Pesta masih berlanjut, Kini Keyra duduk sendirian. Karena Arthur menemui para koleganya,
"Huff, apa untungnya bawa gue. Kalau cuma jadi pajangan aja," Keyra yang terus ngedumel.
Ada seorang pria tampan, bertubuh kekar, yang melihat Keyra nampak mengemaskan.
Dia berjalan mendekat kearah Keyra.
"Siapa yang mengabaikan wanita se cantik ini?" tanyanya tepat di belakang Keyra.
Keyra yang mendengar itu tersentak kaget, dia membalikan badannya. Pertama kali yang di lihat mata hitam kelam nan tajam menatapnya bak elang.
Keyra yang hanya diam saja. Membuat
pria itu duduk di samping Keyra, sambil mengulurkan tangannya,
"Al de bara Emilio," ucapnya dingin dan datar.
Keyra yang melihat tangan yang itu, dia tidak menerimanya. Malah melipat tanganya di dada.
"Gak tanya," ucapnya Acuh.
Pria itu malah tersenyum.
"Gadis unik, menarik aku suka," ucapnya. membuat Keyra bergidik ngeri mendengarnya.
"Kenal aja tidak, main suka aja," ucap Keyra garang biar pria itu pergi.
Bukan malah pergi pria itu, malah semakin tertantang.
"Kalau kita belum kenal, ya sudah kita kenalan," ucapnya enteng.
"Kalau gue gak mau, lo mau apa?" tantangnya sambil berdiri.
Pria itu ikut berdiri mendekat kearah Keyra, hingga jarak di antara mereka terkikis.
Sedangkan Arthur yang melihat itu, langsung pergi meninggalkan kolega bisnisnya.
"Tuan, Arthur bagaiman dengan bi.. " ucapnya terpotong saat Arthur sudah menjauh.
Keyra memejamkan matanya, Arthur yang sudah dekat langsung mendorong pria itu.
"Jangan harap bisa mendekati milik saya!" suara dingin dan mengimindasi lawannya. mampu membuat suasana pesta itu mencengkam.
Sedangkan Keyra yang tadi nya memejam kan mata, langsung membukanya mendengar suara Arthur.
Bara bangkit dia berdiri di hadapan Arthur,
"Ada apa, tuan Aldrich kenapa kau mendorongku?" tanyanya.
Mata biru laut Arthur semakin menajam, dia merengkuh pinggang ramping Keyra,
"Jangan pernah menyentuh, yang bukan milikmu!"
Bara terkekeh sinis. "gadis ini sedari tadi hanya sendiri, aku kira dia tak memiliki pasangan. Apa salahnya jika aku berkenalan," ucapnya.
"Benarkan nona?" tanyanya pada Keyra.
Keyra memegang lengan Arthur erat, tatapan tajam penuh obsesi Bara mampu membuat Keyra takut.
"Aku hanya meninggalkan sebentar dan kau dengan beraninya, mengodanya, Huh!"
"Lagi pula kau, sudah memiliki banyak wanita di luar sana, jika memberikan satu untukku. kok tak akan kekurangan," ucap Bara.
Seluruh tamu undangan pesta melihat ke arah mereka, sedangkan Lavender menatap benci ke arah Keyra. Selalu saja di jadi rebutan banyak pria.
"Ayah, aku mau pria itu. Jadi milikku," rengek Lavender pada Ayahnya.
Ayah nya melihat arah yang di tunjuk Lavender, berkeringat dingin.
"Kenapa kau tak mencari yang lain saja, La?" tanya ayahnya.
Lavender mendengkus malas. "Aku hanya ingin pria itu ayah, jika ayah tak bisa membantuku biarkan aku saja, Yang melakukan apa pun demi mendapatkannya," ucapnya.
Ayah nya semakin ketakutan.
"Jika berbuat aneh-aneh, Lavender! Dia bukan orang sembarangan, Jika kau menyingungnya Ayah tak mampu membantumu nanti!"
Namun Lavender seakan tuli, Dia mendekat ke arah perdebatan. Dengan melengak-lengokkan badannya, semua tamu menatapnya dengan lapar.
"Ada apa ini, Kenapa kalian berdebat di acara saya," ucapnya dengan nada yang di buat-buat.
Arthur yang melihat itu, memutar bola mata malas. Dia menarik tangan Keyra pergi dari pesta itu.
Lavender yang melihat ucapan lnya, di acuhkan oleh orang yang dia suka mengepalkan tangannya.
Sedangkan Bara tersenyum menyeringai.
"Kau akan menjadi milikku gadis kecil, kau membuatku tertarik," ucapnya dengan sudut bibir tertarik ke atas.
Bara langsung pergi dari sana dan asistennya mengikutinya,
"Cari tau identitas gadis itu!" ucapnya sambil berlalu pergi.
¤¤¤¤¤¤
Di sisi lain Keyra dan Arthur di dalam mobil, Arthur mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, entah mengapa hatinya marah jika ada yang menyentuh Keyra.
Padahal dulu dia suka bergonta-ganti dengan banyak wanita, entah malam dia merengut kesucian Keyra membuat hasrat dalam diri nya seakan mati.
Hanya dengan Keyra hasratnya bangkit.
"Woy, papan catur kalau Lo, mau mati. Jangan ajak-ajak dong," ucapnya sambil berpegangan erat.
Arthur yang mendengar itu langsung mengerem mendadak hingga keningnya,
ter pentok dasboard mobil.
Plak
Keyra mengplak lengan Arthur,
"Sialan, kening mulus gue," ucapnya sambil mengusap keningnya,
Arthur mengikis jarak antara dia dengan Keyra, hingga deru nafas Arthur tercium di penciuman Keyra, Aroma pinus bercampur mint.
"Kamu suka, Hmm. Jadi pusat perhatian pria lain?" Tanya nya dingin dengan tatapan tajamnya.
Keyra mendorong Arthur.
"Sana jauh-jauh, kenapa cemburu?" tanya balik Keyra.
"Saya tak suka milik saya, di tatap penuh puja orang lain," ucapnya.
"Emang kamu siapa saya, seenak jidat anda mengeklaim saya?" tanyanya dengan formal.
Arthur yang mendengar jawaban, Keyra marah dia mengikis jarak antara dirinya dengan Keyra.
Keyra yang melihat itu was-was sendiri.
"Mau apa lo jauh-jauh," ucapnya saat melihat Arthur semakin mendekat.
Arthur yang melihat itu tersenyum menyeringai, Keyra memejamkan matanya dan menutup bibirnya.
Tuk
Arthur mengetuk kening Keyra, membuatnya membuka matanya.
"Gue gak di ciumkan?" tanyanya sambil linglung sambil mengusap keningnya.
"Percaya diri sekali, siapa juga yang mau cium kamu?"
Keyra yang malu memalingkan wajahnya, sambil mengusap keningnya.
"Jangan usap terus keningmu, emangnya itu teko ajaib yang bisa keluar jinnya. Yang bisa mengabulkan permintaan mu," ucap Arthur.
Membuat Keyra bertambah malu, Arthur menarik tangan Keyra, hingga Keyra menghadap kearahnya.
CUP
Arthur mengecup kening Keyra, perlakuan Arthur sukses membuat Keyra mematung dengan pipi yang memerah.
Arthur yang melihat itu tersenyum tipis.
"Mau lagi hmmm?" tanya dengan suara seraknya.
Keyra menganggukan kepala, namun tersadar di segera memalingkan wajahnya malu.
"Lagi Hmm," goda Arthur membuat pipi Keyra semakin memerah.
"Malu hmm," ucapnya lagi.
Jantung Keyra berdebaran.
"Hmmnya itu loh, bikin gue gak tahan," ucap Keyra dalam hati yang baper di perlakukan begitu oleh Arthur.
"Sana jauh- jauh, main cium sembarangan saja itu mulut!" sambil menjauhkan dirinya dari Arthur.
"Kenapa? Katanya mau cium lagi?"
"No, gue gak mau bekas orang banyak. Lo kan terkenal akan gonta-ganti wanita, jadi jangan coba-coba," ucapnya
"Tapi saya sudah tak pernah melakukannya, hanya kau yang membuatku candu," ucapnya enteng.
Plak
Keyra memukul lengan Arthur.
"Berisik, antar gue pulang," ucapnya.
"Diam atau gue turun dari sini!" ancamnya saat Arthur hendak bicara.
Arthur yang mendengar ancaman Keyra hanya bisa menurut, melajukan lagi mobilnya hingga rumah Keyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments