Di pagi harinya
Setelah kemarin merengek mintak di belikan singa dan akhirnya terpaksa Leon menurutinya.
Dan pagi ini, jam sudah menujukan pukul 7.30,
Keyra belum juga bangun. Mereka yang menunggu di meja makan geram.
"Mom, adik mana sih? lama banget nanti telat," ucapnya.
Yang baru saja turun dengan berpakaian rapi tak seperti biasanya. Berpenampilan bad boy, acak-acakan.
Mom,Dad dan Leon yang melihat tampilan rapi Kevan terheran-heran.
"Tumben rapi, biasanya kayak berandalan," celetuk Leon.
Kevan mendengkus malas.
"kalau berantakan di marahin, kalau rapi di tumben nin. Mau nya kalian apa sih?" tanyanya jengah.
"cuma tanya sensi amat jadi orang,"
"Udah males sama om Leon," sambil memalingkan wajahnya ke arah Mom nya.
"Mom, adik belum bangun?" tanyanya.
"Belum, makan lah! biar mom yang bangun kan!" ucapnya sambil beranjak dari kursinya.
Kevan langsung duduk sesuai perintah Momnya.
Keysa menuju kamar anaknya, dia melihat anak yang masih bergulat dengan selimut.
Keysa geram langsung menghampiri anaknya.
"Keyra bangun," ucapnya sambil menguncang tubuh Keyra. Namun sang anak tetap tidur sambil mendengkur.
"KEYRA, BANGUN KATANYA MAU MENGEJAR MIMPINYA. KOK MALAH NGEBO," Teriaknya.
Keyra yang mendengar teriakan sang Mom, mengeliat kecil.
"Apa sih Mom, ini Keyra juga sedang mengejar mimpi," ucapnya sambil mata terpejam.
"Mana ada orang tidur bisa mengapai mimpi?" tanyanya.
"Bisa dong, Mom," ucap sambil duduk.
"Coba mom tidur pasti nanti mimpi," ucapnya santai sambil berbaring tidur kembali.
Keysa terdiam memikir kan ucapan Keyra,
beberapa detik kemudian dia tersadar.
"KEYRA," teriaknya.
Keyra yang mendengar teriakan Momnya langsung bangun.
"Hah! Apa Mom," ucapnya linglung.
Mendengar teriakan Momnya.
Keysa yang habis kesabarannya, menjewer telinga anaknya.
"Pergi mandi! udah telat gak ada kejar mimpi!" ucapnya dengan geram.
Keyra segera berlari ke arah kamar mandi.
Brakk
Keysa yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Cepat turun! awas kalau tidur lagi!" teriaknya.
Sambil berjalan keluar kamar dari kamar Keyra.
SKIP MEJA MAKAN
Keyra dengan ogah-ogahan berangkat sekolah.
"Dik, cepet kita udah mau telat nih," ucapnya karena adiknya lambat kalau sedang makan.
"Alah, kak biasanya telat juga biasa aja," ucapnya dengan santai makannya.
Kevan geram melihat adiknya, yang terlihat santai saja.
"Cepat atau ku tinggal," ucapnya sambil berlalu dari meja makan.
"Yakkk, kak tungguin!" ucapnya sambil berlari mengejar kakaknya.
SKIP SEKOLAHAN
Sampai di sekolahan gerbang sekolah sudah tertutup.
"Nah, lo sih dek lambat," ucapnya
"Alah, panjat aja lah! tembok belakang," Ucap Keyra enteng dan berjalan ke arah belakang sekolah.
Kevan hanya mengikuti adiknya.
"Jongkok, kak!" perintahnya.
kevan melototkan matanya.
"Enggak, nanti pundak gue encok lo berat," ucapnya.
Tuk
"Enak aja, gue ringan ya kayak kapas," jawabnya.
"Mana ada lo berat kayak gajah," kevan yang tak mau kalah.
"Lo, yang letoy! Gitu aja gak kuat," ejeknya.
Kevan yang di ejek tak terima.
"Enak aja, ya udah gue jongkok," ucapnya sambil jongkok.
Sedangkan adik nya tersenyum kemenangan.
Keyra dengan segera naik kepundak kakaknya dan naik ke tembok. Begitu pula dengan Kevan.
Brukk
Mereka mendarat dengan sempurna. Mereka berjalan mengendap-ngedap kearah kelas mereka.
"BERHENTI! KALIAN TELAT!" Teriak seorang gadis berhijab dengan lambang OSIS di dadanya.
Si kembar menoleh, mereka melihat sang ketua osis yang terkenal kejam.
"Ikut saya! kalian udah telat," ucapnya mengajak mereka berdua.
Mereka yang tertantang, ingin mengetahui seberapa kejam sang ketua Osis itu, mereka mengikutinya, karena Buk Sri udah biasa mereka hadapi.
Mereka berjalan menuju ruang Osis, sesampai di sana tak hanya mereka yang di beri arahan agar tak telat, tapi ada beberapa siswa dan siswi yang telat.
"Untuk kali ini kalian saya maafkan, tapi sampai besok kalian telat lagi. Persiapakan diri kalian untuk menjalani hukuman," ucapnya dingin.
"Paham!" tegas nan dingin. Dia Ayunda Astari Al syam. Anak seorang Kyai di pesantren An-nur, namun Ayunda di asuh pamannya di negri paman sam, sehingga dia tak begitu paham agama.
Ayunda memiliki wajah cantik, kulit putih, dan memiliki gingsul di sisi kanannya, menambah kesan manis.
BRAKK
Si kembar mengebrak meja hingga terbelah menjadi dua.
"Ais, memuakan. Bagi kami peraturan ada untuk di langgar," ucapnya dengan santai.
Ayunda yang melihat meja ruangannya hancur geram, apalagi mendengar ucapan mereka tambah emosinya memuncak.
"Kalian bener-benar," ucapnya geram sambil menghampiri mereka berdua.
Namun dengan lincah mereka berdua berlari keluar ruangan itu.
"Cari kalian semua, Mereka berdua!" titahnya.
Semua anggota osis yang mendengar titah itu, segera berpencar mencari mereka.
Mereka menyusuri tiap koridor, ruang-ruang kelas, gudang dan Rootroof.
"Kita tak menemukannya, yum " ucap salah satu mereka saat mereka kumpul di ujung sekolah.
"Apa kalian sudah periksa, taman belakang sekolah?" tanyanya dengan nada dingin.
Mereka semua mengelengkan kepala.
"Ayok, kita cari di belakang semua!" titahnya.
Mereka berbondong-bondong, ke taman belakang. sedangkan yang di cari-cari lagi santai, beradi di pohon rambutan belakang sekolah.
"Hidup enak banget ya, Kak," ucapnya sambil memakan Rambutan.
"He'em, kalau gak buat masalah berasa tidak hidup kita," ucap Kevan.
Keyra mengangguk men setujui ucapan sang kakak.
"Stttt," ucapnya sambil meletakan jarinya di bibir adiknya. Sambil menujuk kearah rombongan osis yang mencarinya.
Keyra yang melihat itu, menahan diri agak tak ber bicara. sedangkan mereka semua tak menyadari keberadaan mereka berdua.
"Cari! Sampai ketemu. Pasti mereka berdua ada di sekitar sisi," ucap Ayunda sambil melihat kesana kemari.
Keyra bergerak-gerak gelisah, Karena ada sesuatu berjalan-jalan dibalik seragamnya.
"Diam dek," ucapnya dengan bahasa isyarat. karena melihat adiknya yang terus bergerak.
"Geli kak" ucapnya dengan bahasa isyarat. Sambil mengaruk-ngaruk badannya.
Keyra yang tak tahan terus bergerak sampai menyenggol kakaknya, sedang Kaknya tak bisa menyeimbangi badannya.
Bruk
Mereka berdua terjatuh saling menindih, Kevan yang berada di bawah merasa berat Karena di tindih adik nya.
"Bangun, dek lo be---berat." ucapnya sambil menahan bobot adiknya.
Sedangkan Ayunda dengan yang lain, mendengar suara sesuatu terjatuh menoleh.
Mereka melihat si kembar terjatuh. Dengan cepat mereka menuju mereka takut kabur.
Mereka mengangkat si kembar menuju ruang BK,
"Turun nin, woy!" mereka berdua sambil memberontak ingin turun.
Mereka menulikan pendengaran mereka. Dan tetap Membopong si biang kerok. Sampai di ruangan buk Sri baru mereka menurunkan mereka berdua.
Buk Sri yang melihat siapa yang membuat masalah. Memijat pelipis nya yang pening.
"Huff, bawa surat ini! dan berikan kepada orang tua kalian. Sampai orang tua kalian tak datang, jangan salah kan pihak sekolah jika kalian dikeluarkan." Buk Sri menghembuskan nafasnya.
"Meski pun kalian anak pemilik sekolah, tapi kalian sudah banyak melanggar semua peraturan yang ada."
"Kami memberikan sangsi tegas, biar semua tak mencontoh. Yang berkuasa bisa semena-mena. " Ucap buk Sri sambil menyerahkan suratnya.
"Sudah." ucap mereka santai.
Keyra yang memainkan kukunya dan Kevan mengorek kupingnya tak gatal.
Katanya malas terlalu banyak mendengar ceramahnya.
Bu Sri yang melihat itu geram.
"Sudah! Pergi kalian dari sini!" bentaknya. Sambil dada naik turun menahan emosi.
Mereka berdua dengan santai berjalan keluar tanpa beban.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Arum Sekar
lanjut kakk
2024-01-03
0