnya.
Perlahan gelombang hitam itu masuk ketubuh Arley, tubuh nya secara tiba-tiba berubah warna, kulitnya perlahan menghitam, hitam legam, bagaikan bayangan yang ada di malam hari.
Gelombang itu masuk ketubuh Arley tanpa terputus-putus, semakin lama gelombang itu masuk, semakin menghitam tubuh nya, dan pada akhirnya sekujur tubuh Arley menjadi hitam legam, kecuali rambut dan retina matanya.
TIdak kunjung berhenti, pusaran gelombang tak juga kunjung surut, malah partikel-partikel ini berusaha memaksa masuk melalui berbagai cara.
Tubuh Arley menolak, gelombang hitam tidak dapat masuk ketubuh nya lagi, jasad Arley menolak dengan keras.
Terhempas lah partikel itu keseluruh penjuru sisi, mengakibatkan hempasan angin yang amat dahsyat.
"BLAARR!! " Suara ledakan terjadi, hasil dari hempasan udara yang tertekan keras oleh objek yang kita tidak ketahui.
Dentumannya seratus kali lebih hebat daripada ban mobil truk yang meledak akibat terisi angin terlalu penuh.
Jika masih ada orang yang hidup, maka gendang telinganya akan pecah seketika itu juga.
Hempasan angin itu memadamkan seluruh api yang membakar desa, kondisi menjadi gelap gulita.
"Flop!" gesekan sepatu terdengar halus.
berdiri pada kedua kakinya, makhluk yang kita tidak kenal berdiri di atas lantai Aula gereja yang sudah rata dengan tanah.
Arley, penampilannya bukan seperti manusia lagi, badannya hitam legam, bahkan wajahnya sudah tidak dapat di kenali lagi, hanya warna rambutnya lah yang sama, dan retina matanya juga sudah berubah menjadi mata binatang buas.
Perlahan baju yang di kenakan Arley ikut berubah warna menjadi hitam legam, Skill Arley aktif tanpa kehendaknya.
Tiba-tiba tubuh Arley seperti mendapat kesadaran, tetapi bukan Arley yang mengendalikan tubuh itu, seperti ada sosok lain yang mengendalikan nya.
Arley mengeram tangannya.
Lalu ia melihat ke arah tangannya tersebut, ia memperhatikan dan membolak-balik tangan nya yang telah berubah menjadi hitam legam.
Lalu tubuh itu seperti mengingat sesuatu.
"... I ... Bu ...."
Berbeda, suara yang keluar dari tenggorokan Arley bukankah suara yang biasa kita dengar, suaranya serak dan ganda.
"... Ibu ....?"
Lalu makhluk itu melihat ke belakangnya, tepat di belakangnya Ibunda Terra tergeletak di depan mimbar, dengan matanya yang masih terbuka.
Makhluk itu mendekat ke tubuh ibunda yang sudah terbujur kaku, lalu ia membelai rambut ibunda.
"....."
Sejenak ia terdiam, kemudian ia melihat ke sisi timur, di sana terdapat tubuh paman Ordley yang juga terbujur kaku, kepalanya terpisah dari tubuhnya, lalu makhluk ini mendekat ke tubuh itu.
Ia menjulurkan tangannya ke arah tubuh tersebut, tiba-tiba tercipta sebuah lubang dimensi di atas tubuh paman Ordley.
Dari lubang dimensi itu, keluar sebuah benda, sebuah kain yang cukup besar terkibas melambai jatuh ke bumi, lalu kain itu menutupi seluruh tubuh juga kepala paman Ordley.
Makhluk itu kemudian melihat ke telapak tangannya, dia seperti terheran-heran, kemudian dia melirik ke arah ibunda Terra.
Ia melakukan hal yang sama kepada jasad ibunda Terra, dia menjulurkan tangannya, kemudian keluar kain putih yang besar menutupi tubuh sang ibunda.
"...."
Hening, makhluk itu terdiam lagi, ia menatap langit.
Kondisi gereja sudah hancur lebur, seluruhnya telah rata dengan tanah, maka ketika sang makhluk memandang langit, ia melihat bulan.
Bulan purnama ... makhluk itu memandang bulan dengan saksama, matanya bergetar, ia menjulurkan tangannya kelangit seperti ingin menggapai bulan tersebut.
Tanpa di sadari, makhluk itu terbang naik ke angkasa, tidak ada tanda-tanda jika sihir udara di aktifkan, ia hanya terbang seperti gravitasi menghempasnya terbang tinggi ke langit.
Setibanya di langit yang amat tinggi, tersadar lah ia. makhluk itu langsung melihat sekelilingnya, tampak terlihat dari gerak geriknya jika ia kebingungan.
Lalu Ia menjulurkan tangannya ke arah desa.
Tiba-tiba muncul cahaya yang sangat terang keluar dari telapak tangan makhluk tersebut.
Cahaya itu turun perlahan jatuh menuju desa ... turun perlahan bagaikan kunang-kunang yang cahayanya amat silau, di saat ini lah kondisi desa terlihat dengan jelas.
Sang makhluk memandang dari sudut ke sudut desa, banyak mayat bergelimpangan, rumah seluruhnya rata dengan tanah, tiada yang tersisa.
Sesaat makhluk itu terfokus pada seseorang yang ia lihat. Makhluk itu seperti mengingat suatu hal.
Turunlah makhluk itu kebawa menghampiri jasad seorang pria, yang menurut perasaan nya jasad pria tersebut tidaklah asing.
Kaki dan tangannya terpisah, dan matanya di congkel keluar, ya, jasad ini adalah jasad pria yang memberi tahu Arley mengenai informasi yang sangat penting.
Kemudian sepintas memori terputar di benak nya, kedua tangan makhluk itu refleks memegang kepala nya sendiri.
"(... Yang menghancurkan desa ini ... Adalah ... Para Bandit gunung ....)"
"!!!?!"
Akhirnya ia teringat, makhluk itu kembali teringat akan memory Arley, terasa nyeri, ia memegang kepalanya yang kesakitan.
"GROAAAAANNNN!!!"
Sang makhluk memekik sekuat tenaga nya, suara yang keluar adalah suara monster yang sangat mengerikan, suara itu memecah sunyi malam.
"GRRR!!! GRRRR!!!! GRRRR!!!!"
Geram, makhluk itu terlihat sangat ganas, ia mencabik-cabik tubuhnya sendiri, menggaruk-garuk kepalanya, kemudian ia kembali berteriak untuk yang kedua kalinya, dan kali ini suaranya lebih keras.
"GRRRROOOOOAAAAANNNNNN!!!!! "
Dari arah hutan, burung-burung beterbangan di malam hari, tidak hanya satu atau dua burung, tetapi seluruh makhluk bersayap terbang melarikan diri menjauh dari sumber suara.
Begitu juga hewan darat, hentakan kaki mereka terdengar sangat kencang sampai di kuping makhluk yang merasuki tubuh Arley.
Seluruh makhluk yang mendengar pekikan itu, berusaha untuk tidak ber-urusan dengan sang pemilik suara.
Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening dan tenang.
***
Jauh dari lokasi desa, di sebuah hutan yang sangat dalam nan gelap, segerombolan bandit sedang berpesta atas keberhasilan mereka dalam menjarah hasil rampokan mereka malam hari ini.
"Ahahah!! Nikmati-nikmati!! Hari ini kita berpesta!!"
"Siap boss!!"
Mereka semua dalam keadaan mabuk berat.
Di dalam kegelapan malam, makhluk yang merasuki tubuh Arley, tiba di markas para bandit, ia mengamati kegiatan para bandit dari atas langit yang sangat tinggi dan jauh dari tanah.
Walaupun dia di ketinggian yang sangat jauh dari tanah, ia dapat mendengar kan dengan jelas, seluruh pembicaraan para bandit itu.
Panca indranya menjadi sangat peka akibat kontaminasi yang terjadi pada tubuh Arley.
"Hari ini kita mendapat kan hasil yang hebat boss!!"
Ucap seorang bandit.
"Tentu saja!! Kita sudah memperhatikan desa itu hampir satu tahun, hahaha siapa yang menyangka jika desa terpencil itu mendapatkan sumbangan dari pemerintah!! Gyahahahaha!!!"
"Tapi ... Bukan kah hal ini bisa membuat pemerintah marah boss?" bandit yang lain mengajukan pertanyaan. sepertinya ia adalah orang baru di kelompok ini.
"... Haaah ... Heey ...!! Kau membuat malu nama bandit gunung saja!! dengarkan aku baik-baik anak baru ... Jika pemerintah mengirimkan prajuritnya ke desa tadi ... Maka kita akan membantai mereka semua!!! Kau tidak ingat!? Lihat apa yang kita punya di sini!! Senjata!? Uang!? Tenaga tempur!? Kita miliki segalanya GA HAHAHAHA!!!! "
"m-maafkan aku bos, ini pekerjaan pertamaku jadi aku tidak tahu harus bersikap bagaimana"
"Sudah tidak usah di fikiran!! Ayo minum lagi!! Minum!!!"
"Hidup Bandit Gunung!!!"
Teriak para bandit untuk memeriahkan kemenangan mereka.
"Gulp!! Gulp!!" Arak di minum, daging di makan, semakin larut maka semakin mabuk mereka semua.
"Oh ia! Boss, aku tadi mendengar, anda tadi mendapatkan wanita yang cantik. "
"Haa? Hahaha informasi beredar cepat ya?? Heh~"
"Gulp!" Boss yang berbadan besar bagaikan beruang itu meminum araknya.
"... Hehehe ...kau tak perlu mengetahui apa yang aku perbuat kepadanya! “ jelas sang bos dengan kesadarannya yang sudah mulai hilang akibat alcohol
"Gulp!! Gulp!!" di tenggak lagi arak dari cangkir kayu berwarna coklat. sang Boss menenggak arak itu bagaikan hari kiamat akan terjadi esok hari.
"... Ahh ... Sehabis itu sang biarawati menjadi histeris, Khuuu!! hal itu membuat ku menjadi semakin terpikat, kemudian aku nikmati dia sampai puas. Aku sampai terlengah dari segala hal, tubuhnya kenyal dan empuk, sangat berkelas ...."
Para bandit gunung sangat memperhatikan kisah Boss nya, pejantan mereka ikut tegang, dan gairah mereka ikut terpacu.
"... Namun ketika aku sadar, ternyata dia menggigit lidah nya sendiri, karena aku sudah tidak bernafsu lagi makanya aku tusuk rahimnya dan aku tinggal kan saja dia, mungkin saat ini dia sudah menjadi debu ... GYA HAHAHAHA!!!!! "
Tidak ada yang membalas celotehan sang Boss, tiba-tiba kondisi menjadi hening dan mencekam.
"... Hm? Heyy kenapa kalian semua diam? Ayo lanjutkan pesta nya!! .... "
Fokus mereka teralihkan. Para bandit melihat ke arah langit, mereka akhirnya menyadari bahwa ada makhluk mengerikan yang terbang di atas langit.
"... I ... Itu bos!!?! "
Seorang bawahan menunjuk ke atas langit.
" ha ...?... HUH!!!!!?! Apa itu!!?! "
Terkejut bukan main, sang boss yang pada awalnya terlihat sangat gagah berani bagaikan harimau, kali ini dia berubah menjadi kucing penakut.
"GLOTAK!" Terjatuh ... satu persatu cangkir arak yang ada di tangan para komplotan bandit itu mulai berjatuhan.
Tubuh Arley, rambutnya yang berwarna merah berkibar, berkibar bagaikan monster yang sedang marah besar, rambut yang berwarna merah darah itu memantulkan cahaya rembulan, menjadikan rambutnya terlihat seperti api yang membara.
"GRRRROOOOOAAAAAANNNNN!!!!"
Pekik makhluk itu, serentak komplotan para bandit itu langsung berdiri dari kursi mereka tanpa aba-aba, mereka sudah siap berlari untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.
"H-Hiiiii!!!!!"
Mereka melihat kemata makhluk itu, matanya melotot, warna hijau dari mata itu bercahaya, tampak retina matanya lancip bagaikan mata seekor binatang buas yang siap menerkam mangsanya.
Merinding, tubuh mereka seperti terkunci dan kejang, tetapi kepala dan fikiran mereka bisa di gerakkan.
"... H ... Huh!?! H-HEYY!! Aku tidak bisa bergerak!!!?!"
"A-Aku juga!!??! ada apa ini!!?! Kenapa tubuhku tidak bisa bergerak!!!?!"
Makhkuk itu berkedip sekali, dan setelah itu, para bandit tidak ada yang bisa melarikan diri, entah apa yang terjadi tetapi mereka semua seperti serangga yang telah terperangkap di jaring laba-laba.
"L-Lari!!! SELAMATKAN NYAWA KALIAN MASING-MASING!!!"
Teriak sang bos, tetapi tidak ada yang bisa bergerak, begitu juga dengan si bos bandit.
"JRASH!!!" Besatan benda tajam memotong sesuatu terdengar nyaring ke kuping setiap orang yang ada di tempat ini.
"H-HAAAAA!!!! T-TUBUHNYA, TUBUHNYA TERLUKA PARAH!!!"
Makhkuk itu tiba-menghilang dan seketika salah seorang dari mereka mati mendadak. tampak luka yang cukup parah untuk membuat seseorang tergeletak di tanah, tetapi Makhkuk itu tidak kelihatan entah di mana.
"Bloob~" Bagaikan gelembung , dari dalam bayangan, makhluk itu muncul seperti gelembung yang terpecah.
"Hm ...!?!"
"JRASH!!!!"
"HYAAAAAAA!!!!" Teriak seorang bandit lagi.
"A-Apa yang sedang terjadi!!?!" ucap rekannya yang lain dengan ekspresi ketakutan yang hebat.
"Makhkuk itu ada di bayangan kita!!! Dia masuk ke dalam bayangan kitaaaa!!!!" Lalu makhluk itu muncul di bayangan salah seorang bandit.
"T-tidak!!! Ampun!! Aku mohon ampuni aku!!"
"JRASH-JRASH-JRASH!!!!"
Seketika tiga orang mati secara serempak, ada yang kepala nya terluka, ada juga yang badannya terkena sabetan dan ada juga yang badan serta kepalanya terluka cukup parah akibat monster tersebut.
"... Aaa ... Aaah ... i-Ini mimpi ... Ini pasti mimpi ...."
"Blob~ "
"... Uhg!!?! Ha ...!? HYAAAAAAA TIDAKK!!! -"
"JRASH!!!!"
"JRASH!!!!"
"JRASH!!!!"
"JRASH!!!!"
Riuh, kehebohan terjadi, semua bandit itu saling berteriak satu sama yang lain, mereka terheran-heran entah apa yang terjadi, dan rasa takut akan mati mereka menjadi kenyataan.
"Tuhan ampuni aku!!! GAAA-"
"AKU TIDAK AKAN MENGULANGINYA LAGI-"
"TOLOOOOONNGGGG!!! -"
"KASIHANI AKU!! DI RUMAH KELUARGA KU MENUNGGU!!! -"
"....."
Tidak tersisa, Makhkuk itu masuk ke bayangan satu dan menyambung ke bayangan lain, entah apa yang terjadi tetapi tubuh mereka satu persatu terluka parah dan langsung menyebabkan kematian yang mengenaskan.
"JRASH!!!!"
Hal ini terjadi pada puluhan pleton bandit di camp hutan ini.
Dan akhirnya keheningan pun kembali.....
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 282 Episodes
Comments
TheMe
rasakan sialan anj*ng
2020-07-08
1
Honey
Ada kata-kata ini: fikiran >>> pikiran
perasaan ku >>> perasaanku
Di bab sebelum-sebelumnya juga banyak, Kak. Banyak yang harusnya disatukan, tapi dipisah. Mana hati nuranimu? Tolong. Mereka harus bersatu.
Mueheh.
2020-07-04
1
Miss R⃟ ed qizz 💋
lah c Mark jujur klo dia terinsipirasi dari kak Rick 🤣🤣
2020-02-03
2