Keyra dan Kevan yang di pulangkan dari sekolah. Langsung menuju Kantor Daddynya.
Sesampai nya disana para kariyawan, menuduk hormat. Mereka berjalan ke arah ruangan Daddy.
Cek lek
"Kosong, kak kemana? Mom dan Dad?" tanya Pada sang kakak.
Kevan yang di tanya hanya mengedihkan bahu acuh, dia berjalan ke kamar pribadi sang dad. Dan menempelkan telinganya disitu.
Keyra yang melihat kakaknya menguping ikut menirukan.
"Ada apa kak?" tanyanya.
"Diam dan dengarlah," ucapnya.
Di dalam sana Keysa dan Erlang sedang memadu kasih.
"Ahh, mas kalau ada kariyawanmu kemari gimana?" tanyanya.
Plak
Erlang bukan menjawab malah menepuk p*nt@t Keysa dan mempercepat gerakannya.
"Ahh, aku mau keluar mas," saat tak tahan dengan keberuntalan suaminya.
BRAK
Si kembar yang tak tahan mendengar suara
dari dalam mendobrak pintunya. Membuat dad dan mom nya menghentikan aktivitas nya.
Sedangkan si kembar hanya geleng-geleng kepala.
"Kak, mom kayak anak kecil ya, kuda kudaan," ucap Keyra dengan polosnya.
Orang tuanya yang mendengar itu, langsung berlarian ke dalam kamar mandi.
Membuat Keyra melogo, sedangkan Kevan sudah tertawa hingga terbatuk-batuk.
"Sumpah lucu banget," ucapnya sambil tertawa.
"Kenapa sih, Kak?" tanyanya saat melihat kakaknya yang tertawa tak jelas.
Kevan berjalan duduk di sofa, Keyra yang melihat itu mengikuti kakaknya.
"Kak, lagi main apa sih, tadi Mom dan Dad?" tanyanya.
Tuk
Kevan mengetuk kening adiknya, biar tidak lemot.
"Jangan pura-pura bego, kalau udah pernah lakukan!" ucap Kevan sambil menaik turunkan alisnya, mengoda sang adik.
Keyra mendengkus tak suka.
"Ish, tapi gak di jitak juga kak," ucapnya sambil nyolot.
Keysa dan Erlang yang sudah selesai membersihkan diri, berjalan menuju sang anak.
"Dasar penganggu," cibir Erlang yang baru datang.
"Kalian kenapa kemari?" tanyanya.
Si kembar hanya tersenyum, langsung mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Dan memberikan kepada kedua orang tuanya.
Erlang menerimanya membolak balik kan surat yang di beri Si kembar, Keysa yang melihat itu memijit pelipisnya yang tak pusing.
"Kalian berbuat apa lagi?" tanyanya frustasi.
Si kembar hanya tersenyum misterius.
"Lihat saya besok Mom," ucapnya.
Erlang dan Keisa hanya bisa mengelengkan kepala tak heran dengan sikap kedua anaknya.
Tak lama dari Leon datang.
"Bos, di sudah datang," ucapnya.
Erlang menghela nafas.
"Hem, Kalian berdua pergilah! Dad ada klien penting," ucapnya.
Keyra yang tak perduli malah mengoda Om Leon.
"Om, gimana malam pertamanya dengan singa?" tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.
Kevan yang mendengar itu juga tak mau kalah.
"Pasti asik gak sih, Om. dicakar sana sini," ucap Kevan.
Leon hanya memutar bola mata malas.
"Apa kau mau merasakannya?" tanya balik Leon.
Mereka berdua mengeleng ribut.
"No, singanya biar tidur sama, Om saja." ucapnya.
Tok Tok
Ketukan pintu mengalih kan perhatian mereka.
"Leon buka pintunya!" titah Erlang.
Leon langsung berjalan dan membukakan pintu.
Dan masuklah dua pria matang dengan tatapan datar nan dingin. Keyra yang melihat itu.
Deg
Dia mengingat kejadian malam itu. Ya dia Arthur Theodore Aldrich bersama Alvian Fernandes sang asisten.
Di siang hari dia akan menjadi CEO dan di malam hari dia akan menjadi sang penguasa dunia bawah.
Arthur masuk sambil melihat tatapan Keyra yang kaget dirinya berada disini.
"Aku menemukanmu, gadis kecil," ucapnya sambil tersenyum menyeringai.
Dia berjalan menuju meja kebesaran Elang,
Erlang yang melihat itu langsung berdiri dan berjabat tangan dengannya.
"Selamat datang, Mr. Aldrich," sapanya sambil membungkukan badannya dan mempersilahkan mereka duduk.
"Terima kasih, Mr. Erlang," ucap Alvian mewakili Arthur, yang sedari tadi diam hanya mengedarkan pandangan ke gadis kecil itu.
Membuat Alvian mendengkus malas.
"Maaf, ada kepentingan apa, Mr. datang kemari, Karena sudah beberapa kali saya membuat jadwal ingin bertemu tapi sulit?" tanyanya karena penasaran.
Arthur sangat privat, jarang mau ketemu dengan kliennya, kalau bukan dia sendiri yang meninggikannya seperti saat ini.
"Ehem, kedatangan kami untuk membuat kesepakatan tentang pembangunan mall yang ada di kota London," ucapnya Alvian
"Dan bos saya memilih perusahaan ada. Sebagai penanggung jawabnya, seperti permohonan anda," ucap Alvian.
Erlang yang mendengar itu seneng bukan main.
"Anda serius, Tuan Aldrich?" tanya Erlang untuk lebih menyakinkan lagi.
Arthur hanya mengangukan Kepalanya.
"Makasih, saya akan berusaha semaksimal Mungkin, untuk bertanggung jawab atas proyek ini," ucap tegas Erlang.
Erlang sangat bahagia perusahaan memenangkan tender besar, yang di naungi perusahan Al Coperatation.
"Tapi... " ucap Arthur di jeda sambil mengedarkan padangan lain.
Erlang sudah was was sendiri.
"Saya memiliki satu syarat," dia tersenyum menyeringai saat tak sengaja netra biru lautnya bersitatap dengan netra Hijau zamrud milik Keyra.
Sedangkan Keyra yang di sebrang sana melihat seringai Arthur bergidik ngeri, masih mengingat kebrutalan Arthur malam itu.
Arthur yang melihat Keyra melamun tersenyum tipis, sedang Keyra yang sudah tersadar melihat itu melototkan matanya,
"Shitt, " umpatnya. "Kau sangat mengemaskan membuatku ingin menerkam mu, saat ini juga," ucapnya dalam hati.
"Apa syaratnya, tuan Aldrich?" tanya Erlang yang penasaran.
"Dia yang jadi penanggung jawabnya bersama saya," ucapnya dingin datar sambil menujuk ke arah Keyra.
Keyra yang melihat dirinya di tunjuk melototkan matanya.
"Tidak, gue masih sekolah ya! jangan gada-gada," ucap Keyra menolak syarat Arthur.
"Terserah! Saya tidak menerima penolakan!" Tegas Arthur.
Erlang yang mendengar itu, berkeringat dingin. Karena Arthur orang yang sulit untuk diajak bekerja sama.
Sekali bekerja sama jika keinginannya tak terpenuhi, dia akan membuat saham perusahan itu anjlok.
Erlang tak mau sampai perusahannya, hancur namun di sisi lain. Dia juga tak mau anaknya yang jadi korban.
Karena dia banyak mendengar Arthur sang cansanova suka bergonta-ganti wanita. Dia takut Keyra jatuh ke pesona Arthur.
Namun pada kenyataannya, Kesucian anaknya telah di renggut oleh Arthur.
"Bagaimana?" tanyanya sedikit menekan.
Membuat suasana jadi semakin mencengkam.
Keyra yang melihat Dadnya tertekan, menghembuskan nafas berat.
"Baiklah, gue mau turutin syarat lo," ucap Keyra membuat seluruh keluarga menatap tak percaya pada Keyra.
"Enggak, dek kakak takut lo jatuh kedalam jurang buaya kayak dia," ucap Kevan yang mengetahui berita tentang Arthur.
Arthur yang melihat perdebatan keluarga itu, menaikan satu kakinya, duduk dengan angkuh. Melihat semua orang di sana sambil tersenyum mengarah ke arah Keyra.
"Dad, tidak apa tak mendapat proyek ini. Asal kamu baik-baik saja, Rara." ucapnya
"No, ini sudah keputusan, Keyra. Plis aku akan baik-baik saja, aku berjanji itu." ucap Keyra.
Seluruh keluarga sudah tak bisa berbuat apa-apa, karena pada dasarnya Keyra keras kepala.
"Bagaimana?" tanya sambil menaikan satu alisnya. Sudah jengah melihat drama keluarga itu.
"Gue terima syarat lo, asalkan..." ucap Keyra di jeda.
Membuat Arthur menaikan satu alisnya tanda apa.
"Kau harus mengikuti apa pun yang aku mau!" ucap Keyra dengan senyum penuh kemenangan.
Arthur yang mendengar itu menganggukan kepala.
"Kau mau bermain denganku gadis kecil, baiklah, kau akan tau siapa pemain yang lebih baik kau atau aku," ucapnya sambil menyeringai mengiyakan permintaan Keyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Arum Sekar
lanjut kak
2024-01-04
0