Keesokan paginya
Si kembar sudah siap dengan seragam sekolahnya, mereka menuju meja makan.
Di sana sudah ada kedua orang tuanya.
Mereka segera bergabung dengan mereka.
"Makan," ucap dingin sang Daddy.
Membuat hening, cuma ada dentingan sendok yang menghiasi ruang tamu itu.
Setelah selesai makan, mereka siap untuk berangkat. Dan salim ke pada orang tuanya.
"Kalian jangan buat ulah lagi!" peringatan sang Mom.
Mereka hanya cengengesan. "Iya, Mom," ucapnya sambil berlarian keluar rumah.
Sampai di depan pintu mereka berteriak,
"TAPI GAK JANJI HA HA," teriaknya sambil tertawa.
Sang Mom yang mendengar emosi, namun di tahan Erlang.
"Biarkan Mom, mereka masih kecil," ucapnya.
"Ini ya, yang membuat anak-anak nakal kamu selalu memanjakan nya, Mas!" marah istrinya.
Membuat Erlang pamit ke kantor sebelum sang istri, berceramah panjang lebar.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Disisi sang kembar yang baru saja sampai di Sekolah SMA INTERNASIONAL AL GER,
Banyak siswa/siswi terpekik histeris kedatangan mereka.
"Huwa, mereka berdua makin cantik dan tampan,"
"Kayak sepasang kekasih," pekiknya.
"Mau dong jadi pacarnya,"
Dan banyak lagi teriakan mereka. namun si kembar hanya menghiraukannya.
Tak lama terdengar deru sepeda motor memasuki sekolah, membuat mereka semua heboh kembali.
BRUM
BRUM
BRUM
Beberapa motor sport memasuki halaman sekolah dan memarkirkan motornya, tepat di samping si kembar.
Mereka membuka helmnya, membuat semua siswi terpekik karena ketampanan mereka.
Keyra yang mendengar itu memutar bola mata malas, saat berbalik.
Deg
Mata tajam itu membuat Keyra, membuang muka.
"Kenapa dia disini?" Tanya pada diri sendiri dalam hati.
Seorang pria bermata hitam kelam, menatapnya dengan tajam.
"Aku menemukanmu," ucapnya dengan seringai di wajahnya.
Kevan yang melihat itu, mendekat ke arah mereka. Dan saling tos ala-ala pria.
Salah satu dari mereka adalah Fauzan dan Kai.
Mereka menghampiri Keyra, bersama pria yang sedari menatap tajam nan dingin Keyra.
"Eh, ada dedek gemes, makin cantik aja neng?" ucap Fauzan saat di hadapan Keyra.
Keyra memutar bola mata malas.
"Udah lama gak ketemu, makin gila aja lo hujan," sindir Keyra.
Membuat Kai tertawa renyah.
"Rasain, dasar buaya," ejek Kai.
"Tapi gue lihat-lihat, makin berisi sekarang tubuh lo." Lanjutnya sambil melihat Keyra.
Keyra yang mendengar itu melototkan matanya dan menjitak kepala Kai.
Tuk
"Kurang ajar lo, jadi selama ini lo jadi ini gue! fantasi liar lo?" tanyanya sambil mengebu-gebu.
Kai cengengesan. "gak gitu konsepnya, Ra," ucapnya sambil menghidari pukulan Keyra.
Mereka mengeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah mereka.
Kecuali satu pria yang sedari tadi menatap Keyra tajam.
Dia berjalan mendekat ke arah perdebatan Keyra dan Kai, dan langsung menarik tangan Keyra menjauh dari sana.
Kevan yang melihat itu berteriak.
"Bar, lo mau bawa adik gue, kemana?" tanya nya saat melihat adik nya di bawa menjauh dari sana.
Ya pria itu adalah Al De bara Emilio setelah pesta itu, dia memintak asistennya untuk mencari indentitas gadis itu.
Dan dia langsung pindah sekolah.
"Gue pinjam," ucapnya dingin sambil membawa Keyra menjauh dari kerumunan.
Di parkiran tinggal Kevan, Kai,Fauzan dan Enzi.
"Yuk, masuk sebelum si paling berkuasa keliling," ucap Kai dengan malas.
Mereka mengangguk mesetujui ucapan Kai, mereka berjalan memasuki sekolah, karena sedari tadi sudah bel.
Namun gara-gara keasikan di parkiran membuat mereka lupa.
Saat berjalan di lorong sekolah dengan santai, mereka di hentikan oleh teriak seseorang.
"Berhenti kalian!" teriaknya seorang wanita berhijab dengan almamater OSISnya.
Mereka yang melihat itu berlari, namun Kevan malah tersandung bangku di depannya.
Saat berlari tak melihat jalan.
Membuatnya di tinggal teman-temannya.
"Mau kemana kamu?" tanya Ayunda saat sudah di hadapan Kevan.
Kevan yang sedang memegang kakinya yang sakit, mendongakan ke atas.
Deg
Netra biru laut milik Kevan bertemu dengan netra Hazel milik Ayunda, membuat jantungnya berdebaran.
"Gue baru sadar kalau Ayu, secantik ini." ucap nya dalam hati saat melihat setiap inci wajah Ayunda.
Sedangkan Ayunda yang tersadar segera membuang pandangan dan beristigfar karena telah berzina mata dengan lawan jenis.
"Kamu ikut saya ke lapangan!" perintahnya sambil mengembalikan badan nya. Karena tak mau berlama-lama, berdekatan dengan lawan jenis.
Entah kenapa jika berdekatan dengan Kevan jantungnya, selalu berdebaran tak tentu.
Kevan bangkit dan berjalan mengikuti Ayunda sambil terpincang-pincang.
Dia menurut entah kenapa sejak kejadian preman itu, dia nyaman bersama dengan Ayunda.
Sesampainya dilapangan bola, mereka berhenti.
"Bersihkan sampah dilapangan ini!" titahnya
Membuat Kevan protes.
"Lo gak lihat? kaki gue sakit, terus memar di wajah gue karena menyelamatkan lo, masih membekas," ucapnya.
Ayunda memutar bola malas.
"Jangan lebay, katanya kuat gitu aja lebay." Ejek Ayunda.
"Cepat kerjakan! Gue tunggu sini," ucapnya sambil menunggunya di pohon yang rindang.
Kevan mau tak mau menuruti perintah Ayunda, Kevan dengan ogah-ogahan menyapu semua daun-daun kering, yang berserakan.
Sedangkan para teman-temannya.Yang melihat dari atas tertawa.
"Tumben si anak Kudanil, mau ngerjain hukuman?" tanya Enzi heran.
"Ho'o, sepertinya gue mencium-cium, Bau-bau jatuh cinta," ucap Fauzan.
"Sebentar lagi kita dapat teraktiran," sambil melompat-lompat.
Membuat Enzi memutar bola malas, dengan kedua teman nya.
Yang buaya dan aneh itu, dia meninggalkan kedua temannya.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Disisi Keyra dan bara menuju sebuah ruangan yang di ujung lorong.
"Lepas batu bara!" sambil mencoba melepas tangan Bara.
Bara yang melihat itu mempererat pegangan tangan Keyra.
Sesampainya di ruangan kosong itu, Bara mendorong Keyra masuk.
Keyra yang melihat itu, ingin berlari namun dengan cepat Bara mengungkung Keyra di tembok.
"Kamu mau kemana?" tanya nya dingin.
Keyra yang mendengar itu menengang.
"Lo, mau apa sih, Batu bara?" tanyanya tak habis fikir dengan sikap Bara.
Dia tersenyum miring.
"Entahlah, aku tertarik pada mu sejak pertemuan kita di pesta itu," ucapnya sambil melihat bibir semerah chery milik Keyra. Dia menahan diri tak melahapnya.
Keyra melepas diri dari Bara.
"Kita gak saling kenal, jadi lupakan rasa tertarik lo pada, gue!" ucapnya dengan nada sinisnya.
Bara yang mendengar ucapan Keyra mengepalkan tangannya erat.
"Kalau gue gak mau, gue suka sama lo!" ucapnya sambil menyeringai.
Keyra bukan takut dia malah terkekeh.
"Lo, bukan suka tapi obsesi.Kita sebatas pernah ketemu jadi jangan sok akrab!" sarkas Keyra.
"Jadi lupakan rasa suka lo terhadapa gue!" peringat Keyra sambil meninggalkan Bara sendiri.
Bara mengepalkan tangannya erat, hingga kepalannya memutih. Dia menendang bangku yang ada di sana untuk meluapkan emosinya.
BRAK
Dia tersenyum miring. "Gue gak akan menyerah, gue malah semakin tertentang untuk bisa mendapatkanmu," ucapnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments