Malam harinya
Keluarga Al ger sedang makan malam, dengan tenang hanya ada dentingan sendok yang terdengar.
Leon yang baru saja turun, langsung bergabung dengan mereka.
"Om, tau tidak ada yang berdiri tapi bukan keadilan?" ucap Keyra.
Semua orang yang berada di meja makan, terheran dengan pertanyaaan Keyra.
"Memang nya apa, Dik?" tanya Kevan yang tak mengerti.
"Tanya aja? sama Om Leon," jawabnya.
Kevan yang penasaran menghadap ke arah Leon.
"Memangnya apa, Om?" tanyanya.
Leon hanya diam tanpa menanggapinya.
"Ayok lah, Om kenapa gak jawab sih," ucapnya, sambil menguncang badan Leon.
"Lepas! Kamu kayak anak cewek tau gak," ucap Leon yang sedari tadi diam.
Kevan segera merubah raut wajahnya.
"Kau punya sendiri pakai tanya lagi?" bisik Leon.
Kevan hanya mengangguk.
Habis itu mengelengkan kepalanya, karena tak belum mengerti.
"Sudah-sudah, kalian tak siap-siap? Katanya mau pergi ke pesta?" tanya Momnya.
Keyra yang melihat kakaknya bengong, menariknya ke arah tangga.
"Hey, Dek gue belum mintak penjelasan soal pertanyaan lo, ke Om Leon!" ucapnya
Tak
Keyra menjitak kepala kakaknya.
"Kita bisa telat ke pesta, Sintia kak," ucap geram Keyra .
Kevan cengengesan sambil mengikuti adiknya naik ke kamar masing-masing.
Skip
Keyra turun mengunakan gaun panjang berwarna hitam, tanpa lengan dan sedikit terlihat belahan dadanya.
Sedangkan Kevan turun mengunkan setelan jas, berwarna hitam.
Senda dengan gaun Keyra.
Tap tap
Mereka turun dari tangga secara bersamaan.
"Kalian, mau kemana?" tanya Leon yang heran melihat penampilan mereka yang rapi.
"Mau ke pesta, Om," jawab Keyra.
Leon mengangguk, mereka segera berangkat menuju lokasi pesta.
ππππππ
Di lain tempat.
Di sebuah mansion besar di tengah hutan.
Seorang pria dengan pahatan sempurna, memasuki mansion itu dengan angkuh, tatapan tajam bak elang, membuat semua orang yang di lewatinya, menunduk hormat.
ARTHUR THEODORE ALDRICH namanya, seorang pemimpin mafia WHITE EAGLES.
Pria berusia 27 tahun, berwajah tampan, alis tebal, badan kekar, tatapan dingin dan datar mampu mengintimidasi lawannya.
Dia berjalan masuk menuju ruang bawah.
"Semua sudah siap bos," ucap wakil dari mafianya ALVIAN FERNANDES.
Sekaligus asisten pribadinya di perusahan milik keluarganya.
"Hmmm," Arthur hanya membalasnya dengan deheman.
Dia mendekati kearah para wanita yang berjejer rapi.
Langkahnya terhenti pada gadis muda berpakaian merah menyala.
"Kau, ikut denganku," Ucapnya dengan dingin sambil menuju wanita itu.
Dan berlalu pergi menuju kamar yang di sediakan.
Wanita itu gemetar ketakutan, dia hanya diam tak mengikuti langkah Arthur.
Max anggota inti mafia Arthur, yang melihat itu segera menarik tangan wanita itu.
"Lepas! Aku mohon pulangkan aku!" pintanya
"Diam, kau sudah di jual sama orang tuamu, jadi menurut saja," Ucap Max sambil menariknya hingga memasuki kamar.
Max langsung mendoronnya dan mengkunci pintunya.
Alvian yang melihat itu hanya menghela nafas panjang.
"Semoga kau cepat menemukan kebahagiaanmu brother," ucap dalam hati.
Sementara di dalam kamar wanita itu menangis.
"Apa? Aku menyuruhmu kesini untuk menangis?" tanya Arthur dengan wajah datarnya.
Dia duduk diatas ranjang dengan rokok yang mengapit di sela jarinya.
Arthur bukan perokok aktif, tapi hanya itu yang bisa membuat hati dan fikirannya tenang.
Wanita itu melihat ke arah Arthur.
"Lepaskan aku!" mohonnya.
"Boleh." ucapnya dengan menganggukan kepala.
Membuat wanita itu mengusap air matanya dan bangkit.
"Dengan satu syarat!" ucap Arthur dengan senyum misterius.
"Apa pun, akan ku lakukan yang terpenting aku terbebas," ucapnya
Arthur tersenyum sinis.
"Puaskan aku!" ucapnya dingin.
Wanita itu terdiam.
"Kenapa? Kau kan sudah terbiasa dengan pacarmu, jadi apa salahnya jika denganku?" tanyanya.
Wanita terdiam dia memang sudah kehilangan mahkotanya, namun di sisi lain dia bimbang jika melakukannya dengan pria asing.
"Apa setelah ini kau membebaskan ku?" tanyanya.
Arthur menjawabnya dengan anggukan kepala.
Wanita itu tak punya pilihan lain dia dengan segera melakukan hubungan suami istri dengan pria asing itu.
Arthur di juluk sang cassanova sejati, karena sering bergonta-ganti pasangan ranjang.
Dalam prinsipnya dia hanya akan melakukan sekali dengan satu wanita.
Dia tidak mau berhubungan dengan satu wanita berkali-kali.
¤¤¤¤¤¤¤¤
Disisi Kevan dan Keyra, yang baru saja sampai di club malam.
Mereka sudah mendengar dentuman musik yang memekakan telinga.
Mereka berjalan masuk, membuat para pengujung disana melihat ke arah mereka.
Banyak wanita malam yang mengoda Kevan. Namun dia tak menangapinya, banyak juga para pria berhidung belang dengan tatapan nakalnya.
Menawari Keyra membuat nya risih.
"Kak," panggilnya saat dia mulai risih.
"Is't okey, tenang ya semua akan baik-baik saja," ucapnya sambil merengkuh pundak adik.
Mereka berjalan masuk ke arah pesta berlangsung.
"Hey, Sin selamat ulang tahun." ucapnya sambil memeluk Sintia.
"Thanks, udah dateng, Rara. Sumpah lo cantik banget malem ini," ucapnya
Keyra hanya membalas dengan senyuman.
"Enjoy, your party Ra," ucap Sintia.
Sintia berlalu dari sana menyambut teman-teman yang lain yang hadir ke pestanya.
Pesta berlangsung lancar, malam pun semakin larut namun tak menyurutkan mereka.
Banyak yang minum- minum dan berdansa.
"Dek, Lo duduk disini saja, jangan meminum apa pun yang baunya menyengat!" peringatan Kevan.
"Lo, mau kemana sih kak? Udah malem nih yukk balik!" ajaknya
"Gue, bentar doang kok dek, ya," ucapnya
Keyra mengangguk patuh.
Di tempat yang sama seorang wanita dengan pakaian terbuka, menuju beberapa pria yang ada disana.
"Hey, baby apa kabar?" ucap wanita itu.
"Oh, hay sayang, baik lama tak jumpa. Sudah lama kita ingin merasakan milikmu lagi," ucapnya.
"Ayok, kita lanjut di kamar aja?" ajaknya
"No, hari ini kalian bukan denganku," ucap wanita itu.
Membuat 5 pria itu heran.
"Tapi dengan wanita itu." Ucapnya sambil menujuk Keyra yang sedang duduk sendirian.
Mereka melihat gadis yang di tunjuk wanita itu.
"Wow, Amazing." ucap pria berbadan buncit dengan tatapan lapar ke arah Keyra.
"Berapa per malamnya?" tanya pria sedikit tua.
"Kalian cukup lecehkan dia dan vidiokan, adegan kalian denganya," ucap wanita itu.
"Caranya?" tanya mereka.
"Itu menjadi urusanku, pelayan!" teriaknya.
Seorang pelayan dengan membawa minuman datang menghampiri mereka. Wanita itu memberi satu kantong obat.
"Maaf, nona jangan masukan itu!" peringatnya
"Diam lah!" sambil memberi serbuk obat seperti bedak bayi keminuman jus.
"Berikan minum ini, ke wanita yang ada disana! jangan salah awas kau!" sentaknya. Sambil menujuk Keyra
Pelayan itu hanya patuh takut dengan ancaman wanita itu.
"Apa yang kau beri pada minuman gadis itu?" tanya salah satu dari mereka.
"Obat perangsang dengan dosis tinggi," ucapnya santai, para pria itu tertawa.
"Ha ha bagus, biar dia semakin agresif," ucapnya dengan senang.
Sedangkan pelayan tadi menghampiri Keyra.
"Nona minum lah!" tawarnya.
Keyra menggelengkan kepala.
"Ais, gue haus tapi takut kalau itu alkohol." ucapnya dalam hati. Saat tenggorokannya terasa kering.
Seakan mengerti pelayan itu, mencoba menyakinkan Keyra.
"Ini bukan alkohol, cuma jus." ucapnya sambil memberi sebuah jus jeruk.
Keyra yang melihat itu, menelan ludahnya kasar.
"Gak, papa kali kan cuma jus," ucapnya dalam hati sambil menerima jus itu.
Keyra langsung meminumnya sampai tandas dan mengembalikan gelasnya ke pelayan itu.
Wanita dan pria di sebrang sana melihat itu tersenyum puas.
"Jalankan rencana kalian! lima menit lagi obatnya beraksi," ucap wanita itu.
Mereka segera bangkit dari kursinya dan mendekat ke arah Keyra, yang mulai bergerak gelisah.
"Shitt, panas apa yang di berikan di minuman yang gue minum," ucapnya sambil mengibaskan tangannya.
Seorang pria berbadan buncit mendekat duluan.
"Apa butuh bantuan?" ucapnya saat sudah di hadapan Keyra.
Pria kedua menyentuh bahu Keyra.
Membuat Keyra bergerak seperti cacing kepanasan.
Keyra segera pergi dari para pria itu.
"KAK KEVAN." teriaknya.
Namun Kevan yang berada di tengah-tengah kerumunan tak mendengar.
"Kau mau kemana gadis kecil, ayok kita bantu?" ucapnya sambil menghadang.
Keyra mencari cara untuk bisa kabur dari mereka.
Dugh
Keyra menendang aset salah satu dari mereka. Membuatnya terpekik, Keyra yang melihat kesempatan itu, langsung berlari keluar dari club.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Girl lạnh lùng
Aku nggak bisa bayangin kalau novel ini berakhir. Teruslah menulis, thor! 🎉
2023-12-27
1