Hari semakin larut, Namun Kevan masih berkendara mengintari kota.
Hingga pandangannya tertuju pada, seorang gadis berhijab yang sedang di ganggu beberapa preman.
Kevan yang masih memiliki rasa kemanusiaan, berniat membantu mereka. Dia menaiki sepeda motornya, dengan kecepatan tinggi hingga berada di tengah-tengah mereka.
Namun karena jalannya licin membuat Kevan tergelincir hingga jatuh, para preman itu menertawakan Kevan.
"Aduh, ada pahlawan kesiangan. Eh, kemalaman, bukan nolongin malah masuk kumbangan, Pf ha ha," tawa menggelegar mereka melihat Kevan.
Ayunda yang melihat itu meringis.
Kevan segera bangkit bener-benar hari sialnya hari ini. Image cool tercoreng kalau temannya tau.
Kevan berjalan dengan sedikit angkuh, di hadapan mereka semua.
"Hey, anak ingusan bawa sepeda motor aja gak bisa, mau apa lo kesini?" tanya salah satu preman itu.
Kevan mengumpat dalam hati, kenapa harus terjatuh segala tadi.
"Dia milik gue, jadi gue kesini buat jemput dia dan pergi kalian dari sini!" ucap dingin Kevan untuk menghilangkan rasa malunya.
"Ha ha ha," tawa mereka pecah.
"Kalau kita gak mau gimana?" tanya salah satu dari mereka hendak menyentuh dagu Ayunda dengan segera Kevan menariknya. Dan menyembunyikan di belakang tubuhnya.
"Sialan, bawa kemari mangsa kita! kalau kau mau, setelah kita lo bisa pakai dia," ucap geram Kepala plontos itu.
Kevan mengeratkan giginya menahan amarah, Meski pun Kevan berandalan dia tak pernah menyakiti wanita. Karena Mom dan adiknya juga perempuan.
Jika dia melukai hati wanita, dia pasti juga melukai Mom dan adiknya. Maka dari itu dia tidak pernah yang namanya pacaran.
"Bacot, pergi kalian," ucap Kevan
Para preman itu bukan pergi malah menyerang Kevan,
BUGHHH BUGHHH DUGHHH
Para preman itu menyerang Kevan, Namun Kevan dengan santai melawan mereka.
"Bocah ingusan, sana pulang tidur! jangan menganggu kami," ucapnya.
Kevan menyugar rambutnya.
"Om, aja yang pulang. Jangan ganggu orang jalan!" ucapnya santai.
Preman itu geram, melihat Kevan yang terlihat santai tidak ada takut-takutnya, pada muka sangar mereka.
Seorang berkepala pelontos sepertinya, ketua dari para preman itu maju.Dan kevan menutupi matanya dengan telapak tangannya.
Pria pelontos itu, tertawa terbahak bahak.
"Kenapa? Takut lo sama gue?" tanyanya sombong.
"Ais, Om sana jauh-jauh. Gue silau nih," ucap nya. Sedangkan Ayunda yang berdiri tak jauh dari Kevan menahan tawanya.
"Ini malam mana ada matahari yang buat silau, sinar rembulan saja tidak ada." preman itu sedikit heran dengan ucapan Kevan.
Kevan membuka matanya. "Bukan matahari saja yang bikin silau, tapi kepala om yang botak itu bikin silau," ucapnya.
Membuat beberapa preman lainnya, tertawa terpingkal-pingkal.
"Sial," umpat pria itu.
"Om, Jadi Om enak ya gak punya beban?" tanyanya sambil menompang dagunya.
"Kok bisa?" tanyanya sedikit heran.
"Iya lah, Om kan botak jadi gak mikir buat beli sampo," ucapnya enteng.
Sedangkan pria itu mengeram marah.
"Sialan, mending kita baku hatam aja, kalau kau pria tangguh," ucapnya.
Kevan mengetuk-ngetuk keningnya.
"Pria tangguh itu, yang berbadan besar atau yang punya otot besar?" tanyanya
Preman itu mengeram, sepertinya mereka salah lawan.
"Lo, ganteng-ganteng tapi gila ya," ucap salah satu preman itu.
"Enak aja gue pinter ya, dari dalam rahim," ucapnya tak terima.
Para preman itu berlarian pusing menghadapi Kevan, Kevan yang melihat itu heran.
"Hey, kalian mau kemana? Kata nya ngajak baku hantam?" teriak Kevan saat mereka semua berlarian.
"Kita gak mau ketularan stress lama - lama, di dekat lo," ucap salah satu dari mereka.
Kevan yang mendengar itu tak terima, dia menemukan sebuah balok kayu, Kevan melemparnya namun balok itu malah mengenai balok kayu dan berbalik ke arahnya.
Dughhh
Kepala Kevan ter kenak lemparan balok miliknya, Ayunda yang melihat itu panik.
sedangkan Kevan kepalanya udah pening, dia terduduk.
"Ha ha, Di kepala lo ada burung yang berputar-putar," ucapnya saat Ayunda ber jongkok dihadapannya, Setelah itu Kevan pingsan.
Ayunda panik bagaimana menolong Kevan, karena mereka bukan muhrim.
"TOLONG," Teriak Ayunda, saat dia sudah binggung bagaimana membawa Kevan.
Para bapak dan Ibuk-Ibuk datang, saat sampai di lokasi mereka melihat seorang pria tampan pingsan di atas aspal hitam itu.
"Ini kenapa, Neng?" tanyanya heran takut mereka melakukan hal yang tidak-tidak.
Ayunda yang mengerti pemikiran para bapak dan ibuk-ibuk, dia menjelaskan semya kronologinya, dari awas sampai akhir.
Mereka yang mendengarkan itu, ada yang menatapnya kasihan dan iba.
"Tolong angkat! Bawa dia ke pesantren Pak, Buk," lirihnya.
Karena jarak mereka tak terlalu jauh dari pesantren. Mereka membopong Kevan menuju pesantren, sesampainya di sana banyak para santri bertanya-tanya. Siapa pemuda yang pingsan bersama anak pak kyai.
Ayunda menunjukan kepada mereka untuk membawa Kevan menuju kediaman dalem, dan di letakan di sebuah kursi panjang.
"Terima kasih Pak, Buk," ucapnya saat Kevan sudah dibaringkan.
"Sami-sami, Neng. kita permisi mau balik dulu," sambil berjalan keluar dari dalem.
setelah kepergian para warga, Abi dan Uminya keluar dari dalam karena mendengar keributan diluar.
"Ayu, ada apa ini ulUmi mendengar ada suara keributan tadi?" tanyanya saat belum mengetahui keberadaan Kevan.
Ayunda menghampiri kedua orang tuanya,
"Umi bantuin teman Ayu, dia tadi udah tolongin Ayu dari para preman," ucapnya sambil menunjuk Kevan yang berbaring di sofa.
Kedua orang tua Ayunda melihat ke arah yang di tunjuk Ayu, mereka ikut panik.
"Panggil, Ustad Azam cepat, Ayu!" perintah nya panik.
Ayunda segera melakukan apa yang di perintah abahnya, dan kembali bersama ustad Azam. Namun sampai disana Kevan sudah bangun.
Di dalam kediaman dalem,
"Nak, Kevan ini lucu ya bah?" tanya Uminya.
Abahnya tersenyum kecil,
"Iya, Abah baru melihat spesies seperti ini." ucapnya.
Yang melihat Kevan menceritakan semua kejadian, Dari awal sampai akhir sambil meperagakan.
"Gitu, Abah ceritanya," ucap Kevan sambil cengengesan.
Sementara Ayunda Dan Ustad Azam, yang melihat kelakuan Kevan hanya geleng-geleng kepala.
¤¤¤¤¤Φ¤¤¤¤¤¤¤¤
Di sisi Keyra dan Arthur, baru pulang dari pasta. Keyra turun dari mobil Arthur, Namun Arthur tidak membuka kaca mobil buat ucapin apapun.
Membuatnya geram mengetuk kaca mobilnya, Dan Arthur langsung membuka nya. Melihat Keyra yang menahan amarah, Arthur menaikan satu alisnya tanda apa.
"Ucapin apa gitu, masak mau pergi?" ucap Keyra.
Arthur tersenyum tipis.
"Kamu gak sepenting itu," ucapnya dingin
Ucapan Arthur mencak-mencak, Dia tidak menyerah.
"Ya, Sudah sana pulang jangan rindu itu berat, aku pun tidak kuat," ucapnya.
"Gak akan saya rindu Sama kamu," Ucapnya datar.
Keyra semakin emosi.
"Ais, dasar kutub di baper in bukan baper, malah makin dingin, Ish," Keyra menghentak-hentakan kakinya kesal.
Arthur turun dari mobilnya, mendekat ke arah Keyra yang kesal.
Arthur memegang kedua pipi Keyra, membuat Keyra menatap Arthur.
Keyra terhipnotis wajah tampan nan Sempurna Arthur. Hingga ia tak Sadar Arthur semakin mendekat kearahnya.
Arthur yang melihat Keyra melamun tersenyum menyeringai.
CUP
Arthur mencium bibir ranum Keyra, membuat Keyra tersadar. Arthur yang melihat itu tersenyum tipis.Arthur mulai melumat lembut bibir Keyra.
Perlakuan Arthur sukses membuat Keyra melototkan matanya, namun Arthur tak perduli dia menekan tengkuk Keyra agar ciumannya semakin dalam.
Keyra pasrah membuka mulutnya, agar Arthur lebih leluasa. Arthur mengabsen setiap inci mulut Keyra.
Keyra yang mulai terbawa suasana, membalas ciuman Arthur lidah mereka saling membelit satu Sama lain. Hingga lima menit Keyra mulai kehabisan nafas, dia memukul lengan Arthur.
Seketika tautan mereka terlepas, Arthur tersenyum melihat bibir bengkak milik Keyra karena ulahnya, Dia menjilat sisa selavina yang ada di bibirnya.
"Manis," ucapnya
Keyra yang sedang mengatur nafasnya.
"Hah hah, Lo mau bunuh gue?" tanyanya sambil nafas yang ter enggal-enggal.
Arthur malah tersenyum.
"Kenapa gak nafas?" tanyanya sambil masuk ke dalam mobil.
"Sana Masuk, jangan lupa mimpikan saya." ucapnya
Keyra yang mendengar itu semakin kesal.
"Jangan harap! sana pergi." usirnya.
Sambil meninggalkan Arthur masuk rumahnya.
Arthur yang melihat Keyra yang sudah tak terlihat tersenyum miring.
"She'e mine," ucapnya sambil menancap gas pergi dari kediaman Alger.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Yurniati
terus semangat update nya thorr
2024-01-10
0
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
2024-01-10
0